Anda di halaman 1dari 2

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬ ‫ وصوم رمضان‬,‫ والحج‬,‫إيتاء الزكاة‬

:‫ و على آله و صحبه و من وااله أما بعد‬,‫ والصالة والسالم على رسول اهلل‬,‫الحمداهلل‬ “Islam itu dibangun atas lima pondasi (rukun), bersaksi bahwa tiada tuhan yang
Sungguh Puasa di bulan Romadhon merupakan bagian dari rukun Islam, dan berhak diibadahi dengan haq kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba
wajib bagi setiap muslim untuk merealisasikan rukun ini, untuk menyempurnakan dan utusanNya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berhaji, dan berpuasa di bulan
keislamannya. Dan hal itu tidak bisa dikerjakan kecuali dengan mengetahui Romadhon.” [Muttafaq ‘Alaih]
hukum-hukum yang penting sekitar puasa di bulan Romadhon.
Dan ummat telah bersepakat akan wajibnya puasa pada bulan Romadhon bagi
Definisi Shiyam/ Puasa kaum Muslimin, dan barang siapa mengingkari akan kewajibanya maka dia telah
kafir. [Marotibul Ijma’ karangan Ibnu Hazm Ad Dzhohiri]
Shiyam dari segi bahasa berasal dari kata‫صوما\صياما‬-‫يصوم‬-‫ صام‬dan arti
dari ‫ الصوم‬adalah ‫إمساك‬, yakni menahan dari sesuatu, entah itu dari makanan, Syarat-syarat wajibnya Shiyam/ Puasa
minuman, perkataan atau yang lainnya.
Puasa tidak diwajibkan, kecuali
Allah ta’ala berfirman: 1. Muslim: maka bagi orang kafir puasa tidaklah wajib
{‫} فإما ترين من البشر أحدا فقولي إني نذرت للرحمن صوما فلن أكلم اليم إنسيا‬ 2. Orang yang berakal: maka tidak diwajibkan puasa bagi orang gila
”Jika engkau melihat seseorang maka katakanlah, ‘sesungguhnya aku bernadzar 3. Baligh: maka tidak di wajibkan bagi anak kecil (belum baligh), akan tetapi di
berpuasa untuk Allah maka aku tidak akan berbicara dengan siapapun pada hari ini.” anjurkan untuk dilatih supaya terbiasa ketika mencapai usia baligh
[Maryam 26] 4. Orang sehat: maka tidak diwajibkan bagi orang sakit, yang mana puasa tersebut
Maka arti Shiyam pada ayat ini adalah, ‘menahan diri dari berbicara’ akan menambah sakitnya atau memperlambat kesembuhanya.
[Lisanul Arob karangan Ibnu Mandzur] 5. Orang yang menetap: maka tidak diwajibkan puasa bagi Musafir (yang
berpergian), dan dianjurkan puasa jika tidak mendapati Masyaqoh (kesulitan).
Sementara itu Shiyam dari segi syar’i memiliki makna menahan dari hal-hal yang 6. Orang yang mampu: maka di tidak di wajibkan bagi yang tidak mampu,
menyebabkan harusnya berbuka (makanan, minuman, dan jima’) dari terbitnya seperti orang tua, orang sakit yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya, orang
fajar hingga terbenamnya matahari, dan di sertai dengan niat. hamil dan menyusui jika puasa membahayakan keduanya (ibu dan anak) atau
anaknya saja.
Hukum Shiyam/ Puasa
Rukun-Rukun Shiyam/ Puasa
Puasa pada bulan Romadhon merupakan rukun Islam, dan ia hukumnya wajib bagi
semua Muslim sesuai dengan Nash al Qur’an, Sunnah dan Ijma’. 1. Niat: dan tempatnya adalah hati, dan cukup kalian niatkan pada awal hari
bulan Romadhon, mewakili puasa satu bulan penuh. Persiapan untuk puasa
Allah ta’ala berfirman: seperti sahur, juga bisa dikategorikan sebagai niat, atau menunggu waktu fajar
{‫} ياآيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون‬ agar tidak makan lagi atau semisalnya.
” Wahai orang-orang yang beriman di wajibkan atas kalian berpuasa sebagaima telah 2. Menahan dari hal-hal yang mengakibatkan harus berbuka: yaitu makanan,
di wajibkan atas orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertaqwa.” [Al Baqarah minuman dan jima’ (bisa dikatakan menahan dari dus syahwat, yakni perut dan
183] kemaluan).
Dan juga berfirman lagi: 3. Waktu: jangka waktu puasa dari terbitnya Fajar Shodiq sampai terbenamnya
{‫شهر رمضان الذي أنزل فيه القرءان هدى للناس و بينات منالهدى والفرقان فمن شهد منكم‬ matahari.
