Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENGAMBILAN DATA

3.1 Pneumatik

Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan


udara sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja dengan
hidrolik yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik
menggunakan udara sebagai tenaga penggeraknya, dan sedangkan hidrolik
menggunakan cairan oli sebagai tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan
udara inilah yang berfungsi untuk menggerakan sebuah cylinder kerja. Cylinder
kerja inilah yang nantinya mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi
tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder)
3.1.1 Flowchart Praktikum Pneumatik

Mulai

Mengecek
Kompenen

Memasang Kompenen

Mengatur Bukaan Katup

Mengambil Data

NO
Mengecek
Ulang Data
YES

A
A

Analisa

Hasil Pengamatan

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Pneumatik

3.1.2 Penjelasan Flowchart Praktikum Pneumatik

Pertama kita harus menyiapkan dahulu komponen apa saja yang akan
digunakan saat peroses pengujian pneumatik, lalu rangkai semua komponen
dengan baik dan benar, setelah itu nyalakan kompressor dan tentukan berapa
tekanan angin yang diperlukan untuk menggerakkan piston pada pneumatik,
apabila piston tidak bergerak cek seluruh rangkaian apakah ada yang salah atau
tidak dan lakukan pengujian ulang, apabila piston dapat bergerak mulailah
pengujian dan pengambilan data dengan cara menambah atau mengurangi tekanan
angin, apakah tekanan angin mempengaruhi gerak pada piston, terakhir mulailah
melakukan analisis dan melakukan perhitungan sesuai data yang diambil saat
pengujian.

3.1.3 Cara Merangkai Sistem Pneumatik

Kontrol pneumatik dirancang dalam wujud rangkaian pneumatik yang


terdiri dari berbagai komponen pneumatik seperti : silinder, katup kontrol arah
(directional control valve), katup kontrol aliran (flow control valve) dan lain-lain

Diagram sistem pneumatik adalah sebuah diagram rangkaian pneumatik yang


menggunakan simbol-simbol pneumatik yang menunjukkan sebuah gambaran
desain. Beberapa aturan dasar harus diikuti pada saat menggambar diagram
pneumatik.
Pada saat membuat gambar diagram rangkaian yang lengkap, yang harus
diperhatikan adalah menempatkan komponen pneumatik pada posisi yang berbeda
dengan yang lain, sehingga hubungan antara komponen dapat terlihat dengan
jelas. Ini yang disebut sebagai pengaturan rangkaian diagram.

Pada satu diagram rangkaian biasanya terbagi menjadi tika posisi tingkatan yaitu :
tingkat daya, tingkat logika dan tingkat sinyal input.

3.1.4 Tabel Pengamatan

Tabel 3.1 Pengamatan Tekanan 5 Bar

No Bukaan katup Waktu (s)


1 90o 0,77
2 180o 0,51

Tabel 3.2 Pengamatan Tekanan 4 Bar


No Bukaan katup Waktu (s)
1 90o 0,78
2 180o 0,70

3.1.5 Tabel Hasil Pengolah Data

Tabel 3.3 Perhitungan 5 bar

fe
Katup A1 (m2) K V ext (m2) Qs (m2/s) V (m/s) W (j) P (watt)
(N)
90o 2,177 x 10-5 0,123 88,3 1,59 x 10-5 0,071 8,388 10,89
180o 3,2 x 10-5 0,186 88,3 2,03 x 10-5 0,012 8,388 10,89

Tabel 3.4 Perhitungan 4 bar


fe
Katup A1 (m2) V ext (m2) Qs (m2/s) V (m/s) W (j) P (watt)
(N)
90o 2,15 x 10-4 0,121 0,121 70,64 0,09 6,710 8,60

180o 2,39 x 10-4 0,135 0,135 70,64 0,172 6,710 9,58


3.2 Hidrolik
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk pemindahan daya dengan
menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang
lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini
dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan kemudian diteruskan ke
silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Dan menghasilkan
energi gerak akibat tekanan fluida.

3.2.1 Flowchart Praktikum Hidrolik

Mulai

Mengecek Kompenen

Memasang Komponen

Mengatur Bukaan Katup

Mengambil Data NO

Mengecek
Ulang Data
YES
\
Menganalisa

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart Hidrolik


3.2.2 Penjelasan Flowchart Praktikum Hidrolik

Mula -mula siapkan semua komponen yang dibbutuhkan untuk melakukan


pengujian hidrolik, lalu rangkai seluruh komponen menjadi rangkaian hidrolik,
apabila telah selesai, nyalakan kompresor dan tentukan berapa tekanan fluida yang
diinginkan agar hidrolik dapat bergerak, setelah menentukan tekanan buka katup
sesuai kebutuhan untuk menentukan seberapa besar aliran dari kompressor ke
dalam hidrolik, setelah semua di setting dan dirangkai lakukan pengujian test
apakah hidrolik bekerja atau tidak, apabila tidak bekerja cek kembali semua
rangkaiaan, apabila sudah bekerja lakukan pengujian dan pengambilan data,
setelah semua selesai lakukan analisis dan perhitungan dari data yang kita ambil.

