ISBN : 978-602-61371-1-1
Abstrak
Bantaran sungai Brantas adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan kesatuan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis tanaman yang menjadi tutupan lahan di bantaran
sungai Brantas kota Kediri. Penelitian ini menggunakan Metode
observasi. Data yang diperoleh kemudian diindentifikasi
menggunakan buku kunci determinasi. Hasil Penelitian pada daerah
bantaran sungai Brantas kota kediri meliputi komposisi 6 jenis
pohon yaitu waru (Hibiscus tiliaceus), mangga (Mangifera indica),
angsana (Pterocarpus indicus), sengon (Enterolobium Cylocarpum),
beringin (Ficus Benjamina), dan mahoni (Switenia nahagoni).
Tanaman jenis semak sebanyak 2 yaitu jarak pagar (Jatropha curcas)
dan tumbuhan tampal besi (Phylantus reticulates Poir); jenis herba Kata Kunci
sebanyak 3 yaitu tumbuhan anting-anting (Acalypha indica L.), Vegetasi,
pisang cavendish (Musa acuminate Cavendish subgroup), legetan Bantaran Sungai
(Acmella Oleracea). Brantas
PENDAHULUAN
Bantaran sungai memiliki peran yang sangat penting bagi siklus hidrologi.
Kemampuannya menjaga dan menjadi tempat untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir
sebagai sumber kehidupan menjadi jaminan yang akan menyatukan komponen biotik
dan abiotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Adanya bantaran sungai yang
terawat dapat meminimalisirkan kerusakan alam, karena lingkungannya terjaga [1].
Bagi masyarakat Kota Kediri, keberadaan Sungai Brantas memiliki peran yang besar
dan menjadi inti kehidupan masyarakat di sekitarnya, baik untuk saluran irigasi sawah,
saluran pembuangan air dan suplai air untuk industri.
Identifikasi adalah cara menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat
dalam klasifikasi. Identifikasi tumbuhan juga merupakan salah satu cara yang
digunakan untuk mempermudah mengenali makhluk hidup. Tumbuhan yang terdiri
dari beberapa jenis seperti pohon, semak, dan herba yang hidup bersama pada suatu
tempat dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain, serta lingkungannya
memberikan kenampakan luar vegetasi [2].
Untuk mengidentifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuaan, memerlukan sarana antara lain bantuan dari orang lain, spesimen,
herbarium, buku-buku flora, dan monografi kunci identifikasi serta lembar identifikasi
jenis [3]. Melakukan identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan
63
Prosiding Seminar Nasional Hayati 2017
identitas suatu tumbuhan, yang berarti menentukan namanya yang benar dan
tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi [4]. Penelitian identifikasi tutupan lahan
di bantaran sungai Brantas Kota Kediri Jawa Timur perlu dilakukan karena kegiatan ini
mempermudah dalam mengetahui nama suatu tanaman serta untuk mengetahui
persebaran tanaman tersebut dan diharapkan dapat menjadi masukan bagi para
pengambil kebijakan untuk pengelolaan kawasan ini di masa yang akan datang.
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 23 Agustus - 01 Oktober 2017. Tempat penelitian
dilakukan di Bantaran Sungai Brantas Mojoroto Kota Kediri. Pengambilan sampel dengan
menggunakan metode observasi. Identifikasi dilakukan langsung oleh peneliti dengan
pengamatan secara langsung kemudian mengidentifikasi menggunakan kunci determinasi.
Alat dan bahan yang di gunakan berupa alat tulis, kunci determinasi, dan kamera. Bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah komunitas tumbuhan yang ada di bantaran sungai
Brantas Kota Kediri.
64
Prosiding Seminar Nasional Hayati 2017
65
Prosiding Seminar Nasional Hayati 2017
14 Zea Mays L. Poaceae Jagung 5petak Batang dan daun muda Herba
di gunakan untuk pakan
ternak,
Batang dan daun tua
dijadikan kompos.
Buah jagung muda di
gunakan untuk sayuran.
Biji jagung tua sebagai
pengganti nasi[18].
15 Muntingia Muntingiaceae Kersen 2 Kandungan flavonoid Pohon
calabura dalam buah kersen juga
diduga dapat
menghambat
pertumbuhan sel kanker
secara laboratories
[19].
66
Prosiding Seminar Nasional Hayati 2017
Pada daerah bantaran sungai Brantas Mojoroto kota Kediri tumbuhan yang mendominasi
adalah famili Pontederiaceae dari jenis Eichhornia crassipes. Hampir sepanjang tepi bantaran
sungai Brantas ditumbuhi tanaman enceng gondok. Hal ini karena perkembangbiakan
tanaman ini sangat cepat. Enceng gondok dapat berkembang biak secara vegetatif dengan
stolon maupun generatif dengan biji. Eceng gondok memiliki kemampuan beradaptasi dari
perubahan ekstrim laju air, perubahan kadar nutrisi, pH (derajat keasaman tanah), temperatur
ketinggian air dan racun yang terdapat dalam air. Eceng gondok dapat berkembang pesat
dalam kondisi air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama di daerah yang memiliki
kadar nitrogen.
Selain family Pontederiaceae, juga terdapat beberapa famili yang keberadaannya dalam
jumlah banyak, meliputi family fabaceae yaitu sengon sebanyak 37 pohon dan angsana
sebanyak 3 pohon, musaceae sebanyak 30 pohon, malvaceae sebanyak 29 pohon, dan
poaceae sebanyak 5 petak (Tabel 1.). Seluruh tanaman tersebut merupakan tanaman
budidaya. Tanaman-tanaman tersebut dibudidayakan oleh warga sekitar bantaran sungai
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat 16
jenis tanaman yang menutupi lahan di bantaran sungai Brantas Kota Kediri yaitu sengon,
angsana, kersen, waru, mangga, jarak pagar, mahoni, beringin, pisang, jagung, anting-anting,
tampal besi, kangkung kayu, kangkung air, enceng gondok, dan legetan.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lingkungan yang mempengaruhi, pola
hidup, dan persebaran serta dampak positif dan negatif bagi lingkungan sungai.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Kirmanto D. 2010. Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Brantas. Mentri Pekerjaan Umum. Jakarta.
[2] Agustina, Erna. 2008. Identifikasi dan Karakterisasi Morfologi Mikrofungsi Akuatik dan Potensi
Pemanfaatannya untuk Bioremediasi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
[3] Ismaini. L., Lailati. M., Rustandi., Sunandar D. 2015. Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan di
Gunung Dempo, Sumatera Selatan. Cianjur: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Kabupaten Bandung.
Jurnal Biologi. Volume VIII No. 2. ISSN 1979 – 8911.
[4] Maarel, E.V.D. 2005. Vegetation Ecology. Blackwell Publishing. USA.
[5] Anonim, 2012. Manfaat dan khasiat daun waru sebagai obat tradisional.
http://kesehatan.gen22.net/2012/11/manfaat-dan-khasiat-daun-waru-sebagai.html diakses tanggal 12
Agustus 2014.
[6] Rahmat Rukmana. 1997. Usaha Tani Jagung. Penerbit Kanisius. Jogjakarta
[7] Yulianti risda. 2013.standarisasi ekstrak etanol daun angsana (Pterocarpus indicus willd). Jakarta
67
Prosiding Seminar Nasional Hayati 2017
[8] Martawijaya. A, I. Kartasujana. 1977. Ciri Umum, Sifat dan Kegunaan Jenis-Jenis Kayu Indonesia.
PublikasiKhususNo.41. LPHH, Bogor.
[9] Anonim. 2008. Beringin Tanaman Obat. http://tanamanobat.org/153/beringin/. 16 Juni 2012. Pukul 20.30
WIB
[10] Harianja, A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan Kelima. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.
[11] Onaolapo, 2007. Manfaat Tanaman Jarak Pagar. http://www.jarakpagarsumba.com/p/manfaat-tanaman-
pagar.html (Diakses tanggal 13 Januari 2014)
[12] Wijayakusuma, H. 1996. Tumbuhan berkasiat Obat. Jilid 4. Pustaka Kartini. Jakarta.
[13] Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid II. Trubus Agriwidya. Jakarta.
[14] Ambarita Yanti Dame Monica, Bayu Sartini Eva. 2015. Identifikasi karakter morfologis pisang (Musa sp) di
kabupaten Deli Serdang. Medan. Jurnal Agroekoteknologi. Vol.4. No. 1, Desember 2015. (586) :1911-1924. E-
ISSN No. 2337-6597.S
[15] Rathi, M. dan Gopalakrishnan. 2005. In-secticidal Activity of Aerial Parts of Synedrella nodiflora Gaertn (Com-
positae) on Spodoptera litura (Fab.). Journal Central European agriculture 6 (3) : 223-228. India.
[16] Mulya, Sarja (1979). Kangkung Darat. Majalah Trubus.
[17] Hieronymus Budi Santoso (1990). Kangkung Darat Kangkung Air. Suara Karya Minggu.
[18] WP. Winarno, dan Tim Lentera. 2004. Manfaat Tanaman sayur Untuk Mengatasi aneka penyakit. Jakarta.
Argomedia Pustaka.
[19] Wulandari. Erlin Tri, 2013. Buah Kersen: Kecil Buahnya, Besar Khasiatnya.
http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2013/09/20/buah-kersen¬kecil-buahnya-besar-khasiatnya-
594257.html
[20] Prasko. 2007. Khasiat Dan Manfaat Eceng Gondok. Jakarta: Prestasi Pustaka.
HASIL DISKUSI
Pertanyaan
Adakah perbedaan dan persamaan antar lokasi?
Jawaban
Beberapa bagian ada yang sama dan berbeda. Yang menjadi perhatian adalah perbedaan
factor iklim.
68