Anda di halaman 1dari 11

Laporan Hasil Observasi

Keprofesian Pendidikan Nonformal di TK Lasyiam


Surabaya
Dosen Mata Kuliah : Dr. Indrawati Theresia, MS

Disusun Oleh :

1. Alma Dita Mia Narfais (18010034042)


2. Latifatul Khofiyah (18010034064)
3. Faisnatul Khoirun Nisa (18010034056)

Prodi Pendidikan Luar Sekolah


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya
2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini
sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Keprofesian Pendidikan Nonformal.
Shalawat dan salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. yang telah mengantarkan kita kepada addinul Islam Wal Iman.

Laporan ini dibuat dari hasil observasi di TK Lasiyam Surabaya dalam


jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan suatu laporan yang bisa
dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Inar Garmarini, S.Pd selaku kepala sekolah TK Lasiyam Surabaya
yang telah memperkenankan kami melakukan observasi. Tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada semua guru TK Lasiyam Surabaya atas kerja
samanya dalam kegiatan observasi yang kami lakukan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan hasil observasi ini masih


jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan penyusunan laporan-laporan selanjutanya.
Besar harapan kami kiranya laporan hasil observasi ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Surabaya, 12 November 2019

Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutu pendidikan baik pendidikan formal, nonformal dan pendidikan
informal, salah satunya akan dipengaruhi oleh kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan. Artinya bahwa peran pendidik dan tenaga kependidikan merupakan
factor yang signifikan dalam peningkatan mutu pendidikan. Dengan segala yang
dimiliki, mereka berpartisipasi aktif dalam menyelenggarakan proses pendidikan
dengan peran antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, pemberi inspirasi
belajar maupun sebagai pelayanan administrasi pendidikan.

Berdasarkan PP Nomor 8 tahun 2005 pasal 65, Direktorat Pendidik dan


Tenaga Kependidikan PNF (PTK-PNF), Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Direktorat Jenderal PMPTK) mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pemberian bimbingan
teknis, supervisi, dan evaluasi dibidang pembinaan pendidikan dan tenaga
kependidikan pada pendidikan nonformal. Kali ini kami selaku observer telah
melakukan observasi pada lembaga dan pendidik TK Lasiyam Surabaya setelah
adanya izin dari Ibu Inar Garmarini, S.Pd selaku kepala sekolah TK Lasiyam
Surabaya dimana sebelumnya penulis telah memasukkan surat resmi permohonan
observasi dari prodi pendidikan luar sekolah.

Adapun pelaksanaan observasi dilakukan sebanyak satu kali dengan


melakukan wawancara dengan Ibu Inar Garmarini, S.Pd. selaku kepala sekolah
serta pengelola dari Tk lasiyam. Pelaksanaan observasi kami lakukan pada tanggal
tanggal 25 Oktober 2019 pukul 09.00 wib karena selain mewawancari ibu kepala
sekolah kami juga melakukan oeservasi mengenai proses pemebalajaran yang
dilakukan oleh Tk Lasiyam itu sendiri. Kami berterima kasih kepada Ibu Inar
Garmarini, S.Pd., Guru, serta staf Tk lasiyam yang sudah memberikan izin kepada
kami dan menerima kami dengan baik. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana pengelolaan dari TK Lasiyam serta kualifikasi dari tenaga pendidik
dan kependidikan yang ada di TK Lasiyam.

B. Tujuan Observasi

Berdasrkan latar belakang di atas maka tujuan dari pelaksanaan observasi


ini yaitu:
1. Sebagai syarat wajib dalam memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Keprofesian Pendidikan Nonformal.
2. Untuk menambah pengalaman mahasiswa progran studi pendidikan luar
sekolah dalam bidang PAUD.
3. Untuk mengetahui tingkat kemampuan atau keterampilan guru PAUD serta
Pengelolanya.

