Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

“Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan”

OLEH :

NAMA : AGNES BUNGA TRIANI SITUMORANG

NIM : 4193311016

KELOMPOK : DELAPAN

KELAS : DIK-MATAMATIKA E

PERTEMUAN KE :

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM UNIMED 2019
I.OBSERVASI

Dalam pengamatan ini ingin mengetahui mengapa pada sebuah tanaman terdapat beberapa daun
yang berbeda warna .

Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab perubahan warna pada daun
tumbuhan tersebut.

II.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang menjadi penyebab perubahan warna pada daun


2. Apakah ada pengaruh cahaya matahari terhadap perubahan warna pada daun
3. Apakah ada pengaruh hormon terhadap perubahan warna pada daun
4. Apakah yang terjadi terhadap zat hijau atau klorofil pada daun

Tujuan Praktikum :

Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu:

1. Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.

2. Menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan.

3. Menyebutkan perbadaan sel hewan dan sel tumbuhan.

4. Membedakan sel prokariotik dan sel uerkariotik.

IV. Dasar Teori :

Pada permulaan abad XIX tercipta Teori Sel atas jasa para peneliti bangsa Jerman
bernama DUTROCHET, SCHWANN dan SCHLEIDEN. Mereka inilah yang menegaskan
bahwa organ tumbuh tumbuhan dan hewan tersusun dari sel sel. Masih berkisar pada
pendapat para ahli jerman, VON MOHL (1846) menjelaskan bahwa dalam hal organ
tumbuh tumbuhan dan hewan tersusun dari sel sel, namun yang penting bukanlah dinding
sel melainkan isi sel yang disebut protoplasma. (Sutrian, 2004 : 13 )

Struktur sel hanya dapat dipelajari melalui pengamatan mikroskop. Mikroskop cahaya
dipergunakan untuk perbesaran sel hidup hingga 1500 kali. Mikroskop elektron dipakai
untuk memperbesar sel (mati) khusus sediaan hingga 250.000 kali. (Herlina , 2004 : 50)

Tubuh tumbuhan terdiri dari satuan yang dapat dikenal secara morfologis yakni sel, yang
masing masing diselubungi oleh dinding sendiri dan melekat pada sel lain dengan adanya
zat pelekat antar sel. Dalam kumpulan sel seperti itu dapat dikenali pengelompokkan sel
yang berbeda dari segi struktur atau fungsi atau dari keduanya. ( Estiti, 2005 : 10)

Sel adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang dihubungkan dengan kehidupan.
Suatu sel harus memperoleh energi dari luar untuk digunakan dalam proses-proses vitalnya,
misalnya pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi. Semua reaksi kimiawi dan fisika yang terjadi
di dalam sel untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut disebut metabolisme. Reaksi metabolisme
dikatalis oleh enzim. Enzim adalah molekul protein yang dapat mempercepat terjadinya reaksi
biokimiawi tanpa diubah secara permanen ataupun dikonsumsi dalam proses tersebut. Struktur
tiap enzim (atau protein apapun lainnya) dikodekan oleh suatu segmen asam deoksiribonukleat
yang disebut gen (Campbell et al., 2002).

Makhluk hidup terbagi 2 kelompok :

1. Uniseluler

Contoh : Protista ( bakteri, protozoa, gangang biru dan hijau serta jamur bersel tunggal )

2. Multiseluler,

- Sederhana, terdiri dari beberapa puluh sel dan terorganisasi atas beberapa tugas. Contoh:
ganggang, jamur, Porifera, Coelenterata

- Kompleks, mengandung sel-sel yg terorganisir jaringan organ sistem

Sel adalah suatu bagian dari kehidupan dan tidak dapat dibayangkan bahwa suatu organisme
secara alami bukan terdiri dari sel. Rudolf Virchow mempelajari reproduksi sel dan mendapatkan
fakta darimana sel berasal. Pengamatannya disimpulkan menjadi teori sel, yaitu semua
organisme tersusun atas satu atau lebih sel, sel adalah unit hidup dasar dari organisasi untuk
semua organisme, dan semua sel berasal dari sel sebelumnya (Anonim, 2007).
image

Gambar sel hewan

Bagian-bagian sel hewan dan fungsinya

a. Membran Sel

Berfungsi untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung, tempat menerima rangsang.

