Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AVIE AL HASANAH

NPM : 0218121017
FAKULTAS/PRODI : FBM/MANAJEMEN-S1
KELAS :J

A. SOAL TEORI
1. Jelaskan Fungsi Pajak , azas dan sistem pemungutan pajak ?
Jawab:
 Fungsi Pajak
a. Fungsi anggaran (budgetair) : sebagai salah satu sumber dana bagi
pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya
b. Fungsi mengatur (cregulerend) : sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan perintah dalam bidang sosial dan ekonomi
c. Fungsi stabilitas : sebagai penerimaan negara dari pajak digunakan untuk
membiayai pengeluatan umum dan pembiayaan nasional
d. Fungsi retribusi pendapat : sebagai penerimaan negara dari pajak
digunakan untuk membiayai pembangunan nasional
 Azas pemungutan pajak
a. Asas domisili (asas tempat tinggal) :Negara berhak atas ekeseluruhan
Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang
berasal dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku Wajib Pajak dalam
negeri.
b. Asas Sumber : Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang
bersumber di wilayah-wilayahnya tanpa memerhatikan tempat tinggal
Wajib Pajak.
c. Asa Kebangsaan : Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu
negara.
 Sistem pemungutan pajak
a. Official Assesment System : suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang oleh Wajib Pajak.
b. Self Assesment System : suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan senduru besaran pajak
yang terutang
c. With Holding System yaitu pemungutan pajak dihitung oleh pihak ketiga,
pihak selain WP dan Fiskus.
2. Apakah bedanya obyek pajak dan subyek pajak op ?
Jawab:
a. Objek Pajak : Semua yang dikenakan pajak, contoh: PPN dan PPH
b. Subjek Pajak op : pihak yang dikenai kewajiban pajak untuk melaksanakan
pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan, contoh: orang, badan/perusahaan,
Badan Usaha Tidak Tetap
3. Mengapa pajak merupakan sumber penghasilan Negara ? Jelaskan !
Jawab:
Pajak merupakan sumber penghasilan negara karena pajak merupakan dana yang
dipungut dari masyarakat yang termasuk wajib pajak, dan dana tersebut diterima
oleh pemerintah sebagai amanat dari masyarakat untuk menunjang
keberlangsungan pembangunan dan pemerintahan. Jika negara tidak mendapat
pemasukan dari pajak maka negara akan kekurangan biaya untuk pembangunan
sehingga memaksa negara untuk mendapat pemasukan dari arah lain yaitu dengan
hutang.

4. Apa perbedaan antara pajak, retribusi, iuran, dan sumbangan?


Jawab:
 Pajak adalah jenis pungutan yang tidak memiliki jasa timbal balik secara
langsung. Misalnya : PPh, PPN, PPnBM, dll.
 Retribusi adalah retribusi merupakan pungutan yang dilakukan sehubungan
dengan suatu jasa atau fasilitas tertentu yang diberikan oleh pemerintah secara
langsung dan juga nyata kepada pihak yang melakukan pembayaran, misalnya
karcis parkir dan jasa pelabuhan.
 Iuran merupakan pungutan yang dilakukan sehubungan dengan pemberian
suatu jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah, tidak secara langsung
kepada pembayar iuran tersebut, tetapi kepada suatu kelompok atau golongan.
Pembayar iuran dianggap telah turut menikmati jasa atau fasilitas tersebut,
misalnya : iuran sampah, iuran kebersihan pasar dan iuran penerangan.
 Sumbangan merupakan pungutan yang ditujukan kepada golongan tertentu
yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah, misalnya sumbangan wajib
pembangunan dan pemeliharaan prasarana daerah.

5. Berdasarkan lembaga pemungutnya pajak dibagi kedalam pajak daerah dan pajak
pusat, Jelaskan perbedaan dari pajak pusat dan pajak daerah , serta berikan
contohnya ?
Jawab:
 Pajak pusat adalah pajak yang dipungut langsung oleh pemerintah pusat, dan
pengelolaannya dilakukan oleh kantor pelayanan pajak.
Contoh : PPH dan PPN
 Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya oleh daerah tingkat
I dan II
Contoh : PPn dan PKB
6. Dalam memenuhi kewajiban pajaknya wajib pajak dalam negeri & wajib pajak
luar negeri memiliki perbedaan. Sebutkan 3 perbedaan tersebut.
Jawab:
Wajib pajak dalam negeri Wajib pajak luar negeri

 Dikenakan pajak atas penghasilan  Dikenakan pajak hanya atas


yang diterima / diperoleh dari penghasilan yang berasal dari
dalam Indonesia maupun dari luar sumber penghasilan di Indonesia.
Indonesia (world wide income)  Penghasilan pajak yg dikenakan
 Penghasilan pajak yg dikenakan pajak adalah penghasilan bruto dgn
pajak adalah penghasilan netto tarif sepadan, kecuali WPLN
dengan tarif umum. tersebut menjalankan usaha
 Wajib menyampaikan SPT. melalui bentuk usaha tetap di
Indonesia dimana BUT memiliki
kewajiban pajak yg sama dgn
WPDN
 Tidak wajib menyampaikan SPT
karena kewajiban pajaknya
dipenuhi melalui pemotongan
pajak yg bersifat final.

7. Apa yang dimaksud dengan hukum pajak materiil dan hukum pajak formil serta
berikan contoh untuk masing-masing hukum pajak tersebut.
Jawab:
 Hukum Pajak materil : membuat norma yang menetapkan keadaan perbuatan
dan peristiwa hokum yang dikenakan pajak materil, mempermasalahkan
subjek, objek, tariff, dan dasar pengenaan pajak. Contoh : UUpph,
PPN = PPnBM, PBB, Bea material, BPHTB, PDRD, dan PNBP.
 Hukum pajak Formil : membuat norma yang berisi bagaimana melaksanakan
hokum materil tersebut. Umumnya mengatur tentang hak dan kewajiban,
prosedur atau sanksi. Contoh : UU KUP, PPSP, dan Pengadilan Pajak.

8. Sebutkan dan jelaskan pengertian dari :


a. Pengusaha kena pajak :
Sering disebut PKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak
berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN) 1984 dan
perubahannya, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih
untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
b. Dasar pengenaan pajak :
Adalah dasar perhitungan PPN yang harus dibayar setelah dikali dengan tarif
PPN 10% yang harus dibayar.
c. Nilai Impor :
Adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk
ditambah pungutan berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai kepabeanan dan cukai untuk impor Barang
Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang mewah.

9. Saat ini, hampir semua Orang Pribadi (OP) telah memiliki NPWP. Salah satu
kewajiban dari kepemilikan NPWP tersebut adalah kewajiban untuk melaporkan
SPT Tahunan OP. Menurut anda, apakah SPT Tahunan OP akan selalu
menunjukkan posisi kurang bayar? Berikan penjelasannya!
Jawab:
Tidak, SPT tahunan OP memiliki 3 kemungkinan posisi, yaitu lebih bayar, nihil,
dan kurang bayar. Posisi nihil terjadi apabila OP hanya memperoleh pendapatan
dari 1 sumber dan pajak atas pendapatan tersebut telah dipotong oleh pemberi
kerja. Sehingga di SPT tahunan, pajak terutang sama dengan kredit pajak.
Akibatnya SPT berada pada posisi nihil. Posisi lebih bayar terjadi karena angsuran
pajak lebih besar daripada terutang, karena pendapatan wajib pajak tahun ini tidak
sebesar tahun – tahun sebelumnya. Contoh karena bisnis sedang terpuruk.

