Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TERNAK UNGGAS


(SISTEM KERANGKA)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata


Kuliah Ilmu Ternak Unggas Pada Jurusan Ilmu
Peternakan Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

Oleh:

HAJRAWATI
60700118043

LABORATORIUM PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri mahluk hidup atau organisme adalah bergerak. Mahluk

hidup yang merupakan bagian dari mahluk hidup juga melakukan gerakan dalam

menjalankan aktivitasnya. Dalam melakukan pergerakan, mahluk hidup

membutuhkan tulang dan otot untuk bergerak. Tulang tidak dapat bergerak sendiri

apa bila tidak digerakkan oleh otot.

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik

pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe, eksternal,

internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik

dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak

adanya struktur penunjang (Irawan, 2013).

Tulang manusia berbeda dengan tulang hewan dalam hal struktur,

ketebalan, ukuran dan umur penulangan (Osifikasi). Setiap manusia memiliki 206

tulang, dan tulang ini dibedakan menjadi tulang panjang, pendek, pipih dan tidak

teratur. Secara umum, rangka orang dewasa memiliki dua komponen struktur yang

mendasar yaitu tulang spongiosa dan kompakta/kortikal (Parinduri, 2018).

Pada persendian, tulang kompakta ditutupi oleh kartilago/tulang rawan

sepanjang hidup yang disebut tulang subchondral. Tulang Subchondral pada

persendian ini lebih halus dan mengkilap dibanding tulang kompakta yang tidak

terletak pada persendian (Parinduri, 2018).


Berdasarkan pernyataan di atas, maka dilakukanlah praktikum ini untuk

mengetahui lebih jelas mengenai kerangka tubuh pada ternak beserta bagian-

bagiannya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengetahui bagian-bagian tulang yang menyusun tubuh

ternak unggas?

2. Bagaimana nama-nama tulang yang menyusun tubh ternak unggas?

3. Bagaimana perbedaan kerangka ayam dan entok?

C. Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui bagian-bagian tulang yang menyusun tubuh ternak

unggas

2. Untuk mengetahui nama-nama tulang yang menyusun tubh ternak unggas.

3. Untuk mengetahui perbedaan kerangka ayam dan entok.


BAB II
TINJUAN PUSTAKA

A. Ternak Unggas

Ternak unggas merupakan spesies burung yang dapat memberikan

keuntungan ekonomis bagi manusia yang memeliharanya, beberapa jenis unggas

yang memberikan keuntungan antara lain ayam, itik, angsa dan puyuh. Usaha

beternak unggas perlu memperhatikan pakan, breeding, manajemen dan

lingkungan. Keempat hal tersebut diperlukan dalam peningkatan produksi dan

mempercepat daya kerja setiap sistem yang ada di dalam tubuh ternak sehingga

menghasilkan produk yang optimum, antara lain sistem pencernaan, sistem

respirasi, sistem reproduksi dan sistem urinari (Sandi, 2011).

Tulang merupakan salah satu organ yang ada pada tubuh makhluk hidup.

Tulang dibedakan menjadi tulang keras (Osteon) dan tulang rawan (Kartilago).

Tulang rawan (Kartilago) dapat rapuh jika terlalu banyak mengonsumsi larutan-

larutan seperti asam cuka (HCl). Tulang merupakan jaringan yang mengandung

kolagen dan tersusun dari sel-sel tulang. Kolagen membentuk matriks yang

disebut Osteoid. Osteoid termineralisasi dengan Kalsium Hidroxiapatite. Hal

inilah yang menyebabkan tulang menjadi kaku dan kuat. Akan tetapi, dalam

kehidupan sehari-hari, seringkali terdengar asumsi yang menyatakan bahwa

tulang dapat rapuh jika terlalu banyak mengonsumsi larutanlarutan yang bersifat

asam (Ramadhan, 2018).


Morfologi struktur fisik tubuh burung memperlihatkan banyak adaptasi

yang kebanyakan bertujuan untuk menunjang kemampuan terbang. Burung

memiliki sistem kerangka (Skeleton) yang ringan dan otot yang kuat. Skeleton

tersebut sangat ringan, namun cukup kuat untuk menahan tekanan pada saat lepas

landas, terbang dan mendarat. Salah satu kunci adaptasi yakni tergabungnya

skeleton atau kerangka atau tulang dalam osifikasi tunggal. Hal ini membuat

burung memiliki jumlah tulang yang sedikit dibanding vertebrata lain yang hidup

di darat. Jumlah tulang berongga bervariasi antar spesies, meskipun burung yang

terbang dengan melayang atau melambung cenderung memiliki tulang berongga

yang lebih banyak. Kantung udara dalam sistem pernapasan sering membentuk

kantung-kantung udara dalam tulang semi berongga pada kerangka burung.

