Anda di halaman 1dari 11

Update Pola Pikir Bangsa Yuk

Di zaman Era Modern ini perkembangan pesat dari segi teknologi makin menunjang kemajuan
dari segala bidang. Oleh karena itu, kebutuhan dari tiap individu makin mendesak produsen untuk
menghasilkan kebutuhannya secara maksimal. Dengan alat produksi yang sederhana produsen
mulai menghasilnya barang kebutuhan konsumen dari A hingga Z. Tetapi, pemanfaatan dari segi
produk dalam negeri dan lain lain masih minim dilakukan. Budaya konsumtif konsumen terhadap
produk luar negeri makin gencar dilakukan dengan alasan lebih trendy dan top quality. Sayangnya,
konsumen tak mengetahui dampak dari kurangnya minat masyarakat pada produk dalam negeri
akan menjurus pada kurangnya daya saing Indonesia di mata dunia.

Pola persaingan ekonomi di Indonesia masih rendah, seiring dengan turunnya minat konsumen
pada apa yang dihasilkan oleh produsen di Indonesia. Padahal sebisa mungkin produsen
menghasilkan produk sesuai apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Dalam hal ini upaya untuk
memaksimalkan terus dilakukan untuk menunjang kebutuhan konsumen yang semakin tinggi.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai Negara berkembang masih kurang dikenal di mata
dunia. Pun terkadang beberapa warga dunia masih menanyakan keberadaan Indonesia. Sebenarnya
Indonesia adalah Negara Kesatuan dengan berbagai mutiara bangsa tapi belum mencolok sinar
gemilangnya. Beberapa pihak yang peduli semakin menggalakan eksistensi Indonesia di mata
dunia, dan sebaliknya beberapa pihak justru menjatuhkan Indonesia ke mata dunia sadar ataupun
tidak sadar. Hilangnya rasa nasionalisme juga turut berperan dalam turunnya daya saing Indonesia
di mata dunia, karena rasa bangga dan cinta terhadap Negaranya sendiri telah hilang beriringan
dengan munculnya kecintaan pada produk import.

Banyaknya cara untuk meninggikan daya saing Indonesia di mata masyarakat dunia memang
bukan hal yang mudah, apalagi sifat konsumtif masyarakat sudah mendarah daging. Namun perlu
diupayakan agar Indonesia memiliki nilai jual di mata dunia dan tidak dipandang sebelah mata
oleh warga dunia.

Daya saing sebenarnya memang dibulatkan dalam bentuk ekonomi. Maksudnya disini, jika suatu
Negara mampu mengkoordinasikan sistem perekonomiannya dengan baik, maka Negara ini
mampu menjunjung tinggi daya saingnya dibanding dengan Negara lain. Tapi jika ditelaah lebih
dalam, ada hal kecil yang dapat dijadikan perbandingan daya saing. Dan lewat hal-hal kecil inilah
kunci untuk menjalankan roda perekonomian Indonesia dengan baik. Lewat hal kecil maka hal
besar pun akan terencana dengan baik. Lewat ide-ide sederhana juga mampu berelasi dan
berkontribusi untuk meninggikan daya saing Indonesia di mata dunia.

Dalam Sekretariat Kabinet Republik Indonesia diberitakan, bahwa Peringkat Daya Saing
Indonesia naik 14 peringkat pada tahun 2013 sejak tahun 2007 atau sejak Blueprint Forum
Ekonomi ASEAN, The ASEAN Economic Forum (AEC) diimplementasikan, dari peringkat ke 54
naik menjadi peringkat ke 40, sebagaimana yang dipublikasikan dalam the Global
Competitiveness Report dari World Economic Report, dan dibagikan kepada para wartawan
peliput KTT ASEAN di Brunei Darussalam.

Hasil kenaikan peringkat di atas berita yang amat sangat bagus, tapi seharusnya kemajuan ini bisa
dilandaskan sebagai semangat untuk terus berjuang membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi ke
depannya. Lalu bagaimana cara untuk terus menerus menaikkan peringkat daya saing Indonesia
dari tahun ke tahun? Berikut beberapa Ide yang belum terealisasi dan akan terealisasi, bagaimana
membawa Indonesia Negara dengan beribu kekayaan ini ke ranah dunia.