b. Nukleus

Berfungsi sebagai tempat pengendalian aktivitas sel, tempat yang berfungsi sebagai faktor
keturunan.

c. Retikulum Endoplasma

Berfungsi sebagai sintetis dan transportasi berbagai macam zat kimia.

d. Kompleks Golgi

Berfungsi untuk merakit mikro molekul yang kaya karbohidrat.

e. Ribosom
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesa protein.

f. Mitokondria

Berfungsi sebagai tempat respirasi aerob.

g. Lisosom

Berfungsi sebagai tempat mencerna bahan-bahan dari luar sel dan bahan yang tidak dipakai dari
dalam sel.

h. Badan Mikro

Berfungsi mengandung enzim katalase dan oksidasi disebut perolisisum, yang mengandung
enzim untuk daun asam glioksiat disebut pada tumbuhan.

i. Sentrosom

Berfungsi sebagai peran dalam pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromatin.

j. Sentriol

Berfungsi untuk mengontrol pembentukan benang-benang gelondong selama pembelahan sel.

Sel tumbuhan termasuk sel eukariotik. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti
(adapula yang menyebutnya sebagai selaput inti) (Kimball, 1983).
Secara umum, sel tumbuhan memiliki struktur yang sama dengan sel hewan. Tetapi ada beberapa
struktur yang secara eksklusif dimiliki tumbuhan, dan adapula struktur yang dimiliki hewan
tetapi tidak dimiliki tumbuhan. Beberapa struktur eksklusif itu antara lain adalah:

1. Plasmodesmata (tunggal: plasmodesma)

Merupakan pori-pori penghubung yang terletak pada dinding sel. Dengan adanya
plasmodesmata, sel tumbuhan dapat berkomunikasi dengan sel lainnya. Selain berperan dalam
komunikasi antar sel tumbuhan, plasmodesmata juga berperan dalam transport protein dan RNA
duta dari sel ke sel lain.

2. Plastida

Plastida dapat berdifferensiasi, salah satunya menjadi kloroplas. Kloroplas memiliki pigmen
bernama klorofil, yang menyebabkan warna hijau. Dengan adanya kloroplas ini, tumbuhan
mampu berfotosintesis.

3. Dinding sel

Bila dilihat lewat mikroskop, sel tumbuhan akan tampak tersusun rapi dan memiliki bentuk tetap.
Umumnya berbentuk segi enam. Berbeda dengan hewan, yang bentuknya tidak tetap. Hal ini
dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel. Dinding sel tumbuhan tersusun dari selulosa,
protein dan terkandung lignin (zat kayu).

4. Vakuola yang besar

Vakuola pada sel tumbuhan besar. Sementara vakuola pada sel hewan cenderung kecil, bahkan
tidak ada. Vakuola ini diselimuti oleh membran tonoplas. Vakuola ini berperan untuk menjaga
turgor dan menyimpan cadangan makanan.
Selain itu, adapula organel yang dimiliki oleh sel hewan, tetapi tidak dimiliki oleh sel tumbuhan,
yaitu sentriol. Sentriol berperan dalam pemisahan kromosom pada tahap anafase (anonim, 2007).

image

Gambar sel tumbuhan

Sebagian besar sel eukariotik mempunyai mitokondria, yang mengandung enzim dan mekanisme
untuk respirasi aerob dan fosforila oksidatif. Dengan demikian, fungsi utama mitokondria adalah
menghasilkan adenosin trifosfat (ATP), satuan utama pertukaran energi yang terjadi di dalam sel.
Organel ini dikelilingi oleh membran ganda. Membran dalamnya, yang mengandung rantai
transpor elektron dan enzim yang dibutuhkan untuk menghasilkan ATP, terdiri dari lipatan-
lipatan yang disebut krista. Krista tersebut menonjol ke dalam matriks atau rongga sentral.
Mitokondria mempunyai DNA dan ribosom sendiri, akan tetapi sebagai proteinnya diimpor dari
sitoplasma. Sel eukariot juga mempunyai organel-organel bermembran lain dalam sitoplasma
(suatu daerah antara nukleus dan membran plasama). Struktur-struktur subseluler ini mempunyai
struktur dan fungsi yang amat beragam (Anonim, 2007).

Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki beberapa kekhususan yang tidak ditemukan
pada sel hewan. Jika kamu perhatikan beberapa jenis hewan, baik invertebrata maupun vertebrata
dapat melakukan pergerakan untuk berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnnya.
Seekor harimau dengan sangat lentur berlari kencang mengejar mangsanya. Hal tersebut karena
struktur satuan penyusun jaringan tubuhnya tidak kaku. Tumbuhan sama sekali tidak mampu
melakukan pergerakan dan bersifat menetap serta kaku. Perbedaan ini jelas menggambarkan
bahwa komponen penyusun sel pada tumbuhan berbeda dengan penyusun sel pada hewan,
tumbuhan mampu menghasilkan atau mensintesis makanan sendiri, sedangkan hewan sama
sekali tidak mampu. Hal ini membuktikan bahwa komponen sel tumbuhan berbeda dengan
hewan (Kimball, 1983).

BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan

2.1.1 Alat

- Silet

- Pipet tetes

- Kaca objek

- Kaca penutup

- Tissue

- Cotton bud

- Mikroskop biologi

2.1.2 Bahan

- Mukosa mulut

- Bawah Merah (Allium cepa)


- Adam hawa dalam perahu (Rhoeo discolor)

- Methylen blue (Tinta china)

2.2 Cara Kerja

2.2.1 Pengamatan sel tumbuhan : bawang merah dan Rhoeo discolor

- Dikupas selaput bawang merah, lalu diletakkan selaput tersebut pada kaca

- Preparat kemudian ditetesi dengan air bersih. Dilakukan hal yang sama untuk Rhoeo discolor
pada bagian bawah daun yang berwarna ungu.

- Ditutup dengan kaca penutup jangan sampai terbentuk gelembung udara dan diamati selnya.

- Digambarkan dan ditunjukkan bagian-bagian yang merupakan dinding sel, nukleus, kloroplas
dan vakuola.

2.2.2 Pengamatan sel hewan: mukosa mulut

- Disediakan kaca objek yang bersih dengan setetes air, dengan menggunakan cotton bud dikorek
perlahan-lahan bagian dalam dari pipi probandus.

- Disentuhkan sedikit material yang menempel pada cotton bud, di atas kaca objek kemudian
ditetesi dengan beberapa tetes methylen blue dan ditutupi kaca preparat dengan kaca penutup.
- Diamati objek dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 X 10. Diperhatikan sel mukosa
mulut sangat transparan. Digunakan diafragma dengan bukaan kecil.

- Digambarkan dan ditunjukkan bagian-bagian sel yang merupakan membran sel, sitoplasma,
nukleus dan vakuola.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

3.1.1 Bawang merah (Allium cepa)

Keterangan:

1. Nukleus

2. Membran sel

3. Dinding sel

4. Sitoplasma
Perbesaran 400x

3.1.2 Adam dan hawa dalam perahu (Rhoeo discolor)

Keterangan:

1.Sitoplasma

2.Membran sel

3.Dinding sel

4.Stomata

5.Kloroplas

6.Nukleus (inti sel)

Perbesaran 400x

3.1.3
Mukosa mulut

Keterangan:

1. Membran sel

2. Sitoplasma

3. Inti sel

Perbesaran 400x

3.2 Pembahasan

Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel berfungsi
sebagai pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut
dinding primer dan setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding sekunder. Dinding
primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat
daya regangnya. Dinding sel yang kaku tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin.

Pada percobaan sel tumbuhan pada bawang merah (Allium cepa) bagian sel yang diamati yaitu
dinding sel, nukleus dan sitoplasma. Pada percobaan Rhoeo discolor bagian yang diamati yaitu
stomata, sitoplasma, dinding sel, nukleus, kloroplas yang berwarna ungu dan membran sel.

Sel tumbuhan termasuk sel eukariotik. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti
(adapula yang menyebutnya sebagai selaput inti). Secara umum, sel tumbuhan memiliki struktur
yang sama dengan sel hewan. Tetapi ada beberapa struktur yang secara eksklusif dimiliki
tumbuhan dan adapula struktur yang dimiliki hewan tetapi tidak dimiliki tumbuhan.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis
yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh
cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel,
dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria.

Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Sel Tumbuhan

Sel Hewan

1. Tidak memiliki lisosom

2. Timbunan zat berupa pati

3. Umumnya memiliki plastida

4. Bentuk tetap

5. Memiliki dinding sel dan membran sel

6. Memiliki vakuola ukuran besar

7. Tidak memiliki sentrosom

1. Timbunan zat berupa lemak dan glikogen


2. Memilik ilisosom

3. Tidak memiliki dinding sel

4. Pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukurannya kecil.

5. Memiliki sentrosom

6. Tidak memiliki plastida

7. Bentuk tidak tetap

Dari hasil pengamatan, didapatkan bahwa di dalam sel hewan (Mukosa mulut), terdapat
membran sel, sitoplasma dan nukleus. Begitu juga pada bawang merah terdapat dinding sel,
nukleus dan sitoplasma. Sedangkan pada Rhoeo discolor terdapat stomata, sitoplasma, dinding
sel, nukleus, yang berwarna ungu, dan membran sel. Dari hasil pengamatan tersebut dapat
dibedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan.

Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah
kehilangan air secara berlebihan. Nukleus (inti sel) berfungsi untuk mengendalikan aktivitas sel.
Membran sel bersifat semipermeabel atau selektif, berfungsi mengatur pemasukan dan
pengeluaran zat dari dan keluar sel. Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ
respirasi.

Pada sel daun Adam dan Hawa dalam Perahu (Rhoeo discolor),terdiri atas dinding sel, membran
sel, sitoplasma, nukleus, dan stomata. Stomata adalah mulut daun untuk melangsungkan proses
fotosintesis.

Senyawa penyusun dinding sel, antara lain:


a. Pektin

Pektin merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa, arabinosa dan asam galakturonat.

b. Protein dan lemak

Di dalam dinding sel ditemukan dalam jumlah yang sedikit. Kloroplas adalah organel sel
bermembran yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Organel ini mengandung pigmen
fotosintesis yang mampu melangsungkan proses fotosintesis.

c. Kutin

Kutin merupakan suatu selubung atau lapisan pada permukaan atas daun atau batang dan
berfungsi untuk mencegah dehidrasi akibat penguapan dan melindungi kerusakan sel akibat
patogen dari luar.

d. Lignin

Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang dewasa dan berfungsi untuk melindungi sel
tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan.

e. Hemiselulosa

Hemiselulosa merupakan polisakarida yang tersusun atas glukosa, xilosa, manosa dan asam
glukoronat. Di dalam dinding sel, hemiselulosa berfungsi sebagai perekat antar mikrofibril
selulosa.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan:

- Senyawa penyusun dinding sel adalah terdiri atas selulosa, suatu polisakarida yang terdiri atas
polimer glukosa.

- Fungsi kloroplas adalah tempat terjadinya fotosintesis

- Struktur dasar sel hewan adalah tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas tetapi memiliki
vakuola.Sedangkan struktur dasar sel tumbuhan adalah sel yang memiliki dinding sel, kloroplas,
dan vakuola.

4.2 Saran

Dalam melakukan percobaan pada saat menutup kaca preparat dengan kaca penutup jangan
sampai terbentuk gelembung udara karena akan mempersulit pengamatan dan di harapkan saat
mengupas objek pengamatan setipis mungkin agar dapat mempermudah pengamatan sel hewan
dan tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Sel Tumbuhan. Wikipedia. http://id.wikipedia.org.

Campbell, N.A., J.B.Reece., L.G. Mithcel. 2002. Biologi umum edisi kelima jilid 1. Erlangga.
Jakarta.

Kimball, J.W. 1992. Biologi edisi kelima jilid 2. Erlangga: Jakarta. V. Alat dan Bahan
:

A. Alat :

a. Mikroskop e. Gelas objek

b. Pipet tetes f. Gelas penutup

c. Skapel g. pinset

d. Kapas

B. Bahan :

a. Sel epitel rongga mulut

b. Selaput dalam umbi lapis bawang (Allium cepa)

c. Daun Hydrilla vercillata

d. Larutan menthylen Blue

e. Alkohol 70%

f. Larutan JKJ

VI. Cara Kerja :

A. Sel Epitel Rongga Mulut

1. Dibersihkan tangkai skapel dengan alkohol 70%.

2. Dengan menggunakan tangkai skapel, dikorek bagian dalam bagian pipi.

3. Dioleskan korekan tadi pada gelas benda, kemudian ditetesi dengan menthylen blue atau
bila tidak ada dengan aquades kemudian ditutup dengan gelas penutup.
4. Diamati dibawah mikroskop mulai dari pembesaran lemah sampai pembesaran kuat.

