Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUGAS BESAR

PRAKTIKUM PEMROSESAN SINYAL DIGITAL

“PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ADJUSTING


BRIGHTNES”

KELOMPOK : 8
Lailia Nurul Khasanah (181910201075)
Dhani Indra Kurniawan (181910201116)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Besar Pengolahan Citra Digital Adjusting Brightnes disusun


untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan mata
praktikum Pemrosesan Sinyal Digital pada Program Studi Teknik Elektro Universitas
Jember.

Jember, 19 November 2019

Mengetahui,

Dosen Pengampu

Andrita Ceriana Eska, S.T., M.T.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesikan Tugas Besar dengan judul
“Pengolahan Citra Digital Adjusting Brightnes”. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Teknik Elektro Universitas
Jember. Dalam menyelesaikan Tugas Besar ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Kedua orang tua dan saudara yang telah memberikan doa dorongan moril
ataupun materiil.
2. Bapak Andrita Ceriana Eska, S.T., M.T.
3. Asisten Laboratorium Sistem Kendali.
4. Seluruh staf pengajar, staf teknisi dan staf administrasi Jurusan Teknik Elektro.
5. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya dari awal hingga
meyelesaikan laporan dan tugas besar ini. Kami berharap semoga laporan tugas
besar ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi seluruh pembaca.

Jember, 19 November 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v

DAFTAR TABEL ..................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3 Tujuan ..........................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................2

2.1 Citra ..............................................................................................................2


2.2 Model Citra Digital ......................................................................................3
2.3 Pengolahan Citra ..........................................................................................5
2.4 GUI (Graphic User Interface) Matlab ..........................................................6

BAB III METODOLOGI ........................................................................................

3.1 Alat dan Bahan ...............................................................................................


3.2 Cara Kerja ......................................................................................................
3.3 Flowchart .......................................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................

4.1 Data Percobaan...............................................................................................


4.2 Pembahasan ....................................................................................................

BAB V PENUTUP ....................................................................................................

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................


5.2 Saran ...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Representasi Citra Keabuan dalam kurva keabuan ..............................3

Gambar 2.2 Representasi Citra Digital Keabuan (Gray Scale) dengan Matriks......4

Gambar 2.3 Representasi Citra Berwarna dengan Model RGB ...............................4

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel 2.1 Fungsi Kontrol pada GUI MATLAB .......................................7

v
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi informasi saat ini tidak dapat dipisahkan dari bidang
multimedia. Data atau informasi yang termasuk ke dalam multimedia adalah
teks, gambar audio (bunyi, suara, musik), dan video.
Seringkali citra atau gambar yang kita miliki mengalami penurunan mutu
misalnya mengandung cacat atau derau (noise), kabur (blurring), kurang tajam,
dan lain sebagainya.
Citra yang telah mengalami penurunan mutu tersebut dapat diperbaiki
dengan berbagai macam operasi pengolahan citra. Namun, jika citra tersebut
tidak diperbaiki terlebih dahulu, maka tidak akan dapat dipergunakan untuk
aplikasi lebih lanjut. Perbaikan kualiatas citra merupakan proses awal yang harus
dilakukan untuk memperbaiki penurunan mutu citra. Operasi-operasi yang
termasuk di dalam perbaikan kualitas citra adalah pengubahan kecerahan
gambar, pengubahan histogram citra, pelembutan citra, peregangan kontras,
penajaman tepi, pewarnaan semu, dan pengubahan geometrik.
Gambar hasil foto biasanya terdapat bagian gambar yang tampak gelap.
Salah satu teknik yang berguna untuk mengurangi kegelapan gambar adalah
dengan image brightness (kecerahan).
Teknik image brightness secara sederhana adalah meningkatkan intensitas
cahaya pada seluruh gambar sehingga tampak lebih terang. Proses meningkatkan
intensitas cahaya pada gambar dengan cara menambah nilai warna di setiap pixel
pada ketiga matriks komponen warna (Red, Green, Blue).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan tugas besar ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara memperbaikai kualitas kecerahan atau brightness pada
citra dengan menggunakan GUI Matlab ?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan tugas besar ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui cara untuk memperbaiki kualitas kecerahan atau


brightness citra dengan menggunakan GUI Matlab.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan tugas besar ini adalah sebagai berikut :
1. Pembaca dapat mengetahui cara memperbaiki kualitas kecerahan atau
brightness citra menggunakan GUI Matlab.

1
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Citra
Citra (image) adalah gambar pada bidang dua dimensi. Secara matematis,
citra merupakan fungsi terus menerus (continue) dari intensitas cahaya pada
bidang dua dimensi.
Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya
menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut
sebagai elemen gambar / pikesl / pixel / picture element / pels) menyatakan
tingkat keabuan pada titik tersebut.
Operasi-operasi dasar pada pengolahan citra digital :
1. Aras Komputasi
a. Aras titik (operasi pointwise)
Operasi pada aras titik hanya dilakukan pada pixel tunggal di dalam
citra.
b. Aras lokal
Operasi pada aras lokal menghasilkan citra keluaran yang intensitas
suatu pixel bergantung pada intensitas pixel-pixel tetangganya.
c. Aras global
Operasi pada aras global menghasilkan citra keluaran yang intensitas
suatu pixel bergantung pada intensitas keseluruhan pixel.
d. Aras obyek
Operasi pada aras obyek hanya dilakukan pada obyek tertentu di dalam
citra, yang bertujuan untuk mengenali obyek.
2. Operasi Aritmatika
C (x,y) = A (x,y) ± B (x,y)
C (x,y) = A (x,y) . B (x,y)
C (x,y) = A (x,y) ± c
C (x,y) = c . A (x,y)
3. Operasi Boolean
C (x,y) = A (x,y) and B (x,y) (&)
C (x,y) = A (x,y) or B (x,y) (|)
C (x,y) = not A (x,y) (!)
4. Operasi Geometri
1) Translasi
a. x’ = x + m
b. y’ = y + n
2) Rotasi
a. x’ = x cos (θ) – y sin (θ)

2
b. y’ = x sin (θ) + y cos (θ)
θ = sudut rotasi berlawanan jarum jam
3) Dilatasi (image zooming)
x’ = sx . x
y’ = sy. y

2.2 Model Citra Digital


Citra atau gambar digital adalah citra yang diambil berdasarkan sampling
dan kuantisasi tertentu sehingga citra digital ini terbentuk dari piksel-piksel yang
besarnya tergantung pada besar kecilnya sampling dan nilainya (besarnya derajat
keabuan) tergantung pada kuantisasi. Berdasarkan pengertian ini maka model
citra digital dinyatakan dalam bentuk matrik yang masing-masing kolom dan
barisnya berisikan berupa nilai yang merupakan derajat keabuan yang mewakili
pada satu piksel seperti terlihat pada Gambar 2.2.
Model ini menyatakan model dari citra gray-scale yaitu citra yang terdiri
dari derajat keabuan tertentu. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa citra
digital adalah citra yang didefinisikan sebagai fungsi f(x,y) dimana x menyatakan
nomor baris, y menyatakan nilai kolom, dan f menyatakan nilai derajat keabuan
dari citra. Sehingga (x,y) adalah posisi dari piksel dan f adalah nilai derajat
keabuan pada titik (x,y) seperti terlihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Representasi Citra Keabuan dalam kurva keabuan

3
Gambar 2.2 Representasi Citra Digital Keabuan (Gray Scale) dengan Matriks

Representasi model pada Gambar 2.1 dan 2.2 adalah representasi dari citra
gray-scale (menggunakan derajat keabuan). Untuk citra berwarna, terdapat
beberapa model yang disebut sebagai Kanal Warna (Color Space). Pada citra
berwarna untuk membentuk suatu warna dalam suatu piksel, kanal-kanal warna
yang masing-masing memiliki nilai tertentu tersebut dicampur atau digabungkan.
Terdapat beberapa model kanal warna yang digunakan untuk membentuk citra
yakni, model RGB (Red-green-Blue) HSV (Hue-Saturation-Value), YUV (Y
adalah “Luma/Luminance” (kecerahan) ; UV (Informasi Warna)) dan YCbCr (Y
adalah “Luma/Luminance” (kecerahan) ; Cb (Blue), Cr (Red)). Pada Gambar 2.3
merupakan salah satu contoh dimana satu citra berwarna dinyatakan sebagai 3
buah matrik yang berupa satu matrik untuk Red (R-layer), satu matrik untuk
Green (G-layer) dan matrik lainnya untuk Blue (B-layer).

Gambar 2.3 Representasi Citra Berwarna dengan Model RGB

4
2.3 Pengolahan Citra
Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan
komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Pengolahan citra bertujuan
untuk :
1. Memperbaiki kualitas gambar agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau
mesin komputer.
2. Melakukan proses penarikan informasi yang terkandung pada citra.
3. Melakukan kompresi atau reduksi data untuk tujuan penyimpanan data,
transmisi data, dan waktu proses data.

Operasi-operasi yang dilakukan di dalam pengolahan citra :

1. Perbaikan kualitas citra (image enhancement)


Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara
memanipulsi parameter-parameter citra. Melalui operasi pemrosesan awal
inilah kualitas citra diperbaiki, sehingga citra dapat lebih bermanfaat.
Perbaikan kualiatas citra adalah proses mendapatkan citra yang lebih mudah
diinterpretasikan oleh mata manusia.
Proses-proses yang termasuk ke dalam perbaikan kualitas citra adalah
sebagai berikut :
1) Pengubahan kecerahan gambar (image brightness)
Pengubah kecerahan gambar dilakuakan untuk membuat citra lebih
terang atau lebih gelap. Kecerahan gambar dapat diperbaiki dengan
menambahkan atau mengurangi sebuah konstanta kepada atau dari
setiap piksel di dalam citra.
2) Peregangan kontras (contrast stretching)
Kontras menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di
dalam sebuah gambar. Citra dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kategori kontras, yaitu : citra kontras rendah (low contrast), citra kontras
bagus (good contrast/normal contrast), dan citra kontras tinggi (high
contrast).
3) Pengubahan histogram citra – Perataan histogram
Nilai-nilai intensitas di dalam citra diubah sehingga penyebarannya
seragam (uniform). Tujuan dari perataan histogram adalah untuk
memperoleh penyebaran histogram yang merata, sedemikian sehingga
setiap derajat keabuan memiliki jumlah piksel yang relatif sama.
4) Pelembutan citra (image smoothing)
Pelembutan citra bertujuan untuk menekan gangguan (noise) pada citra.
5) Penajaman tepi (sharpening edge)

5
Operasi penajaman citra bertujuan untuk memperjelas tepi obyek di
dalam citra dengan menghilangkan bagian citra yang lembut.
6) Pengubahan geometrik
Koreksi geometrik dilakukan pada citra yang memiliki gangguan yang
terjadi pada waktu proses perekaman citra, misalnya pergeseran
koordinat citra (translasi), perubahan ukuran citra, dan perubahan
orientasi koordinat citra (skew). Koreksi geometri yang sederhana
adalah dengan operasi geometri sederhana seperti : rotasi, translasi, dan
penskalaan citra.
7) Pewarnaan semu (pseudocoloring)
Pewarnaan semu adalah proses memberi warna tertentu pada nilai-nilai
piksel suatu citra berdasarkan kriteria tertentu, misalnya suatu warna
tertentu untuk suatu interval derajat keabuan tertentu.
2. Pemugaran citra (image restoration)
Bertujuan menghillangkan/meminimumkan cacat pada citra. Pada
pemugaran citra, penyebab degradasi gambar diketahui.
3. Pemampatan citra (image compression)
Jenis opersi ini dilakukan agar citra dapat direpresentasikan dalam bentuk
yang lebih kompak, sehingga memrlukan memori yang lebih sedikit.
4. Segmentasi citra (image segmentation)
Bertujuan untuk memecah suatu citra ke dalam beberapa segmen dengan
suatu kriteria tertentu. Jenis operasi ini berkaitan erat dengan pengenalan
pola.
5. Pergorakan citra (image analysis)
Bertujuan untuk menghitung besaran kuantitatif dari citra untuk
menghasilkan deskripsinya. Tekniknya dengan mengekstraksi ciri-ciri
tertentu yang membantu dalam identifikasi obyek. Kadangkala dengan
proses segmentasi.
6. Rekonstruksi citra (image reconstruction)
Bertujuan untuk membentuk ulang obyek dari beberapa citra hasil proyeksi.
Operasi rekonstruksi citra banyak digunakan dalam bidang medis.

2.4 GUI (Graphic User Interface) Matlab


Tampilan GUI terdapat berbagai komponen yang terdiri dari beberapa
unicontrol (kontrol user interface), seperti pada bahasa pemrograman visual
lainnya, yaitu : pushbutton, togglebutton, radiobutton, chexkboxes, edit text,
static text, slider, frames, listboxes, popup menu, dan axes. Kita dapat
meletakkan semua kontrol pada layout editor dan selanjutnya hanya tinggal
mengaturnya melalui property inspector. Semua kontrol pada GUI dapat

6
dimunculkan pada layout/figure dengan cara mendrag and drop kontrol yang
diinginkan ke figure. Adapun penjelasan fungsi masing-masing kontrol pada GUI
Matlab dijabarkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Fungsi Kontrol pada GUI MATLAB