1. Mengolah kebudayaan hingga menjadi harga tinggi

Bidang Kebudayaan di Indonesia sebenarnya memiliki nilai jual di mata dunia. Tapi pengenalan
bidang kebudayaan di mata dunia masih rendah dilakukan. Media massa sebagai penunjang nomor
satu sebagai ajang pengenalan budaya ke masyarakat makin miris. Pasalnya hal yang ditayangkan
makin jauh dari hal tersebut. Diperburuk dengan sisi pendidikan dalam beberapa media massa
makin dikesampingkan. Yang dieluelukan hanya pengejaran materi dibanding fungsi media massa
itu sendiri sebagai ajang pengenalan berbagai macam hal pada masyarakat ataupun jendela dunia
masyarakat untuk membuka pikirannya.

Kerja sama dari beberapa pihak perlu digalakkan untuk pengenalan kebudayaan di mata dunia.
Seperti halnya membukan pameran dengan tema ajang kebudayaan Indonesia di berbagai dunia
dinilai mampu mengenalkan Indonesia ke mata dunia. Dalam hal ini dukungan finansial memang
sangat besar, tapi keuntungan yang di dapat juga sebanding dan bahkan lebih. Selain Indonesia
makin dikenal, Warga dunia juga dapat mengakui keberagaman budaya yang dimiliki oleh
Indonesia sendiri.

Cara lainnya yaitu dengan mengadakan program pertukaran pelajar dengan tujuan pertukaran
budaya, cara ini mengefektifkan orang luar mengenal budaya Indonesia. Dengan pembekalan
pelajar Indonesia dengan beberapa budaya Indonesia, lalu saat mereka berangkat ke Negara tujuan
mereka akan mengenalkan pada warga dunia apa saja budaya yang sudah berkembang di
Indonesia. Cara ini memang tercatat sudah dilakukan, tapi efisiensinya perlu ditingkatkan.
Kesadaran beberapa pihak juga harus dihimbau, bahwa cara ini perlu dilakukan untuk membuat
Indonesia berharga di mata dunia. Dan timbal baliknya, Warga dari luar negara yang dikirim dari
Negara asalnya ke Indonesia juga akan diberikan pembekalan pada budaya Indonesia yang
nantinya saat mereka kembali ke Negara asalnya, mereka akan mengenalkan budaya Indonesia
kepada beberapa keluarga dan temannya, lalu temannya mengenalkan ke temannya dan
seterusnya. Dan BUM! Indonesia dikenal di masyarakat dunia.

Jika kita mencari solusi pengenalan budaya yang lebih sederhana, yaitu galakkan kebudayaan ke
sasaran yang lebih bisa berekspresif. Contohnya remaja ataupun anak anak yang pola pikirnya
masih bisa kita arahkan. Kebanyakan remaja sekarang lebih pro ke arah budaya barat, maka itu
kita ubah pola pikirnya untuk berekspresi di bidang budaya Indonesia dan yakinkan bahwa budaya
Indonesia tak kalah saing dengan budaya luar. Cara ini dilakukan agar mereka menumbuhkan rasa
cinta dan bangga pada budayanya sendiri lalu dengan itu mereka mulai dapat mengenalkan budaya
Indonesia.

Memang mengubah pola pikir individu sangat sulit, apalagi masa remaja adalah masa pencarian
jati diri. Tapi diawali dengan cara sederhana dengan mengubah pola pikir mereka lewat media
yang sering mereka lihat seperti televisi mampu sedikitnya mendorong mereka memiliki jiwa
nasionalis. Ciptakan acara di televisi seperti pagelaran teater, cara membatik, tarian daerah, lagu
lagu daerah, lalu kemas secara menarik untuk dipertontonkan. That’s what Indonesia need.
Sederhana tapi mampu membangun sedikit demi sedikit pola pikir yang pro terhadap jiwa
nasionalis. Buatlah masyarakat Indonesia mencintai apa yang mereka punya dengan berbagai
macam pengenalan. Dengan cara tersebut rasa nasionalis dan kecintaan pada budaya sendiri akan
tumbuh tanpa paksaan.

