Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke Praktek Dokter Umum dengan keluhan dada seperti
terbakar. Keluhan disertai dengan dada berat jika bernapas. Dari anamnesis diketahui penderita memiliki
kebiasaan tidur setelah pukul 01.00 dini hari dan bangun pukul 04.00 pagi. Pasien juga sering terbangun
saat tidur karena merasakan rasa terbakar di dada. Pasien minum kopi sebanyak 2 gelas setiap hari. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TB : 150cm, BB : 70 kg, KU cukup, tekanan darah 120/70 mmHg, denyut
nadi 88 kali/menit, isi dan tegangan cukup, frekuensi pernafasan 18 kali/menit, pada palpasi nyeri tekan
epigastrium (+).Dokter kemudian mengirim penderita untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
STEP 2
2. kenapa pasien sering bangun saat tidur karena merasakan rasa terbakar di dada?
Refluks malam hari (nocturnal reflux) lebih besar berpotensi menimbulkan kerusakan esophagus
karena selama tidur sebagian besar mekanisme bersihan esophagus tidak aktif. ketahanan
epithelial esophagus.
Bersihan asam dari lumen esophagus Faktor-faktor yang berperan dalam bersihan asam dari
esophagus adalah gravitasi, peristaltik, ekskresi air liur, dan bikarbonat. Setelah terjadi refluks,
sebagian besar bahan refluksat akan kembali ke lambung dengan dorongan peristaltic yang
dirangsang oleh proses menelan. Sisanya akan dinetralisir oleh bikarbonat yang disekresi oleh
kelenjar saliva dan kelenjar esophagus. Mekanisme bersihan ini sangat penting, karena makin
lama kontak antara bahan refluksat dengan esophagus (waktu transit esophagus) makin besar
kemungkinan terjadinya esofagitis.
Dengan demikian dapat diterangkan bahwa patogenesis terjadinya GERD menyangkut keseimbangan
antara faktor defensif dari esophagus dan faktor ofensif dari bahan refluksat.
Terdapat beberapa klasifikasi kelainan esofagitis pada pemeriksaan endoskopi pada pasien GERD, antara
lain klasifikasi Los Angeles dan klasifikasi Savarry-Miller.
Berdasarkan Guidelines for the Diagnosis and Management of Gastroesophageal Reflux Disease tahun
1995 dan revisi tahun 2013, terapi GERD dapat dilakukan dengan:
Modifikasi gaya hidup, merupakan pengaturan pola hidup yang dapat dilakukan dengan:
1. Menurunkan berat badan bila penderita obesitas atau menjaga berat badan sesuai dengan IMT ideal
2. Meninggikan kepala ± 15-20 cm/ menjaga kepala agar tetap elevasi saat posisi berbaring
4. Menghindari makanan yang dapat merangsang GERD seperti cokelat, minuman mengandung kafein,
alkohol, dan makanan berlemak - asam – pedas
Barret’s esophagus : kondisi kesehatan di mana sel yang melapisi kerongkongan rusak karena
asam perut. Lapisan tersebut kemudian akan menjadi tidak normal dan berubah menjadi seperti
sel yang melapisi perut. Sel yang bernama squamous (rata) merupakan sel yang biasanya melapisi
kerongkongan.
Striktur : merupakan penyempitan lumen esofagus yang dapat menyebabkan keluhan disfagia.
Adenokarsinoma di kardia dan esophagus