7
BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan
Hardware
1. Laptop

Software

1. GUI Matlab
3.2 Cara kerja
3.3 Flowchart

8
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Data Percobaan


4.1.1. Listing Program
function varargout = Terang_Gelap(varargin)

gui_Singleton = 1;
gui_State = struct('gui_Name', mfilename,
...
'gui_Singleton', gui_Singleton, ...
'gui_OpeningFcn', @Terang_Gelap_OpeningFcn,
...
'gui_OutputFcn', @Terang_Gelap_OutputFcn,
...
'gui_LayoutFcn', [] , ...
'gui_Callback', []);
if nargin && ischar(varargin{1})
gui_State.gui_Callback =
str2func(varargin{1});
end

if nargout
[varargout{1:nargout}] =
gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
else
gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});
end

function Terang_Gelap_OpeningFcn(hObject,
eventdata, handles, varargin)

handles.output = hObject;
movegui(hObject,'center')

guidata(hObject, handles);

function varargout =
Terang_Gelap_OutputFcn(hObject, eventdata,
handles)

9
varargout{1} = handles.output;

function pushbutton1_Callback(hObject,
eventdata, handles)

set(handles.slider1,'value',0);
[name_file1,name_path1] = uigetfile( ...
{'*.bmp;*.jpg;*.tif','Files of type
(*.bmp,*.jpg,*.tif)';
'*.bmp','File Bitmap (*.bmp)';...
'*.jpg','File jpeg (*.jpg)';
'*.tif','File Tif (*.tif)';
'*.*','All Files (*.*)'},...
'Open Image');

if ~isequal(name_file1,0)
handles.data1 =
imread(fullfile(name_path1,name_file1));
axes(handles.axes1);
imshow(handles.data1);
axes(handles.axes2);
imshow(handles.data1);
info =
imfinfo(fullfile(name_path1,name_file1));
bitdepth = info.BitDepth;
handles.bitdepth = bitdepth;
guidata(hObject,handles);
else
return;
end

function pushbutton2_Callback(~, ~, ~)

button = questdlg('Exit Applicaion


?','Exit','Yes','No','Yes');
switch button
case 'Yes',clc;
close;
case 'No',quit cancel;

10
end

function slider1_Callback(hObject, eventdata,


handles)

nilai_slider = get(handles.slider1,'value');
citra = double(handles.data1);

bitdepth = handles.bitdepth;
[m,n,~] = size(handles.data1);

if bitdepth == 8
for i = 1:m
for j = 1:n
citra(i,j) =
citra(i,j)+nilai_slider;
if citra(i,j) > 255
citra(i,j) = 255;
end;
if citra(i,j) < 0
citra(i,j) = 0;
end;
end;
end;
elseif bitdepth == 24
for x = 1:3
for i = 1:m
for j = 1:n
citra(i,j,x) =
citra(i,j,x)+nilai_slider;
if citra(i,j,x) > 255
citra(i,j,x) = 255;
end;
if citra(i,j,x) < 0
citra(i,j,x) = 0;
end;
end;
end;

11
end
else
msgbox('Citra masukan harus grayscale atau
RGB');
end

axes(handles.axes2);
gambar = uint8(citra);
imshow(gambar);
handles.data2 = gambar;
guidata(hObject,handles);
set(handles.edit1,'String',value)

function slider1_CreateFcn(hObject, eventdata,


handles)

if isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor',[.9 .9 .9]);
end

function pushbutton3_Callback(hObject,
eventdata, handles)

thresh = handles.data2;
[name_file_save,path_save] = uiputfile( ...
{'*.bmp','File Bitmap (*.bmp)';...
'*.jpg','File jpeg (*.jpg)';
'*.tif','File Tif (*.tif)';
'*.*','All Files (*.*)'},...
'Save Image');
if ~isequal(name_file_save,0)

imwrite(thresh,fullfile(path_save,name_file_sav
e));
else
return

12
end

function edit2_Callback(hObject, eventdata,


handles)

function edit2_CreateFcn(hObject, eventdata,


handles)

if ispc &&
isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end

function edit3_Callback(hObject, eventdata,


handles)

function edit3_CreateFcn(hObject, eventdata,


handles)

if ispc &&
isequal(get(hObject,'BackgroundColor'),
get(0,'defaultUicontrolBackgroundColor'))
set(hObject,'BackgroundColor','white');
end
4.1.2.
4.2 pembahasan

13
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

http://student.blog.dinus.ac.id/aunurrifqy/2016/12/04/konsep-brightness-pada-
pengolahan-citra-digital/ diakses pada tanggal 24 – 11 -2019

15

Anda mungkin juga menyukai