Definisi: ketidakmampuan membersihkan Outcome Untuk Mengukur Penyelesaian 1. Manajemen jalan napas
sekresi atau obstruksi dari saluran nafas dari Diagnosis a. Buka jalan nafas dengan tehnik chin lift atau
untuk mempertahankan bersihan jalan jaw thrust, sebagai mana mestinya.
nafas. 1. Status pernafasan : kepatenan jalan
nafas b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
Batasan Karaktersitik: Outcome Tambahan untuk Mengukur ventilasi.
Batasan Karakteristik
1. Batuk yang tidak efektif c. Identifikasi kebutuhan actual/potensial pasien
2. Dispnea 1. Tingkat agitasi untuk memasukkan alat membuka jalan nafas.
3. Gelisah 2. Tingkat kecemasan
d. Masukka alat NPA atau OPA sebagaimana
4. Kesulitan verbalisasi 3. Pencegahan aspirasi
5. Mata terbuka lebar 4. Respon ventilasi mekanik : dewasa mestinya.
6. Ortopnea 5. Status pernafasan e. Lakukan fisioterapi dada,sebagaimana
7. Penurunan bunyi nafas 6. Kontrol gejala
mestinya
8. Perubahan frekuensi nafas 7. Tanda-tanda vital
9. Perubahan pola nafas Outcome yang Berhubungan dengan f. Buang secret dengan memotivasi pasien untuk
10. Sianosis Faktor yang Berhubungan atau Outcome melakukan batuk atau menyedot lendir
11. Sputum dalam jumlah yang Menengah g. Motivasi klien untuk bernafas pelan, dalam,
berlebihan
12. Suara nafas tambahan 1. Respon alergi : sistemik berputar dan batuk.
13. Tidak ada batuk 2. Respon imun hipersensitif h. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan
3. Keparahan infeksi
4. Pengetahuan : manajemen asma batuk efektif
Faktor yang Berhubungan : 5. Pengetahuan : manajemen penyakit i. Austkultasi suara nafas, catat area yang
paru obstuktif kronik ventilasinya menurun atau tidak ada dan
1. Lingkungan 6. Pengetahuan : manajemen pneumonia
a. Perokok adanya suara nafas tambahan
7. Respon penyapihan ventilasi mekanik :
b. Perokok pasif dewasa j. Lakukan penyedotan melalui eudotrakea atau
c. Terpajan asap 8. Kontrol resiko : proses infeksi nasotrakea sebagaimana mestinya
2. Obstruksi Jalan Nafas 9. Manajemen diri : asma
a. Adanya jalan nafas buatan k. Kelola pemberian bronkodilator sebagaimana
10. Manajemen diri : penyakit paru
b. Benda asing dalam jalan nafas obstruktif kronik mestinya
c. Eksudat dalam alveoli 11. Perilaku berhenti merokok l. Ajarkan pasien bagaimana menggunakan
d. Hyperplasia pada dinding brokus
e. Mucus berlebihan inhaler sesuai resep sebagaimana mestinya
f. Penyakit paru obstruksi kronis m. Kelola pengobatan aerosol sebagaimana
g. Sekresi yang tertahan
mestinya
h. Spasme jalan nafas
3. Fisiologis n. Kelola nebulizer ultrasonic sebagaimana
a. Asma mestinnya
b. Disfungsi neuromuskular o. Monitor status pernafasan dan oksigen
c. Infeksi
d. Jalan nafas alergik sebagaimana mestinya.
2. Terapi oksigen
a. Bersihkan mulut, hidung, dan skresi trakea
dengan tepat
b. Batasi merokok
c. Pertahankan kepatenan jalan nafas
d. Siapkan peralatan oksigen dan berikan melalui
sistem humidifier
e. Berikan oksigen tambahan seperti yang
diperintahkan
f. Monitor aliran oksigen
g. Monitor efektifitas terapi oksigen (misalnya
tekanan oksimetri, ABGs) dengan tepat
h. Pastikan penggantian masker oksigen/kanul
nasal setiap penggantian perangkat
i. Amati tanda-tanda hipoventilasi induksi
oksigen
j. Pantau adanya tanda-tanda keracunan oksigen
k. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan lain
mengenai penggunaan oksigen tambahan
selama kegiatan/tidur.
