Nikita Putri
Kelas :
Petunjuk Belajar
1. Setiap peserta didik harus membaca LKPD ini dengan saksama
2. Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang ada dalam
LKPD ini dengan teman satu kelompok
3. Jika ada pertanyaan atau hal yang tidak dimengerti mintalah bantuan
guru untuk menjelaskannya
1. Kompetensi : 3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan
Dasar garam dan menentukan pH-nya.
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa
berbagai larutan garam.
2. Indikator : 3.11.1 Menganalisis pengertian hidrolisis garam dan
jenis-jenis garam yang terhidrolisis dalam air.
Pada materi penentuan garam dalam larutan, diberikan larutan yang tidak diketahui
jenisnya berupa larutan x dan y. Masing-masing larutan tersebut dimasukkan kedalam
plat tetes dan diuji masing-masing larutan tersebut dengan 4 indikator yaitu lakmus biru,
lakmus merah, indikator metyl merah (MM) dan penolftelin ( PP). Pada saat larutan x
diuji dengan kertas lakmus merah warnanya berubah menjadi biru dan ketika diuji
dengan kertas lakmus biru warnanya tetap biru. Selanjutnya saat diuji dengan indikator
MM warnanya berubah menjadi kuning dan dengan PP menjadi biru.
MENANYA
MENCOBA
Tujuan percobaan :
Suatu sifat senyawa yang sangat penting adanya adalah sifat asam dan basa. Kita
mengenal berbagai macam asam seperti asam cuka, dan asam jawa. Kita juga mengenal
berbagai jenis basa seperti sabun yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Teori asam basa juga mengalami beberapa pengembangan. Asam dinyatakan merupakan
suatu senyawa yang memiliki pH lebih kecil dari 7. Sedangkan basa adalah senyawa
yang memiliki pH lebih besar dari 7. Batas maksimum pH suatu senyawa adalah 14. Dari
hal tersebut kita dapat menuliskan bahwa pH + pOH = 14. Menurut Arrhenius, asam
merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan. Sedangkan basa sukar
larut dalam air karena basa memiliki ion hidroksida. Suatu asam dikatakan hipotetis
apabila asam tersebut tidak stabil sehingga segera terurai menjadi zat lain. Teori
Arrhenius masih memiliki kelemahan, bahwa tidak semua reaksi asam harus
berlangsung dalam larutan. Kemudian Bronsted-Lowry mendefinisikan asam dan basa
dengan mengatakan bahwa asam merupakan donor proton sedangkan basa merupakan
akseptor proton. Menurut Bronsted-Lowry, asam dan basa ini akan menghasilkan suatu
pasangan konjugasi, yaitu suatu pasangan ketika asam melepaskan ion H+ nya kepada
basa atau akseptor. Untuk melengkapi teori-teori diatas, Lewis juga mengemukakan
bahwa asam dan basa merupakan perpindahan electron dari suatu senyawa ke senyawa
lainnya. Asam berperilaku sebagai akseptor pasangan elektron sedangkan basa sebagai
donor pasangan elektron. Indikator adalah suatu zat, yang warnanya berbeda-beda sesuai
konsentrasi ion-Hidrogen. Indikator umumnya merupakan suatu asam atau basa organik
lemah , yang dipakai dalam larutan yang sangat encer. Asam atau basa indikator yang
tidak tedisosiasi mempunyai warna yang berbeda dengan hasil disosiasinya, sehingga
memudahkan praktikan dalam menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam atau
basa. Berikut adalah beberapa jenis indikator yang sering digunakan:
Alat dan Bahan :
Bahan
1. Aquades
Alat 2. Indikator PP
1. Pipet tetes 3. Indikator MM
2. Plat tetes 4. Lakmus merah dan biru
5. Larutan X
6. Larutan Y
7. Tisu
Langkah Kerja :
MENGASOSIASI
MENYIMPULKAN