‫}الشهر فليصمه‬
Keutamaan-keutamaan Shiyam/ Puasa
”Bulan Romadhon adalah (bulan) yang di dalamnya di turunkan al Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
pembeda (antara yang haq dan batil) maka barang siapa di antara kalian yang {‫}من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه‬
menyaksikan bulan itu maka, maka berpuasalah.” [Al Baqarah 185] ”Barangsiapa yang berpuasa karena keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah
maka dia akan di ampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” [HR Bukhari]
Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Jika kalian berpuasa Romadhon karena keimanan kalian, dan keyakinan kalian
‫ و‬,‫ و إقام الصالة‬,‫ شهادة أن ال إله إال اهلل و أن محمد الرسول اهلل‬,‫بني اإلسالم على خمس‬ bahwa puasa ini adalah kewajiban dari Allah dan wajib untuk dilaksanakan,-
dan kalian tidak melaksanakanya dengan tujuan meringankan berat badan atau rukun yang mana Islam dibangun di atasnya, barang siapa yang mengingkarinya 2. Meninggalkan hal-hal yang dianjurkan dalam puasa, seperti menyegerakan
untuk pengobatan penyakit atau selainnya- maka kalian telah merealisasikan dan menghalalkan berbuka pada waktu diwajibkannya berpuasa maka dia telah sahur,dan mengakhirkan berbuka
syarat pertama dalam hadist tersebut. Dan jika kalian berpuasa dengan tujuan membatalkan pokok-pokok dari Dien ini. 3. Banyak berbicara tanpa perlu, dan tidak berdzikir kepada Allah, dan
mengharapkan pahala dari Allah dan balasanNya bukan karena Sum’ah atau Riya’ menghabiskan waktu malam dengan hal yang sia-sia.
berarti kalian telah merealisasikan syarat yang kedua dalam hadist. Dan bagi Hukuman Bagi Yang Berbuka Tanpa Udzur Syar’i 4. Akhlak yang tercela seperti iri, dengki, bohong, dan mengucapkan perkataan
kalian setelah itu kabar gembira dari Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, yaitu yang keji, dan melihat hal-hal yang haram dan lain sebagainya dari hal-hal yang
ampunan atas dosa-dosamu yang telah lampau. In Syaa Allah. Maksud hukuman di sini adalah, hukuman dunia yang akan diperoleh bagi siapa di makruhkan dalam puasa.
saja yang berbuka secara sengaja di bulan Romadhon tanpa udzur Syar’i.
Hikmah Shiyam/ Puasa Dan hukumnya sesuai dengan keyakinanya dalam hukum puasa, barang siapa yang Hal-hal yang dimubahkan saat Shiyam/ Puasa
meninggalkan puasa Ramadhan akan tetapi dia tidak mengingkari kewajibannya,
Puasa mempunyai banyak faidah yang besar, yang mana faidah itu berporos pada maka dia di hukum dan di ta’zir dengan cara di cambuk atau memenjarakanya, 1. Mengakhirkan mandi junub, haid dan nifas (jika sudah suci) sampai setelah
hikmah dari tujuan disyari’atkannya puasa oleh Allah ta’ala, yaitu taqwa. Dan dan mengingatkannya akan larangan makan di siang hari di bulan Romadhon atau fajar.
taqwa tersebut mencakup pelaksanaan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah pada sesuai dengan hukuman yang diputuskan oleh imam yang bisa membuat dirinya 2. Menelan sesuatu yang tidak mungkin bisa di cegah, sepertu air liur, debu di
kita, dan menahan dari apa yang di larang olehNya. dan lainnya jera. Sementara itu, bagi siapa saja yang meninggalkanya dengan jalan, atau semisalnya.
anggapan bahwa meninggalkanya adalah perbuatan halal maka hukumannya adalah 3. Mencicipi makanan karena kebutuhan (seperti memasak makanan, atau
Allah ta’ala berfirman: dibunuh. membelinya atau menyuapi anak kecil).
{‫}يا آيها الذين ىمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون‬ 4. Mencium bau-bauan (minyak wangi atau makanan).
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: 5. Menuangkan air di atas kepala orang puasa atau badannya, dan juga masuk ke
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertqwa.” {‫ وغن كان‬,‫ وهو عالم بتحريمه استحالال لهك وجب قتله‬,‫إذا أفطر في رمضان مستحال لذالك‬ dalam air atau mencebur ke dalamnya.
Dan kata “‫ ”لعل‬di ayat ini fungsinya ”‫( “لتعليل‬sebab). Maknanya, supaya kalian ‫}فاسقا عوقب عن فطره في رمضان بحسب ما يراه اإلمام‬ 6. Pengobatan yang tidak sampai ke dalam bagian dalam tubuh seperti suntikan
bertaqwa kepada Allah, sehingga kalian meninggalkan apa-apa yang diharamkan “Jika ada yang berbuka di bulan Romadhon (siang hari) dan menghalalkan perbuatan jarum ( yang tidak ada dzat makananya) ke dalam otot atau pembulu darah.
oleh Allah, dan melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Allah. tersebut, sedangkan dia mengetahui akan pengharamannya, maka wajib untuk
membunuhnya, dan apa bila dia fasiq, dia dihukum sesuai dengan pendapat imam Hal-hal yang membatalkan Shiyam/ Puasa
Hukum Bagi Yang Meninggalkan Shiyam/ Puasa (pemimpin).” [Majmu’ al Fatawaa]
Melanggar salah satu syarat sahnya puasa, seperi murtadnya seorang muslim, dan
Barangsiapa yang meninggalkan puasa Romadhon karena mempunyai “Udzur” Hal-Hal yang disunnahkan saat Shiyam/ Puasa orang yang berakal menjadi gila, dan haid, nifas bagi wanita.
(alasan Syar’i) maka tidak ada hukuman apa-apa baginya, diantaranya seperti orang 1. Melanggar salah satu rukunnya, seperti orang yang sengaja makan dan
yang meninggalkannya karena sakit, safar atau udzur-udzur yang lainnya. Hal-hal yang di sunnahkan dalam puasa ada banyak, dan diantaranya yang paling minum (adapun jika dia lupa maka tidak batal), atau jima’ dan mengeluarkan
penting adalah: mani dengan sengaja (adapun mimpi basah di siang ramadhan maka tidak
membatalkan puasa)
Adapun bagi siapa yang meninggalkan puasa Romadhon tanpa ada udzur syar’i, 1. Sahur, dan sunnahnya adalah diakhirkan hingga hampir terbitnya fajar.
2. Sengaja muntah (adapun jika tidak sengaja muntah maka tidak mengapa).
maka dilihat keadaannya, jika dia meninggalkan puasa karena malas atau syahwat 2. Do’a, di lakukan di tengah-tengah puasa dan ketika berbuka.
3. Mengeluarkan darah, sebagaimana sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam,
yang besar terhadap makanan, minuman dan jima’, atau selainnya tetapi dia masih 3. Menyegerakan berbuka. Segera berbuka setelah terbenamnya matahari.
“Orang yang membekam dan dibekam kedua-duanya harus berbuka (batal
mengakui kewajiban puasa Romadhon dan mengakui bahwa puasa ini masuk 4. Berbuka dengan Ruthob, dengan jumlah yang ganjil, jika tidak ada, maka
puasanya).” [ ]
dalam rukun islam; maka dia adalah orang yang berdosa dan telah melakukan dosa dengan kurma, jika tidak ada ada maka dengan air putih. Yang membekam batal karena dia menyedot kop bekam, mungkin saja ada yang
besar. Jika ditambah dengan berbukanya dia (makan) di hadapan manusia, maka 5. Memberi makanan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa. masuk ke dalam tenggorokanya sedikit darah, atas dasar jikalau di membekam
dia adalah orang fasiq yang terang-terangan dalam kemaksiatanya. 6. Memperbanyak amalan Nawafil seperti (bangun malam dengan sholat Tarawih dengan alat yang terpisah (tanpa menyedot dengan mulut) maka dia tidak harus
atau Tahajud, membaca al Qur’an, Shodaqoh, dan I’tikaf di Masjid, dan berbuka.
Al Hafidz Imam adz Dzahabi berkata, ”Barang siapa yang meninggalkan puasa seterusnya).
Romadhon sedangkan dia tidak sakit atau memiliki tujuan tertentu -yaitu tanpa 7. Menjaga sholat berjama’ah di masjid, dan banyak lagi ketaatan-ketaatan yang Penutupan
ada udzur yang membolehkan dia tidak berpuasa- maka dia lebih buruk dari pezina lainya.
atau pecandu khomer.” [Al Kabaa’ir] Semoga Allah Ta’ala menerima amalan puasa, qiyamul lail, jihad kami dan
Hal-Hal yang dimakruhkan saat Shiyam/ Puasa kalian,pun dengan amalan-amalan yang lainnya, dan mempertemukan kita pada
bulan Romadhon lagi di bawah naungan Khilafah. Kemudian Baghdad dan
Adapun bagi siapa yang mengingkari kewajiban puasa -sebagai mana orang
Damaskus sudah ditaklukkan, dan semua tawanan muslim dan muslimah telah
yang mengatakan, bahwa di dalam Islam tidak ada puasa Romadhon- maka hal 1. Berlebih-lebihan dalam hal yang mubah, seperti berlebih-lebihan dalam dibebaskan dari penjara para thoghut.
ini adalah kekafiran berdasarkan ijma’ para Fuqoha’, karena kewajiban puasa berkumur-kumur dan istinsyaq ketika berwudhu’, dan mencicipi makanan
Romadhon sangat jelas dalam Dien dan telah umum diketahui. Dan ini termasuk tanpa perlu. ‫وصلى اللهم على محمدوعلى آله وصحبه أجمعين‬

Anda mungkin juga menyukai