Lalu, cara mengarahkan pola pikir anak-anak bisa berupa media yang sedang digencarkan untuk
pertumbuhan mereka seperti bacaan. Bacaan seperti apa yang cocok? Komik atau dongeng.
Layaknya berfungsi sebagai pendukung pertumbuhan si anak, Komik atau dongeng yang
bertemakan berbagai budaya di Indonesia mampu membentuk rasa cinta dan bangga pada apa yang
Indonesia punya. Cara ini harus diperhitungkan, karena bagaimanapun generasi muda memang
butuh pembentukkan pola pikir yang matang untuk memiliki rasa cinta kepada Indonesia.
Keuntungannya pun bisa menjalar ke berbagai bidang, seperti luasnya pandangan generasi muda
pada apa yang berkembang di lingkungan mereka. Sederhana tapi efisien.

Saat pengarahan pola pikir anak untuk mencintai dan memiliki rasa bangga kepada budaya yang
ada di Indonesia berhasil, saat itu mereka mulai menyukai budaya yang mereka punya, bahkan
budaya itu akan selalu mendarah daging pada diri mereka. Dengan mudah mereka mulai
mempromosikan budaya yang sudah mendarah daging itu mulai dari mengajari individu individu
lainnya yang mulai penasaran pada budaya Indonesia sendiri hingga orang orang dewasa yang
masih awam pada kebudayaan luhur mereka.

Jadi, mulailah untuk berfikir mencari cara cara unik agar kebudayaan Indonesia itu sendiri
membuat setiap individu penasaran untuk mempelajarinya. Saat kebudayaan Indonesia terangkat,
maka terangkat pula daya saing Indonesia di masyarakat Indonesia. Bahkan mereka akan mulai
mengagumi kebudayaan yang tumbuh Indonesia yang beragam dari Sabang hingga Merauke.

Kemudahan yang terangkum dari pengenalan kebudayaan Indonesia pada masyarakat, akan
memunculkan sifat nasionalisme dan dapat menjadi nilai tinggi dari apa yang akan di jadikan
kebiasaan nantinya untuk mengenal budaya sendiri.

2. Mengolah Sumber Daya hingga menjadi mutiara

Bidang Sumber Daya Indonesia juga memiliki nilai jual tinggi di mata dunia. Bahkan menjadi
sumber kelicikkan orang orang rakus di luar sana. Indonesia dikenal dengan daya tarik dari Sumber
Daya Alamnya. Seperti yang kita ketahui, Indonesia penyumbang Sumber Daya Alam terbesar.
Tapi, minimnya Sumber Daya Manusia berakibat pada penguasaan Sumber Daya Alam di luar
ambang batas Indonesia sendiri. Kini bukan isu lagi, tapi menjadi fakta bahwa penguasa Sumber
Daya Alam di Indonesia adalah orang asing. Padahal lewat Sumber Daya ini Indonesia bisa
meningkatkan daya saingnya di mata dunia.

Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia masih perlu di evaluasi lagi. Dana yang di galakkan
pemerintah untuk program wajib belajar 9 tahun yang kini ditingkatkan lagi menjadi wajib belajar
12 tahun juga masih kurang efektif saat diberlakukan. Beberapa masih acuh pada program ini dan
akhirnya dana yang dikeluarkan pemerintah menjadi sia sia. Perlu diadakan pengenalan tentang
program pemerintah ini ke masyarakat dan bagaimana pemberlakuannya serta kentungan yang di
dapat masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perlu juga beberapa pihak untuk
menelaah penyebab anak putus sekolah lalu sosialisasikan lagi solusinya kepada masyarakat, agar
masyarakat tahu untuk apa dan siapa program yang diberlakukan oleh pemerintah ini. Saat
masyarakat mulai “mengetahui” tujuan pemberlakukan program ini, dengan hormat mereka akan
mengikuti dan menjalani dari apa yang menjadi sisi positif yang dibawa oleh program ini.

Dan program wajib belajar 12 tahun ini tidak akan berarti jika jumlah sekolah masih kurang
memadai. Harusnya program yang tercetus ini diselaraskan dengan perbaikan dan pembangunan
unit sekolah dengan fasilitas yang memadai agar pola pikir murid semakin berkembang. Dan tak
kalah pentingnya juga untuk memperbaiki mutu guru sebagai wakil murid di sekolah karena guru
adalah sosok yang amat dicontoh murid, seperti halnya pepatah “guru kencing berdiri, murid
kencing berlari”. Kurangnya fasilitas pendidik penyebab kurangnya landasan yang patut dicontoh
oleh seorang murid. Dan akhirnya mereka melakukan kehendak diluar batas norma.

