Anda di halaman 1dari 3

3.

1 Paten

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada Inventor atas hasil

invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri

invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk

melaksanakannya.

Invensi adalah ide inventor yang dituangkan dalam suatu kegiatan pemecahan

masalah yang spesifik di bidang teknologi yang dapat berupa (1) produk atau proses

dan atau (2) penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.

Paten diberikan untuk invensi yang baru, dan mengandung langkah inventif dan

dapat diterapkan dalam industri. Paten tidak dapat diberikan untuk (1) invensi yang

melanggar undang-undang, moralitas, agama, ketertiban umum atau kesusilaan, (2)

metode perawatan, pemeriksaan, pengobatan dan atau pembedahan yang diterapkan

terhadap manusia dan atau hewan, (3) semua mahluk hidup kecuali jasad renik dan

(4) proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali

proses non-biologis atau proses mikrobiologis.

Paten biasa diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun terhitung sejak

tanggal penerimaan dan tidak dapat diperpanjang lagi. Sedangkan paten sederhana

diberikan dalam jangka waktu 10 tahun dan tidak dapat diperpanjang lagi. Paten

diberikan atas dasar permohonan.

Dalam menyusun suatu naskah paten atau spesifikasi paten terdapat dua aspek

penting yang harus dipenuhi, yaitu:

 aspek perlindungan, dan

 aspek informasiAspek Perlindungan


Naskah atau spesifikasi paten harus diuraikan dengan kata-kata secara lengkap

tentang luasnya perlindungan suatu invensi. Untuk menopang luasnya perlindungan

ini ditetapkan dengan klaim-klaim, dimana klaim-klaim tersebut harus

didukung oleh uraian yang terdapat dalam badan (deskripsi) naskah atau spesifiasi

paten tersebut. Di dalam penulisan klaim-klaim harus memenuhi aspek kejelasan

(clearity) dan lengkap serta dalam satu kesatuan invensi (unity of invention).

Kegagalan untuk memenuhi aspek ini dapat menyebabkan berkurangnya pada

luas perlindungan yang dapat dilaksanakan.

Aspek Informasi

Spesifikasi paten harus menguraikan invensi dengan jelas dan selengkapnya sehingga

memungkinkan bagi pembaca yang ahli dibidang tersebut untuk melaksanakan invensi

tersebut didalam prakteknya.

Kebutuhan untuk memberikan informasi pada publik tentang bagaimana melaksanakan

invensi dalam praktek adalah sangat penting untuk sistem paten. Kegagalan untuk memenuhi

aspek ini adalah kegagalan bagi pemohon untuk memenuhi bagi penawaran patennya, yang

mana negara mengakui monopoli bagi pemohon atas invensinya.

Untuk negara yang menganut sistem paten first to file seperti Indonesia biasanya

sekali suatu spesifikasi paten didaftarkan maka tidak dapat diperbaiki atau diubah, karena

untuk melakukan hal tersebut dapat mengakibatkan penambahan subject matter yang tidak

terdapat dalam spesifikasi paten seperti yang didaftarkan semula. Konsekwensinya dari

penambahan ini dapat menyebabkan kehilangan dari seluruh aplikasi atas paten tersebut.

Susunan normal suatu naskah atau spesifikasi paten yang berlaku di Indonesia

adalah sebagai berikut:

i) Judul Invensi

ii) Bidang Teknik Invensi

iii) Latar Belakang Invensi

iv) Uraian Singkat Invensi


v) Uraian Singkat Gambar

vi) Uraian Lengkap Invensi

vii) Klaim

viii) Abstrak, dan

ix) Gambar

Anda mungkin juga menyukai