3.2.3 Cara Merangkai Sistem Hidrolik

Komponen utama sistem hidrolik terdiri dari unit penggerak, unit tenaga,
dan unit pengatur. Selain mengetahui berbagai komponen sistem hidrolik, kita
juga dapat membuat rancangan rangkaian hidrolik. Rancangan rangkaian hidrolik
perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik dengan menggunakan
simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik para desainer dapat
menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat berkreasi
seoptimal mungkin.
Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian
hidrolik dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-
simbol grafik para desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih
tenang sehingga dapat berkreasi seoptimal mungkin. Cara membuat diagram
rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen sebagai berikut:
1. Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas
2. Unit pengatur diletakkan di bawahnya
3. Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah
Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah
digambar garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis
sesuai dengan macam konduktor yang digunakan
3.2.4 Tabel Pengamatan

Tabel 3.5 Pengamatan data Hidrolik


Extend Retrack
Throttle Tekanan t t
(Bar) (waktu) (waktu)
100% 40 1,07 1,423
80% 40 1,357 1,363
60% 40 2,523 1,427
40% 40 4,857 1,393

3.2.5 Tabel Hasil Pengolahan Data

Tabel 3.6 Penyelesaian Hidrolik Pada Extend

v V Daya
Bukaan Tekanan Silinder Aktuator V F W Pompa
Katup Pompa t (s) (m3) (m/s) Q fluida (N) (J) (W)
8,82
9,8 x x
100% 40 1,1 10-5 0,18 10-5 2,83 1960 392 356,36
7,84
9,8 x x
80% 40 1,18 10-5 0,16 10-5 2,52 1960 392 332,203
5,88
9,8 x x
60% 40 1,66 10-5 0,12 10-5 1,89 1960 392 236,144
1,96
9,8 x x
40% 40 4,31 10-5 0,04 10-5 0,63 1960 392 90,95
Tabel 3.7 Penyelesaian Hidrolik Pada Retrack

v
Buka Tekan Silind V V Daya
an an er Aktuato fluid Pomp
Katup Pompa t (s) (m3) r (m/s) Q a F (N) W (J) a (W)
9,174
1,07 9,812 x 10- 2,94 372,4 366,8
100% 40 5 x 10-5 0,187 5
5 132,4 8 04
7,211
1,36 9,812 x 10- 2,31 392,4 288,5
80% 40 5 x 10-5 0,147 5
4 162,4 8 00
3,875
2,52 9,812 x 10- 1,23 1961, 392,4 255,7
60% 40 5 x 10-5 0,079 5
4 4 8 46
2,011
4,86 9,812 x 10- 0,64 1962, 392,4 80,75
40% 40 5 x 10-5 0,041 5
5 4 8 7
3.3 Pressure Drop

Pressure drop adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan


penurunan tekanan dari satu titik di dalam pipa atau aliran air. Penurunan tekanan
adalah hasil dari gaya gesek pada fluida seperti yang mengalir melalui tabung. Gaya
gesek disebabkan oleh resistensi terhadap aliran.

3.3.1 Flowchart Praktikum Pressure Drop

Mulai

Mengecek Kompenen

Memasang Komponen

Mengatur Bukaan Katup


& Mencatat Tekanan

Menghidupkan Pompa

Menampung
Air

Mencatat Tekanan &


Volume Air

Menghitung & Menganalisa


Percobaan

Selesai

Gambar 3.3 Flowchart Pressure Drop


3.3.2 Penjelasan Flowchart Praktikum Pressure Drop

Mula – mula cek seluruh komponen yang akan digunakan dalam


pengambilan data Pressure Drop apakah terdapat kerusakan atau tidak, jika
terdapat kerusakan segera ganti komponen yang rusak dengan komponen yang
baru agar tidak menghambat proses pengambilan data. Lalu masukkan air
kedalam bak penampungan sesuai dengan kapasitas bak penampungan, setelah itu
nyalakan pompa air dan cek seluruh pipa apakah terdapat kebocoran atau tidak,
jika tidak langsung lakukan pengujian dan pengambilan data, setelah itu lakukan
analisis dan penghitungan data yang diambil saat percobaan.

3.3.3 Tabel Pengamatan

Tabel 3.8 Pengamatan Data Pressure Drop

∆P12 P1 P2
Katup Q (lpm) (cmH2O) (cmH2O) (cmH2O)
900 20 3,2 11 9
900 16 2 9 5,4
900 12 3 5,5 4,8

3.3.4 Tabel Hasil Pengolahan Data

Tabel 3.9 Penyelesaian Hasil Pengolahan Data

Katup ∆h12 V
(0) h1 (m) h2 (m) (m) Q (m3/s) (m/s) Re f12

90 0,110 0,090 0,02 3,33 x 10-4 81334 29936,321 4,685x10-3


13,110x10-
70 0,090 0,054 0,036 2,67 x 10-4 1068 24002,997 3
50 0,055 0,048 0,07 2 x 10-4 0,8 17979.733 4,545x10-3

3.4 Heat Exchanger


3.4.1 Flowchart Praktikum Heat Exchanger

Mulai

Studi Literatur

Minyiapkan Alat Uji

Mengambil Data

A
A

Menghitung Hasil Data

NO

Menganalisa Hasil
Perhitungan
YES

Hasil Perhitungan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.4 Flowchart Heat Exchanger


3.4.2 Penjelasan Flowchart Praktikum Heat Exchanger

Pertama kita cek terlebih daluhulu seluruh komponen yang akan


digunakan untuk pengambilan data Heat Exchanger, apabila terdapat kerusakan
segera ganti komponen yang rusak agar tidak mengganggu saat proses
pengambilan data, setelah itu masukkan air kedalam bak penampungan dan
panaskan air dengan pemanas, jika air sudah panas nyalakan pompa air dingin dan
pompa air panas dan nyalakan pegukur suhu air, setelah itu catat berapa suhu air
dan debitnya, jika sudah analisis dan hitung berdasarkan data yang diambil.

3.4.3 Tabel Pengamatan

Tabel 3.10 Pengamatan Data

QH Qc Th in Th out (0c) Tc in Tc out


(lpm) (lpm) (0c) (0c) (0c)
5 4 47,8 39,8 33,5 37,1
4 4 42,5 37,3 32,4 32,9
3 4 42,2 38,1 33,9 38

3.4.4 Tabel Hasil Pengolahan Data

Q Qn Q (m2/s) V (m/s) Mc Q
lpm lpm Qh Qc Vh Vc Pc mc Mn Q hot Q cool
6,66 8,33
x 10- x 10-
5 4 5 5 0,93 0,23 994,6 0,08 0,06 2,0058 1,204
6,66 6,66
4 4 x 10- x 10- 0,935 0,18 995 0,06 0 1,934 0,1379
5 5
6,66 5,10
x 10- x 10-
3 4 5 5 0,933 0,13 995,6 0,04 0,06 1,028 0,885
Tabel 3.11 Penyelesaian Hasil Pengolahan Data

Konveksi
Total Koefisien
1 5635,76
2 2361,883
3 5845,493

3.5 Getaran Mekanik


3.5.1 Flowchart Praktikum Getaran Mekanik

Mulai

Mengecek
Kompenen

Memasang Kompenen

Mengatur Bukaan Katup & Mencatat


Tekanan

Menghidupkan Pompa

Menampung Air
Mencatat Tekanan
& Volume Air

Menghitung &
Menganalisa Percobaan

Selesai

Gambar 3.5 Flowchart Getaran Mekanik

3.5.2 Penjelasan Diagram Alir Percobaan Getaran Mekanik

Diagram alir getaran mekanik dimulai dengan melakukan studi literatur


dimana praktikan mempersiapkan dan mempelajari materi tentang getaran
mekanik. Selanjutnya masuk proses persiapan alat uji yaitu menyiapkan semua
peralatan yang dibutuhkan untuk percobaan getaran mekanik. Dilanjutkan proses
pengambilan data yang dibutuhkan dari percobaan getaran mekanik. Setelah
selesai pengambilan data. Dilanjutkan proses pengolahan data dan membuat
sebuah analisa dari hasil pengolahan data tersebut. Selanjutnya yaitu membuat
kesimpunlan dari hasil yang di dapat pada praktikum getaran mekanik.

3.5.3 Tabel Pengamatan

Tabel 3.12 Rangakaian 1o kebebasan tanpa pegas


Frekuensi
(Hz) waktu (t) N (Rpm) Amplitudo (mm)

4 30 240 0,99

6 30 386 0,82

10 30 674 2,75
Tabel 3.13 Rangakaian 1o kebebasan dengan pegas
Frekuensi waktu
(Hz) (t) N (Rpm) Amplitudo (mm)

4 30 244 0,79

6 30 385 1,35

10 30 675 2,22

3.5.4 Tabel Hasil Pengolahan Data

Tabel 3.14 Rangkaian tanpa pegas

Frekuensi W K balok C
(Hz) (rad/s) Fo (w) Wn (rad/s) (N/m) (Ns/m) ∑
5,83 x
4 16,946 16,946 712,714 509485,20 10-3 4,07x10-6
5,83 x
6 40,401 2,274 712,714 509485,20 10-3 4,07x10-6
141,09 360,59 5,83 x
10 0 1 712,714 509485,20 10-3 4,07x10-6

Tabel 3.15 Rangkaian dengan pegas

Frekuensi W K balok Kegas


(Hz) (rad/s) Fo (w) Wn (rad/s) (N/m) (Ns/m C
4 25,538 25,538 17,549 0,018 2812,41 5,8x10-3
6 40,296 40,296 4,66 0,018 2812,41 5,8x10-3
10 20,65 20,65 10,541 0,018 2812,41 5,8x10-3

Anda mungkin juga menyukai