3. Monitor pernafasan`
a. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan
kesulitan bernafas
b. Catat pergerakan dada, ketidaksimetrisan,
penggunaan otot bantu nafas, dan retraksi pada
otot supraclavikula dan intercostal
c. Monitor suara nafas tambahan seperti ngorok
dan mengi
d. Monitor pola nafas (misalnya bradipneu,
takipneu, hiperventilasi, pernafasan kusmaul,
pernafasan 1:1, apneustik, respirasi biot, dan
pola ataxic)
e. Auskulatasi suara nafas, catat area dimana
dimana terjadi penurunan atau tidak adanya
ventilasi dan keberadaan suara nafas tambahan
f. Berikan bantuan resusitasi jika diperlukan
g. Berikan bantuan nafas jika diperlukan
(misalnya nebulizer).
Pilihan Intervensi Tambahan
Definisi: suhu inti tubuh di atas kisaran Outcome untuk mengukur penyelesaian 1. Perawatan Demam
normal diurnal karena kegagalan dari diagnosa a. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
termogulasi
1. Termogulasi b. Beri obat atau cairan IV (misalnya antipiretik,
Batasan karakteristik : 2. Termogulasi: Bayi Baru Lahir agen antibakteri, dan agen anti menggigil)
Outcome tambahan untuk mengukur
1. Apnea c. Tingkatkan sirkulasi udara
batasan karateristik
2. Bayi tidak dapat mempertahankan d. Dorong konsumsi cairan
menyusu 1. Status Neurologi
e. Lembabkan bibir dan mukosa yang kering
3. Gelisah 2. Status Neurologi: Otonomik
4. Hipotensi 3. Tanda-tanda vital f. Fasilitasi istirahat, terapkan pembatasan
5. Kejang Outcome yang berkaitan dengan faktor aktivitas
6. Koma yang berhubungan atau outcome
g. Berikan oksigen, yang sesuai
7. Kulit kemerahan menengah
8. Kulit terasa hangat
9. Letargi 1. Reaksi Transfusi Darah
2. Manajemen Syok
10. Postur abnormal 2. Status kenyamanan: Fisik
3. Tingkat Ketidaknyamanan a. Monitor tanda-tanda vital
11. Stupor
12. Takikardia 4. Hidrasi b. Berikan terapi diuretic
13. Takipnea 5. Keparahan Infeksi c. Berikan oksigen dan atau ventilasi
14. Vasodilatasi 6. Keparahan Infeksi: Bayi Baru Lahir
7. Pengetahuan: Manajemen Penyakit d. Ambil gas darah arteri
Faktor yang Berhubungan :
Akut e. Berikan vasopressor
1. Ages farmaseutikal 8. Respon Pengobatan f. Berikan dukungan emosi pada pasien dan
2. Aktivitas berlebihan 9. Keparahan Cedera Fisik keluarga
3. Dehidrasi 10. Kontrol Resiko: Hipertermia 3. Pengaturan Suhu:
4. Iskemia 11. Manajemen Diri: Penyakit Akut
a. Identifikasi pada pasien adanya factor risiko
5. Pakaian yang tidak sesuai
6. Peningkatan laju metabolisme mengalami suhu tubuh yang abnormal
7. Penurunan perspirasi (misalnya., anastesi general, umur, trauma
8. Penyakit
besar, pasien dengan luka bakar, berat badan
9. Sepsis
10. Suhu lingkungan tinggi rendah, factor pribadi atau risiko keluarga
11. Trauma mengalami hipertermi maligna)
b. Berikan dan atur penggunaan penghangat
c. Monitor tanda vital, termasuk suhu tubuh inti
secara kontinu
d. Monitor peningkatan dan penurunan suhu tubuh
yang abnormat atau yang tidak disengaja.
