Abs Yaa
Abs Yaa
ABSTRAK
Oleh:
WENDRA MARTHA
NPM : 0811031058
Tlpn : 085269467876
Email : wendramartha@yahoo.co.id
Pembimbing I : Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.P.A.
Pembimbing II : Harsono Edwin Puspita, S.E., M.Si.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kewajaran saldo piutang yang
tercantum dalam neraca per 31 Desember 2010, dan untuk menilai keefektivitasan
internal control piutang. Penelitian ini dilakukan terhadap satu salah koperasi
karyawan yang dimiliki PT. PLN (Persero) Tbk., yaitu pada Koperasi Karyawan
XYZ. Data-data yang digunakan adalah gambaran umum koperasi, laporan sisa
hasil usaha dan neraca per 31 Desember 2010, faktur-faktur penjualan dan
pinjaman, data-data terkait lainnya selama satu tahun (Januari-Desember 2010)
serta daftar anggota dan debitur.
Dari hasil pengujian dan perhitungan yang dilakukan peneliti atas nilai
piutang pada Koperasi Karyawan XYZ dengan menggunakan metode statistikal
sampling, maka disimpulkan bahwa dari pembagian kuesioner atas sistem
pengendalian intern piutang, serta observasi langsung oleh penulis dan analisis
dengan menggunakan sistem tabulasi dengan attribute sampling diperoleh hasil
bahwa sistem pengendalian internal control piutang pada Koperasi Karyawan
XYZ telah berjalan dengan baik.
Dengan menggunakan prosedur variabel sampling dalam melakukan
pengujian terhadap saldo piutang pada Koperasi Karyawan XYZ diperoleh bahwa
saldo piutang yang tercantum dalam neraca sudah sewajarnya. Hal ini dikarenakan
setelah dilakukan perhitungan, saldo piutang yang tercantum dalam neraca sebesar
Rp 1.396.835.456,00 berada di dalam interval presisi dan selisih antara saldo
piutang dengan nilai audit adalah sebesar Rp 186.191.972,36 berada dibawah
tingkat taksiran kekeliruan maksimum yang dianggap material dalam populasi,
yaitu sebesar Rp 189.205.128,48.
ABSTRACT
By:
WENDRA MARTHA
NPM : 0811031058
Tlpn : 085269467876
Email : wendramartha@yahoo.co.id
Pembimbing I : Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.P.A.
Pembimbing II : Harsono Edwin Puspita, S.E., M.Si.
Untuk itu perlu adanya akuntan publik, akuntan publik dalam tugasnya sebagai
auditor akan memberikan jasa kepada kliennya. Jasa yang diberikan berupa jasa
atestasi kepada kliennya mengenai kewajaran dari laporan keuangan sebuah
entitas bisnis. Jasa atestasi menurut Mulyadi (2002:5) terdiri atas auditing,
pemeriksaan, review, dan prosedur yang disepakati. Pada auditing,auditor
menerbitkan laporan tertulis berisi pendapat atau opininya mengenai apakah
laporan keuangan historis tersebut telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku secara umum. Dalam pemeriksaan, auditor diminta oleh
klien melakukan pemeriksaan terhadap informasi keuangan profekstif dan
pemeriksaan atas pengendalian internal control yang telah diterapkan.
Menurut Halim (2008:269) ada dua pendekatan umum dalam sampling audit yang
dapat dipilih auditor untuk memperoleh bukti yang kompeten yang cukup. Kedua
pendekatan tersebut adalah sampling statistik dan non sampling statistik. Kedua
pendekatan tersebut apabila diterapkan sebagaimana mestinya akan menghasilkan
bukti audit yang cukup. Kedua pendekatan tersebut mengharuskan auditor
menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam perencanaan, pelaksanaan
rencana sampling, dan pengevaluasian hasil sampling, serta dalam
menghubungkan bukti audit yang dihasilkan dari sampel dengan bukti audit lain
dalam penarikan kesimpulan atas saldo akun kelompok transaksi yang berkaitan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Auditing
2.1.1 Pengertian Auditing
Menurut Agoes (2004:3) pengertian auditing adalah:
Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh
pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya
dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut.
2.1.3 Materialitas
Menurut SA Seksi 312 Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit
dalam Mulyadi (2002:157) mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan
materialitas dalam perencanaan audit dan penilaian terhadap kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima
umum di Indonesia.
2.2 Piutang
Definisi piutang menurut PSAK no 9 (revisi 2009) adalah :
Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang
usaha dan piutang lain-lain. Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena
penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal
perusahaan. Piutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha normal
perusahaan digolongkan sebagai piutang lain-lain. Piutang usaha dan piutang lain-
lain yang diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun atau siklus usaha normal,
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
BAB III
METODA PENELITIAN
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen kuesioner dapat
digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang konsisten (Sugiyono,
2009:172). Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan Internal
Consistency, dilakukan dengan cara mencoba instrumen sekali saja, kemudian
data dianalisis dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2009:185). Teknik yang
digunakan adalah Teknik Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus
Spearman Brown. Seperti halnya perhitungan validitas, perhitungan
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 for Windows.