Alokasi dana pendidikan program wajib belajar 12 tahun ini juga harus terserap dengan semestinya
juga tepat sasaran. Program yang diberlakukan pemerintah ini jika efektif akan memberi dampak
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil serta mendorong pertumbuhan masyarakat
Indonesia yang good quality di masa yang akan datang.

Perancangan Sumber Daya Manusia juga harus disusun secara sistematik disesuaikan dengan
kualitas standar yang dibutuhkan setiap lapangan kerja. Buat semaksimal mungkin standar kriteria
lapangan kerja agar setiap manusia menyadari kualitas yang dimiliki setiap individu agar terdorong
untuk meningkatkan kualitas yang dimilikinya.

Kesehatan dari Sumber Daya Manusia juga harus difikirkan. Dalam bidang kesehatan, harus
diarahkan pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeliharaan kesehatan.
Peningkatan kualitas layanan di rumah sakit khusus dan rumah sakit umum, peningkatan kualitas
layanan kesehatan dan gizi, pencegahan atau pemberantasan penyakit epidemilogi, dan wabah
serta, peningkatan kualitas tenaga kesehatan.

Dari sisi Sumber Daya Alamnya yang mesti diperbaiki dan ditinjau ulang yaitu Pembangunan
Sumber Daya Alam haruslah menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan. Oleh
sebab itu tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi Sumber Daya Alam sehingga untuk
keberlanjutan pembangunan tetap terjamin dan jauh dari kata rusak ataupun kerugian yang akan
ditimbulkan di masa yang akan datang.

Dan pemanfaatan Sumber Daya Alam seharusnya dapat memberikan akses mudah kepada
masyarakat Indonesia, tidak hanya dirasakan untung untuk beberapa kelompok masyarakat dan
golongan tertentu saja, tetapi “semua” masyarakat harus bisa merasakan kesejahteraan dari olahan
Sumber Daya Alam tersebut. Dengan demikian pola pemanfaatan Sumber Daya Alam harus
membuat masyarakat ikut terjun langsung serta memberikan peran serta aktif mereka nantinya.

Dan yang tidak kalah penting yaitu Peranan dari sosok pemerintah dalam mengkaji kebijakan
pengelolaan Sumber Daya Alam. Pemerintah harus mengoptimalkannya, karena Sumber Daya
Alam sangat penting peranannya. Terutama karena Sumber Daya Alam juga dapat meningkatkan
pendapatan negara melalui mekanisme pajak dan retribusi. Pemerintah juga harus memperhatikan
perlindungan dari bencana ekologis agar tetap terjaganya fungsi lingkungan.

Meningkatnya populasi Individu juga selaras dengan meningkatnya intensitas kegiatan penduduk
dan industri. Maka itu perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan di
beberapa daerah yang memang sudah menjalar tanpa pencegahan dampak yang ditimbulkannya,
antara lain pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan,
pencemaran industri, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan, kegiatan
pertanian, penangkapan ikan dan pengelolaan hutan yang mengabaikan daya dukung dan daya
tampung lingkungan, dll.

Nilai juga potensi daerah yang memiliki Sumber Daya Alam melimpah. Setiap warga asing yang
menguasai Sumber Daya Alam di Indonesia bukan sekedar ancaman, ini menunjukkan bahwa
kurangnya kemampuan untuk mengolah apa yang di miliki. Sumber Daya Alam tersebut jangan
pernah lepas dari pantauan. Tentukan kebijakan-kebijakan pemeliharaan dan kepentingan daerah
sekitar, agar terciptanya kesatu paduan timbal balik dari proses mengambil dan memberi pada
lingkungan.

Saat Sumber Daya Manusia dengan Good Quality tercipta, secara otomatis pengolahan Sumber
Daya Alam dengan semestinya terolah dengan seimbang. Jika Sumber Daya Manusia dan Sumber
Daya Alam di Indonesia unggul, terjadi keselarasan yang mendukung daya saing Indonesia di mata
dunia.

