Perubahan Mata Pencaharian Pada Nelayan Danau Limboto
Masyarakat nelayan adalah kelompok masyarakat yang pekerjaannya
menangkap ikan, dan kemudian menjualnya pada sekelompok masyarakat yang membutuhkan hasil tangkapan mereka. Danau Limboto adalah salah satu danau yang terdapat di Profinsi Gorontalo, tepatnya di Kabupaten Gorontalo. Pada mulanya danau ini sering digunakan untuk tempat pelayaran, penangkapan ikan yang telah membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat disekitar danau tersebut. Desa Iluta merupakan desa yang sebagian besar penduduknya adalah nelayan, yang terletak di pesisir danau limboto tepatnya di Kecamatan Batudaa, Kabupaten gorontalo. Desa ini tidak hanya memiliki potensi alam, tetapi juga sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam hal sebagai nelayan. Kehidupan sosial nelayan di Desa Iluta dapat dikatakan belum berkecukupan, bahkan juga masih kurang termasuk dalam hal pendidikan. Dalam hal ini yakni dengan mencari mata pencaharian lain untuk menopang kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Selain gambaran fisik, identifikasi lain yang menonjol di kalangan nelayan adalah rendahnya tingkat pendapatan mereka. Kondisi keterbatasan sosial yang diderita masyarakat nelayan Desa Iluta disebabkan oleh faktor-faktor yang kompleks. Perubahan yang terjadi pada nelayan Desa Iluta yakni perubahan dalam segi “mata pencaharian” yang artinya perubahan pekerjaan oleh masyarakat yang tadinya sebagai nelayan kemudian beralih menjadi pedagang ataupun pekerjaan lainnya, yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan yang menjadi tempat mata pencaharian mereka. Dari hasil observasi dilapangan, mayoritas penduduk desa Iluta bermata pencaharian sebagai pedagang, yang tadinya sebagian besar dari pedagang tersebut adalah nelayan. Kondisi Danau Limboto, yang tidak lagi bersahabat dengan para nelayan, memaksakan mereka untuk berfikir bagaimana caranya untuk merubah ketergantungan dengan kondisi Danau Limboto yang semakin lama, semakin memburuk. Penderitaan serta kesengsaraan keluarga, sehingga dalam kesehariannya apa yang menjadi kebutuhan sehari-harinya tidak lagi tercukupi, mendorong bagi para nelayan melahirkan solusi, dalam menghadapi persoalan yang sudah melilit penghidupannya. Solusi yang dilahirkan itu mengarah kepada perubahan dalam proses mata pencariannya. Ada yang beralih menjadi pedagang ikan dipelelangan, ada yang berjualan ikan dipasar-pasar, dan ada yang berkebun, serta ada yang beralih menjadi pengemudi bentor, perubahan ini terjadi karena persoalan kolektif yang dihadapi para nelayan utuk mempertahankan eksistensi kehidupan. hal yang sangat esensial atau fundamental yang merubah kehidupan para nelayan, karena keterpurukan dengan kondisi Danau Limboto sudah tidak lagi seperti fungsi dan masalah ini dirasakan secara kolektif bagi para nelayan. Sehingga ada beberapa dari informan dapat dikatakan telah berhasil dalam perubahan mata pencaharian yang dilakukannya. Sebab dengan adanya musibah yang melanda danau, maka sebagian para nelayan berani mengambil jalan untuk merubah mata pencahariannya. Hal ini membuktikan bahwa dengan adaya perubahan mata pencaharian yang dilakukan oleh para nelayan pada umumya memang sangat menguntungkan daripada hanya berharap dengan danau yang belum tentu akan kembali seperti semula. Dengan ini maka kehidupan yang lebih baik ada pada saat masyarakat nelayan setelah merubah mata pencahariannya. Bagan Alir akibat Perubahan danau Limboto
Pendangkalan dan penyusutan.
Keragaman hayati menurun. KEJADIAN Pertumbuhan Eceng gondok. II Populasi ikan berkurang. Banjir di daerah pesisir danau
POLA IlegaFishing PERILAKU Ilegal Loging Okupasi tanah Perladangan berpindah
STRUKTUR Aturan Belum ada
SISTEMATIK Kemiskinan Konflik kepentingan
Danau Tidak perlu di kelola lagi
MODEL-MODEL Masalah danau adalah masalah MENTAL pemerintah saja Masalah danau sulit di tangani dan di perbaiki lagi