Rumusnya:
Keterangan:
= Reliabilitas internal seluruh instrumen
= Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Keterangan :
I = Interval nilai NR = Nilai terendah
NT = Nilai tertinggi K = Kategori jawaban
2. Data Sekunder
Data sekunder diolah dengan mengumpulkan dan menganalisis data yang
diperoleh dari koperasi yang berhubungan dengan piutang, kemudian data tersebut
akan diolah dan analisis untuk menentukan nilai perselisihan pada tanggal neraca
mengenai kewajaran saldo piutang dengan menggunakan metode statistikal
sampling.
Keterangan:
R = Risiko Audit
IC =Risiko Bawaan
CR =Risiko Pengendalian
3. Penentuan materialitas (M) yang dialokasikan kepada objek yang
diperiksa.
4. Penentuan ketetapan yang dapat diterima oleh auditor (A) berdasarkan
pertimbangan auditor, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
)*
& '( ,
)* + !
Penentuan besarnya sampel (n)
)*. /0. 1 2
- ( ,
&
Adjustment besarnya sampel karena auditor menghadapi finite
population:
3
3 3
4 5
Keterangan:
UR = Standar deviasi normal untuk risiko keliru menolak yang
diinginkan
SD= Estimasi standar deviasi populasi
N = Ukuran populasi
n = Besarnya sampel populasi
6
7-
Keterangan:
SD = Standar deviasi sampel populasi
N = Besarnya sampel populasi
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis mencoba untuk menguraikan tugas dan fungsi pelaku
struktur pengendalian intern koperasi yang berkaitan dengan piutang melalui
wawancara yang dilakukan kepada pegawai koperasi yang bersangkutan.
Uji relibilitas dilakukan dengan uji Split Half (Spearman-Brown). Adapun sama
seperti penghitungan validitas, penghitungan reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 17 for Windows.
Dikarenakan hasil penghitungan menunjukkan bahwa korelasi sebesar 0,716
(lampiran 3) dan apabila kita melihat tabel standar penilaian reliabilitas, maka
dapat dikatakan kuesioner merupakan reliabel atau handal.
Tingkat keandalan pada risiko keliru menolak (UR) atau sering disebut
risiko (1- ). Di mana tingkat keyakinan (reliability level) sebesar
95% maka risiko keliru menolak adalah 1- 95% = 5% atau 0,05. Faktor
keandalan pada risiko menolak ditetapkan dengan menggunakan tabel
Z. Tabel Z memuat angka-angka yang menunjukkan baris dan kolom,
serta angka-angka pada perpotongan baris dan kolom. Angka-angka
pada perpotongan baris dan kolom menunjukkan nilai {(1- )/2}. Jika
tingkat keandalan 95% atau 0,95, maka {(1- 0,95)/2}=0,025. Z alfa
adalah nilai kurva normal standar yang meliputi daerah 0,5-0,025=
0,475 sehingga apabila kita lihat pada tabel Z, akan ditemukan angka
1,96.
VW
O PQ RSTU NZL V
NW X YNW
Z beta adalah nilai kurva normal yang meliputi daerah 0,5-0,3125 =
0,1875. Dengan demikian Z beta adalah daerah seluas 0,1875 dengan
menggunakan table Z adalah 0,49.
= 141,1315725= 141
Dari perhitungan diatas besarnya sampel terpilih adalah sebanyak 141
sampel dari 322 populasi yang ada.
6. Memeriksa sampel
Prosedur pemeriksaan yang digunakan untuk memeriksa anggota sampel
terpilih adalah sama dengan pemeriksaan sampel pendahuluan, yaitu
auditor menghitung rata-rata saldo sampel terplih dan menghitung standar
deviasi dari sampel tersebut. Berdasarkan pengambilan sampel terpilih
sebanyak 141 sampel piutang para anggota dan debitur, maka
perhitungannya diperoleh rata-rata saldo sebesar Rp 4.368.653,14 dan
standar deviasi sebesar Rp 2.226.102,86.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian atas nilai piutang pada Koperasi Karyawan XYZ
dengan menggunakan statistikal sampling, yaitu dengan menggunakan prosedur
attribute sampling dan prosedur variabel sampling, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Dari hasil pembagian kuesioner atas sistem pengendalian intern umum,
penjualan kredit, dan piutang dan observasi langsung oleh penulis serta
dilakukan analisis dengan menggunakan sistem tabulasi dengan attribute
sampling, diperoleh hasil bahwa sistem pengendalian intern umum, penjualan
kredit dan piutang pada Koperasi Karyawan XYZ telah berjalan dengan baik.
b. Dengan menggunkan prosedur variabel sampling, dalam melakukan
pengujian terhadap kewajaran saldo piutang, diperoleh bahwa saldo piutang
yang tercantum dalam neraca menunjukkan saldo yang sewajarnya.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang dilakukan, maka penulis
memberikan saran kepada auditor untuk menggunakan metode statistikal
sampling dalam melakukan pengujian, karena dengan menggunakan metode
tersebut akan menghasilkan sampel yang lebih representatif. Dan sebaliknya
pengujian dengan metode ini dilakukan oleh auditor yang berpengalaman, karena
pengujian ini membutuhkan pertimbangan-pertimbangan untuk mengindentifikasi
item-item yang penting
DAFTAR PUSTAKA