Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PROFESI KEGURUAN
“PENILAIAN KINERJA GURU”
Dosen Pengampu: Dr. Sukarno, M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 10:

R. Yayang Yulia Liza (206172931)


Winda Reski Novalia (206172940)

FISIKA 5 B

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PENILAIAN KINERJA GURU” pada mata kuliah PROFESI KEGURUAN.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu yaitu bapak Dr.
SUKARNO M.Pd.I yang dengan kesabaran dan kelebihannya telah mengajar dan membimbing
kami dengan baik. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu dan ayah dirumah yang
telah memberi bantuan material maupun doanya sehingga pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan, dan kami ucapkan terima ksih juga kepada teman-teman yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
untuk itu kami menerima saran dan kriti yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 24 September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................................ i


Daftar isi.......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG .........................................................................................................4


B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................................................5
C. TUJUAN ..............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................7


A. PENGERTIAN GURU .......................................................................................................11
B. KINERJA ............................................................................................................................12
C. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA GURU ...............................................................14
D. MODEL PENILAIAN KINERJA GURU ..........................................................................14
E. SYARAT-SYARAT SYSTEM PK GURU ........................................................................19
F. PRINSIP PELAKSANAAN PK GURU .............................................................................19
G. ASPEK YANG DINILAI DALAM PK GURU .................................................................20
H. PERANGKAT PELAKSANAAN PK GURU ....................................................................23
I. PROSEDUR PELAKSAAN PK GURU .............................................................................24
J. PENILAIAN KINERJA GURU .........................................................................................25

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................26


A. KESIMPULAN ..................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................27

3
BAB I
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang profesional diharapkan mampu
berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang
bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki
jiwa estetis (istilah yang digunakan untuk menyatakan segala sesuatu yang menyangkut
keindahan, apakah itu keindahan alam, seni, atau sastra.), etis (Tindakan yang sesuai
dengan etika atau nilai-nilai yang disepakati secara umum), berbudi pekerti luhur, dan
berkepribadian. Bisa dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa dan negara,
sebagian besar ditentukan oleh guru. Oleh sebab itu, profesi guru perlu dikembangkan
secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan fungsional guru. Selain itu, agar
fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan
aturan yang berlaku, maka diperlukan Penilaian Kinerja Guru (PK GURU) yang
menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan.
Pelaksanaan PK GURU dimaksudkan bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebaliknya
PK GURU dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan
martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu.
Menemukan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu mereka
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, akan memberikan kontribusi
secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan, sekaligus
membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga profesional. Oleh karena itu, untuk
meyakinkan bahwa setiap guru adalah seorang profesional di bidangnya dan sebagai
penghargaan atas prestasi kerjanya, maka PK GURU harus dilakukan terhadap guru di
semua satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat. Guru yang dimaksud tidak hanya guru yang bekerja di satuan
pendidikan di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan Nasional, tetapi juga
mencakup guru yang bekerja di satuan pendidikan di lingkungan Kementerian Agama.
Hasil PK GURU dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input
dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Hasil PK

4
GURU juga merupakan dasar penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka
pengembangan karir guru sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jika semua ini dapat dilaksanakan
dengan baik dan obyektif, maka cita-cita pemerintah untuk menghasilkan ”insan yang
cerdas dan berdaya saing tinggi” lebih cepat direalisasikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian guru?
2. Apa itu Kinerja?
3. Apa itu Pengertian penilaian kinerja guru?
4. model penilaian kinerja guru?
5. Bagaimana Syarat-syarat system pk guru?
6. Bagaiman Prinsip pelaksanaan pk guru?
7. Apa saja Aspek yang dinilai dalam pk guru?
8. Bagaiman Perangkat pelaksanaan pk guru?
9. Apa saja Prosedur pelaksaan pk guru?
10. Bagaimana Penilaian kinerja guru?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian guru
2. Untuk mengetahui Apa itu Kinerja
3. Untuk mengetahui Pengertian penilaian kinerja guru
4. Untuk Mengetahui model penilaian kinerja guru
5. Untuk mengetahui Syarat-syarat system pk guru
6. Untuk mengetahui Prinsip pelaksanaan pk guru
7. Untuk mengetahui Aspek yang dinilai dalam pk guru
8. Untuk mengetahui Perangkat pelaksanaan pk guru
9. Untuk mengetahui Prosedur pelaksaan pk guru
10. Untuk mengetahui Penilaian kinerja guru

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GURU
Guru menyandang tugas yang amat penting, baik di dalam kelas maupun diluar kelas,
dalam bentuk pengabdian. Sekurang-kurangnya ada tiga tugas utama guru yaitu tugas
mengajar, tugas mendidik dan melatih.Mendidik berarti mengembangkan dan
meneruskan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi,sementara melatih berarti mengembangkan keterampilan-
keterampilan para pelajar. Guru adalah pendidik sebagai agen pembelajaran (learning
agent) dengan memiliki peran sebagai fasilitator, motivator, pemacu dan pemberi
inspirasi belajar bagi peserta didik. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional,
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum
dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pasal 28 ayat 3 yaitu:

1) Kompetensi pendagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta


didik yang meliputi:
a. Pemahaman wawsan atau landasan kependidikan;
b. Pemaham terhadap peserta didik;
c. Pengembangan kurikulum/ silabus;
d. Perancangan pembelajaran;
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. Evaluasi hasil belajar; dan
g. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
2) Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang:
a. Mantap;
b. Stabil;
c. Dewasa;

6
d. Arif dan bijaksana;
e. Berwibawa;
f. Berakhlak mulia;
g. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
h. Mengevaluasi kinerja sendiri; dan
i. Mengembangkan diri secara berkelanjutan;
3) Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk;
a. Berkomunikasi lisan dan tulisan;
b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi dan secara fungsional;
c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik;
d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
4) Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam meliputi:
a. Konsep, struktur, dan metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren
dengan materi ajar;
b. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
c. Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
d. Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari;
e. Kompetisi secara professional dalam konteks global dengan tetap melestarikan
nilai dan budaya nasional.[1]

Ciri-ciri guru yang efektif


Guru yang efektif pada suatu tingkat tertentu mungkin tidak efektif pada tingkat yang
lain, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam tingkat
perkembangan mental dan emosional siswa dan guru yang efektif memiliki kualitas
kemampuan dan sikap yang sanggup memberikan yang terbaik bagi peserta didik dan
menyenangkan peserta didik dalam proses belajar mengajarnya.. Guru yang baik
digambarkan sebagai berikut:
a) Guru yang baik adalah guru yang waspada secara professional.

7
b) Yakin akan nilai atau manfaat pekerjaannya.
c) Tidak tersinggung oleh larangan-larangan dalam hubungannya dengan kebebasan
pribadi yang dikemukakan oleh beberapa orang untuk menggambarkan profesi
keguruan.
d) Memiliki seni dalam hubungan-hubungan manusiawi yang diperolehnya dari
pengamatannya tentang bekerjanya psikologi, biologi dan antropologi kultural
didalam kelas.[2]

Indikator-indikator kinerja guru


Menilai kualitas kinerja dapat ditinjau dari beberapa indikator yang meliputi:
a. Unjuk kerja
b. Penguasaan materi
c. Penguasaan profesional keguruan dan pendidikan
d. Penguasaan cara-cara penyesuaian diri
e. Kepribadian untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.

Factor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru


a) Lingkungan Fisik Sekolah
lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah keadaan bahan, peralatan, proses produksi,
cara dan sifat pekerjaan serta keadaan lainnya di sekitar tempat kerja yang dapat
penganut keselamatan dan kesehatan kerjaLingkungan sekolah adalah segala sesuatu
yang berada di sekitar anak, baik berupa benda, peristiwa yang terjadi, maupun kondisi
masyarakat. Terutama yang dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap anak yaitu
lingkungan di mana proses pendidikan berlangsung dan lingkungan dimana anak
bergaul sehariharinya.
Kepribadian dan dedikasi Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap dan
perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Semakin baik
kepribadiannya maka semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai guru, ini berarti tercermin suatu dedikasi yang tinggi dari
guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
b) Pengembangan profesi

8
Pengembangan profesi guru merupakan hal penting untuk diperhatikan guna
mengantisipasi perubahan dan beratnya tuntutan terhadap profesi guru.Pengembangan
profesionalisme guru menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau
kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.
c) Kemampuan mengajar
Kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru dalam mengelola
pembelajaran. Titik tekannya adalah kemampuan guru dalam pembelajaran, bukan apa
yang harus dipelajari, guru dituntut mampu menciptakan dan menggunakan keadaan
positif untuk membawa peserta didik dalam pembelajaran agar dapat mengembangkan
kompetenssinya.
d) Komunikasi
Hubungan dan komunikasi yang baik membawa konsekuensi terjadinya interaksi
seluruh komponen yang ada dalam system sekolah. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru akan berhasil jika ada hubungan dan komunikasi yang baik
dengansiswa sebagai komponen yang diajar.
e) Hubungan dengan masyarakat
Kemampua guru membawa diri baik ditengah masyarakat dapat memengaruhi
penilaian msyarakat terhadap guru. Guru harus bersikap sesuai dengan norma-norma
yang berlaku dimasyarakat, responsiv dan komunikatif terhadap masyarakat, toleran
dan menghargai pendapat mereka. Bila tidak mampu menampilkan diri dengan baik
sangat mungkin masyarakat tidak akan menghiraukan guru tersebut.
f) Kedisiplinan
Kedisiplinan seorang guru menjadi tuntutan yang sangat penting untuk dimiliki dalam
upaya menunjang dan meningkatkan kinerja dan memberikan teladan bagi siswa bahwa
disiplin sangat penting bagi siapapun apabila ingin sukses.
g) Kesejahteraan
Faktor kesejahteraan menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap kinerja guru dalam
meningkatkan kualitasnya sebab semakin sejahteranya seseorang, makin tinggi
kemungkinan untuk meningkatkan kerjanya.
h) Iklim kerja