C. Manfaat Observasi

Adapun Manfaat dari pelaksanaan observasi yaitu:

1. Memberikan gambaran tentang lembaga pendidikan non formal yang ada di


Surabaya khususnya di daerah yang kedua orang tuanya sibuk bekerja.
2. Melatih untuk mempersiapkan diri sebelum terjun dalam dunia pendidikan
non formal.
3. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menjadi tenaga kependidikan
yang baik dan profesional pada masa yang akan datang.

D. Sasaran Observasi

Sasaran observasi yang kami lakukan pada tanggal 25 Oktober 2019 di TK


Lasiyam Tambaksari, Surabaya adalah kepala sekolah TK Lasiyam yang juga
berperan sebagai pengelola utama dari lembaga TK tersebut. Kami juga
mengobservasi bagaimana pembelajaran yang berlangsung di TK Lasiyam.

E. Lokasi Observasi

Lokasi kegiatan observasi yaitu di Jl. Residen Sudirman No.31, Pacar


Keling Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya, Jawa Timur.
F. Waktu Pelaksanaan Observasi

Waktu pelaksanaan observasi yaitu pada tanggal 25 Oktober 2019 pada


pukul 09.00 sampai dengan sekitar pukul 11.00 WIB.

G. Metode Observasi

Metode observasi yang dilakukan oleh observer kali ini yaitu dengan
pengamatan secara langsung kegiatang belajar mengajar di Tk Lasiyam Surabaya.
Dimana jenis observasi yang digunakan yaitu Observasi systematic atau biasa
juga disebut observasi terstruktur yaitu observasi dimana terdapat kerangka yang
memuat faktor-faktor dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati. Dalam
observasi sitematis isi dan luasnya observasi lebih terbatas yang disesuaikan
dengan tujuan observasi yang telah dirumuskan pada awal penyusunan rencana
observasi, respon dan oeristiwa yang diamati dicatat lebih teliti sesuai dengan apa
yang telah disusun pada perencanaan sebelumnya.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

1. Sejarah TK Lasiyam

Taman kanak-kanak Lasiyam didirikan pada tahun 2010 yang berada


dibawah naungan yayasan al-Muslim Jawa Timur, tokoh yang paling berjasa
adalah ibu Lasiyam yang merupakan orang tua dari ibu Ir.Erlina Nasution, M.Pd,
Direktur lembaga pendidikan al-Muslim. Sebelumajal menjemput beliau
menginginkan rumah tinggalnya bermanfaat untuk orang banyak, terutama untuk
ibu yang bekerja yang kesulitan mengasuh anaknya, dan menginginkan anaknya
berada ditangan orang yang profesional dalam mengasuh anaknya, dan beliau juga
menginginkan rumah peninggalannya juga bermanfaat untuk pendidikan anak
bangsa.

Ibu Erlina selaku putri dari ibu Lasiyam meneruskan keinginan sang
ibunda, dimana metode awal pembelajaran siswa TK Lasiyam dengan jam belajar
mulai 07.30-13.00. perkembangan jumlah siswa taman kanak-kanak setiap tahun
berkembang dengan baik, 15 Anak di tahun 2010 dan meningkat 110 di tahun
2017 itu merupakan prestasi buat kami. Dengan berjalannya waktu yayasan
menginginkan TK Lasiyam menjadi sekolah Fullday pada tahun 2017, dengan jam
belajar 07.15-15.45 WIB. Mengikuti jejak sekolah yang pertama yang dimiliki
yayasan di jalan raya Wadung Asri No.39 F, Waru-Sidoarjo. Pembelajarn kami
kemas dengan menarik dan menyenangkan, suasana kami buat siswa serasa
dirumah.

2. Visi Misi

Visi : Mengembangkan potensi siswa sebagai kholifah fill ardl yang rahmatan
lil alamin dengan berwawasan IMTAQ dan IPTEK

Misi :

 Membekali siswa memiliki keterampilan hidup sebagai pemimpin.


 Membekali siswa berakhlak yang luhur

 Mengembangkan bidang akademik siswa

 Mengembangkan bidang non akademik siswa

 Mebekali siswa untuk peduli terhadap lingkungan

 Mengembangkan potensi siswa di bidang teknologi

 Membekali siswa untuk terampil berbahasa inggris sederhana.

3. Program Sekolah

PAUD Lasiyam memiliki program KB-TK Fullday School dan TPA (Taman
Pengasuhan Anak).

 KB-TK Fullday School

Kegiatan Pembelajaran Dilakukan Hari Senin-Jum’at dengan jam Belajar


07.15-15.45, dan libur pada hari Sabtu. Kegiatan dalam sehari di laksanakan
dalam situasi bermain dan menyenangkan, karena siswa akan merasa seperti di
rumah sendiri, memiliki waktu untuk istirahat pada waktu tidur siang, kegiatan
dalam sehari ini para siswa didampingi oleh para guru, dalam membentuk
kemandirian anak dengan lifeskill yang dilakukan sebagai habib dalam
keseharian siswa, dan juga pembentukan karakter sejak dini.

 Taman Penitipan Anak (TPA)

Pengasuhan di mulai pada pukul 07.00-16.00 senin-jum’at sedangkan hari


sabtu pukul 07.00-12.00 WIB, dimana kelebihan jam penjemputan melebihi
ketentuan khusus sebagai overtime, Taman pengasuhan Anak di bimbing oleh
para pengasuh yang kompeten di bidangnya.

4. Tenaga Pendidik

 KB-TK

Latar belakang tenaga pendidikan di KB-TK Lasiyam memiliki multi


displin Ilmu yang ditunjang dengan pengalaman mengajar di kelompok anak
usia dini, para guru juga telah melakukan observasi dan magang dalam
menangani dan mendampingi anak dalam sehari, kesiapan guru dalam
pembelajarn full day sudah tidak perlu diragukan lagi, para guru akan
membuat para siswa nyaman dan senang dalam lingkungan sekolah yang
memiliki rentang waktu sekolah yang lebih panjang sehingga anak tidak akan
merasa bosan selama berada di sekolah, dan para guru akan mendampingi
dengan penuh kesabaran sehingga anak tetap tidak akan kehilangan kasih
sayang diusianya.

 Taman Pengasuhan Anak

TPA Lasiyam memiliki pengasuh yang berkualitas dalam bidang


pengasuhan yang ditunjang dengan pelatihan-pelatihan tentang kepengasuhan
dan materi lainnya yang mendudung pembelajaran di taman penitipan.

B. Pembahasan

Tenaga pendidik di TK Lasiyam terdiri dari 7 orang dengan kualifikasi


minimal S1. Tujuh orang diantaranya berasal dari S1 PAUD ada 3 orang,
Psikologi 2 orang, dan Agama 2 orang. siswa dari TK Lasiyam terdiri dari 3
rombongan belajar yang masing-masing rombel 34 anak. Yang dibagi menjadi 1
rombel untuk KB dan 2 rombel untuk TK. Setiap 1 bulan sekali TK Lasiyam
mengadakan program parenting dengan mendatangkan dokter anak sebagai
narasumber, dan juga mendatangkan psikolog untuk mengetahui perkembangan
psikologi anak-anak dengan kurun waktu 1 bulan 2 kali.

Tenaga pendidik mendapatkan pelatihan dari dinas dan pembinaan 1


semester sekali dengan mendatangkan narasumber dari PTK, pemantapan sentra
k13, studi banding ke TK Pialacanda Yogyakarta, pembinaan penilik dan sharing
ilmu dari masing-masing lembaga. TK Lasiyam menggunakan metode belajar
sentra atau Beyond Centers and Circle Time (BCCT) adalah model kurikulum
pendidikan anak usia dini yang dirancang oleh Pamela C. Phelps, Ph.D., seorang
pendidik yang telah 40 tahun lebih menekuni bidang pendidikan anak usia dini.
Phelps mengembangkan BCCT di lembaga pendidikan dan penelitian Creative
Center for Childhood Research and Training (CCCRT), Tallahassee, Florida,
Amerika Serikat. Di dalam lembaga itu, ia mengelola Creative Pre-School, yang
sejak tahun 1989 ditetapkan sebagai sebuah model negara bagian dan kemudian
nasional sekolah usia dini inklusif, yang dapat melayani anak-anak berkebutuhan
khusus.

Metode Sentra atau BCCT dirancang untuk memenuhi kebutuhan tiga


jenis main sebagai moda belajar anak usia dini. Ketiga jenis main yang
dibutuhkan anak usia dini itu adalah main sensorimotor, main pembangunan, dan
main peran (Sara Smilansky, 1992, dan Charles H. Wolfgang, 1991). Pemenuhan
kebutuhan ketiga jenis main dijalankan secara terpadu dan terukur sesuai dengan
tahap-tahap perkembangan anak. Ketiga jenis main itu disediakan di Sentra-
Sentra.

Pembagian sentra di TK lasiyam terdiri dari 6 sentra yaitu sentra bahan


alam, sentra balok, sentra imtaq, sentra main peran, sentra persiapan dan sentra
seni. Setiap hari, setiap guru Sentra menyediakan rangkaian aktivitas main selama
satu hari belajar bagi anak-anak. Rangkaian aktivitas itu harus direncanakan
dengan matang agar dapat memfasilitasi proses pembangunan kemampuan anak
secara menyeluruh sesuai dengan tahap-tahap perekembangannya. Pembangunan
kemampuan itu mencakup keenam aspek curricular domain, yaitu psikomotor,
afeksi, kognisi, sosial, bahasa, dan aestetika.

Dalam merencanakan pengalaman main, guru memperhatikan dengan teliti


kecukupan jumlah aktivitas main (densitas) dan lama proses bermain (intensitas).
Pengalaman-pengalaman main dirancang dalam rangka mendukung anak melalui
tahap-tahap perkembangannya secara sehat dan lancar. Penerapan rencana guru
dalam kegiatan Sentra dimulai dari penataan lingkungan main yang
memperhatikan dengan cermat masalah keamanan, kenyamanan dan kelancaran
bermain bagi anak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mutu pendidikan baik pendidikan formal, nonformal dan pendidikan
informal, salah satunya akan dipengaruhi oleh kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan. Artinya bahwa peran pendidik dan tenaga kependidikan merupakan
factor yang signifikan dalam peningkatan mutu pendidikan. Dengan segala yang
dimiliki, mereka berpartisipasi aktif dalam menyelenggarakan proses pendidikan
dengan peran antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, pemberi inspirasi
belajar maupun sebagai pelayanan administrasi pendidikan.

Tenaga pendidik mendapatkan pelatihan dari dinas dan pembinaan 1


semester sekali dengan mendatangkan narasumber dari PTK, pemantapan sentra
k13, studi banding ke TK Pialacanda Yogyakarta, pembinaan penilik dan sharing
ilmu dari masing-masing lembaga. TK Lasiyam menggunakan metode belajar
sentra atau Beyond Centers and Circle Time (BCCT) adalah model kurikulum
pendidikan anak usia dini yang dirancang oleh Pamela C. Phelps, Ph.D., seorang
pendidik yang telah 40 tahun lebih menekuni bidang pendidikan anak usia dini.
Phelps mengembangkan BCCT di lembaga pendidikan dan penelitian Creative
Center for Childhood Research and Training (CCCRT), Tallahassee, Florida,
Amerika Serikat. Di dalam lembaga itu, ia mengelola Creative Pre-School, yang
sejak tahun 1989 ditetapkan sebagai sebuah model negara bagian dan kemudian
nasional sekolah usia dini inklusif, yang dapat melayani anak-anak berkebutuhan
khusus.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai