Anda di halaman 1dari 14

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila

KELOMPOK 5

AHMAD IQBAL GIVARI : 17 115 006

FANI AMINI SOLICHAH : 17 115 023

IRSYAD FAUZAN K. : 17 115 028

JURUSAN DESIGN KOMUNIKASI VISUAL

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

BANDUNG

TAHUN AJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kedudukan dan Fungsi Pancasila Bagi Negara Republik
Indonesia” ini dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas pada
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila pada Sekolah Tinggi Teknologi Bandung.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran
dan kritik yang membangun penulis butuhkan demi kesempurnaan makalah yang akan
datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya

Bandung, 19 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah…..………………..…………………………............... 1
1.3. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................………...... 2

2.1. Kedudukan dan Fungsi Pancasila..………......................................................... 2

2.1.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia............................ 2

2.2.5 Pancasila Sebagai Ideologi Negara............………................................... 5

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………… 9

3.1. Simpulan…………………………………………………………… 9

3.2. Saran ……………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA
ii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Pancasila merupakan warisan bangsa dari para pendahulu kita yang wajib kita jaga
dan kita terapkan pada kehidupan bangsa saat ini. Pancasila yang digali dan dirumuskan para
pendiri bangsa adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa yang majemuk, multi agama,
multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang tergambar dalam semboyan Bhineka Tunggal
Ika agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan makmur.
Kedudukan dan fungsi pancasila sangat penting karena segala tingkah laku dan
tindakan warga negara Indonesia di atur oleh Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Sebagai
warga Indonesia kita harus paham makna-makna Pancasila, fungsi-fungsi Pancasila dan
tindakan yang mencerminkan nilai Pancasila. Oleh karena itu, setiap warga negara sangat
berperan penting dalam pengamalan Pancasila. Dengan kita memperjuangkan norma-norma
yang terkandung, bangsa Indonesia pasti akan menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil
dan makmur sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika walaupun Indonesia terdiri dari
berbagai macam agama, suku,adat dan budaya.
Dengan kita menganut dari makna yang terkandung dalam Pancasila kehidupan
bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bermoral tinggi, berkeadilan dan persatuan
bangsa akan terjaga. Di dalamnya terdapat isi dan arti yaitu unsur-unsur pembentuk Pancasila
berisi tentang pentunjuk berperilaku sehari-hari dan juga mengatur dari hukum yang berlaku
di negara Indonesia.
Sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita lebih mengenal dasar negara kita
yaitu Pancasila secara lebih dalam dan menyeluruh, agar kita dapat lebih menghargai dan
menjunjung tinggi dasar negara kita tersebut.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa saja kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Republik Indonesia?

2. Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi Nasional dan Ideologi Negara?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Republik Indonesia
2. Untuk mengatahui fungsi Pancasila sebagai Ideologi Nasional dan Ideologi Negara
1

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Pancasila sebagai objek pembahasan ilmiah memiliki ruang lingkup yang sangat luas
terutama berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila. Setiap kedudukan dan fungsi
Pancasila pada hakikatnya memiliki makna serta dimensi masing masing yang
konsekuensinya, aktualisasinyapun juga memiliki aspek yang berbeda-beda, walaupun
hakikat dan sumbernya sama. Pancasila sebagai dasar negara memiliki pengertian yang
berbeda dengan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, demikian pula
berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila lainnya.

Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai titik sentral
pembahasan adalah kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia, hal ini sesuai dengan kausa finalis Pancasila yang dirumuskan oleh pembentuk
negara pada hakikatnya adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Namun hendaklah dipahami bahwa asal mula Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia, adalah digali dari unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada
bangsa indonesia sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu
dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebenarnya dapat dikembalikan pada
dua macam kedudukan dan fungsi Pancasila yang pokok yaitu sebagai dasar negara Republik
Indonesia dan sebagai Pandangan hidup bangsa Indonesia.

Namun yang terpenting bagi kajian ilmiah adalah bagaimana hubungan secara
kausalitas di antara kedudukan dan fungsi Pancasila yang bermacam-macam tersebut. Oleh
karena itu kedudukan dan fungsi Pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut.

2.2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai dasar Filsafat atau dasar
Falsafah negara (Philosofische Gronslag) dari negara, ideologi negara atau (Staatsidee).
Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pem
erintahan negara atau dengan lain perkataan Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala
bidang dewasa ini, dijbarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai Pancasila.

2
Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Pancasila merupakan
sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia
beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara.
Secara formal pancasila dapat dikatakan sebagai sebagai dasar negara. Dasar negara
merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan
kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu
landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara,
merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam
kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan
seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.
Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan
tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan
Hidup. Dengan adanya Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam
menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar. Pancasila Sebagai Dasar
Negara tentunya memiliki fungsi yang sangat penting.

Fungsi Pancasila Adalah sebagai berikut:

 Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama dengan
lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap
mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
 Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar
negara tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan
Indonesia).

 Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak
bertentangan dengan Pancasila.

 Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan
makmur yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut :

 Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas
kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan
lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.

 Meliputi suasana kebatinan (geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar


1945.
 Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).

 Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi


yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk para
penyelenggara partai dan golongan fungsional) memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok keempat yang
bunyinya sebagai berikut : ‘’..... Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha
Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab’’.

 Merupakan sumber semangat bagi Undang-undang Dasar 1945, bagi penyelenggara


negara, para pelaksana pemerintah (juga para penyelenggara partai dan golongan
fungsionan). Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting bagi pelaksanaan
dan penyelenggaraan negara, karena masyarakat dan negara Indonesia senantiasa
tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat.

Dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara sebagai pandangan
hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan
diarahkan asas kerokhanian negara.

Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai Dasar negara Republik Indonesia


tersimpul dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang bunyinya sebagai berikut:
‘’...maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang terbentuk dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.’’

Pengertian kata ‘’.....Dengan berdasar kepada...’’ hal ini secara yuridis


memiliki makna sebagai dasar negara. Walaupun dalam kalimat terakhir Pembukaan
UUD 1945 tidak tercantum kata ‘’Pancasila’’ secara eksplisit namun anak kalimat
‘’...dengan berdasar kepada...’’ Ini memiliki makna dasar negara adalah Pancasila. Hal
ini didasarkan atas interpretasi historis sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa
dasar negara Indonesia itu disebut dengan istilah Pancasila.

Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama


dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Oleh
karena itu fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945, ketetapan No. XX/MPRS/1996. ( Jo Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan
Ketetapan No. IX/MPR/1978).

Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui Sidang Istimewa tahun 1998,
mengembalikan kedudukan pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang
tertuang dalam Tap. XVIII/MPR/1998. Oleh karena itu segala agenda dalam proses
reformasi, yang meliputi berbagai bidang selain mendasarkan pada kenyataan aspirasi
rakyat (Sila IV) juga harus mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Reformasi tidak mungkin menyimpang dari nilai Ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, bahkan harus bersumber kepadanya.

2.2.5 Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Istilah ideology berasal dari kata ‘idea’yang berarti ‘gagasan, konsep, pengertian
dasar, cia-cita‘ dan ‘logos’ yang berarti ‘ilmu’. Kata ‘idea’ berasal dari kata bahasa Yunani
‘eidos’. Di samping itu ada kata ‘idein’ yang artinya ‘melihat’. Maka secarab harafiah,
ideology berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, ‘idea’
disamakan artinya dengan ‘cita-cita’.

Cita-cita yang dimaksud adalah yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-
cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Pancasila sebagai Ideologi Negara Yang dimaksud dengan istilah Ideologi Negara
adalah kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya baik individual maupun sosial dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi negara
menyatakan suatu cita-cita yang ingin dicapai sebagai titik tekanannya dan mencakup nilai-
nilai yang menjadi dasar serta pedoman negara dan kehidupannya.
5
Maka ideologi Negara dalam artis cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis
bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan
pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan.
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia,
pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,
dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya,
diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban (Notonegoro,
Pancasila Yuridis Kenegaraan, tanpa tahun, hal. 2,3)

Pancasila adalah ideologi negara yaitu gagasan fundamental mengenai bagaimana


hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia bukan ideologi milik negara atau rezim
tertentu. Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Pancasila berkedudukan juga sebagai Ideologi Nasional Indonesia yang
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya (Cultural Bond) yang berkembangan
secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila
adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat
tergantung daya tahan dari ideologi itu. Menurut Alfian, kekuatan ideologi tergantung pada
kualitas tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan
fleksibelitas.
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:
1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi
itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu
mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahirannya.
2. Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai
dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik
kehidupan bersama sehari-hari.
3. Dimensi fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi
dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan zaman

6
tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai
dasarnya.
4. Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran – tafsiran
terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita - realita baru yang
muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.
Dengan demikian, Pancasila merupakan sebuah ideologi yang tidak bersifat kaku dan
tertutup, namun bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan jaman. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai
dasar Pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga
memiliki kemampuan yang labih tajam untuk memecahkan masalah- masalah baru dan
aktual.
Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran (system of thought), maka ideologi terbuka
itu merupakan suatu sistem pemikiran terbuka, sedangkan ideologi tertutup itu merupakan
suatu sistem pemikiran tertutup.
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Nilai - nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil
dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
b. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil
musyawarah dan konsensus dari masyarakat tersebut.
c. Tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan dalam masyarakat itu
sendiri.
d. Milik seluruh rakyat Indonesia
e. Masyarakat dalam menemukan ‘dirinya’.’kepribadiannya di dalam ideologi tersebut
Dengan demikian maka merupakan ciri ideologi terbuka yakni bahwa isinya tidak
operasional. Ia baru menjadi operasional apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang
berupa konstitusi atau peraturan perundangan lainnya.

Oleh karena itu ideologi terbuka sebagaimana yang dikembangkan oleh bangsa Indonesia
senantiasa terbuka untuk proses reformasi dalam bidang kenegaraan, karena ideologi terbuka
berasal dari masyarakat yang sifatnya dinamis. Selain itu sifat ideologi terbuka juga serta
akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam
mencapai harkat dat martabat kemanusiaan.

7
Sebagai ideologi tertutup, Pancasila memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Demi ideologi masyarakat harus berkorban, dan kesediaan untuk menilai kepercayaan
ideologi para warga masyarakat serta kesetiaannya masing-masing sebagai warga
masyarakat.
b. Bahwa isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan intinya
terdiri dari tuntutan-tuntutan kongkret dan operasional yang keras yang diajukan
dengan mutlak.
c. Betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai ideologi yang memungkinkan
hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan mutlak bahwa orang harus taat
kepada ideologi tersebut.
Dengan demikian adalah menjadi ciri ideologi tertutup bahwa atas nama ideologi
dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat. Yang
berlaku bagi ideologi tertutup, tidak berlaku bagi ideologi terbuka.
Pancasila sebagai ideologi negara dengan tujuan segala sesuatu dalam bidang
pemerintahan ataupun semua yang behubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi
dalam hal titik tolak pelaksanaannya dan diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan
pancasila. Dengan menyatukan cita-cita yang ingin dicapai ini maka dasarnya adalah sila
kelima, ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang dijiwai oleh
sila-sila yang lainnya sebagai kesatuan.
8

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Indonesia adalah :
a. Sebagai dasar negara
b. Sebagai ideologi Nasional dan Negara

Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum. Oleh karena itu, dalam
segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam sistem peraturan perundang-
undangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Republik Indonesia.

3.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan
filsafat negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan
sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu
kita juga perlu lebih mendalami pemahaman tentang sila- sila dan fungsinya agar dalam tepat
dalam pengamalannya. Dengan demikian cita-cita dan tujuan-tujuan dari Pancasila dapat terwujud
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Sebagai bangsa Indonesia, supaya mampu mencermati nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai masyarakat madani, yaitu
masyarakat yang tidak buta akan posisi dasar negara, hendaknya kita bisa mengaplikasikan semua
aspek-aspek yang terkandung dalam Pancasila kedalam kehidupan sehari-hari.
9

DAFTAR PUSTAKA

Dicky, 2012. www.google.com/sfghrl5693ll=Kedudukan dan Fungsi Pancasila.html

Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila . Yogyakarta : Penerbit Paradigma.

Soeprapto,M.Ed. 1996. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dalam Menghadapi Liberalisasi


Perdagangan Internasional. Jakarta: PT. Citraluhur Tata.

Materi Pelajar (2013). 7 Fungsi dan Kedudukan Pancasila Bagi Negara Indonesia. From
http://pelajarpro.com/7-fungsi-dan-kedudukan-pancasila-bagi-negara-indonesia/, 23 Agustus 2013

Suka Tulis (2010). Fungsi dan Kedudukan Pancasila. From


https://sukatulis.wordpress.com/2010/12/11/fungsi-dan-kedudukan-pancasila/ , 11 Desember
2010

Anda mungkin juga menyukai