3. Mengolah objek wisata di Indonesia menjadi surga dunia

Bidang lainnya yang dapat dibanggakan Indonesia di mata dunia adalah bidang pariwisata. Objek
wisata Indonesia selalu mengundang untuk didatangi oleh warga luar, tapi dalam hal ini belum
terjamahnya beberapa objek wisata sangatlah mengundang pertanyaan. Apa yang salah dengan
objek wisata yang terdapat di Indonesia di daerah yang belum terjamah?

Pdahal keberadaan objek objek wisata dapat meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, serta
meningkatkan penerimaan atau pendapatan pemerintah melalui pajak dan retribusi. Tak heran bila
pemerintah, baik skala nasional maupun lokal, berlomba-lomba memperkenalkan objek wisata
kepada para wisatawan, baik asing maupun domestik. Sebab, makin banyak kunjungan wisatawan
ke wilayah tersebut, maka makin besar pula manfaat yang diperoleh.

Indonesia khususnya pulau Bali mampu mengenalkan Indonesia ke mata dunia. Tapi mengapa
hanya Bali? Padahal masih banyak tempat wisata yang patut untuk dikunjungi orang asing, bahkan
beberapa belum terjamah oleh orang Indonesia sendiri. Tentunya hal ini dikarenakan masalah
pengenalan tempat wisata di Indonesia masih minim dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah perbaikan dan penataan tempat-tempat wisata di Indonesia. Kunci utamanya yaitu berikan
kesan pertama yang baik pada orang asing maupun domestik yang mengunjungi objek wisata di
Indonesia, saat mereka mendapat kesan pertama setelah mengunjungi objek wisata di Indonesia,
mereka akan terus menerus tertarik untuk berkunjung ke objek objek wisata yang tersedia di
Indonesia.

Banyak objek wisata yang potensial belum dikelola dan ditata dengan apik. Dan di sini peran
pemerintah sangat penting. Potensi objek wisata ini akan lebih indah jika pemerintah betul-betul
ingin menata tempat tersebut dengan mendatangkan tenaga ahli dalam penataan tempat wisata.
Karena pendukungan dengan sistem tenaga kerja yang apik di bidang penataan objek wisata ini
semakin mengungguli objek wisata yang nantinya mengundang untuk warga asing datang.

Beberapa objek wisata hanya dikelola oleh penduduk setempat. Padahal penduduk setempat hanya
mengoptimalkan penataan sesuai peralatan yang terdapat di rumahnya. karena masyakat tidak
cukup paham akan penataan dan pengelolaan tempat wisata yang baik serta kurangnya daya
dukung alat.

Banyak objek wisata yang tidak kalah dengan tempat wisata dari daerah lain yang tidak pernah
sunyi dari wisatawan asing dari mancanegara contohnya Bali. Padahal objek wisata dapat
membawa penghasilan sendiri untuk Negara dan masyarakat setempat. Karena dari sisi ini mereka
akan terbantu dalam hal perekonomian, seperti di Pulau Bali dan tempat-tempat lain yang ada di
Indonesia yang sudah melakukan penataan tempat-tempat wisata dan tempat kebudayaannya,
masyarakatnya dapat menjadikan tempat tersebut untuk menjadi tempat mengais rezeki.

Dan masalah yang biasanya timbul kerap kali masalah kekurangan anggaran. Masalah ini dijadikan
alasan bagi pemerintah untuk tidak mengelola objek wisata tertentu secara optimal. Padahal, objek
wisata tersebut berpotensi mendatangkan manfaat ekonomi bagi pemerintah bila dikelola dengan
baik. Untuk menyiasati masalah ini, pemerintah bisa mengajak pihak pihak lain seperti pihak
swasta untuk mengelola objek wisata. Dan pemerintah perlu menerapkan ketentuan main yang
menguntungkan kedua belah pihak. Jika terjalin kerjasama yang saling menguntungkan ini, maka
sisi positif yang akan diambil yaitu unggulnya bidang kepariwisataan di Indonesia.

