Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subahanahu Wata’ala yang memberikan


kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wassalam.

Makalah ini membahas tentang Evaluasi Peluang Usaha Baru.


Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu


Nurhidayat Trianingsih, S.ST., M.Keb pada Mata Kuliah “Manajemen
Kepemimpinan dan Kewirausahaan” sebagai dosen yang telah
membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
menyusun makalah yang baik dan sesuai kaidah.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih


luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun. Terima kasih.

Makassar, 12 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1


1.2 Tujuan ....................................................................................... 2
1.3 Mamfaat .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 3


2.1 Pengertian Evaluasi Usaha ........................................................ 3
2.2 Menemukan Peluang Usaha ...................................................... 3
2.3 Formulasi Peluang Usaha .......................................................... 4
2.4 Pendekatan Menkanemukan Peluang Usaha ............................ 6
2.5 Penetapan Kelayakan Usaha Baru ............................................ 6
2.6 Analisa Kelayakan Teknis .......................................................... 7
2.7 Penilaian Peluang Pasar ............................................................ 8
2.8 Analisa Kelayakan Finansial ...................................................... 10
2.9 Penilaian Kemampuan Organisasional ...................................... 10
2.10 Analisa Persaingan .................................................................. 11

BAB III PENUTUP ........................................................................... 12


3.1 Simpulan .................................................................................... 12
3.2 Saran ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis
kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya
adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum
kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa
produksi.
Suatu usaha yang dilakukan akan dikatakan berhasil apabila
usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga
modal, alat-alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta
sarana produksi yang lain
dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau
Usaha menengah mengalami kemandegan dalam sebuah usaha
tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak
dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami
kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan
stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa
dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap.
Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang
mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun,
biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar
usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke
belakang ? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik
apakah sudah cukup ?, tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi
dan monitoring usaha. Kunci untuk menuju sukses usaha adalah
melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.

1
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui formulasi peuang usaha
Untuk mengetahui pendekatan menemukan peluang usaha
Untuk mengetahui penetapan kelayakan usaha baru
Untuk mengetahui analisa kelayakan teknis dan penilaian peluang
usaha, dll.
1.3 Manfaat
Dapat memahami formulasi peuang usaha, pendekatan
menemukan peluang usaha, penetapan kelayakan usaha baru,
analisa kelayakan teknis dan penilaian peluang usaha, dll.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi Usaha


MEHRENS & LELMAN, 1978. Evaluasi adalah suatu proses
dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif – alternatif
keputusan.
Hj. SAMINEM, SKM Evaluasi adalah seperangkat tindakan yang
saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan dan berdasarkan
pada tujuan dan kriteria
ENDANG SRI ASTUTI & RESMININGSIH Evaluasi merupakan
pemikiran kritis terhadap keberhasilan dan kekurangan dalam
sebuah program pengembangan diri yang telah dilakukan
seseorang.
Pentingnya evaluasi usaha
a. Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%
b. Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%
c. Mengetahui Kemajuan Usaha anda.24%
d. Target Usaha anda Selanjutnya. 10%

2.2 Menemukan Peluang Usaha


Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu
atau masyarakat. Oleh karena itu, jika ingin mulai mewujudkan
berwirausaha, hendaknya terlebih dahulu menjawab pertanyaan
“Apakah yang menjadi kebutuhan masyarakat atau kebanyakan
anggota masyarakat saat ini atau di masa yang akan datang?”.
Untuk memahami kebutuhan masyarakat diperlukan suatu diagnosa
terhadap lingkungan usaha secara keseluruhan, yang meliputi faktor
ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok, teknologi, sosial dan

3
geografi. Lingkungan usaha senantiasa berubah setiap saat,
bahkan perubahan-nya cukup pesat dan seiring dengan itu terjadi
pula perubahan kebutuhan masyarakat. Untuk menemukan peluang
usaha yang prospektif seharusnya kita sebagai wirausahawan
senantiasa mencari informasi yang terkait dengan perubahan
lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Sumber informasi dapat
diperoleh dari instansi/lembaga pemerintah, media massa, pasar
atau mungkin melalui wawancara dengan konsumen. Jadi, peluang
senantiasa ada karena perubahan-perubahan terus berlangsung
baik di tingkat individu, maupun ditingkat masyarakat. Kemampuan
kita melihat peluang sangat tergantung dari informasi yang kita
peroleh tentang faktor lingkungan usaha.

