3 Rwcef 3
3 Rwcef 3
Atas Impor
1. Barang tertentu (lihat lampiran I PMK 34/PMK.0102017), dikenakan PPh pasal 22 sebesar 10%
(sepuluh persen) dari nilai impor,
2. Barang tertentu lainnya (lihat lampiran II PMK Nomor 34/PMK. 010/2017) dari impor nakan PPh
pasal 22 sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) dari nilai impor;
3. Kedelai, gandum, dan tepung trigu,dikenakan PPh pasal 22 sebesar 0,5% (nol koma lima persen)
dari nilai impor degan menggunakan Angka Pengenal Impor (API);
4. Barang selain barang tertentu, barang tertentu lainnya, kedelai, gandum, dan tepung trigu yang
menggunakan Angka Pengenal Impor (API), dikenakan PPh pasal 22 sebesar 2,5% (dua koma lima
persen) dari nilai impor;
5. Barang selain barang tertentu, barang tertentu lainnya, kedelai, gandum, dan tepung trigu yang
menggunakan Angka Pengenal Impor (API), dikenakan PPh pasal 22 sebesar 7,5% (tuju koma lima
persen) dari harga jual lelang;
6. Barang tidak dikuasai dikenakan PPh pasal 22 sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen) dari harga
jual lelang;
A. pph pasal 22 atas impor barang , terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat
pembayaran bea masuk.
B. Pph pasal 22 atas ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral
bukan logam, terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat penyelesaian dokumen
pemberitahuan pabean atas ekspor.
Cara pemungutan
A. Pemungutan pph pasal 22 atas impor barang dilaksanakan dengan cara penyetoran
oleh importir yang bersangkutan ke kas negara melalui kantor pos, bank devisa,
atau bank yang ditunjuk oleh menku .
B. Pemungutan pph pasal 22 atas ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam,
dan mineral bukan logam dilaksanakan dengan cara penyetoran oleh eksportir yang
bersangkutan ke kas negara melalui kantor pos, bank devisa persepsi, atau bank
persepsi yang ditunjuk oleh menku.
1. PEMBELIAN BARANG OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH
1. Bendahara pemerintah dan KPA sebagai pemungut pajak pada pemerintah pusat,
pemerintah daerah, instansi atau Lembaga pemerintah dan Lembaga-lembaga
negara lainnya.
2. Bendahara pengeluaran dengan mekanisme uang pada persediaan.
3. KPA atau pejabat penerbit surat perintah membayar yang diberi delegasi oleh KPA
, berkenaan pembayaran kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme
pembayaran langsung.
Dikenakan pph pasal 22 sebesar 1,5% dari harga pembelian tidak termasuk ppn.
Pph pasal 22 atas pembelian barang oleh bendaharawan pemerintah terutang dan dipungut
pada saat pembayaran.
Cara pemungut
pemungut pph pasal 22 wajib disetor oleh pemungut pajak ke kas negara melalui kantor
pos, bank devisa, atau bank yang ditunjuk olek menku, dengan menggunakan surat setoran
pajak yang telah diisi atas nama rekanan serta ditandatangani oleh pemungut pajak. Surat
setoran pajak tersebut berlaku sebagai bukti pemungut pajak.
2. PEMBELIAN BARANG OLEH BUMN DAN BADAN USAHA TERTENTU
1. BUMN, yaitu badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
2. Badan usaha dan BUMN yang merupakan hasil dari restrukturasi yang dilakukan oleh
pemerintah, dannresktruturasi tersebut dilakukan melalui pengalihan saham milik
negara kepada BUMN lainnya.
3. Badan usaha tertentu yang dimiliki secara langsung oleh BUMN.
Dikenakan pph pasal 22 sebear 1,5% diharga pembelian tidak termasuk ppn.
BUMN dan badan usaha yang dimiliki secara langsung oleh BUMN.
Pph pasal 22 atas pembelian barang oleh BUMN dan badan usaha tertentu yang dimiliki
secara langsung oleh BUMN, terutang dan dipungut pada saat pembayaran.
Cara pemungut
Pemungutan pph pasal 22 wajib disetor oleh pemungut ke kas negara melalui kantor pos,
bank devisa, atau bank yang ditunjuk oleh mentri keuangan dengan menggukan surat
setoran pajak.
3. PENJUALAN HASIL PRODUKSI INDUSTRI TERTENTU
1. Penjualan semua jenis semen sebesar 0,25% dari dasar pengenaan ppn.
2. Penjualan kertas sebesar 0,1% dari dasar pengenaan ppn.
3. Penjualan baja sebesar 0,3% dari dasar pengenaan ppn.
4. Penjualan semua jenis kendaraan bermotor beroda dua atau lebih, tidak termasuk
alat berat sebesar 0,45% dari dasar pengenaan ppn.
5. Penjualan semua jenis obat sebesar 0,3% dari dasar pengenaan ppn.
Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industry semen, kertas, baja, otomotif, dan
farmasi, terutang dan dipungut pada saat penjualan.
Pph pasal 22 atas penjualan hasil produksi bidang usaha industri semen, kertas, baja,
otomotif, dan farmasi, terutang dan dipungut pada saat penjualan.
Cara pemungut
Pemungutan pph pasal 22 wajib disetor oleh pemungut ke kas negara melalui kantor pos,
bank devisa, atau bank yang ditunjuk oleh mentri keuangan dengan menggukan surat
setoran pajak.
Produsen atau importir bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelunas.
Pph pasal 22 terutang dan dipungut pada saat penerbitan surat perintah pengeluaran barang.
Cara pemungut
Pemungutan pph pasal 22 wajib disetor oleh pemungut ke kas negara melalui kantor pos,
bank devisa, atau bank yang ditunjuk oleh mentri keuangan dengan menggukan surat
setoran pajak.
Agen tunggal pemegang merek (APTM), agen pemegang merek (APM), dan importer
umum kendaraan bermotor.
Cara pemungut
Pemungutan pph pasal 22 wajib disetor oleh pemungut ke kas negara melalui kantor pos,
bank devisa, atau bank yang ditunjuk oleh mentri keuangan dengan menggukan surat
setoran pajak.
6. PEMBELIAN BAHAN-BAHAN UNTUK KEPERLUAN INDUSTRI ATAU EKSPOR
Badan usaha industry atau eksportir yang melakukan pembelian bahan-bahan berupa hasil
kehutanan, perkebunan, pertanian, perternakan, dan perikanan yang belum melalui proses
industry manufaktur, untuk keperluan industrinya atau ekspornya.
Pph pasal 22 atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industry atau ekspor, terutang
dan dipungut pada saat pembelian.
Cara pemungut
Pemungutan pph pasal 22 wajib disetor oleh pemungut ke kas negara melalui kantor pos,
bank devisa, atau bank yang ditunjuk oleh mentri keuangan dengan menggukan surat
setoran pajak.
Atas pembelian batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, dikenakan pph pasal
22 sebesar 1,5% dari harga pembelian tidak termasuk ppn.
Pemungut pph pasal 22
Badan usaha yang melakukan pembelian komoditas batubara, mineral logam, dan
mineral bukan logam, dari badan atau orang pribadi pemegang izin usaha pertambangan.
Cara pemungut
Pemungutan pph pasal 22 wajib disetor oleh pemungut ke kas negara melalui kantor
pos, bank devisa, atau bank yang ditunjuk oleh mentri keuangan dengan menggukan surat
setoran pajak.
8. PENJUALAN EMAS
Penjualan emas batangan oleh badan usaha yang melakukan penjualan, dikenakan pph
pasal 22 sebesar 0,45% dari harga jual emas batangan.
Cara pemungut
Pemungutan pph pasal 22 wajib disetor oleh pemungut ke kas negara melalui kantor
pos, bank devisa, atau bank yang ditunjuk oleh mentri keuangan dengan menggukan surat
setoran pajak.
9. PENJUALAN BARANG YANG TERGOLONG SANGAT MEWAH
Wajib pajak badan yang melakukan penjualan barang yang tergolong sangat
mewah.
PPh pasal 22 terutang dan dipungut pada saat dilakukan penjualan barang yang
tergolong sangat mewah.
Cara pemungutan
Pemungut pajak wajib memberikan tanda bukti pemungutan kepada orang pribadi
atau badan yang dipungut setiap melakukan pemungutan. Pemungut pajak wajib
menyetorkan pajak penghasilan yang dipungut ke kantor pos atau bank yang
ditunjuk ole menkeu paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak
berakhir dengan menggunakan surat setoran pajak, dan melaporkan hasil
pemungutannya dengan menggunakan surat pemberitahuan masa ke kantor
pelayanan pajak paling lama 20 hari setelah masa pajak berakhir.
Jawaban:
Dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan tidak
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tariff pemotongan adalah lebiih
tinggi 100% (seratus persen). Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak dapat
dibuktikan oleh Wajib Pajak, antara lain, dengan cara menunjukkan kartu Nomor
Pokok Wajib Pajak.