Kemudian, pemberlakuan sistem promosi seperti papan iklan ataupun media massa tentang tempat
wisata di Indonesia yang wajib dikunjungi juga terhitung efisien. Tentunya cara ini akan menarik
minat orang asing untuk berkunjung ke Indonesia dan mengenalkan apa itu Indonesia dan hal apa
saja yang ada di Indonesia ke mata dunia. Saat tercipta kecintaan warga asing pada Indonesia
disitulah titik dimana Indonesia menjadi berharga di mata dunia.

4. Mengolah hubungan Internasional Indonesia dengan Negara lain menjadi hubungan


kekerabatan yang erat

Jalinan hubungan Internasional antara Indonesia dengan beberapa Negara juga mampu
mengenalkan Indonesia ke masyarakat dunia. Jadikan Indonesia memiliki daya tarik agar beberapa
Negara lainnya berminat untuk mengadakan hubungan Internasional dengan Indonesia. Dengan
terciptanya hubungan baik, tingkat kemudahan untuk menjalin kerja sama di beberapa sektor
khususnya ekonomi sedikitnya menyumbang untuk meningkatkan kualitas Indonesia di mata
dunia.

5. Ciptakan kreatifitas dalam diri bangsa demi terajutnya karya Negeri

Karya Bangsa. Tepatnya apa yang dihasilkan bangsa nyatanya bisa mendapat daya tarik dari
Negara luar. Maka dari itu diperlukan ke kreatifan anak bangsa untuk menciptakan “hasil” yang
memiliki daya tarik serta nilai jual tinggi di mata dunia yang akan meningkatkan daya saing
Indonesia.

Kenyataannya peran pendidik disini sangat amat diperlukan untuk menunjang dan mengarahkan
bakat setiap siswa maupun siswi agar tercipta ke kreatifan itu sendiri. Peran pendidik dinilai
sebagai kunci utama agar pengarahan pola pikir anak terjalin baik dengan menumpahkan segala
kekreatifitasannya ke dalam hal positif.

Sisi kekreatifan seorang individu memang tidak dapat digambarkan secara konkrit, tapi sisi
kekreatifan itu dapat ditelusuri dan diasah. Bagaimana peran pendidik disini yaitu memberikan
tantangan pada seorang individu untuk pemecahan suatu masalah yang divisualisasikan lewat
bentuk ide ataupun tindakan.

Saat seorang individu menemukan ide lalu bertindak untuk merealisasikan idenya, terbentuklah
sebuah karya yang bahkan mampu membuat beberapa orang melongo dan decak kagum. Karena
kekreatifitasan memang di luar nalar dan tidak dapat di ukur. Suatu karya ini yang nantinya perlu
diekspos dan dijadikan bahan yang memiliki daya tarik untuk dipertaruhkan dalam mengupgrade
daya saing Indonesia dengan Negara lain.

6. Ukir prestasi anak bangsa sebanyak banyaknya dan beri apresiasi untuk menunjang
semangat para pengharum nama bangsa
Prestasi anak bangsa juga turut mendukung bagaimana Indonesia di nilai di mata dunia. Prestasi
yang diciptakan anak bangsa lewat bidang akademik maupun non akademik mengangkat eksistensi
Indonesia. Beri apresiasi setiap usaha anak bangsa untuk meningkatkan eksistensi Indonesia lewat
prestasinya.

Sebagaimana mestinya usaha anak bangsa dalam membangun Indonesia lewat prestasi
kebanyakan hanya dinilai sementara oleh Negara. Kurangnya apresiasi dari negeri sendiri menjadi
faktor turunnya minat anak bangsa untuk mengukir prestasi.

Seperti halnya pepatah lama yaitu habis manis sepah di buang, seperti halnya atlit Indonesia yang
mahir dalam bidangnya dan turut mengukir prestasi anak bangsa dibuang sia sia. Rendahnya
apresiasi ini sangat miris. Dimana anak anak negeri berusaha untuk mengukir prestasi tapi tidak
dihargai.

Tingkatkan apresiasi untuk anak bangsa yang mengukir prestasi adalah modal awal bagaimana
mereka akan berlomba lomba mengukir prestasi. Karena setiap manusia pun enggan mengukir
prestasi jika akhirnya karya nya tak pernah dihargai bahkan tak pernah dipandang.