9
Iklim kerja adalah hubungan timbal balik antara faktor-faktor pribadi, social dan
budaya yang mempengaruhi sikap individu dan kelompokdalam lingkungan sekolah
yang tercermin dari suasana hubungan kerja sama yang harmonis dan kondusif antara
kepala sekolah dengan guru, antara guru dengan guru yang lainnya, antara guru dan
pegawai sekolah dan keseluruhan komponen itu harus menciptakan hubungan dengan
peserta didik sehingga tujuan pendidikan dan pengajaran tercapai.[2]
i) Insentif dan Gaji
kompensasi, gaji, atau imbalan. Faktor Ini walaupun pada umumnya tidak menempati
urutan paling atas, tetapi masih merupakan faktor yang mudah pengaruh ketenangan
dan kegairahan kerja guru.Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa kesejahteraan
guru berpengaruh terhadap kinerja.Hal ini tentu semakin terasa bagi guru yang belum
berstatus PNS karena guru non PNS juga memiliki imbalan atau penghasilan yang
terbatas dibandingkan dengan guru yang sudah PNS apalagi guru yang sudah berstatus
sertifikasi. Insentif dalam penelitian ini diartikan sebagai bentuk imbalan baik finansial
maupun nonfinansial yang diterima guru sebagai imbalan akan jasanya dalam
melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru dalam berbagai literatur sering
disebut kompensasi. Kartono (2014: 28) mengemukakan bahwa: ”Insentif merupakan
segala sesuatu yang diterima guru sebagai balas jasa atas kerja mereka dan merupakan
salah satu cara meningkatkan kinerja mereka".

B. KINERJA
Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja
atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikannya.20 pengertian tersebut memberikan pemahaman
bahwa kinerja merupakan suatu perbuatan atau perilaku sesorang dalam pelaksanaan
tugasnya, yang dapat diamati dan dinilai oleh orang lain.
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemempuan untuk menyelasaikan
tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat
kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk
mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa ya g akan dikerjakan dan

10
bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku yang nyata ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuia dengan perannya
dalam organisasi. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
upaya organisasi untuk mencapai tujuan.21
Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam melakukan kinerja yaitu : performance,
diagnosis, evaluation, feedback, dealing with feedback, improving performance, dan
future performance

C. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA GURU


Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PK GURU adalah penilaian dari tiap butir kegiatan
tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.
Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru
dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai
kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat
menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik,
dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi
guru dengan tugas tambahan tersebut. Sistem PK GURU adalah sistem penilaian yang
dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya
melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.

Secara umum, PK GURU memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut:


1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan
keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan
demikian, profil kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan
teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk
setiap guru, yang dapat dipergunakan sebagai basis untuk merencanakan PKB.

11
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja
dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru
untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.
Hasil PK GURU diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan
yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan
berdaya saing tinggi. PK GURU merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk
menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, PK GURU merupakan
pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki kualitas
kinerjanya.
PK GURU dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran,
pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang dijadikan
dasar untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan
kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan nasional
Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini telah dijabarkan menjadi kompetensi
guru yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan dan
sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan. Sementara itu, untuk
tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya
dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang
dibebankan tersebut (misalnya; sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil kepala
sekolah/madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun
2009).

