Anda di halaman 1dari 22

ISSN: 2302-8556

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana


Vol.24.3.September (2018):2226-2246
DOI: https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v24.i03.p22

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan Gaya Kepemimpinan


pada Kinerja Keuangan

Putu Dewi Arina Pratiwi1


I Ketut Budiartha2
1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
email:arinadewi917@gmail.com/ Telp: 081999338381
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Penerapan prinsip Good Corporate Governance dan Gaya Kepemimpinan diharapkan dapat
menghasilkan kinerja keuangan Lemabaga Perkreditan Desa (LPD) yang lebih baik. Prinsip
GCG antara lain Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan
Kewajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan good corporate
governance dan gaya kepemimpinan pada kinerja keuangan LPD. Penelitian ini
menggunakan metode penentuan sampel non probability sampling serta pengumpulan data
dengan teknik kuesioner yang disebar ke 35 LPD dan masing-masing diambil tiga
responden dalam setiap LPD Se-Kota Denpasar. Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi linier berganda, dan sebelumnya dilakukan pengujian instrumen dan uji asumsi
klasik untuk keakurasian hasil analisis regresi. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
diketahui bahwa penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif dan
signifikan serta gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan LPD Se-Kota Denpasar.
Kata kunci: good corporate governance, gaya kepemimpinan, lembaga perkreditan desa,
return on assets, kinerja keuangan

ABSTRACT

Implementation of the principles of Good Corporate Governance and Leadership Style is


expected to produce better financial performance of Village Credit Credit (LPD). GCG
principles include Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and
Fairness. This study aims to determine the application of good corporate governance and
leadership style on the financial performance of LPD. This research uses non probability
sampling sampling method as well as data collection with questionnaire technique spread
to 35 LPD and each taken three responders in each LPD Se-Kota Denpasar. Analytical
technique used is multiple linear regression, and previously done instrument testing and
classical assumption test for the accuracy of regression analysis results. Based on the
results of hypothesis testing is known that the implementation of Good Corporate
Governance has a positive and significant influence and leadership style have a positive
and significant impact on the financial performance of LPD in Denpasar.
Keywords: good corporate governance, leadership style, village credit institutions, return
on assets, financial performance

2226
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

PENDAHULUAN

LPD merupakan salah satu unsur badan usaha keuangan milik desa pakraman

yang melakukan kegiatan operasionalnya di lingkungan desa untuk melayani

masyarakat desa setempat. Lembaga ini sangat berpotensi dan telah terbukti dalam

memajukan kesejahteraan masyarakat desa dan memenuhi kepentingan desa itu

sendiri. LPD telah berkembang dengan pesat dan telah memberi manfaat yang

luas bagi Desa Pakraman dan anggotanya. Di Indonesia, lembaga keuangan dibagi

menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank.

Salah satu lembaga keuangan non-bank yang diterapkan di Indonesia, khususnya

di Bali adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD). LPD pertama kali didirikan pada

tahun 1984 sebagai lembaga milik desa yang membantu masyarakat desa untuk

memperoleh dana, baik yang dipergunakan sebagai modal usaha maupun kegiatan

lainnya.

LPD menjalankan fungsi intermediasi melalui penerimaan tabungan dan

penyaluran kredit, utamanya dari dan kepada masyarakat, khususnya masyarakat

di desa adat tempat LPD didirikan. Pada dasarnya praktek kerja LPD tidak

berbeda jauh dengan lembaga keuangan lain, baik formal maupun informal. LPD

memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan yang tercemin dari laba

yang dihasilkan. Hasil usaha LPD tersebut telah dikontribusikan sesuai fungsi

LPD untuk membangun desa pakraman, yaitu melalui kontribusi bagian laba LPD

sebesar 20 persen untuk pembangunan desa pakraman, sedangkan 60 persen untuk

2227
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

modal LPD, 5 persen untuk dana sosial, 5 persen untuk dana pembinaan,

pengawasan, dan perlindungan serta 10 persen sisanya untuk jasa produksi.