Rangkul prestasi anak bangsa. Rangkum menjadi satu kesatuan indah hingga Indonesia dipandang
iri oleh Negara lain. Saat Indonesia berdiri tegak menyongsong dunia luar, saat itulah keberhasilan
segala bidang terbentuk.

7. Perbaiki Infrastruktur agar optimal menyongsong tujuan bangsa

Infrastruktur adalah kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk
jaminan ekonomi sektor publik dan sektor privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan
agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik. Lalu bagaimana bisa bersaing dengan Negara
lain, jika infrastuktur tidak optimal dan berdampak pada macetnya perekonomian dan tidak
berjalan sesuai fungsinya?

Infrastruktur harus diperbaiki agar mengoptimalkan apa yang seharusnya berjalan dalam kegiatan
ekonomi. Infrastruktur juga menjamin kemudahan dalam mendukung kelancaran aktivitas
ekonomi masyarakat, distribusi aliran produksi barang dan jasa. contoh bahwa infrastruktur itu
sendiri dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke pabrik kemudian untuk
distribusi ke pasar hingga sampai kepada masyarakat.

Saat pengoptimalan infrastruktur-infrastruktur yang ada di Indonesia terpenuhi, kegiatan


perekonomian di Indonesia berjalan sebagaimana mestinya sesuai fungsinya, dan saat itulah
Indonesia siap untuk meninggikan pada hak untuk memiliki daya saing.

8. Mengoptimalkan kualitas hasil produksi agar minat konsumen makin meningkat

Untuk menilai sisi mengapa masyarakat Indonesia masih rendah minatnya untuk membeli produk
dalam negeri, produsen sendiri wajib menelaah sebab sebabnya bahkan menelusuri hingga akar-
akarnya. Setelah mengetahui sebabnya, buatlah sesuatu yang belum masyarakat miliki. Hingga
akhirnya produk tersebut memiliki daya tarik sendiri. Peran kekreatifitasan dari seorang produsen
dalam hal ini sangat diperlukan.

Seiring dengan menurunnya minat konsumen terhadap produk yang beredar di pasaran cukup
memutar otak produsen untuk menghasilkan lebih dan lebih kualitas dari setiap barang. Cepat atau
lambat kebutuhan konsumen akan memaksa produsen untuk berinovasi.

Karena setiap konsumen membutuhkan inovasi inovasi produsen dalam setiap hasil produk yang
masuk ke pasar, bukan hanya produk yang hanya memiliki nilai jual tinggi dan belum bisa
memenuhi kebutuhan konsumen saja. Oleh sebab itu pemikiran produsen dari apa yang nantinya
akan dihasilkan harus dipikirkan sejalan dengan kebutuhan konsumen. Saat kebutuhan konsumen
dan hasil yang diproduksi oleh produsen sudah sejalan, maka keserasian roda perekonomian
berjalan sebagaimana semestinya.

9. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia

Cara ini memang dinilai paling sulit, pasalnya kepentingan pemerintah sangat beragam, masalah
yang muncul juga bukan hanya berasal dari masyarakatnya saja tapi dalam konteks lainnya juga.
Tapi dari penyebab itu, bukan berarti pemerintah “lepas tangan” dari tanggung jawabnya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kemiskinan merupakan masalah global,
sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.
Pemberantasan kemiskinan itu perlu karena keuntungannya dapat menjalar ke proses menurunnya
tingkat kejahatan. Cara untuk mengatasi masalah kemiskinan membutuhkan dukungan dari banyak
pihak, bukan hanya dalam skala lokal, namun juga dalam skala yang lebih luas.

Masalah kemiskinan di Indonesia memang bukan “cerita baru”, karena asal muasal kemiskinan
merupakan bagian dari sejarah yang melatarbelakangi berdirinya negara ini sejak zaman
penjajahan hingga kini. Pada zaman kerajaan zaman dahulu, kemiskinan merupakan wujud
pengkelasan masyarakat mengenai latar belakang kekuasaan, kekayaan, kemakmuran serta
hubungan kekerabatan. Hingga kini, hal tersebut tetap ada dan menjadi keprihatinan tersendiri.

Menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan atau TNP2K, Secara umum,
angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. Penurunan tersebut tidak lepas
dari upaya keras pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan melalui berbagai program pro-
rakyat. Kendati belum bisa dikatakan maksimal, akan tetapi tren penurunan menunjukan bahwa
program-program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan pemerintah telah memberikan
efek positif bagi peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan hak-hak dasar
mereka.

Berdasarkan Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia penurunan jumlah penduduk
miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara lainnya. Tercatat pada rentang
2005 – 2009 Indonesia mampu menurunkan laju rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin per
tahun sebesar 0,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian negara lain semisal
Kamboja, Thailand, Cina, dan Brasil yang hanya berada di kisaran 0,1% per tahun. Bahkan India
mencatat hasil minus atau terjadi penambahan penduduk miskin.

Pelaksanaan program penanggulanan kemiskinan yang dilakukan sejak tahun 1998 sampai saat
ini, secara umum mampu menurunkan angka kemiskinan Indonesia yang berjumlah 47,97 Juta
atau sekitar 23,43 % pada tahun 1999 menjadi 30,02 Juta atau sekitar 12,49 % pada tahun 2011.

Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi
mulai dari program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan sosial, program penanggulangan
kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan
yang berbasis pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen Pemerintah baik
pusat maupun daerah.

Untuk meningkatkan efektifitas upaya penanggulangan kemiskinan, Presiden telah mengeluarkan


Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, yang bertujuan
untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan hingga 8 % sampai 10 % pada akhir tahun 2014.

Terdapat empat strategi dasar yang telah ditetapkan dalam melakukan percepatan penanggulangan
kemiskinan, yaitu:

 Menyempurnakan program perlindungan sosial


 Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
 Pemberdayaan masyarakat, dan
 Pembangunan yang inklusif

Terkait dengan strategi tersebut diatas, Pemerintah telah menetapkan instrumen penanggulangan
kemiskinan yang dibagi berdasarkan empat klaster, masing-masing:

 Klaster I - Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga


 Klaster II – Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat
 Klaster III – Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro
dan Kecil

Kemajuan pesat pemberantasan kemiskinan dinilai meningkat dari tahun ke tahun, tetapi
penyebaran pemerataan kesejahteraan setiap daerah dinilai belum maksimal. Dari daerah satu ke
daerah yang lainnya, tingkat kesejahteraan belum dirasakan maksimal. Terjadi perbedaan tingkat
kesejahteraan, beberapa daerah dengan cepat berhasil untuk menurunkan tingkat presentasi
kemiskinan penduduk, tetapi beberapa daerah juga lambat dalam menangani permasalahan
kesejahteraan masyarakat, presentasi di beberapa daerah masih menunjukkan kelambatan
penurunan tingkat kemiskinan.
Bagaimanapun kemiskinan merupakan akar kejahatan, Kemiskinan menurun, kejahatanpun
otomatis menurun. Setiap program pemerintah yang digalakkan untuk memberantas kemiskinan,
jika terealisasi mungkin akan memperoleh keuntungan di berbagai bidang.

Dukungan terhadap program program pemerintah dinilai pro untuk pemberantasan kemiskinan.
Mengatasi dan mengurangi angka kemiskinan memang perlu rencana jangka panjang dan perlu
kerjasama. Dalam upaya mengurangi kemiskinan di Negeri ini, harus dimulai dari tingkat yang
lebih sederhana. Misalnya membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar agar tingkat
pengangguran menurun, dan dari segi pendidikan juga menunjang pengurangan kemiskinan, dan
pemantauan pada kesenjangan yang terjadi, dan pemerataan bantuan subsidi secara adil.

Kemiskinan memang tidak dapat sepenuhnya hilang, tapi setidaknya usaha untuk mengurangi juga
berkontribusi agar meningkatkan pendapatan perkapita Negara. Dan berusaha untuk mengabulkan
mimpi bangsa agar Indonesia bukan lagi menjadi Negara berkembang tetapi menjadi Negara Maju
seperti halnya Negara tetangga, Singapura.

Dengan demikian, beberapa Ide yang terangkum lewat tulisan ini hanya ide-ide sederhana yang
tercetus dari pemikiran seorang Individu yang ingin melihat Negara Indonesia untuk menjadi lebih
baik lagi serta berkembang seperti layaknya lambang Negara Indonesia yaitu Burung Garuda

Anda mungkin juga menyukai