1. Aplikasi panas/dingin
2. Manajemen nutrisi
3. Terapi oksigen
4. Perawatan penyisipan kateter sentral perifer
5. Manajemen kejang
6. Pencegahan kejang
7. Pengecekan kulit
8. Pemberian nutrisi total parenteral (TPN)
4. Intoleransi Aktivitas NOC NIC
Definisi: ketidakcukupan energy psikologis Outcome untuk mengukur penyelesaian 1. Perawatan jantung rehabilitasi
atau fisiologis untuk mempertahankan atau dari diagnosis : a. Monitor toleransi pasien terhadap aktivitas
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-
1. Toleransi terhadap aktivitas b. Pertahankan jadwal ambulasi, sesuai toleransi
hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
2. Daya tahan pasien
Batasan Karakteristik : 3. Energi psikomotor
c. Instruksikan kepada pasien dan keluarga
Outcome tambahan untuk mengukur
1. Dispnea setelah beraktivitas mengenai modifikasi faktor resiko jantung
batasan karakteristik :
2. Keletihan
(misalnya kebiasaan merokok, diet dan
3. Ketidaknyamanan setelah beraktivitas 1. Keefektifan pompa jantung
4. Perubahan elektrokardiogram 2. Status jantung paru olahraga) sebagaimana mestinya.
5. Respon frekuensi jantung abnormal 3. Tingkat ketidaknyamanan d. Instruksikan pasien dan keluarga mengenai
6. Respon tekanan darah abnormal 4. Konservasi energy
pertimbangan khusus terkait aktivitas sehari-
terhadap aktivitas 5. Kelelahan : efek yang mengganggu
Faktor yang berhubungan : 6. Tingkat kelelahan hari (misalnya pembatasan aktivitas dan
7. Istirahat meluangkan waktu istirahat) jika memang
1. Gaya hidup kurang gerak 8. Perawatan diri
2. Imobilitas tepat.
9. Tanda-tanda vital
3. Ketidakseimbangan antara suplai dan 2. Manajemen energy
Outcome yang berkaitan dengan faktor
kebutuhan oksigen a. Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan
yang berhubungan atau outcome
4. Tirah baring
menengah : kelelahan sesuai dengan konteks usia dan
1. Ambulasi perkembangan
2. Ambulasi kursi roda b. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
3. Partisipasi latihan
dibutuhkan untuk menjaga ketahanan
4. Pergerakan status nutrisi : energy
5. Status kesehatan pribadi c. Monitor intake/asupan nutrisi untuk
6. Kebugaran fisik mengetahui sumber energy yang
7. Status pernafasan
adekuatkonsultasikan dengan ahli gizi
mengenai cara meningkatkan asupan energy
dari makanan
d. Instruksikan pasien/SO untuk mrngrnali tanda
dan gejala kelelahan yang memerlukan
pengurangan aktivitas
e. Ajarkan pasien/SO untuk menghubungi tenaga
kesehatan jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang.
3. Bantuan Perawatan Diri
a. Pertimbangkan usia pasien ketika
meningkatkan aktivitas perawatan diri
b. Monitor kemampuan perawatan diri secara
mandiri
c. Berikan lingkungan yang terapeutik dengan
memastikan (lingkungan) yang hangat, santai,
tertutup, dan berdasarkan pengalaman individu
d. Berikan bantuan sampai pasien mampu
melakukan perawatan diri sendiri
e. Bantu pasien menerima kebutuhan pasien
terkait dengan kondisi ketergantungannya
f. Dorong pasien untuk melakukan aktivitas
normal sehari-hari sampai batas kemampuan
g. Dorong kemampuan pasien, tapi bantu ketika
pasien tak mampu melakukannya
h. Ciptakan rutinitas aktivitas perawatan diri.