2.3 Formulasi Peluang Usaha


Formulasi adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata menjadi
bentuk matematis, formulasi memiliki 5 tahap implementasi sebagai
berikut :

Tahap I ; Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah


tugas para eksekutif organisasi untuk dapat menilai
kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada saat ini dan
yang akan datang baik dari segi eksternalnya (pasar,
persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupun
segi internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan,
hasil produkdan pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)

Tahap II ; Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa


beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya serta
menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan pada ke
sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi sangat

4
tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang dialami
oleh tim dalam membuat keputusan.

Tahap III ; Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan


menggunakan metode management proyek yang canggih dan
benar dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan,
dijadwalkan, disumberdayakan dan diimplementasikan serta
dipantau, maka proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan
dalam suatu portofolio.

Tahap IV ; Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap


pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas suatu proyek
sangat diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem
komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang dimulai dari
tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang
tinggi (top management).

Tahap V ; Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di


tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang
tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek) maupun
indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang menjadi
penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai sumber
kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang
harus dioptimalkan secara terus menerus.

Berbagai buku mendefinisikan manajemen strategi dengan kata-


kata yang berbeda. Diantaranya, menurut Haidari Nawawi (2003),
manajemen strategi merupakan perencanaan strategi yang
berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi),
dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan
yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan
organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha

5
menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang
berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan
(disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi.

2.4 Pendekatan Menemukan Peluang Usaha


a. Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan
akan dapat diraih dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat
ini.
b. Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan
akan dapat diraih dengan menciptakan kebutuhan

2.5 Penetapan Kelayakan Usaha Baru


Hakikat dari analisis kelayakan usaha baru adalah menemukan
jawaban tentang apakah peluang usaha baik yang berupa produk
baru atau jasa dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta
mampukah produk atau jasa tersebut memperoleh laba, Banyak
dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang
mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu
faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali
wirausahawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
a. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
b. Kinerja produk yang salah
c. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
d. Tidak disadarinya tekanan persaingan
e. Keusangan produk yang terlalu cepat
f. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
g. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang
tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset
tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan.

6
2.6 Analisa Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari
aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis
kelayakan teknis ada 2 langkah yang harus dilakukan yaitu :
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Sebuah peluang usaha baru harus memiliki persyaratan teknis
yang antara lain : daya tarik penampilan produk, produk mudah
di modifikasi sesuai dengan perubahan teknologi, permintaan
konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan
baku produk, mudah diproduksi, dan biaya rendah.
Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
1) Disain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya
2) Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari
produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau
perubahan teknologi dan persaingan
3) Daya tahan bahan baku produk
4) Bisa diandalkan
5) Keamanan produk
6) Daya guna yang bisa diterima
7) Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
8) Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses
9) Kemudahan untuk ditangani
b. Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia
memenuhi spesifikasi kinerja
Setelah produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan uji
coba produk dalam rangka untuk memperoleh jaminan bahwa
produk atau jasa tersebut dapat memenuhi permintaan
konsumen. Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga

7
studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif,
dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk
setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang
dan dilakukan penyesuaian yang perlu.

2.7 Penilaian Peluang Usaha


Para wirausahawan selalu membutuhkan informasi dan
pengetahuan tentang pasar. Tujuan dari pemasaran adalah
memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis
secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran
dan jasa. Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang
lebih baik. Riset pasar dapat membantu :
a. Menemukan pasar yang menguntungkan.
b. Memilih produk yang dapat dijual.
c. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen.
d. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik.
e. Merencanakan sasaran yang realistik.
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi
pasar adalah sbb :
1) Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa.
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi
pelanggan potensial.
2) Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang
relatif homogeny.
Setelah pelanggan potensial dapat ditetapkan, langkah kedua
adalah mengklasifikasikan pelanggan pelanggan yang dalam
kategori homogen/masing masing mempunyai karakteristik yang
sama. Karakteristik tersebut meliputi lokasi pelanggan,
karakteristik demografi, saluran distribusi dimana mereka bisa

8
dicapai dengan baik dan media periklanan yang paling
responsif. Kategori pelanggan potensial sangat penting karena
memungkinkan usaha baru untuk memilih segmen pasar
dengan cara menyesuaikan kemampuan dari usaha tersebut
terhadap apa yang diperlukan untuk menarik dan mendapatkan
loyalitas dari pelanggan atau konsumen.
3) Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial
dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua
segmen.
Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial
dari produk atau jasa baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada
periode sekarang dan yang akan datang. Salah satu cara untuk
mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih perwakilan
untuk menguji pasar.
4) Sumber Informasi Pasar.
Informasi yang dimaksud adalah informasi untuk mngevaluasi
peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha
baru.
5) Uji Coba Pasar
Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset pamungkas untuk
mengurangi resiko yang ada pada usaha baru dan menilai
keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar
adalah pameran perdagangan, menjual kepada sejumlah
konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar dimana
penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih
dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan paluang
dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan.
6) Studi Kelayakan Pasar
Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung
memakan waktu yang banyak dan merupakan tugas yang rumit,

9
tetapi bagi wirausaha baru perlu untuk melakukannya, dari pada
terjun ke dalam usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu.

2.8 Analisa Kelayakan Finansial


Analisa Kelayakan Finansial adalah landasan untuk menentukan
sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan
tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan
pengembalian bisa berbeda tergantung pada pemilihan alternatif
yang ada bagi sebagian besar usaha yang baru.
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
a. Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran
secara mendetail
b. Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana
yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
c. Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk,
aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto
untuk periode waktu tertentu
d. Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang
diinvestasikan yang memuaskan.

2.9 Penilaian Kemampuan Organisasional


Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan
berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama
mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah
jenis keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini, yaitu :
a. Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur
organisasi awal.
Langkah pertama dalam penentuan kebutuhan personalia
adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas

10
yang perlu dilakukan. Langkah kedua adalah pengelompokkan
aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa
ditangani individu secara efektif. Langkah tiga adalah dari
berbagai tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari
struktur organisasi.
b. Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia
yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang
tersedia bagi usaha baru.

2.10 Analisa Persaingan


Praktis semua bisnis usaha akan menghadapi persaingan.
Perusahaan baru tidak akan bertahan jika ia tidak memberikan dan
mempertahankan keuntungan persaingan sebagai produk yang
bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik, waktu penyerahan yang
lebih singkat, atau harga yang relatif lebih rendah. jenis keuntungan
tersebut menyebabkan mengapa pelanggan membeli suatu jenis
barang keperusahaan tersebut.
Banyak perusahaan baru yang kurang memperhatikan
pemamfaatan dan pengembangan produk yang kompetitif. Usaha
baru harus analisa tekanan persaingan dan tindakan yang akan
diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini
hendaknya dilakukan terpisah dengan analisa kelayakan pasar,
walaupun masalah-masalah yang dihadapi saling berhubungan.
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis
tekanan persaingan :
a. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan
produk perusahaan itu pada pasar yang sama.
b. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Lakukan Evaluasi Usaha sebelum usaha berada dalam titik
yang mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan
maka ini merupakan tindakan mencegah dari kegagalan usaha.
Jadi sebelum memulai usaha baru hal pertama yang harus
dilakukan adalah menganalisa usaha atau mengevaluasi tersebut
apakah usaha tersebut layak untuk dilanjutkan ketahap berikutnya
atau tidak. Tingginya modal usaha menjadikan perlunya dilakukan
penelitian yang komprehensif dan sistematis yang nantinya akan
menentukan kelayakan dan kemampuan dalam memperoleh
keuntungan dari usaha baru tersebut dalam waktu yang lama.

3.2 Saran
Yang perlu diperhatikan dalam evaluasi peluang usaha baru :
a. Menentukan peluang usaha.
b. Formulasi peluang usaha.
c. Pendekatan menemukan peluangusaha.
d. Penetapan kelayakan usaha baru
e. Analisa kelayakan teknis
f. Penilaian peluang pasar
g. Analisa kelayakan finansial
h. Penilaian kemampuan organisasional
i. Analisa persaingan

12
DAFTAR PUSTAKA

Tando, MN.2013.Kewirausahaan.Manado : iN Media

Suparyanto, R.W.2013.Kewirausahaan Konsep dan Realita Pada Usaha


Kecil. Bandung : Alfabeta.cv

Supiyoto, D.2013.Kewirausahaan Untuk Kesehatan. Yogyakarta : Nuha


Medika

Alma, R.2013. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.cv

13

Anda mungkin juga menyukai