12
D. MODEL PENILAIAN KINERJA GURU
model penilaian kinerja guru memiliki karakteristik yang berbeda. Di antaranya yang
dikembangkan oleh Alamo Heights Independent School District Teacher Appraisal
Process (Texas) terkait dengan kriteria kinerja guru, yaitu domain I; keberhasilan
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, domain II; pembelajaran yang berpusat
pada siswa, domain III; evaluasi dan umpan balik tentang perkembangan siswa, domain
IV; manajemen disiplin siswa, strategi pembelajaran, waktu dan materi pembelajaran,
domain V; komunikasi dengan siswa yang profesional, pengembangan siswa yang
profesional, domain VI; pembelajaran yang sesuai dengan kebijakan, prosedur operasi
dan persyaratan, serta domain VII; peningkatan kinerja akademik siswa. Metode yang
digunakan adalah melalui observasi dan data dokumentasi dari setiap domain yang
sedang dan telah dilaksanakan oleh guru. Apabila seluruh domain tersebut dilaksanakan
dengan baik oleh setiap guru dalam proses pembelajaran, berarti kinerja guru tersebut
sesuai dengan standar mereka. Model penilaian kinerja guru yang dikembangkan oleh
The Bedford County Public School’s Teacher Performance Evaluation (Bedford) yang
menjelaskan kriteria kinerja guru terdapat beberapa standar, yaitu standar kinerja 1: data
berbasis perencanaan, standar kinerja 2: proses belajar mengajar, standar kinerja 3:
penilaian, standar kinerja 4: lingkungan pembelajaran, standar kinerja 5: komunikasi,
standar kinerja 6: profesionalisme, dan standard kinerja 7: siswa berprestasi. Dengan
menggunakan metode ; penetapan tujuan, pengamatan, dokumentasi catatan, survei
terhadap siswa, dan laporan rekapitulasi. Untul model penilaian kinerja guru yang
dikembangkan oleh Calhoun County School District Instructional Performance Appraisal
System Guidelines (Calhoun) kriteria penilaian kinerja guru adalah kinerja siswa,
kemampuan untuk menegakkan disiplin yang tepat, pengetahuan wilayah jurusan,
kemampuan untuk merencanakan dan memberikan instruksi, termasuk penggunaan
teknologi, kemampuan untuk mengevaluasi kebutuhan instruksional, kemampuan untuk
membangun dan mempertahankan hubungan kolaboratif positif dengan keluarga siswa
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kompetensi profesional lain seperti yang
didefinisikan oleh Dewan Negara Bagian Pendidikan. Pada model ini tidak ditemukan
metode yang digunakan dalam menilai kinerja guru. Model penilaian kinerja guru yang
dikembangkan oleh tim Performance Assssment (Colorado) memiliki kriteria kinerja

13
guru sebagai berikut; perencanaan guru, perilaku pengajaran, pengembangan pribadi dan
profesional, penilaian, komunikasi, tujuan pembelajaran siswa. Sedangkan model
penilaian kinerja guru yang disusun oleh tim Teacher Performance Appraisal System
(England) adalah manajemen alokasi waktu pembelajaran, manajemen siswa perilaku,
pelaksanaan pembelajaran, monitoring pembelajaran, feedback dari pembelajaran,
menfasilitasi pembelajaran, berinteraksi dalam lingkungan pendidikan, melakukan tugas
noninstruksional. 2 model tersebut juga tidak ditemukan metode yang digunakan dalam
menilai kinerja guru.Selanjutnya model penilaian kinerja guru yang terakhir
dikembangkanoleh tim Performance Assessment and Evaluation (Fairfax County Public
Schools) Perencanaan dan penilaian, pengajaran, lingkungan belajar, hubungan manusia
dan keterampilan komunikasi, profesionalisme. Model ini menggunakan metode
penilaian yaitu; Gambaran Umum proses, evaluasi diri guru, rapat evaluasi diri, observasi
kelas oleh evaluator, rapat penilaian pertengahan tahun, pengumpulan data tambahan
dengan umpan balik tertulis, evaluasi akhir, dan rapat evaluasi akhir. Kajian tentang
penilaian kinerja guru di berbagai negara tersebut pada dasarnya akan meliputi
pemaknaan tentang kinerja guru, indikator yang digunakan, cara penilaian, dan scoring
yang ditetapkan. Dilihat dari pemaknaan tentang kinerja guru, beberapa negara
menggunakan istilah yang berbeda dalam menilai kinerja guru. Terdapat beberapa negara
yang cenderung menggunakan assessment, namun beberapa negara juga menggunakan
istilah evaluation atau appraisals. Beberapa negara lebih cenderung menilai kinerja guru
berfokus pada kinerjanya di dalam kelas yang berorientasi pada keberhasilan
(performance) siswa, Namun beberapa negara juga menambahkan aspek-aspek lain di
luar pemebelajaran. Namun demikian tampak terdapat perkembangan kebijakan yang
menjadikan performance siswa sebagai indikator keberhasilan kinerja guru. Berdasarkan
indikator yang digunakan dalam menilai kinerja guru, terdapat berbagai variasi yang amat
beragam. Beberapa negera cenderung menggunakan indikator-indikator yang bersifat
umum, Namun banyak negara juga menggunakan indikator yang sangat rinci. Meskipun
menunjukkan variasi yang begitu beragam. Namun demikian apabila dicermati pada
dasarnya terdapat persamaan kriteria yang digunakan berbagai institusi dalam penilaian
kinerja. Kriteria-kriteria tersebut meliputi aspek pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan,
manajemen kelas, lingkungan belajar dan asesmen), komunikasi dan pengembangan