Untuk meningkatkan kinerja nya, LPD wajib menerapkan prinsip-prinsip

Good Corporate Governance (GCG), karena dapat mengurangi konflik

kepentingan antara pengelola LPD dengan pemilik, yaitu krama desa serta

menjaga hubungan baik dan menjamin terpenuhinya hak dan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan LPD. Corporate Governance mengandung konsep

pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Manajer LPD diberi

wewenang untuk menjalankan usahan dan mengambil keputusan atas nama desa

pakraman. Dengan informasi yang dimiliki, manajer dapat bertindak hanya untuk

menguntungkan dirinya sendiri dengan cara mengorbankan kepentingan pemilik,

sehingga informasi yang disampaikan kepada pemilik tidak sesuai dengan kondisi

LPD yang sebenarnya.

Setiap perusahaan (LPD) dituntut untuk melakukan perbaikan dan

mengevaluasi kinerjanya secara berkesinambungan agar kelangsungan LPD tetap

terjaga dengan baik. Oleh karena itu, prinsip-prinsip GCG wajib diterapkan oleh

LPD untuk mengurangi konflik kepentingan antara pengelola LPD sebagai agen

dengan pemilik yaitu krama desa dan antara pengelola LPD dengan kreditur yaitu

Bank Pembangunan Daerah Bali serta menjaga hubungan baik dan menjamin

terpenuhinya hak pihak-pihak yang berkepentingan dengan fungsi dan tujuan LPD

itu sendiri (Meitradi dan Asri, 2016). Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan

2228
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

adanya suatu aturan dan mekanisme agar memaksimalkan kinerja perusahaan

dengan menerapkan GCG pada perusahaan.

Kinerja keuangan merupakan prestasi kerja yang telah dicapai oleh

perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang dalam laporan keuangan

perusahaan (Sri, 2010). Kinerja keuangan dapat diukur dengan beberapa

pendekatan rasio keuangan, baik likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas

maupun rasio pasar (Dian, 2012). Apabila kinerja keuangan suatu perusahaan

baik, maka pihak-pihak terkait akan tertarik untuk menginvestasikan dana yang

mereka miliki sehingga nilai LPD juga akan meningkat. Keadaan ini akan

membuat LPD dapat bertahan dalam menghadapi persaingan yang saat ini

semakin ketat.

Salah satu cara untuk menilai efisiensi kinerja keuangan dari suatu usaha

dalam manajemen keuangan adalah dengan menggunakan analisis rasio

profitabilitas. Penilaian profitabilitas ini menggunakan beberapa kriteria antara

lain : Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets

(ROA), dan Return on Equity (ROE). Penelitian ini hanya berfokus pada laporan

kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan return on asset (ROA). ROA

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana

yang ditanamkan aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan tersebut

agar dapat menghasilkan keuntungan, dan dapat mengetahui seberapa efisien LPD

dalam memanfaatkan aktiva nya dalam kegiatan operasional LPD.

Penelitian ini dilakukan atas dasar dimana terdapat permasalahan LPD yang

ada di Bali. Permasalahan yang saat ini sedang mengancam LPD di Bali yaitu

2229
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

kualitas dan efektivitas tata kelola LPD cukup mengkhawatirkan serta kualitas dan

efektivitas pengaturan dan pengawasan LPD yang sangat meragukan terbukti dari

cukupnya permasalahan yang ada di LPD (www.posbali.id diakses pada tanggal

26 Mei 2017).

Lembaga Perkreditan Desa saat ini membutuhkan pemimpin yang

memahami kompleksitas perubahan lingkungan global yang pesat. Keberhasilan

suatu organisasi tidak lepas dari faktor kepemimpinan seorang atasan dan sikap

bawahan dalam melaksanakan tugas demi mencapai tujuan organisasi. Fungsi

kepemimpinan dalam sebuah organisasi atau kelompok sangat penting karena

adanya pimpinan maka tujuan organisasi dapat tercapai dengan jalan dan cara

yang benar. Suatu organisasi akan berjalan lancar dalam mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan sangat dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan.

Oleh karena itu pemimpin selalu menjadi fokus evaluasi sebagai gambaran

penilaian terhadap keberhasilan sebuah organisasi.

Terdapat pula perbedaan hasil penelitian terdahulu antara pengaruh prinsip-

prinisp GCG dengan kinerja keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh

Sandraningsih memperoleh hasil bahwa prinsip-prinsip GCG berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan LPD di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

(Sandraningsih dan Putri, 2015). Namun terdapat penelitian dengan hasil yang

berbeda yang dilakukan Sastra yang mendapatkan hasil bahwa hanya prinsip

transparansi dan akuntabilitas yang berpengaruh positif pada kinerja keuangan.

Sedangkan prinsip responsibilitas, independensi, dan kewajaran tidak berpengaruh

pada kinerja keuangan LPD (Sastra dan Erawati, 2017). Trijayanti (2015) dalam

2230
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

penelitian Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di

Provinsi Bali) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif

terhadap kinerja seorang auditor.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka yang menjadi

pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1) Apakah penerapan prinsip-

prinsip Good Corporate Governance berpengaruh pada kinerja keuangan? 2)

Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh pada kinerja keuangan. Kemudian

berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris dan mengetahui bagaimana

pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada kinerja

keuangan dan untuk memperoleh bukti empiris dan mengetahui bagaimana

pengaruh gaya kepemimpinan pada kinerja keuangan.

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai

kontrak antara satu orang atau lebih (pemilik perusahaan) dengan yang lain

(manajer) untuk memberikan pelayanan atas nama pemilik perusahaan dengan

mendelegasikan beberapa kewenangan pengambilan keputusan kepada manajer.

Jika kedua pihak yang masuk kedalam hubungan ini bertujuan untuk

memaksimalkan kebutuhannya, maka hal tersebut merupakan alasan yang tepat

untuk mempercayai bahwa manajer tidak selalu bertindak demi kepentingan

pemilik perusahaan. Konflik keagenan antara agent dan principal dapat

diminimalkan melalui beberapa cara antara lain pemberian insentif kepada agent

atas tindakannya sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Salah satu bentuk

2231
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

insetif yang dapat diterapkan adalah memberikan pihak agent kesempatan untuk

menjadi principal.

Konflik kepentingan dapat terjadi dalam organisasi bisnis dikarenakan

prinsipal sebagai pihak pemilik tidak dapat selalu memonitor aktivitas manajemen

untuk memastikan apakah manajemen telah bekerja sesuai dengan keinginan

prinsipal (Pradnyaswari dan Putri, 2015). Menurut Fathi (2013), dengan publikasi

informasi mengenai kondisi perusahaan dan kinerja perusahaan serta manajemen

dapat mengurangi konflik agensi yang terjadi dalam hubungan keagenan suatu

organisasi. Teori agensi yang berlaku dalam penelitian ini dilihat dari pengurus

LPD sebagai agen dan desa pakraman sebagai principal. Desa pakraman dalam

LPD merupakan pemilik LPD yang menugaskan pengurus untuk menjalankan

LPD agar dapat menjaga kestabilan ekonomi di desa tempat LPD itu berada.

Krama desa sebagai principal dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan

pengelola (pengurus) LPD sebagai agen merupakan kesatuan yang harus memiliki

hubungan yang baik untuk mencapai visi dan misi dari LPD itu sendiri. Pengelola

LPD harus menghindari adanya konflik dengan karma desa sebagai principal.

Pengelola LPD wajib mempertanggungjawabkan keseluruhan dari kegiatan yang

dilakukan dalam LPD kepada karma desa (Larasati, 2013).

Gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang pemimpin dalam

mengarahkan, mempengaruhi, mendorong, dan mengendalikan orang bawahan

untuk bisa melakukan seseuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam

mencapai suatu tujuan tertentu (Sitio dan Anisykurlillah, 2014). Secara sederhana

prinsip transparansi merupakan keterbukaan informasi dalam laporan perusahaan.

2232
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

Perusahaan akan dituntut lebih akurat dan tepat waktu menyajikan informasi

kepada segenap stakeholdernya, sehingga kecurangan yang terjadi di dalam

perusahaan dapat diminimalisir. Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan

keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Apabila

dalam organisasi menerapkan prinsip transpransi ini, maka para stakeholder akan

mempunyai kepercayaan terhadap organisasi tersebut sehingga akan lebih baik

(Haque dan Kirkpatrick, 2008).

Menurut Martha (2014) akuntabilitas merupakan persyaratan mendasar

untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan yang didelegasikan dan menjamin

kewenangan diarahkan pada pencapaian-pencapaian tujuan nasional yang diterima

secara luas dengan tingkat efisiensi, efektivitas, dan kejujuran. Menurut hasil

penelitian Suci (2013) responsibilitas secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Independensi adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola

secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat (Suci, 2013). Prinsip ini

mensyaratkan agar perusahaan dikelola tanpa adanya benturan dan intervensi dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang

berlaku.Kewajaran menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak

stakeholder sesuai dengan perundangan yang berlaku.

Menurut penelitian Rahmatika dkk. (2015) menyatakan pengaruh antara

kewajaran berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hal tersebut sejalan dengan

penelitian Krismaya Dewi dan Putri (2014) yang menyatakan prinsip-prinsip

2233
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan LPD di Kabupaten Gianyar Bali.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah

H1 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif pada kinerja


keuangan LPD di Kota Denpasar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ria dan Suartana (2014) yang

meneliti Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap

Kepuasan Kerja yang berdampak pada kinerja keuangan pada Lembaga

Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Badung menyatakan bahwa Gaya

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Badung. Berdasarkan uraian

tersebut, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah

H2 : Penerapan Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif pada kinerja keuangan


LPD di Kota Denpasar.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitati,

sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan GCG dan gaya

kepemimpinan pada kinerja keuangan. Desain penelitian merupakan perencanaan

terhadap penelitian yang akan dilakukan yang bertujuan untuk menyelenggarakan

penelitian sehingga memperoleh logika, baik dalam pengujian terhadap hipotesis

maupun dalam menarik kesimpulan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang

menilai suatu kegiatan dalam bentuk angka, sedangkan metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif.

2234
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

Penelitian ini dilakukan pada LPD Se-Kota Denpasar dengan memberikan

kuesioner dan mencari laporan keuangan tahun 2017 pada LPD yang dijadikan

sampel penelitian. Kota Denpasar dipilih karena merupakan pusat kota dan pusat

perekonomian. Perkembangan aset LPD Se-Kota Denpasar juga semakin pesat

sehingga memicu persaingan dengan lembaga keuangan lainnya, untuk itu

diperlukan penerapan Good Corporate Governance dan gaya kepemimpinan

untuk meningkatkan kinerja LPD. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah

kinerja keuangan yang diukur dengan return on asset (ROA). Sedangkan Variabel

bebas (X) dalam penelitian ini adalah penerapan Good Corporate Governance

(X1), gaya kepemimpinan (X2). Penelitian ini digunakan pada seluruh LPD yang

terdapat di Kota Denpasar yang tercatat 35 LPD yang tersebar di 4 (empat)

kecamatan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

teknik sampling jenuh. Sampel dari penelitian ini berjumlah 105 responden,

dimana setiap LPD terdiri dari 3 responden.

Teknik analisis data dalam penelitian ini diawali dengan melakukan uji

instrumen penelitian yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Setelah data

dinyatakan valid dan reliabel selanjutnya data diuji terlebih dahulu menggunakan

uji asumsi klasik agar tidak terjadi bias dalam pengujian ini. Uji asumsi klasik

tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

Kemudian untuk meneliti pengaruh variabel terikat serta menunjukkan arah

hubungan variabel-variabel tersebut, alat analisis yang digunakan adalah teknik

analisis regresi berganda, dengan bentuk persamaan regresi menggunakan model

sebagai berikut:

2235
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

Y= α + β1X1 + β2 X2 +e…………………………………………………(1)

Keterangan:
Y = Kinerja Keuangan
α = Nilai konstanta
β1,β2 = Koefisien regresi variabel independen
X1 = Penerapan Good Corporate Governance
X2 = Gaya Kepemimpinan
e = Standar error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepala LPD, Badan

Pengawas, dan pegawai pada masing-masing LPD yang tersebar di Kota

Denpasar. Masing-masing LPD dikirim tiga kuesioner, dimana kuesioner disebar

langsung ke masing-masing LPD. Berikut merupakan karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, umur dan tingkat pendidikan yang disajikan pada

Tabel 1.

Tabel 1 menunjukkan bahwa Responden yang berjenis kelamin laki-laki

berjumlah 53 orang dan responden yang berjenis kelamin wanita 52 orang.

Kemudian bila ditinjau berdasarkan pendidikan terakhir maka data menunjukkan

sebanyak 47 orang pendidikan terakhirnya SMA/SMK, 14 orang pendidikan

terakhirnya diploma, 43 orang pendidikan terakhinya S1, 1 orang pendidikan

terakhirnya S2, serta tidak ada responden yang pendidikan terakhinya S3.

Apabila ditinjau berdasarkan umur responden, maka dapat diketahui bahwa

rentang usia responden penelitian pada LPD Se-Kota Denpasar sebanyak 13 orang

berusia < 30 tahun, dan 92 orang dengan usia ≥ 30 tahun.

2236
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

Tabel 1.
Karakteristik Responden Penelitian
Kriteria Keterangan Jumlah Responden
Laki-laki 53
Jenis Kelamin Perempuan 52
Total 105
SMA/SMK 47
Diploma 14
Pendidikan Terakhir S1 43
S2 1
S3 0
Total 105
< 30 tahun 13
Umur ≥ 30 tahun 92
Total 105
Sumber: Data diolah, 2018

Suatu kuesioner dapat dikatakan valid, apabila pernyataan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian validitas mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang

merupakan jumlah tiap skor butir. Apabila korelasi skor faktor dengan skor total

positif dan besar nya diatas 0,3 (r > 0,30), maka faktor tersebut merupakan

konstruk yang kuat dan dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki

validitas konstruksi yang baik (Sugiyono, 2012: 178).

Tabel 2.
Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator Koefisien Korelasi Keterangan
Transparansi 0,792 Valid
Good Corporate Akuntabilitas 0,911 Valid
Governance Responsibilitas 0,766 Valid
(X1) Independensi 0,851 Valid
Kewajaran/Fairness 0,863 Valid
X2.1 0,741 Valid
X2.2 0,793 Valid
X2.3 0,783 Valid
Gaya X2.4 0,840 Valid
Kepemimpinan X2.5 0,779 Valid
(X2) X2.6 0,834 Valid
X2.7 0,777 Valid
X2.8 0,762 Valid
X2.9 0,837 Valid
Sumber: Data diolah,2018

2237
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel memiliki

nilai koefisien korelasi dengan skor total seluruh item pernyataan lebih besar dari

0,30. Hal ini menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan dalam instrument

penelitian tersebut valid.

Realibilitas adalah alat ukur mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji

statistik Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel, jika instrumen

tersebut memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60. Hasil uji reliabilitas

instrumen akan disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3.
Hasil Uji Realibilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Good Corporate Governance(X1) 0,813 Reliabel
Gaya Kepemimpinan (X2) 0,784 Reliabel
Sumber: Data diolah,2018

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa seluruh instrumen penelitian

memiliki koefisien Cronbach Alpha lebih dari 0,60. Hal ini dapat dikatakan

bahwa semua instrumen reliabel sehingga dapat digunakan untuk melakukan

penelitian.

Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan untuk memastikan hasil yang

diperoleh memenuhi asumsi dasar di dalam analisis regresi. Hasil uji asumsi

klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji

multikoliniearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah residual dari model regresi yang dibuat berdistribusi normal

atau tidak. Untuk menguji apakah data yang digunakan normal atau tidak dapat

2238
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

dilakukan dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov

Sminarnov. Apabila koefisien Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka

data tersebut dikatakan berdistribusi normal. Hasil uji normalitas disajikan pada

Tabel 4.

Tabel 4
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 105
Kolmogorov-Smirnov Z 1,406
Asymp.Sig.(2-tailed) 0,088
Sumber: Data diolah,2018

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov Sminarnov (K-

S) sebesar 1,406, sedangkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,088. Hasil

tersebut mengindikasikan bahwa model persamaan regresi tersebutberdistribusi

normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,088 lebih besar dari nilai alpha 0,05.

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Adanya multikolinearitas dapat

dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance

lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada

multikolinearitas. Hasil uji multikoleniaritas akan disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5
Hasil Uji Multikoliniaritas
Variabel Tolerance VIF
Good Corporate Governance (X1) 0,491 2,039
Gaya Kepemimpinan (X2) 0,491 2,039
Sumber: Data diolah,2018
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai tolerance dan VIF dari

seluruh variabel menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk setiap variabel lebih

2239
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

besar dari 10% dan nilai VIF lebih kecil dari 10 yang berarti model persamaan

regresi bebas dari multikolinearitas.

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain yang dilakukan dengan uji Glejser. Jika tidak ada satu pun

variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap nilai absolute residual atau

nilai signifikansinya di atas 0,05 maka tidak mengandung gejala

heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .460 .572 .804 .423
GCG .002 .010 .035 .246 .806
Gaya Kepemimpinan .000 .022 .001 .009 .993
Sumber: Data diolah,2018
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai Signifikansi dari variabel

Good Corporate Governance sebesar 0,806 dan nilai signifikansi variabel Gaya

Kepemimpinan sebesar 0,993. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti

tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap absolute residual. Dengan

demikian, model yang dibuat tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.

Statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan untuk memberikan

informasi tentang karakteristik variabel penelitian, antara lain nilai minimum,

maksimum, mean, dan standar deviasi. Hasil statistik deskriptif disajikan dalam

Tabel 7.

2240
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

Tabel 7
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std.Deviation
GCG 105 50.00 96.00 81.54 9.792
Gaya kepemimpinan 105 18.00 36.00 30.46 4.355
Kinerja keuangan 105 1.20 8.36 3.7703 1.35053
Sumber: Data diolah,2018
Berdasarkan Tabel 7 dipaparkan nilai dalam statistik deskriptif, yang

meliputi nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Nilai

minimum untuk variabel GCG sebesar 50,00 dan nilai maksimumnya sebesar

96,00. Untuk variabel gaya kepemimpinan nilai minimumnya sebesar 18,00 dan

nilai maksimumnya sebesar 36,00. Sedangkan nilai minimun untuk variabel

kinerja keuangan sebesar 1,20 dan nilai maksimumnya sebesar 8,36.

Uji F dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel Annova

dengan program SPSS yaitu dengan membandingkan tingkat signifikansi variabel

bebas dengan α = 0,05. Hasil uji F dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel8.

Tabel 8
Hasil Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 91.939 2 45.970 49.319 .000a
Residual 92.277 99 .932
Total 184.216 101
Sumber: Data diolah,2018
Hasil uji F (Ftest) menunjukkan bahwa nilai signifikansi P value 0,000 yang

lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti model yang digunakan pada penelitian ini

adalah layak. Hasil ini memberikan makna bahwa seluruh variabel independen

yaitu good corporate governance dan gaya kepemimpinan mampu memprediksi

atau menjelaskan fenomena kinerja keuangan LPD di Kota Denpasar. Hal ini

berarti model dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut atau dengan kata lain

2241
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

model dapat digunakan untuk memproyeksikan karena hasil goodness of fitnya

baik dengan nilai signifikansi P value 0,000.

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variansi variabel depenen (Ghozali, 2016:95). Nilai dari koefisien

determinasi 0 sampai dengan 1. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas, namun apabila nilai koefisien determinasi tinggi atau mendekati

atau sama dengan 1 berarti variabel independen mampu sepenuhnya menjelaskan

variabel dependen. Penelitian menggunakan nilai adjusted R2 pada saat

mengevaluasi yang mana model regresi terbaik, karena tidak seperti R2, nilai

adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan

ke dalam model. Hasil uji koefisien determinasi disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Std. Error of the
R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .705a .498 .488 .95554
Sumber: Data diolah,2018
Hasil uji koefisien determinasi dalam Tabel 9 menunjukkan besarnya nilai

adjusted R2 (koefisien determinasi yang telah disesuaikan) adalah 0,498. Ini

berarti variasi kinerja keuangan LPD Se-Kota Denpasar dapat dipengaruhi secara

signifikan oleh variabel good corporate governance dan gaya kepemimpinan

sebesar 48,8 persen sedangkan sisanya sebesar 51,2 persen dijelaskan oleh faktor-

faktor lain.

Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi

linier berganda. Interpretasi dari persamaan regresi linear berganda digunakan

2242
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

untuk menentukan persamaan dalam penelitian yang dilakukan, yang dapt

digunakan untuk menentukan model penelitian dan menjelaskan pengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan koefisien

regresi linier berganda dilakukan dengan analisis regresi melalui software SPSS

18.0 for Windows, diperoleh hasil yang ditunjukan pada Tabel 10.

Tabel 10
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -3.712 .818 -4.538 .000
GCG .030 .014 .214 2.103 .038
Gaya Kepemimpinan .167 .032 .537 5.270 .000
Sumber: Data diolah,2018
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda seperti yang disajikan

pada Tabel 10 ,maka persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut :

𝑌 = α + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝑒..........................................................................(2)

Y = -3,654 + 0,029 X1 + 0,166 X2 +e

Nilai koefisien regresi masing-masing variabel bebas bernilai positif dengan

nilai signifikansi uji t kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua

variabel bebas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel terikat.

Berdasarkan hasil olahan SPSS, hasilnya menunjukkan bahwa good

corporate governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

keuangan LPD di Kota Denpasar. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi

sebesar 0,038 < 0,05, sehingga mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima. Penerapan Good Corporate Governance semakin tinggi, maka kinerja

keuangan LPD di Kota Denpasar juga semakin tinggi.

2243
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

Berdasarkan hasil olahan SPSS, hasilnya menunjukkan bahwa gaya

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan LPD

Se-Kota Denpasar. Hal ini tunjukkan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,

sehingga mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.Gaya kepemimpinan

yang berorientasi pada hubungan/demokratis, yaitu gaya pemimpin yang

memusatkan perhatiannya pada orang yaitu pada hubungan interpersonal.

Gaya kepemimpinan ini mencakup hubungan saling percaya, menghargai

pendapat, membangun kerjasama, peka terhadap kebutuhan dan kesejahteraan

karyawannya. Hal ini menunjukkan bahwa gaya kepmimpinan yang berorientasi

pada hubungan/demokratis akan memperkuat budaya organisasi yang ada pada

LPD di Kota Denpasar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

mengenai pengaruh penerapan good corporate governance dan gaya

kepemimpinan pada kinerja keuangan. Penelitian ini dapat membuktikan bahwa

semua variabel secara teori mempengaruhi kinerja keuangan Lembaga Perkreditan

Desa (LPD). Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi

semua pihak khususnya Lembaga Perkreditan Desa (LPD). LPD sebaiknya terus

meningkatkan pengelolaannya agar mampu bersaing dengan lembaga keuangan

lainnya dengan melakukan pengembangan tata kelola perusahaan, melakukan

evaluasi, dan rutin mengadakan pendidikan dan pelatihan pada setiap pihak yang

ada di LPD.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan uraian-uraian sebelumnya mengenai pengaruh

penerapan good corporate governance dan gaya kepemimpinan pada kinerja

2244
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

keuangan Lembaga Perkreditan Desa di Kota Denpasar, dapat disimpulkan bahwa

penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan Lembaga Perkreditan Desa di Kota Denpasar. Hasil

juga menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja keuangan Lembaga Perkreditan Desa Se-Kota Denpasar.

Berdasarkan pada hasil penelitian yang menyatakan bahwa penerapan good

corporate governance berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja keuangan,

diharapkan LPD lain yang di Bali juga menerapkan good corporate governance

untuk meningkatkan pengelolaan LPD. Berdasarkan pada hasil penelitian yang

menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan pada

kinerja keuangan, diharapkan semua LPD di Bali makin meningkatkan

kebersamaan baik dari atasan maupun bawahan (karyawan) untuk meningkatkan

pengelolaan LPD.

REFERENSI
Dian, Prasinta. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Laba, dan
Ukuran Perusahaan pada Kinerja Perusahaan, E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 7(3), h: 733-746.
Fathi, J. 2013. Corporate Governance And The Level Of Financial Disclosure By
Tunisian Firm, 4(3).
Ghozali, H. I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss
21. Semarang: Universitas Diponegoro
https://Www.Posbali.Id/Tiga-Masalah-Hantui-LPD/Diakses Pada Tanggal 26,
Bulan Mei, Tahun 2017
Haque, F., Arun, T., and Kirkpatrick, C. 2008. Corporate Governance and Capital
Markets: A conceptual framework. White paper, Heriot-Watt University.
Larasati Oka, I Dewa Ayu Maharani. 2013. Pengaruh Good Corporate
Governance pada Kinerja Balanced Scorecard Lembaga Perkreditan Desa
Dengan Gaya Kepemimpinan Transformasional Sebagai Pemoderasi.

2245
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.24.3.September (2018):2226-2246

Martha, W. 2014. Pengaruh Transparansi Dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja


Instansi Pemerintah Pada Dinas Di Kota Bandung (Suvey di Intansi
Pemerintah Kota Bandung). Doctoral dissertation, Universitas Widyatama.
Pradnyaswari, A, dan Putri, I. G. A. M. A. D. 2015. Pengaruh Prinsip-Prinsip
Good Corporate Governance Pada Kinerja Keuangan Koperasi di
Kabupaten Klungkung. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.
Rahmatika, Nurmaria. 2015. Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada PT
Angkasa PuraII). Jurnal Akuntansi Universitas Riau, 3(2), h: 148 – 159.
Sandraningsih, N. K. B., dan Putri, I. G. A. M. A. D. (2015). Pengaruh Prinsip-
Prinsip Good Corporate Governance Pada Kinerja Keuangan Lembaga
Perkreditan Desa Kecamatan abiansemal. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 3(11), 878-893.
Sastra, I. M. B., dan Erawati, N. M. A. (2017). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prnsip
Good Corporate Governance Dan Budaya Tri Hita Karana Pada Kinerja
Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Univeristas Udayana, 19(1), 421-451.
Satyawati, N. R., & Suartana, I. W. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja yang Berdampak pada Kinerja
Keuangan. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 6.1, 17-32.
Sitio Ristina dan Anisykurlillah Indah, 2014. Pengaruh pemahaman good
corpotare governance, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, struktur
audit terhadap kinerja auditor KAP di wilayah kota Semarang. Jurnal
Accounting Analysis. 3(3) : 301-309.
Sri, Rahayu. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility san Good Corporate
Governance sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang.
Suci, Y. F. 2013. Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governanve
Terhadap Kinerja Perusahaan Pada PT. Kereta Api (Persero) Divisi
Regional III Sumatera Selatan.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Trijayanti, Alit. 2015. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) di Provinsi Bali)”. Skripsi. Singaraja: Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha.

2246
Putu Dewi Arina Pratiwi dan I Ketut Budiartha. Pengaruh…

2247

Anda mungkin juga menyukai