10. Jelaskan kapan mulai dan berakhirnya kewajiban pajak subjektif (KPS) baik untuk
Subjek Pajak Dalam Negeri (SPDN) maupun Subjek Pajak Luar Negeri (SPLN)
untuk Orang Pribadi Badan Usaha maupun Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Jawab:
Subjek Pajak Dalam Negeri Orang Pribadi
 Dimulai sejak orang pribadi lahir, berada, atau berniat tinggal di Indonesia.
Terhadap orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan, kewajiban pajak subjektifnya mulai timbul pada hari
pertama berada di Indonesia.
 Berakhir pada saat meninggal dunia dan atau meninggalkan Indonesia untuk
selamanya.
Badan
 Dimulai pada saat badan tersebut didirikan atau bertempat kedudukan di
Indonesia.
 Berakhir pada saat badan tersebut dibubarkan atau tidak lagi bertemat
kedudukan di Indonesia.
Subjek Pajak Luar Negeri tidak mempunyai BUT
 Dimulai pada saat orang pribadi atau badan di luar negei menerima atau
memperoleh penghasilan dari Indonesia.
 Berakhir pada saat tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia.
Subjek Pajak Luar Negeri mempunyai BUT
 Dimulai pada saat BUT tersebut mulai berada di Indonesia.
 Berakhir pada saat BUT tersebut tidak lagi berada di Indonesia.

B. SOAL HITUNGAN
1. PT Santosa Jaya sebuah Perusahaan yang bergerak dalam bidang industry sepatu,
Dalam rangka kegiatan usahanya, pada bulan Agustus 2018, mengimport bahan
baku sepatu sebesar U$D 175.000,-- biaya asuransi 3% dari harga barang , biaya
angkut 5%,- Bea masuk sebesar 25% dari CIF PPN Import 10% dan PPh 2,5%
kurs Valuta asing saat transaksi menggunakan Kep Men sebesar Rp. 13.750,--
Kurs umum Rp.13.900,- Hitung Pajak Importnya BM,PPN,P.Ph. dan jumlahkan
semua biayanya.
Jawab:
Harga Barang (Cost) USD 175.000 x 13.900 = Rp 2.432.500.000
Asuransi 3% x 2.432.500.000 = Rp 72.975.000
Biaya Angkut 5% x 2.432.500.000 = Rp 121.625.000
CIF Rp 2.627.100.000
Bea Masuk 25% x 2.627.100.000 = Rp 656.775.000
Nilai Impor Rp 3.283.875.000

PPN = 10% x Rp 3.283.875.000 = Rp 328.387.500


PPh = 2.5% x Rp 3.283.875.000 = Rp 82.096.875

2. Sepeda balap dengan harga Rp. 800.000 /per buah, harga sudah termasuk PPN
dalam bulan September 2017 terjual dalam sebulan kantor pusat terjual 300.000
sepeda balap dan dicabang Boyolali selama bulan September 2017 terjual 200
sepeda balab . Hitung PPN dan DPP serta Harga jual selama bulan September 2017
Jawab:
Harga Barang (per sepeda) Rp 800.000
Kantor Pusat 300.000 x 800.000 Rp 240.000.000.000
Cabang Boyolali 200 x 800.000 Rp 160.000.000
Total Rp 240.160.000.000
DPP = Nilai Akhir / 1,1
DPP = 240.160.000.000 / 1.1
DPP = 218.327.272.727,2727
DPP = 218.327.272.727 (dibulatkan)

PPN = 10% x 218.327.272.727


PPN = 21.832.727.272,7
PPN = 21.832.727.273

Harga Barang 800.000


Biaya – biaya yang diminta 0
Potongan Harga 0
Harga jual (800.000+0)-0 800.000

3. PT Kancing Hidup jaya Peredaran bruto dalam tahun 2018, sebesar Rp.
27.260.250.240.dengan penghasilan Kena Pajak (PKP) sebesar Rp.
8.345.678.000,- Hitung P.Ph yang terhutang selama tahun 2018
Jawab:
Penghasilan Rp 27.260.250.240
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 8.345.678.000

PPh terutang (tarid Progresif) :


50.000.000 x 5% = 2.500.000
200.000.000 x 15% = 30.000.000
250.000.000 x 25% = 62.500.000
7.845.678.000 x 30% = 2.353.703.400 +
2.448.703.400
Jadi, PPh yang terutang selama tahun 2018 adalah sebesar Rp 2.448.703.400

Anda mungkin juga menyukai