5 Ansietas NOC NIC
Definisi: perasaan tidak nyaman atau Outcome untuk mengukur penyelesaian 1. Pengurangan kecemasan
kekhawatiran yang samar disertai respons dari diagnosis a. Pertahankan sikap yang tenang dan hati-hati
otonom (sumber sering kali tidak sepesifik 1. Tingkat kecemasan b. Pertahankan kontak mata
atau tidak diketahui oleh individu), 2. Tingkat kecemasan sosial
c. Kurangai stimuli yang menciptakan perasaan
perasaan takut yang disebabkan antisipasi Outcome tambahan untuk mengukur
terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat batasan karakteristik takut maupun cemas
kewaspadaan yang memperingatkan 1. Tingkat agitasi d. Berada disisi klien
individu akan adanya bahaya dan 2. Kontrol kecemasan diri
e. Yakinkan keselamaatan dan keamanan klien
memampukan individu untuk bertindak 3. Kontinensi usus
menghadapi ancaman. 4. Konsentrasi f. Identifikasi orang-orang terdekat klien yang
Batasan Karakteristik 5. Koping bisa membantu klien
Perilaku 6. Pembuatan keputusan
g. Berikan waktu dan tempat untuk menyendiri
1. Agitasi 7. Tingkat delirium
2. Gelisah 8. Kontrol diri terhadap distorsi jika diperlukan
3. Gerakan ekstra pemikiran h. Duduk dan bicara dengan klien
4. Insomnia 9. Risiko kecenderungan perilaku i. Fasilitasi ekspresi marah klien dengan cara
5. Kontak mata yang buruk melarikan diri
6. Melihat sepintas 10. Tingkat kelelahan yang konstruktif
7. Mengekspresikan kekhawatiran 11. Tingkat rasa takut j. Usap dahi klien jika diperlukan.
karena perubahan dalam peristiwa 12. Tingkat rasa takut: anak 2. Teknik menenangkan
hidup 13. Tingkat hiperaktivitas a. Gunakan pendekatan yang tenang dan
8. Penurunan produktifitas 14. Memproses infromasi
meyakinkan
9. Perilaku mengintai 15. Kontrol mual & muntah
10. Tampak waspada 16. Status neurologi: otonomik b. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
Afektif 17. Keluyuran yang aman perilaku klien
1. Berfokus pada diri sendiri 18. Fungsi sensori: taktil c. Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi
2. Distres 19. Tidur
yang akan dirasakan yang mungkin akan
3. Gelisah 20. Kontinensia urin
4. Gugup 21. Tanda-tanda vital dialami klien slama prosedur (dilakukan)
5. Kesedihan yang mendalam Outcome yang berkaitan dengan faktor d. Pahami situasi krisis yang terjadi dari
6. Ketakutan yang berhubungan atau outcome
perspektif klien
7. Menggemerutukkan gigi menengah
8. Menyesal 1. Pemulihan terhadap kekerasan e. Berikan informasi factual terkait diagnosis,
9. Peka 2. Penerimaan: status kesehatan perawatan dan prognosis
10. Perasaan tidak adekuat 3. Adaptasi terhadap disabilitas fisik
f. Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa
11. Putus asa 4. Menahan diri dan agresifitas
12. Ragu 5. Adaptasi anak terhadap perawatan di aman dan mengurangi ketakutan
13. Sangat khawatir rumah sakit g. Dorong keluarga untuk mendampingi klien
14. Senang berlebihan 6. Kepuasan klien: pengajaran dengan cara yang tepat
Fisiologis 7. Kepuasan klien: keberlanjutan
1. Gemetar perawatan h. Berikan objek yang menunjukkan perasaan
2. Peningkatan keringat 8. Kepuasan klien: perawatan psikologis aman
3. Peningkatan ketegangan 9. Status kenyamanan i. Lakukan usapan pada punggung/leher dengan
4. Suara bergetar 10. Status kenyamanan: lingkungan
cara yang tepat
5. Tremor 11. Status kenyamanan: fisik
6. Tremor tangan 12. Status kenyamanan: psikospiritual j. Dorong aktivitas yang tidak kompetitif secara
7. Wajah tegang 13. Status kenyamanan: sosiokultural tepat
Simpatis 14. Tingkat demensia
3. Peningkatan koping
1. Anoreksia 15. Resolusi berduka
a. Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan
2. Diare 16. Perilaku imunisasi
3. Dilatasi pupil 17. Kontrol diri terhadap impuls jangka pendek dan jangka panjang yang tepat
4. Eksitasi kardiovaskular 18. Keparahan infeksi b. Bantu pasien dalam memeriksa sumber-
5. Gangguan pernapasan 19. Keseimbangan gaya hidup
6. Jantung berdebar-debar 20. Menahan diri dari memutilasi sumber yang tersedia untuk memenuhi
7. Kedutan otot 21. Pemulihan terhadap pengabaian tujuan-tujuannya
8. Lemah 22. Kelekatan orang tua – bayi
c. Bantu pasien untuk memecah tujuan yang
9. Mulut kering 23. Kesejahteraan pribadi
10. Peningkatan denyut nadi 24. Pengaturan psikososial: perubahan kompleks menjadi lebih kecil, dengan
11. Peningkatan frekuensi pernapasan kehidupan langkah yang dapat dikelola
12. Peningkatan refleks 25. Adaptasi relokasi
d. Dukung hubungan (pasien) dengan orang
13. Peningkatan tekanan darah 26. Kesadaran diri
14. Vasokonstriksi superfisial 27. Harga diri yang memiliki ketertarikan dan tujuan yang
15. Wajah memerah 28. Identitas seksual sama
Parasimpatis 29. Ketrampilan interaksi sosial
e. Bantu pasien untuk menyelesaikan masalah
1. Anyang-anyangan 30. Kesehatan spiritual
2. Diare 31. Tingkat stres dengan cara yang konstruktif
3. Dorongan segera berkemih 32. Keparahan ketagihan zat f. Berikan penilaian (kemampuan) penyesuaian
4. Gangguan pola tidur 33. Kontrol gejala pasien terhadap perubahan-perunbahan dalam
5. Kesemutan pada ekstremitas
6. Letih citra tubuh, sesuai dengan indikasi
7. Mual g. Berikan penilaian mengenai dampak dari
8. Nyeri abdomen situasi kehidupan pasien terhadap peran dan
9. Penurunan denyut nadi
hubungan (yang ada)
10. Penurunan tekanan darah
11. Pusing h. Dukung pasien untuk mengidentifikasikan
12. Sering berkemih deskripsi yang realistic terhadap adanya
Kognitif
perubahan dalam peran
1. Bloking pikiran
2. Cenderung menyalahkan orang lain i. Berikan penilaian mengenai pemahaman
3. Gangguan konsentrasi pasien terhadap proses penyakit
4. Gangguan perhatian
j. Berikan penilaian dan diskusikan respon
5. Konfusi
6. Lupa alternative terhadap situasi (yang ada)
7. Melamun 4. Bimbingan antisipasif
8. Menyadari gejala fisiologis 5. Manajemen demensia
9. Penurunan kemampuan untuk belajar 6. Manajemen demensia: memandikan
10. Penurunan kemampuan untuk 7. Manajemen demensia: keluyuran
memecahkan masalah 8. Bantuan pemeriksaan
11. Penurunan lapang persepsi 9. Menghadirkan diri
12. Preokupasi 10. Terapi relaksasi
Faktor Yang Berhubungan 11. Pengurangan stres relokasi
1. Ancaman kematian 12. Peningkatan keamanan
2. Ancama status terkini 13. Perawatan penggunaan zat terlarang
3. Hereditas 14. Terapi validasi
4. Hubungan interpersonal Pilihan Intervensi Tambahan:
5. Kebutuhan yang tidak dipenuhi 1. Manajemen alergi
6. Konflik nilai 2. Bantuan kontrol marah
7. Krisis maturasi 3. Terapi bantuan hewan
8. Krisis situasi 4. Terapi kesenian
9. Pajanan pada toksin 5. Manajemen asma
10. Penularan interpersonal 6. Latihan autogenik
11. Penyalahgunaan zat 7. Manajemen perilaku: menyakiti diri
12. Perubahan besar (mis., status 8. Biofeedback
ekonomi, lingkungan, status 9. Persiapan melahirkan