14
profesionalisme. Dilihat dari cara penilaian kinerja, pada dasarnya hampir semua negara
menggunakan paduan dari berbagai metode seperti pengamatan, dokumentasi maupun
isian dan test. Gambaran komprehensif cara penilaian kinerja guru tersebut paling tidak
dapat dicermati dari penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh negara bagian Ontario
dan California (Reagan, E.M., Schram, T., McCurdy, K., Chang, T.-H. & Evans, C. M.
2016) yang terdiri dari : (1) a pre-observation meeting and associated procedures, (2) a
classroom observation, (3) a post-observation meeting and associate procedures, (4) a
review of parental and student input by the principal and the teacher, (5) the completion
of a summative report including a rating of the teacher’s overall performance, dan (6)
the filing of records. Pemaknaan terhadap hasil penilaian kinerja guru (scoring) juga
menunjukkan variasi yang beragam, namun demikian apabila dicermati pada dasarnya
semua negara menggunakan empat kriteria yang meliputi kategori: istimewa, tinggi,
butuh pengembangan dan tidak memuaskan (tidak lulus). Kriteria istimewa dan tinggi
adalah guru yang termasuk berkinerja baik, sedangkan guru yang mendapatkan peringkat
butuh pengembangan pada umumnya harus mengikuti pelatihan-pelatihan tambahan.
Sedangkan guru yang tergolong tidak lulus diberikan berbagai alternatif pengembangan.
Berdasarkan kajian berbagai model penilaian kinerja guru tersebut pada dasarnya dapat
dirumuskan bahwa secara umum pengertian, indikator penilaian kinerja maupun cara
penilaian dan pemaknaan hasil penilaian menunjukkan kecenderungan yang sama dengan
berbagai variasi istilah dan kompleksitas yang bervariasi.
Sedangkan mekanisme kegiatan penilaian kinerja guru di Indonesia pada tingkat
sekolah dilaksanakan dalam 3 tahapan (Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009);

1. Tahap persiapan, penilai kinerja guru maupun guru yang akan dinilai, harus memahami
pedoman penilaian kinerja guru
2. Tahap pelaksanaan, pelaksanaan evaluasi diri, Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
dalam periode 4 – 6 minggu di akhir kurun waktu 2 semester.
3. Tahap pemberian nilai, penilai menetapkan nilai untuk setiap indikator
kinerja setiap dimensi tugas utama guru dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Sebelum
pemberian nilai tersebut, penilai terlebih dahulu mengidentifikasi melalui pemantauan
dan/atau pengamatan apakah setiap indikator kinerja untuk masing-masing dimensi tugas
utama guru . Mengacu kepada Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009, terdapat

15
3 (tiga) kelompok guru yang wajib dinilai kinerjanya, yaitu :
1. Guru Mata Pelajaran/Guru Kelas
Pelaksanaan penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran dilakukan melalui pengamatan
dan pemantauan. Pengamatan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru sebelum,
selama, dan setelah pelaksanaan proses pembelajaran. Sedangkan pemantauan adalah
kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan
guru yang dinilai, dan/atau wawancara dengan warga sekolah. Pengamatan kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan di kelas dan/atau di luar kelas tanpa harus mengganggu
proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis bukti-bukti baik yang berbentuk
dokumen perencanaan maupun dokumen tambahan lain serta hasil catatan pengamatan
maupun hasil wawancara dengan peserta didik, orang tua dan teman guru, penilai
menetapkan apakah indikator kinerja tugas utama secara utuh terukur atau teramati
dengan cara membandingkan hasil analisis dan/atau catatan tersebut dengan rubrik
penilaian yang merupakan bagian dari instrumen penilaian kinerja guru.
2. Guru BK/Konselor
Pelaksanaan penilaian kinerja guru BK/Konselor dilakukan dengan pengamatan dan/atau
pemantauan. Pengamatan adalah kegiatan penilaian terhadap pelaksanaan layanan BK
(layanan klasikal, layanan bimbingan kelompok, dan/atau layanan konseling kelompok
tidak termasuk layanan konseling individual). Sedangkan pemantauan adalah kegiatan
penilaian melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan guru BK/Konselor dan/atau
wawancara dengan warga sekolah. Khusus untuk layanan konseling individual,
pemantauan dilakukan melalui transkrip pelaporan layanan. Pengamatan kegiatan
pembimbingan dapat dilakukan selama proses pembimbingan baik yang dilakukan dalam
kelas maupun di luar kelas, baik pada saat pembimbingan individu maupun kelompok.
Sama halnya dengan penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran, penilaian kinerja guru
BK/Konselor juga dilakukandengan cara membandingkan hasil analisis dokumen
perencanaan maupun dokumen pendukung lainnya serta catatan hasil pengamatan
maupun hasil wawancara dengan peserta didik, orang tua dan teman guru tersebut dengan
rubrik penilaian yang telah tersedia dalam paket instrumen penilaian kienerja.
3. Guru dengan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah

16
Metode pelaksanaan penilaian kinerja bagi guru dengan tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah sama dengan metode pelaksanaan penilaian kinerja
pembelajaran/pembimbingan. Perbedaannya terletak pada pelaksanaan penilaian kinerja
yang mencakup 2 kegiatan penilaian kinerja untuk kegiatan pembelajaran/pembimbingan
dan penilaian kinerja tugas tambahan. Sedangkan nilai penilaian kinerja merupakan
penjumlahan dari prosentase yang telah ditetapkan dari nilai dua kegiatan penilaian
kinerja tersebut.
4. Penilaian terhadap guru PNS yang diperbantukan di sekolah swasta
Pelaksanaan penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran dan guru BK/Konselor terhadap
guru PNS yang diperbantukan di sekolah swasta dilaksanakan dengan prosedur dan
tahapan penilaian yang sama dengan guru PNS yang bertugas di sekolah negeri. Penilaian
dilakukan oleh Kepala Sekolah dimana guru bertugas, kemudian hasil penilaian beserta
dengan seluruh dokumen pendukungnya diketahui oleh Kepala Sekolah Negeri yang
ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi. Selanjutnya nilai kinerja
tersebut dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi dan tim penilai angka
kredit untuk ditetapkan Angka Kredit Tahunan bagi guru tersebut. Penilaian kinerja guru
PNS yang diperbantukan di sekolah/madrasah swasta dan mendapat tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, sebagai kepala sekolah/madrasah pada
sekolah/madrasah tersebut, penilaian kinerjanya dilakukan oleh pengawas sekolah yang
ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Sedangkan untuk tugas tambahan
selain kepala sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilaksanakan oleh Kepala
sekolah/madrasah di tempat bertugas, kemudian hasil penilaian beserta dengan seluruh
dokumen pendukungnya diketahui kepada Kepala Sekolah/Madrasah Negeri yang
ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi. Setelah penulis melakukan
analisa pada model-model penilaian kinerja dari berbagai perspektif, maka dalam hal ini
menawarkan sebuah model penilaian kinerja guru yaitu meliputi aspek pembelajaran
(perencanaan, pelaksanaan, manajemen kelas, lingkungan belajar dan asesmen),
komunikasi dan pengembangan profesionalisme. Sedangkan untuk metodenya
menggunakan observasi, evaluasi diri guru, survey terhadap siswa, dan penilaian
dokumen pembelajaran.

17
E. SYARAT-SYARAT SYSTEM PK GURU

Persyaratan penting dalam sistem PK GURU adalah:


1. Valid. Sistem PK GURU dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-benar
mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran,
pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan denganungsi sekolah/madrasah.
2. Reliabel. Sistem dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi bila
proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang guru yang dinilai
kinerjanya oleh siapapun dan kapanpun.
3. Praktis. Sistem dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapa pun dengan relatif
mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa
memerlukan persyaratan tambahan.

F. PRINSIP PELEKSANAAN PK GURU


Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan PK GURU adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hukum. PK GURU harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
mengacu pada peraturan yang berlaku.
2. Berdasarkan kinerja. Aspek yang dinilai dalam PK GURU adalah kinerja yang dapat
diamati dan dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari,
yaitu. dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3. Berlandaskan dokumen PK GURU. Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat
dalam proses PK GURU harus memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem
PK GURU. Guru dan penilai harus memahami pernyataan kompetensi dan indikator
kinerjanya secara utuh, sehingga keduanya mengetahui tentang aspek yang dinilai serta
dasar dan kriteria yang digunakan dalam penilaian.
4. Dilaksanakan secara konsisten. PK GURU dilaksanakan secara teratur setiap tahun
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a) Obyektif. Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan kondisi
nyata
guru dalam melaksanakan tugas sehari hari.

18
b) Adil. Penilai Kinerja memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur standar kepada
semua guru yang dinilai.
c) Akuntabel. Hasil pelaksanaan penilaian kinerja dapat dipertanggungjawabkan.
d) Bermanfaat. Penilaian bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas
kinerjanya secara berkelanjutan, dan sekaligus pengembangan karir profesinya.
e) Transparan. Proses penilaian kinerja memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai,
dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas
penyelenggaraan penilaian tersebut.
f) Praktis. Penilaian kinerja dapat dilaksanakan secara mudah tanpa mengabaikan prinsip-
prinsip lainnya.
g) Berorientasi pada tujuan. Penilaian dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan yang
telah ditetapkan.
h) Berorientasi pada proses. Penilaian tidak hanya terfokus pada hasil, namun juga perlu
memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut.
i) Berkelanjutan. Penilaian dilaksanakan secara periodik, teratur, dan berlangsung secara
terus menerus (on going) selama seseorang menjadi guru.
j) Rahasia. Hasil PK GURU hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait yang
berkepentingan.

G. ASPEK YANG DINILAI DALAM PK GURU


Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Selain tugas utamanya tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-
tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Oleh karena itu, dalam
penilaian kinerja guru beberapa sub-unsur yang perlu dinilai adalah sebagai berikut:
1. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru mata pelajaran
atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut
hasil penilaian dalam menerapkan 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

19
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Pengelolaan pembelajaran tersebut
mensyaratkan guru menguasai 24 (dua puluh empat) kompetensi yang dikelompokkan ke
dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk mempermudah
penilaian dalam PK GURU, 24 (dua puluh empat) kompetensi tersebut dirangkum
menjadi 14 (empat belas) kompetensi sebagaimana dipublikasikan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Rincian kompetensi tersebut diuraikan dalam Tabel 1
berikut ini.

2. Kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru Bimbingan Konseling


(BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembimbingan,
mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil evaluasi
pembimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan dalam
menerapkan 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki oleh guru BK/Konselor, sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Kompetensi yang dinilai
20
untuk guru BK/Konselor adalah 17 (tujuh belas) kompetensi seperti diuraikan dalam
Tabel 2 berikut.

3. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah, meliputi: (1) menjadi kepala sekolah/madrasah per tahun; (2)
menjadi wakil kepala sekolah/madrasah per tahun; (3) menjadi ketua program
keahlian/ program studi atau yang sejenisnya; (4) menjadi kepala perpustakaan; atau
(5) menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi atau yang sejenisnya. Kinerja
guru dalam melaksanakan tugas tambahan ini dinilai dengan menggunakan instrumen
khusus yang dirancang untuk menilai pelaksanaan tugas tambahan, mengacu pada
kompetensi yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan tugas tambahan tersebut.
Tugas tambahan lain yang tidak disebutkan di atas (yang tidak mengurangi jam
21
mengajar guru) dihargai langsung sebagai perolehan angka kredit sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

H. PERANGKAT PELAKSANAAN PK GURU


Perangkat yang harus digunakan oleh penilai untuk melaksanakan PK GURU agar
diperoleh hasil penilaian yang objektif, akurat, tepat, valid, dan dapat dipertanggung-
jawabkan adalah:
1. Pedoman PK GURU. Pedoman PK GURU mengatur tentang tata cara penilaian dan
norma-norma yang harus ditaati oleh penilai, guru yang dinilai, serta unsur lain yang
terlibat dalam proses penilaian.
2. Instrumen penilaian kinerja. Instrumen penilaian kinerja yang relevan dengan tugas
guru, terdiri dari: (a) Instrumen-1 Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 1); (b)
Instrumen-2 Pelaksanaan Pembimbingan (Lampiran 3); dan (c) Instrumen-3 Pelaksanaan
Tugas Tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah (Lampiran 4).
Instrumen-3 terdiri dari beberapa instrumen terpisah sesuai dengan tugas tambahan yang
diemban guru. Instrumen penilaian kinerja pelaksaaan pembelajaran atau pembimbingan
terdiri dari:
a. Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai. Lembar ini berisi
daftar dan penjelasan tentang kompetensi, serta indikator kinerja guru yang harus diukur
melalui pengamatan dan pemantauan(Lampiran 1A atau Lampiran 2A).
b. Format laporan dan evaluasi per kompetensi. Format catatan dan evaluasi
penilaian kinerja per kompetensi digunakan untuk mencatat semua hasil pengamatan dan
pemantauan yang telah dilakukan, sebagai bukti pelaksanaan penilaian kinerja guru.
Catatan ini harus dilengkapi dengan bukti-bukti fisik tertentu, misalnya dokumen
pembelajaran dan penilaian, alat peraga dan media pembelajaran, atau dokumen lain yang
menguatkan bukti kinerja guru. Berdasarkan catatan hasil pengamatan dan pemantauan
serta bukti fisik yang ada, penilai memberikan skor 0, 1, 2, pada setiap indikator kinerja
guru pada tabel yang disediakan. Prosentase perolehan skor per kompetensi kemudian
dikonversikan ke nilai 1, 2, 3, 4, (Lampiran 1B atau Lampiran 2B).
c. Format rekap hasil PK GURU. Nilai per kompetensi kemudian direkapitulasi
ke format rekap hasil PK GURU untuk mendapatkan nilai total PK GURU. Nilai inilah

22
yang selanjutnya dikonversi ke skala nilai kinerja menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 untuk
diperhitungkan sebagai perolehan angka kredit guru di tahun tersebut (Lampiran 1C atau
Lampiran 2C).
3. Format laporan kendali kinerja guru. Hasil PK Guru untuk masing-masing individu
guru (guru pembelajaran, pendampingan, maupun guru yang diberi tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah) yang dinilai kemudian direkap dalam format laporan
kendali kinerja guru. Pada format ini dicantumkan hasil PK Guru formatif, sasaran nilai
PK Guru yang akan dicapai setelah guru mengikuti proses PKB, dan hasil PK Guru
sumatif untuk beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, kinerja guru akan diketahui
dan dapat diarahkan dalam upaya peningkatan kinerja guru yang bersangkutan agar
mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta (Lampiran 4)

I. PROSEDUR PELAKSANAAN PK GURU


PK GURU dilakukan 2 (dua) kali setahun, yaitu pada awal tahun ajaran (penilaian
formatif) dan akhir tahun ajaran (penilaian sumatif). PK GURU formatif digunakan untuk
menyusun profil kinerja guru. Berdasarkan profil kinerja guru ini dan hasil evaluasi diri
yang dilakukan oleh guru secara mandiri, sekolah/madrasah menyusun rencana PKB.
Sedangkan PK GURU sumatif digunakan untuk menetapkan perolahan angka kredit guru
pada tahun tersebut. PK GURU sumatif ini juga digunakan untuk menganalisis kemajuan
yang dicapai guru dalam pelaksanaan PKB baik bagi guru-guru yang nilai PK GURUnya
masih di bawah maupun telah mencapai atau melebihi standar kompetensi profesi. Bagi
guru-guru dengan PK GURU di bawah standar, program PKB diarahkan untuk
pencapaian standar kompetensi tersebut. Sementara itu, bagi guru-guru dengan PK
GURU telah mencapai atau di atas standar, program PKB diorientasikan untuk
meningkatkan atau memperbaharui pengetahuan, keterampilan, dan sikap
keprofesiannya. Gambar 1 di bawah ini mempresentasikan diagram Pembinaan dan
Pengembangan Profesi Guru yang menunjukkan keterkaitan antara PK GURU, PKB dan
pengembangan karir profesi guru .
Secara spesifik terdapat perbedaan prosedur pelaksanaan PK GURU pada proses
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan PK GURU untuk tugas tambahan yang

23
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Berbeda dengan pelaksanaan PK GURU tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah sebagaimana dijelaskan dalam
pedoman yang sesuai pelaksanaan PK Guru tugas tambahan tersebut (lijhat Lampiran 3),
kegiatan penilaian PK GURU pembelajaran atau pembimbingan dilaksanakan dalam 4
(empat) tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, pemberian nilai, dan pelaporan
sebagaimana tergambar pada diagram di bawah ini.

24
J. PENILAIAN KINERJA GURU
1. Penilaian Kemampuan Pembelajaran
a. Nama :..........................................................................................................
b. Tempat Kerja :..........................................................................................................
c. Jurusan/Lokal :..........................................................................................................
d. Tanggal :..........................................................................................................
PENGGUNAAN METODE, MEDIA DAN BAHAN LATIHAN YANG SESUAI
DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan, siswa, lingkungan dan
perubahan situasi
2. Menggunakan peralatan pembelajaran dan alat bantu lainnya yang sesuai dengan
tujuan
3. Menggunakan dengan tepat bahan latihan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

Berkomunikasi dengan siswa


1. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran
2. Mengklasifikasi petunjuk dan penjelasan apabila siswa salah mengerti
3. Menggunakan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran
4. Menggunakan ekspresi lisan atau tertulis yang dapat dipahami oleh siswa/mahasiswa
5. Menutup pelajaran

25
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
PK GURU dilakukan untuk melihat kinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya,
yaitu melaksanakan pembelajaran, pembimbingandan/atau pelaksanaan tugas lain yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Hasil PK GURU selanjutnya digunakan untuk
membantu guru dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya pada kompetensi
tertentu sesuai keperluan. Dengan demikian diharapkan guru akan mampu berkontribusi
secara optimal dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik dan
sekaligus membantu guru dalam pengembangan karirnya sebagai seorang profesional.
Dengan demikian, PK GURU merupakan bagian dari proses untuk meyakinkan semua
pihak bahwa setiap guru adalah seorang profesional, dan peserta didik dapat memperoleh
kesempatan terbaik untuk dapat berkembang sesuai kapasitas masing-masing.
Pelaksanaan terintegrasi antara PK GURU dan PKB akan menciptakan guru yang
mempunyai motivasi tinggi, berdedikasi tinggi, terampil dalam membangkitkan minat
peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki integritas
kepribadian yang tangguh untuk berkompetisi di era global. Diharapkan pedoman
pelaksanaan PK GURU ini dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dengan
pelaksanaan PK GURU.

26
DAFTAR PUSTAKA

https://lugtyastyono60.wordpress.com/penilaian-kinerja-guru/
https://suaidinmath.wordpress.com/2014/07/27/pedoman-pelaksanaan-penilaian-kinerja-guru-pk-
guru-3/
Ondi, Aris. 2010. Etika Profesi Guru. Bandung:PT Refika Aditama
Mukhtar, Hapzi, Asmiyati. 2017. Memaksimalkan Kinerja Sekolah. Jambi: Kelompok Studi
Penulisan
Mukhtar, iskandar. 2010. Desain pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jambi: Gaung Persada (GP) Press Jakarta
Jurnal sripsi Rahmat Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja Guru
Madjid. 2016. Pengembangan Kinerja Guru. Yogyakarta: Samudera Biru ( Anggota IKAPI)
Jurnal Kinerja Dan Kompetesi Guru Dalam Pembelajaran oleh: Muh. Ilyas Ismail
Martini, Maisah. Standarisasi Kinerja Guru
http://Journal.Unnes.ac.id/sju/index.php/jere
Jurnal Al-Ta’dib No. 1, Januari-Juni 2018

27

Anda mungkin juga menyukai