Terdapat hubungan antara kemampuan terbang burung dengan adaptasi pada

sistem rongga pada tulang (Usende dkk., 2017).

Adapun ayat yang berhubungan dengan praktikum ini yang menyelaskan

tentang tulang-belulang yaitu Q.S. Al-qiyamah/75:3

Terjemahannya:
Apakah mereka mengira bahwa kami tidak akan mengumpulkan,
(kembali) tulang-belulangnya?

Makna dari ayat di atas yaitu, Allah bersumpah dengan hari perhitungan

amal dan pembalasan. Allah juga bersumpah dengan jiwa beriman yang bertaqwa

yang mengritik pemiliknya saat meninggalkan ketaatan dan melalukukan

kemaksiatan, bahwa manusia akan dibangkitkan. Apakah manusia kafir itu


menyangka kami tidak kuasa mengumpulkan tulang belulangnya sesudah ia

serakah? Dugan itu salah besar, sebaliknya kami akan mengumpulkannya dan

mennyatukannya untuk membentuk dan menyusun kembali jari-jari dan ruas-

ruasnya sebagaimana sebelum iya mati (Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr.

Wahbah az-Zuhaili).

1. Ayam

Ayam mempunyai banyak macam/jenis tulang yang berongga (tulang

Pneumatic) yang berhubungan dengan fungsi dari sistem pernapasan. Beberapa

tulang tersebut adalah tulang tengkorak (Skull), tulang lengan (Humerus), tulang

selangka (Clavicle), tulang pinggang (Lumbal) dan tulang kemudi atau Sacral

vertebrae (Ramadhan, 2018).

Banyak tulang yang terpisah pada mamalia tapi menjadi satu pada burung,

membuat mereka kuat untuk mendukung berat badan mereka di tanah. Beberapa

dari tulang yang lebih besar yang berongga menguatkan tulang kecil. Hal ini

membantu mengurangi berat keseluruhan. . Sendi di tengah tulang belakang leher

berkontribusi pada rotasi kepala (Krings dkk., 2017).

Menurut Rose (2010) klasifikasi ayam adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Kelas : Aves

Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : Gallus gallus domestica sp

2. Entok

Entok merupakan itik pedaging yang paling besar di dunia dan bobotnya

bisa mencapai 3,5 kg sampai 6 kg sedang itik peking dan itik aylesbury bobotnya

hanya 4--4,5 kg. Bobot entok sangat dominan dibandingkan dengan itik petelur

afkir yang hanya 1,6 kg, dan itik mandalung (hasil perkawinan itik petelur dan

entok) yang hanya 2,5 kg (Dijaya, 2013).

Menurut Rose (2010) klasifikasi entok adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Kelas : Aves

Ordo : Anseriformis

Famili : Anatidae

Genus : Cairina

Species : Moschata

B. Sistem Kerangka

1. Kerangka unggas

Sistem rangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi

beberapa organ lunak. Rangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan
dan menyediakan untuk kaitan otot. Rangka berfungsi untuk melekatkan tulang

dan daging serta melindungi bagian tubuh dan menentukan bentuk tubuh. Rangka

juga berfungsi sebagai penegak tubuh manusia. Tulang dapat diklasifikasikan

berdasarkan bentuk dan formasinya, sebagai berikut : tulang pipa , tulang pendek ,

tulang pipih. Secara umum tulang yang menyusun rangka adalah tulang

tengkorak, tulang badan dan tulang anggota gerak. Masing masing dari tulang

tersebut mempunyai macamnya yang lebih spesifik (Anfisman, 2016).

Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan

bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka,

melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang

rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang

pinggul, tulang angota badan atas dan bawah (Irawan, 2013).

Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem

rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk

dasar dari tubuh. Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua

terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena

tulang. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh

bentuk energi paling murni di dalam tubuh (Irawan, 2013).

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik

pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,

internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik

dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak

adanya struktur penunjang (Irawan, 2013).


a. Ossa Crani

Tengkorak (Cranium) terdiri dari lima tulang utama yaitu Frontal (atas

kepala), Parietal (belakang kepala), Premaksilari dan hidung (paruh atas), dan

Mandibula (paruh bawah). Otus angelinae memiliki tengkorak asimetris, yang

merupakan adaptasi untuk arah pendengaran. Mata burung menempati sebagian

besar tengkorak dan dikelilingi oleh cincin mata-sklerotik, cincin tulang kecil

yang mengelilingi mata (Saraswati dkk., 2018).

Tulang kepala terdiri dari dua bagian yaitu bagian Cranium berbentuk

bulat untuk melindungi otak dan alat-alat pendengaran. Tulang yang membentuk

bagian Cranium sangat banyak, namun yang perlu diperhatikan yaitu Os

occipitales yang berhubungan dengan tulang leher (Vertebrae cervicalis) yaitu

Atlas dan Epistrophcus (Axial). Bagian Facial berbentuk kerucut terletak pada

muka Cranium yang terdiri dari kerangka rahang dan tulang lidah. Bagian Facial

terdiri dari banyak tulang, tetapi yang perlu diperhatikan yaitu Incisive, Mandible

(Mandibula), dan Quadratum. Tulang Incisive yang membentuk paruh atas dan

tulang Mandible yang membentuk paruh bawah. Paruh bagian atas dapat

bergerak apabila mandibula ditekan dengan bantuan tulang Quadratum (Arifin,

2012)

b. Ekstremitates anterior

Tulang yang menyusun alat gerak atas yaitu Os humerus termasuk tulang

panjang, tulang yang kokoh dengan dua kaki yang meluas, Radius dan Ulna

merupakan salah satu tulang panjang dari bagian tubuh. Radius berada di atas

cranio-medial dari kaki depan, Carpal yaitu tulang kecil yang tersusun dalam tiga
baris pada hewan yang sederhana. Persendian Carpal tersebut lebih flexibel

dibandingkan dengan persendian-persendian lain pada kaki depan, Metacarpal

metacarpus menjauhi tubuh menuju Carpus dan secara sederhana terdiri dari lima

tulang, Phalank adalah penomoran fungsionil jari kaki. Selain itu juga tersusun

atas 2 tulang lengan atas (Os humerus), 2 tulang hasta (Os ulna), 2 tulang

pengumpil (Os radius), Os carpus, Os meta carpus (Bambang, 2014).

c. Ekstremitates posterior

Bagian tulang-tulang Pelvic dan kaki belakang antara lain Femur yaitu

tulang pelvis menghubungan antara tulang pangkal paha dengan Femur. Di

beberapa ruangan, pada sisi Cranial dari Distal extrimity femur terdapat alur yang

disebut Trochlea yang terselip tulang sesamoid, Patella atau sumbat lutut. Tibia

dan Fibula termasuk ke dalam tulang panjang, yang membedakannya dari tulang

panjang lain dan dari spesies lainnya adalah Proximo-Cranial ridge yang

berukuran besar yang disebut Tibial crest. Tarsus Pada mamalia, tulang ini terdiri

dari 5 hingga 7 tulang tarsal pendek. Yang terbesar di baris proximal adalah Tibial

tarsal bone dan Fibular tarsal bone (David, 2011).

d. Ossa trunci

Skeleton Trunci dibentuk oleh tiga jenis tulang yaitu ruas-ruas tulang

belakang disebut Vertebrae yang terdiri dari Vertebrae cervicales di daerah leher

jumlahnya 7 buah. Vertebrae thoracales di daerah dada jumlahnya 12 buah,

Vertebrae lumbales di daerah pinggang jumlahnya 5 buah. Tulang thorax


melindungi alat dalam dan merupakan bagian yang menyokong dalam mekanisme

terbang (Kumar dkk., 2016)

Vertebrae sacrales di daerah kelangkang jumlahnya pada embrio ada 5,

tetapi sesudah dewasa akan menulang menjadi satu tulang yang disebut Os

sacrum. Vertebrae coccygea di daerah ekor jumlahnya 3-6 buah. Ini merupakan

ruas-ruas ekor. Tulang dada atau Sternum dan tulang-tulang rusuk atau iga-iga

yang disebut Costae (Prasetyo, 2013).

2. Perbedaan Kerangka Ayam dan Entok

Entok dan ayam merupakan salah satu jenis unggas yang memiliki berapa

keungulan, diantaranya adalah pertumbuhan cepat, memiliki efesiensi yang tinggi

dengan konversi pakan yang rendah serta memiliki daya tahan terhadap penyakit

yang tinggi dibandingkan dengan jenis unggas yang lainnya (Adha, 2016).

Tulang pada ayam tersusun atas 13-14 ruas tulang leher, 7 ruas tulang

punggung, 4 ruas tulang ekor, 7 buah tulang rusuk. Pada sayap ada tiga jari,

namun hanya satu yang berkembang. Selain itu, terdapat pula tulang pubis yang

terdiri atas Vertebrae sacral dan Vertebrae lumbal masing-masing tujuh buah

yang menyebabkan tulang ini menjadi elastis saat terjadi peneluran. Tulang

tersusun dari beberapa komponen senyawa, seperti protein dalam bentuk polimer

kolagen dan terdiri dari unsur kalsium. Perendaman terhadap kolagen tulang ayam

dilakukan sesudah tahap degreasing, pembersihan, pengeringan, dan pemotongan

tulang menjadi lebih kecil (Hadi, 2015).

Pada entok jumlah ada tulang rusuk ada 12 pasang berdasarkan matrix

terdiri dari Os costae yaitu Capitulum costae, Collum costae dan Corpus costae.
Cartilago costae tersusun atas tulang yang melekat pada Sternum, Cartilago costa

1-7 (Costa vera), tulang yang melekat pada Cartilago costalis di atasnya costa 8-

10 (Costa spuria) dan yang berakhir bebas costa 11-12 (Costa fluctuantus/ iga

melayang). Pada ayam berjumlah 13-14 ruas, itik 15 ruas, dan angsa17-18 ruas.

Bentuk leher demikian ini berfungsi sebagai pegas yang mampu mengurangi

pengaruh tekanan balik dari tubuh terhadap pada saat unggas mendarat setelah

terbang (Prasetyo, 2013).


BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu pada hari Kamis,

Tanggal 31 Oktober 2019 Pukul 14.00-16.00 WITA dan bertempat di

Laboratorium Peternakan, Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Samata-Gowa.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis menulis dan

Handphone.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kerangka ayam dan

entok.

C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja daya pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Mengamati sistem rangka pada ayam dan menyebutkan bagian-bagiannya.

3. Mengamati sistem rangka pada entok dan menyebutkan bagian-bagiannya.

4. Mengamati perbedaan sistem kerangka ayam dan kerangka entok.

5. Mengambil gambar kerangka ayam dan kerangka entok.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Kerangka ayam

Tabel 1.1 Gambar literatur kerangka ayam


Gambar Literatur Keterangan
1. Os insisif
2. Os mandibula
3. Os nasale
4. Os lacrimale
5. Os oscipitale
6. Os quadrate
7. Vertebrae cerfikalis
8. Os palang
9. Os metacarpus
10. Os ulna
11. Os radius
12. Os umerus
13. Os thorakalis
14. Os oscapula
15. Os costae
16. Procescus inchinatus
17. Os ilium
18. Os ischium
19. Os pubis
20. Os pigostae
21. Os clavikula
22. Os coracoat
23. Os osternum
24. Os fibula
25. Os tibia
26. Os metatarsus
27. Os palang
28. Os femur

Sumber : Laboratorium Peternakan, Jurusan Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019.
Tabel 1.2 Gambar laboratorium kerangka ayam

Gambar Laboratorium Keterangan


1. Os insisif
2. Os mandibula
3. Os nasale
4. Os lacrimale
5. Os oscipitale
6. Os quadrate
7. Vertebrae cerfikalis
8. Os palang
9. Os metacarpus
10. Os ulna
11. Os radius
12. Os umerus
13. Os thorakalis
14. Os oscapula
15. Os costae
16. Procescus
inchinatus
17. Os ilium
18. Os ischium
19. Os pubis
20. Os pigostae
21. Os clavikula
22. Os coracoat
23. Os osternum
24. Os fibula
25. Os tibia
26. Os metatarsus
27. Os palang
28. Os femur
29. Os atlas
30. Os ephiostrpeus
Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019.
Tabel 1.3 Gambar asli kerangka ayam

Gambar Asli Keterangan

1. Os insisif
2. Os mandibula
3. Os nasale
4. Os lacrimale
5. Os oscipitale
6. Os quadrate
7. Vertebrae cerfikalis
8. Os palang
9. Os metacarpus
10. Os ulna
11. Os radius
12. Os umerus
13. Os thorakalis
14. Os oscapula
15. Os costae
16. Procescus
inchinatus
17. Os ilium
18. Os ischium
19. Os pubis
20. Os pigostae
21. Os clavikula
22. Os coracoat
23. Os osternum
24. Os fibula
25. Os tibia
26. Os metatarsus
27. Os palang
28. Os femur
29. Os atlas
30. Os ephiostrpeus
Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019.

2. Kearangka entok

Tabel 2.1 Gambar literatur kerangka entok.


Gambar Literatur Keterangan
1. Os insisif
2. Os mandibula
3. Os nasale
4. Os lacrimale
5. Os oscipitale
6. Os quadrate
7. Vertebrae cerfikalis
8. Os palang
9. Os metacarpus
10. Os ulna
11. Os radius
12. Os umerus
13. Os thorakalis
14. Os oscapula
15. Os costae
16. Procescus inchinatus
17. Os ilium
18. Os ischium
19. Os pubis
20. Os pigostae
21. Os clavikula
22. Os coracoat
23. Os osternum
24. Os fibula
25. Os tibia
26. Os metatarsus
27. Os palang
28. Os femur

Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019.
Tabel 2.2 Gambar laboratorium kerangka entok.
Gambar Laboratorium Keterangan
1. Os insisif
2. Os mandibula
3. Os nasale
4. Os lacrimale
5. Os oscipitale
6. Os quadrate
7. Vertebrae cerfikalis
8. Os palang
9. Os metacarpus
10. Os ulna
11. Os radius
12. Os umerus
13. Os thorakalis
14. Os oscapula
15. Os costae
16. Procescus inchinatus
17. Os ilium
18. Os ischium
19. Os pubis
20. Os pigostae
21. Os clavikula
22. Os coracoat
23. Os osternum
24. Os fibula
25. Os tibia
26. Os metatarsus
27. Os palang
28. Os femur

Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019.
Tabel 2.3 Gambar asli kerangka entok.
Gambar Asli Keterangan
1. Os insisif
2. Os mandibula
3. Os nasale
4. Os lacrimale
5. Os oscipitale
6. Os quadrate
7. Vertebrae cerfikalis
8. Os palang
9. Os metacarpus
10. Os ulna
11. Os radius
12. Os humerus
13. Vertebrae thoracalis
14. Os oscapula
15. Os costae
16. Procescus
inchinatus
17. Os ilium
18. Os ischium
19. Os pubis
20. Os pigostae
21. Os clavikula
22. Os coracoat
23. Os osternum
24. Os fibula
25. Os tibia
26. Os metatarsus
27. Os palang
28. Os femur

Sumber : Laboratorium Peternakan Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019.
B. Pembahasan

Sistem kerangka merupakan susunan tulang yang berfungsi sebagai

penunjang yang memberikan bentuk tubuh serta tempat melekatnya otot.

Kerangka unggas ringan menyesuaikan dengan kepentingan untuk berjalan dan

terbang. Hal ini sesuai dengan pendapat Irawan (2013, yang mengatakan bahwa

sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada

makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,

internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik

dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak

adanya struktur penunjang.

1. Kerangka ayam

Pada pengamatan kerangka ayam yang dilakukan di laboratorium

peternakan yaitu, kerangka ayam dapat dikelompokkan menjadi empat bagian

utama yaitu Ossa Cranii (tulang bagian kepala), Ossa Trunci, Axtremitas Anterior

(tulang bagian sayap) dan Axtremitas Posterior (tulang bagian kaki). Hal ini

sesuai dengan pendapat Ramadhan (2018), yang mengatakan bahwa unggas

mempunyai banyak macam/jenis tulang yang berongga (tulang Pneumatic) yang

berhubungan dengan fungsi dari sistem pernapasan. Beberapa tulang tersebut

adalah tulang tengkorak (Skull atau Ossa Cranium), Axtremitas Anterior atau

tulang lengan (Humerus) dan Axtremitas Posterior atau tulang selangka

(Clavicle), Ossa Trunci atau tulang pinggang (Lumbal) dan tulang kemudi

(Sacral vertebrae).
Pada pengamatan kerangka ayam yang telah dilakukan diketahui bahwa

Ossa cranii adalah tulang pada bagian kepala atau tulang tengkorak yang terbagi

menjadi beberapa bagian yaitu Os insisif, Os mandibula, Os nasale, Os lacrimale,

Os oscipitale dan Os quadrat. Hal ini sesuai dengan pendapat Saraswati (2018),

yang mengatakan bahwa tengkorak (Cranium) terdiri dari lima tulang utama yaitu

Frontal (atas kepala), Parietal (belakang kepala), Premaksilari dan hidung (paruh

atas), dan Mandibula (paruh bawah). Otus angelinae memiliki tengkorak

asimetris, yang merupakan adaptasi untuk arah pendengaran. Mata burung

menempati sebagian besar tengkorak dan dikelilingi oleh cincin mata-sklerotik,

cincin tulang kecil yang mengelilingi mata.

Pada pengamatan kerangka ayam yang telah dilakukan diketahui bahwa

Ossa trunci terbagi menjadi Vertebrae cervicalis, Vertebrae thoracales dan

Vertebrae lumbales. Hal ini sesuai dengan pendapat Kumar (2016), yang

mengatakan bahwa Skeleton Trunci dibentuk oleh tiga jenis tulang yaitu ruas-ruas

tulang belakang disebut Vertebrae yang terdiri dari Vertebrae cervicales di daerah

leher jumlahnya 7 buah. Vertebrae thoracales di daerah dada jumlahnya 12 buah,

Vertebrae lumbales di daerah pinggang jumlahnya 5 buah. Tulang thorax

melindungi alat dalam dan merupakan bagian yang menyokong dalam mekanisme

terbang

Pada pengamatan kerangka ayam yang telah dilakukan diketahui bahwa

Extremitas interior merupakan alat gerak pada ayam yang terbagi menjadi Os

palang,Os metacarpus, Os ulna, Os radius dan Os umerus. Hal ini sesuai dengan

pendapat Bambang (2014) yang mengatakan bahwa tulang yang menyusun alat
gerak atas yaitu Os humerus termasuk tulang panjang, tulang yang kokoh dengan

dua kaki yang meluas, Radius dan Ulna merupakan salah satu tulang panjang dari

bagian tubuh. Radius berada di atas cranio-medial dari kaki depan, Carpal yaitu

tulang kecil yang tersusun dalam tiga baris pada hewan yang sederhana.

Persendian Carpal tersebut lebih flexibel dibandingkan dengan persendian-

persendian lain pada kaki depan, Metacarpal metacarpus menjauhi tubuh menuju

Carpus dan secara sederhana terdiri dari lima tulang, Phalank adalah penomoran

fungsionil jari kaki. Selain itu juga tersusun atas 2 tulang lengan atas (Os

humerus), 2 tulang hasta (Os ulna), 2 tulang pengumpil (Os radius), Os carpus,

Os meta carpus.

Pada pengamatan kerangka ayam yang telah dilakukan diketahui bahwa

Extremitas posterior merupakan alat gerak bagian belakang atau bagian kaki pada

ayam yang terbagi menjadi Os fibula, Os tibia, Os metatarsus, Os palang dan Os

femur. Hal ini sesuai dengan pendapat David (2011), yang mengatakan bahwa

bagian tulang-tulang Pelvic dan kaki belakang antara lain Femur yaitu tulang

pelvis menghubungan antara tulang pangkal paha dengan Femur. Di beberapa

ruangan, pada sisi Cranial dari Distal extrimity femur terdapat alur yang disebut

Trochlea yang terselip tulang sesamoid, Patella atau sumbat lutut. Tibia dan

Fibula termasuk ke dalam tulang panjang, yang membedakannya dari tulang

panjang lain dan dari spesies lainnya adalah Proximo-Cranial ridge yang

berukuran besar yang disebut Tibial crest. Tarsus Pada mamalia, tulang ini terdiri

dari 5 hingga 7 tulang tarsal pendek. Yang terbesar di baris proximal adalah Tibial

tarsal bone dan Fibular tarsal bone.


2. Kerangka entok

Pada pengamatan kerangka entok yaitu, kerangka entok hampir sama

dengan ayam sehingga dikelompokkan menjadi empat bagian utama yaitu Ossa

Cranii (tulang bagian kepala), Ossa Trunci, Axtremitas Anterior (tulang bagian

sayap) dan Axtremitas Posterior (tulang bagian kaki). Hal ini sesuai dengan

pendapat Ramadhan (2018), yang mengatakan bahwa unggas mempunyai banyak

macam/jenis tulang yang berongga (tulang Pneumatic) yang berhubungan dengan

fungsi dari sistem pernapasan. Beberapa tulang tersebut adalah tulang tengkorak

(Skull atau Ossa Cranium), Axtremitas Anterior atau tulang lengan (Humerus) dan

Axtremitas Posterior atau tulang selangka (Clavicle), Ossa Trunci atau tulang

pinggang (Lumbal) dan tulang kemudi (Sacral vertebrae).

Pada pengamatan kerangka entok yang dilakukan di laboratorium

peternakan yaitu, kerangka ayam dapat dikelompokkan menjadi empat bagian

utama yaitu Ossa Cranii (tulang bagian kepala), Ossa Trunci, Axtremitas Anterior

(tulang bagian sayap) dan Axtremitas Posterior (tulang bagian kaki). Hal ini

sesuai dengan pendapat Ramadhan (2018), yang mengatakan bahwa unggas

mempunyai banyak macam/jenis tulang yang berongga (tulang Pneumatic) yang

berhubungan dengan fungsi dari sistem pernapasan. Beberapa tulang tersebut

adalah tulang tengkorak (Skull atau Ossa Cranium), Axtremitas Anterior atau

tulang lengan (Humerus) dan Axtremitas Posterior atau tulang selangka

(Clavicle), Ossa Trunci atau tulang pinggang (Lumbal) dan tulang kemudi

(Sacral vertebrae).
Pada pengamatan kerangka entok yang telah dilakukan diketahui bahwa

Ossa cranii adalah tulang pada bagian kepala atau tulang tengkorak yang terbagi

menjadi beberapa bagian yaitu Os insisif, Os mandibula, Os nasale, Os lacrimale,

Os oscipitale dan Os quadrat. Hal ini sesuai dengan pendapat Saraswati (2018),

yang mengatakan bahwa tengkorak (Cranium) terdiri dari lima tulang utama yaitu

Frontal (atas kepala), Parietal (belakang kepala), Premaksilari dan hidung (paruh

atas), dan Mandibula (paruh bawah). Otus angelinae memiliki tengkorak

asimetris, yang merupakan adaptasi untuk arah pendengaran. Mata burung

menempati sebagian besar tengkorak dan dikelilingi oleh cincin mata-sklerotik,

cincin tulang kecil yang mengelilingi mata.

Pada pengamatan kerangka entok yang telah dilakukan diketahui bahwa

Ossa trunci terbagi menjadi Vertebrae cervicalis, Vertebrae thoracales dan

Vertebrae lumbales. Hal ini sesuai dengan pendapat Kumar (2016), yang

mengatakan bahwaSkeleton Trunci dibentuk oleh tiga jenis tulang yaitu ruas-ruas

tulang belakang disebut Vertebrae yang terdiri dari Vertebrae cervicales di daerah

leher jumlahnya 7 buah. Vertebrae thoracales di daerah dada jumlahnya 12 buah,

Vertebrae lumbales di daerah pinggang jumlahnya 5 buah. Tulang thorax

melindungi alat dalam dan merupakan bagian yang menyokong dalam mekanisme

terbang

Pada pengamatan kerangka entok yang telah dilakukan diketahui bahwa

Extremitas interior merupakan alat gerak pada ayam yang terbagi menjadi Os

palang,Os metacarpus, Os ulna, Os radius dan Os umerus. Hal ini sesuai dengan

pendapat Bambang (2014) yang mengatakan bahwa tulang yang menyusun alat
gerak atas yaitu Os humerus termasuk tulang panjang, tulang yang kokoh dengan

dua kaki yang meluas, Radius dan Ulna merupakan salah satu tulang panjang dari

bagian tubuh. Radius berada di atas cranio-medial dari kaki depan, Carpal yaitu

tulang kecil yang tersusun dalam tiga baris pada hewan yang sederhana.

Persendian Carpal tersebut lebih flexibel dibandingkan dengan persendian-

persendian lain pada kaki depan, Metacarpal metacarpus menjauhi tubuh menuju

Carpus dan secara sederhana terdiri dari lima tulang, Phalank adalah penomoran

fungsionil jari kaki. Selain itu juga tersusun atas 2 tulang lengan atas (Os

humerus), 2 tulang hasta (Os ulna), 2 tulang pengumpil (Os radius), Os carpus,

Os meta carpus.

Pada pengamatan kerangka entok yang telah dilakukan diketahui bahwa

Extremitas posterior merupakan alat gerak bagian belakang atau bagian kaki pada

ayam yang terbagi menjadi Os fibula, Os tibia, Os metatarsus, Os palang dan Os

femur. Hal ini sesuai dengan pendapat David (2011), yang mengatakan bahwa

bagian tulang-tulang Pelvic dan kaki belakang antara lain Femur yaitu tulang

pelvis menghubungan antara tulang pangkal paha dengan Femur. Di beberapa

ruangan, pada sisi Cranial dari Distal extrimity femur terdapat alur yang disebut

Trochlea yang terselip tulang sesamoid, Patella atau sumbat lutut. Tibia dan

Fibula termasuk ke dalam tulang panjang, yang membedakannya dari tulang

panjang lain dan dari spesies lainnya adalah Proximo-Cranial ridge yang

berukuran besar yang disebut Tibial crest. Tarsus Pada mamalia, tulang ini terdiri

dari 5 hingga 7 tulang tarsal pendek. Yang terbesar di baris proximal adalah Tibial

tarsal bone dan Fibular tarsal bone.


3. Perbedaan kerangka ayam dan entok

Perbedaan kerangka ayam dan entok terletak pada jumlah ruas tulang leher

dan jumlah tulang rusuk dimana ayam memiliki 13 ruas tulang leher dan

memiliki 7 ruas tulang rusuk. Hal Ini sesuai dengan pendapat Hadi (2015), yang

mengatakan bahwa tulang pada ayam tersusun atas 13-14 ruas tulang leher, 7 ruas

tulang punggung, 4 ruas tulang ekor, 7 buah tulang rusuk. Pada sayap ada tiga jari,

namun hanya satu yang berkembang.

Pada hasil pengamatan entok memiliki 17 ruas tulang leher dan jumlah

tulang rusuk mencapai 9 ruas. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Prasetyo,

(2013), yang menyatakan bahwa pada entok jumlah tulang rusuk ada 12 pasang

berdasarkan matrix terdiri dari Os costae yaitu Capitulum costae, Collum costae

dan Corpus costae. Cartilago costae tersusun atas tulang yang melekat pada

Sternum, Cartilago costa 1-7 (Costa vera), tulang yang melekat pada Cartilago

costalis di atasnya costa 8-10 (Costa spuria) dan yang berakhir bebas costa 11-12

(costa fluctuantus/ iga melayang).


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dipetik pada praktikum kali ini yakni sistem

kerangka pada ayam dan entok terdiri dari: Ossa cranium, Ossa trunci,

Ekstermitas anterior dan Ekstermitas posterior.

Pada Ossa cranium terdapat Ossa cranii adalah tulang pada bagian kepala

atau tulang tengkorak yang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu Os insisif, Os

mandibula, Os nasale, Os lacrimale, Os oscipitale dan Os quadrat. Ossa trunci

terbagi menjadi Vertebrae cervicalis, Vertebrae thoracales dan Vertebrae

lumbales.Extermitas Anterior merupakan alat gerak pada ayam yang terbagi

menjadi Os palang,Os metacarpus, Os ulna, Os radius dan Os humerus.

Extremitas posterior merupakan alat gerak bagian belakang atau bagian kaki pada

ayam yang terbagi menjadi Os fibula, Os tibia, Os metatarsus, Os palang dan Os

femur.

Dan adapun perbedaan antara kerangka ayam dan entok terletak pada

jumlah ruas tulang leher dimana ayam memiliki 13 ruas sedangkan entok

memiliki 17 ruas tulang leher. Perbedaan lainnya terletak pada jumlah tulang

rusuk ayam memiliki 6 ruas dan entok mencapai 9 ruas tulang rusuk. Kaki pada

entok memiliki selaput sedangkan pada ayam tidak memiliki selaput.


B. Saran

Adapun saran saya pada praktikum kali ini sebaiknya waktu pengenalan

jenis tulang lebih lama agar semua praktikan dapat mengamati semua jenis

kerangka objek pengamatan.


DAFTAR PUSTAKA

Anfisman, 2016. Rangka. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas


Farmasi dan Sains. Jakarta.

Arifin, 2012. Osteologi Ternak Unggas.Universitas Brawijaya. Malang.

Dijaya, 2013. Penggemukan Itik Jantan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hadi S., 2015 Karakteristik Fisikokimia Gelating dari Tulang Kakap Merah
(Lutjmanus sp,)Serta Pemanfaatannya Dalam Produk Jelly. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

Irawan A. B., 2013. Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia.


Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA. Vol 2

Prasetyo, 2013. Tugas Workshop Anatomi Struktur Tulang Cranium dan Skeleton
Trunci. Universitas Sebelas Maret. Kota Surakarta.

Krings M, Nyakatura J.A, Boumans M.L.L.M, Fischer M.S, Wagner H. 2017.


Barn owls maximize head rotations by a combination of yawing and
rolling in functionally diverse regions of the neck. Journal of Anatomy.
Vol 231(1): 12-22

Kumar B.M.L, Lakshmi M.S, and Kumar D.P. 2016. Gross Anatomy of Different
Bones in the Barn Owl (Tyto alba). International Journal of Science,
Environment and Technology, Vol. 5, No 4, 2016, 1893 – 1896

Rose, 2010. Princples Of Poultry Sciens.CAB Internationa. London.

Sandi, 2011. Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Saraswati T. R., Tana S, Yuniwarti E. Z. W., 2018. Diskripsi Morfologi Skeleton


Celepuk Jawa (Otus angelina) Betina. Sceleton Morphologycal
Description of Javanese Celepuk Male (Otus angelina)

Usende I.L, Eyelowa F, Abiyere E , Adikpe A, Ghaji A. 2017. Macroanatomical


Investigation on Appnediculer Skeleton of the Barn Owl (Tyto alba)
Found in Nigeria. Nigerian Viterinary Journal. 38(1): 42-51.

Parinduri, 2018. Identifikasi Tulang Belulang. Anatomica Medical Journal.


Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(UMSU).

Anda mungkin juga menyukai