5. Digambar 2 atau 3 sel diberi keterangan dari bagian-bagian sel yang terlihat.

VII. Hasil Pengamatan :

Preparat : Sel Epitel Rongga Mulut

Pembesaran :

Keterangan:

Disetujui asisten meja

(…………………….)

Preparat : Allium cepa

Pembesaran :

Keterangan:

Disetujui asisten meja

(…………………….)
Preparat : Daun Hydrilla vercilliata

Pembesaran :

Keterangan:

Disetujui asisten meja

(…………………….)

VIII. Pembahasan :

Dari hasil kegiatan pratikum dapat dilihat bahwa struktur sel hewan dan sel tumbuhan adalah
sama. Mengapa dikatakan demikian? Karena baik sel hewan (sel epitel rongga mulut) dan sel
tumbuhan (Allium Cepa) merupakan sel eukariot. Namun dalam perkembangannya, kedua jenis
sel tersebut (hewan dan tumbuhan) mengalami perkembangan sesuai dengan lingkungan
sehingga timbul berbagai macam perbedaan. Salah satunya adalah peran ekologis, dimana
tumbuhan adalah pembuat makanan, sedangkan hewan berperan memakan tumbuhan dan hewan
lainnya.

Dapat dilihat juga perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan pada bagian bagian selnya.
Pada umumnya sel tumbuhan memiliki dinding sel inilah mengapa berbagai tanaman terutama
pada batangnya cenderung keras, dan kaku. Sedangkan pada sel hewan memiliki membram sel
inilah mengapa kulit hewan baik manusia bisa dicubit karena cenderung elastis. Kemudian sel
tumbuhan dan sel hewan juga memiliki bagian sel seperti protoplasma pada tumbuhan, cairan sel
berupa sitoplasma dan nukleusplasma pada hewan, dan materi genetic berupa sitoplasma pada
kedua sel tersebut, serta organel.

Ternyata setelah diamati ditemukan juga perbedaan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan,
perbedaan itu meliputi seperti dinding sel yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan sedangkan sel
hewan hanya memiliki membram sel, adanya lisosom pada sel hewan namun pada sel tumbuhan
tidak ada, sentriol juga dimiliki oleh sel hewan tetapi pada sel tumbuhan tidak terdapat, namun
sel tumbuhan juga memiliki plastida yang tidak terdapat pada sel hewan, akan tetapi sel hewan
memiliki mikrotubulus yang sel tumbuhan tidak memiliki. Dan uniknya vakuola yang biasanya
terdapat banyak pada sel tumbuhan kini juga dimiliki oleh sel hewan? Mengapa demikian,
ternyata sel hewan dapat memiliki vakuola walaupun cenderung sedikit dikarenakan kerana pada
sel hewan uniseluler seperti Amoeba ternyata terdapat vakuola.

Karena dari pengamatan pada percobaan digunakan sel epitel pada rongga mulut dan Allium
cepa dank arena kedua tersebut merupakan sel eukariot maka dapat disimpulkan bahwa sel
eukariot itu memiliki membram inti sedangkan pada prokariot belum memiliki ini, inilah
mengapa sel prokarit tidak memiliki pembatas seperti membram inti, dan juga pada sel eukariot
setelah diamati ternyata tidak semua sel eukariot memiliki inding sel seperti sel hewan, tetapi
pada sel prokariot dinding selnya mengandung peptidoglikan, sedangkan pada sel eukariot tidak
mengandung peptidoglikan.

IX. Kesimpulan :

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:

1. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, vakuola berjumlah besar.

2. Sel hewan memiliki membram sel, sentriol, mikrotubulus, dan vakuola dalam skala kecil.

3. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki bagian sel

· Dinding sel / membram sel

· Protoplasma / cairan sel (sitolasma dan nukleusplasma)

· Materi genetik (sitoplasma)

· Organel

4. Sel eukariot memiliki membram inti sedangkan pada sel prokariot belum memiliki inti

X. Daftar Rujukan :

Handoko Y Herlina, Santoso I. Beatricia. 2004. Biologi. Jakarta : Hipokrates.

Hidayat B Estiti. 2005. Anatomi Tumbuhan. Bandung: ITB

Sutrian Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh Tumbuhan Tentang Sel Dan
Jaringan. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai