PENGUJIAN BORING
Pengeboran tanah adalah pekerjaan paling umum dan paling akurat dalam
survey geoteknik lapangan. Pengeboran tanah yang dimaksud adalah pembuatan
lubang kedalam tanah dengan menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin,
untuk Mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bori. Pemboran
dilakukan dengan menggunakan alat bor tangan. Prinsip percobaan ini adalah untuk
memperoleh sampel pada suatu kedalaman tertentu guna diteliti lebih lanjut pada
percobaan di laboratorium. (Hasriyasti,2016).
Tujuan dilakukannya pengujian boring adalah :
Suapaya mengetahui keadaan lapisan tanah di bawah yang akan menjadi pondasi.
Menetapkan kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli atau tidak asli.
Pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli untuk keperluan penyelidikan tanah di
laboratorium.
a) Warna Tanah : warna merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi suatu tanah sacara visul, apakah tanah tersebut memiliki wana
coklat, coklat kehitaman, hitam, dan sebagainya. Variasi warna pada tanah dapat
digunakan mengidentifikasi jenis tanah tertentu dan biasanya warna tanah
dipengaruhi oleh kandungan senyawa yang ada pada tanah tersebut.
b) Tekstur tanah : Setiap jenis tanah memiliki tekstur yang berbeda - beda.Apakah
tanah tersebut memiliki tekstur lembek, kaku atau keras.
c) Butiran Tanah : Untuk mengetahui suatu jenis tanah bias dilakukan dengan
identifikasi butiran tanah tersebut. Pada tanah kerikil dan pasir biasanya memiliki
butiran kasar dan lepas, sedangkan pada tanah lempung memiliki butiran sangat
halus dan antar butiranya sangat lekat, hal ini di karenakan lempung memiliki nilai
kohesi.
1. Siapkan alat - alat yang akan digunakan untuk pengeboran seperti mata bor iwan
kecil, stang bor yang massif, pemukul dll.
2. Tentukan titik lokasi pengujian boring.
3. Bersihkan lokasi dari kotoran atau rumput yang ada diatas permukaan tanah.
4. Menggali dengan dimensi 1.00 x 1.00 m dengan kedalaman 20 cm
5. Ambil contoh tanah disturbed (tidak asli) setiap interval 0,2 m dari muka tanah
hingga mencapai kedalaman (0,2 m ; 0,4 m ; 0,6 m ; 0,8 m ; 1,00 m).
6. Pengeboran dengan menggunakan mata bor iwan hingga mencapai kedalaman 0,2
m, kemudian stang bor ditarik dan tanah yang ikut terangkat mata bor iwan diambil
sampel tanahnya. preoses pengambilan sampel ini disebut sebagai sample
disturbed.
7. Ulangi lagkah percobaan 6 no sampai kedalaman pengeboran yang di tentukan.
1.3 Dokumentasi Praktikum
1 Mempersiapkan
peralatan yang akan
digunakan
3 Proses Penggalian
dengan kedalaman 20
cm berbentuk bidang
persegi dengan dimensi
1.00 x 1.00 m
5 Mengukur setiap
kedalaman 0,2 m, 0,4
m, 0,6 m, 0,8 m, 1,00
m.
6 Pengambilan sampel
tanah yang tertinggal
dari alat booring dari
setiap kedalaman 0.2 m,
0.4 m, 0.6 m, 0.8 m,
1.00 m
7 Hasil dari sampel tanah
yang tertinggal yang
sudah di remas - remas
dan Melakukan
Identifikasi.
8 Proses mengidentifikasi
tanah dengan kedalaman
02 m, 0.4 m, ,0.6 m, 0.8
m, 1.00 m
Data yang diperoleh dari hasil penyelidikan lapangan dalam pengujian boring adalah
sebagai berikut :
Hasil pengujian boring di titik A pada kedalaman 0.2 m merupakan jenis tanah
berkerikil berpasir dan memiliki warna coklat tua. Jika dilihat dari Gambar 1.1 tanah
tersebut dapat diklasifikasikan sebagai GP (Graded Poorly) yaitu tanah berkrikil yang
gradasi baik dengan campuran kerikil dan pasir. Sedangkan pada kedalaman 0.40 m
merupakan jenis tanah kerikil berpasir dan memiliki warna Coklat Abu - Abu. Jika
dilihat dari Gambar 1.1 tanah tersebut dapat diklasifikasikan sebagai GP (Graded
Poorly) yaitu tanah berkrikil yang gradasi baik dengan campuran kerikil dan pasir.
Pada kedalaman 0,60 m merupakan jenis tanah lanau berkerikil dan memiliki warna
coklat tua. Jika dilihat dari Gambar 1.1 tanah tersebut dapat diklasifikasikan sebagai
GC (Clayey Gravels) yaitu tanah lanau berkerikil. Pada kedalaman 1.00 m merupakan
jenis tanah kerikil berpasir dan memiliki warna Coklat Tua. Jika dilihat dari Gambar
1.1 tanah tersebut dapat diklasifikasikan sebagai GP (Graded Poorly) yaitu Pasir yang
bergradasi baik.
Hasil dari pengujian boring pada 2 titik dengan jarak 1.m di dapat titik A
dengan kedalaman 1.00 m maka Jika dilihat dari Gambar 1.1 tanah tersebut termasuk
dalam karakteristik tanah dengan warna Coklat Tua dengan jenis tanah kerikil
berpasir. Sedangkan pengujian boring di titik B pada kedalaman 1.00 m maka Jika
dilihat dari Gambar 1.1, tanah tersebut termasuk dalam karakteristik tanah dengan
warna Abu - Abu serta memiliki jenis tanah kerikil berpasir.