kesehatan, fungsi peran, status peran) 10. Konseling
13. Riwayat keluarga tentang ansietas 11. Intervensi krisis
14. Stresor 12. Pengalihan
13. Pencegahan melarikan diri
14. Dukungan emosional
15. Manajemen energi
16. Manajemen lingkungan
17. Peningkatan latihan
18. Konseling genetik
19. Fasilitasi proses berduka
20. Imajinasi terbimbing
21. Perawatan kehamilan risiko tinggi
22. Hipnosis
23. Peresepan obat
24. Fasilitasi meditasi
25. Terapi musik
26. Manajemen sindrom pre menstruasi (PMS)
27. Relaksasi otot progresif
28. Terapi reminiscence
29. Manajemen teknologi
30. Fasilitasi hipnosis diri
31. Dukungan kelompok
32. Pengajaran: individu
33. Pengajaran: preoperatif
34. Pengajaran: peresepan obat-obatan
35. Pengajaran: prosedur / perawatan
36. Konsultasi melalui telepon
37. Terapi trauma: anak
38. Perawatan inkontinensia urin: enuresis
39. Fasilitasi kunjungan
40. Monitor tanda-tanda vital
6 Risiko Infeksi NOC NIC
Definisi : Rentan mengalami invasi dan Outcome untuk Menilai Dan Mengukur 1. Manajemen alergi
multiplikasi organisme patogenik yang Kejadian Aktual dari Diagnosis 2. Pencegahan perdarahan
dapat mengganggu kesehatan. 3. Pengurangan perdarahan
1. Keparahan Infeksi
Faktor Risiko 2. Keparahan Infeksi: baru lahir 4. Pengurangan perdarahan: uterus antepartum
Outcome yang Berhubungan dengan 5. Pengurangan perdarahan: gastrointestinal
5. Kurang pengetahuan untuk 6. Pengurangan perdarahan: nasal
Faktor Risiko
menghindari pemajanan pathogen 7. Pengurangan perdarahan: uterus postpartum
6. Malnutrisi 1. Penyembuhan luka bakar 8. Pengurangan perdarahan: luka
7. Obesitas 2. Kontrol risiko Komunitas: Penyakit 9. Pemberian produk produk darah
8. Penyakit kronis (mis., diabetes Menular 10. Manajemen cairan
mellitus) 3. Fungsi Gastrointestinal 11. Monitor cairan
9. Prosedur invasive 4. Akses Hemodialisis 12. Resusitasi cairan
Pertahanan Tubuh Primer Tidak Adekuat 5. Konsekuensi Imobilitas: Fisiologi 13. Pengaturan hemodinamik
6. Status imunitas 14. Manajemen hipovolemi
1. Gangguan integritas kulit 7. Prilaku imunisasi
2. Gangguan peristalsis 15. Kontrol infeksi
8. Pengetahuan: Manajemen Penyakit 16. Perlindungan infeksi
3. Merokok Akut
4. Pecah ketuban dini 17. Terapi oksigen
9. Pengetahuan: manajemen penyakit 18. Identifikasi risiko
5. Pecah ketuban lambat kronik
6. Penurunan kerja siliaris 19. Pencegahan Syok
10. Status maternal: antepartum 20. Surveilans
7. Perubahan pH sekresi 11. Status maternal: intrapartum
8. Stasis cairan tubuh 21. Monitor tanda-tanda vital
12. Status maternal: Postpartum
Pertahanan tubuh sekunder tidak adekuat Pilihan intervensi tambahan :
13. Respon pengobatan
1. Imunosupresi 14. Status nutrisi 1. Manajemen anafilaksis
2. Leukopenia 15. Status nutrisi: asupan nutrisi 2. Perawatan jantung
3. Penurunan hemoglobin 16. Kesehatan mulut 3. Manajemen alat akses vena sentral
4. Supresi respons inflamasi (mis., 17. Keparahan cedera fisik 4. Perawatan sirkulasi: insufisiensi arteri
interleukin 6 [IL-6], C-reactive 18. Status pernafasan: kepatenan jalan 5. Perawatan sirkulasi: insufisiensi vena
protein [CRP]) nafas 6. Perawatan emboli: paru-paru
5. Vaksinasi tidak adekuat 19. Status pernafasan: ventilasi 7. Manajemen hipoglikemi
Pemajanan Terhadap Patogen Lingkungan 20. Kontrol risiko 8. Pemasangan infuse
21. Control risiko: Proses infeksi 9. Terapi intravena (IV)
Meningkat 22. Kontrol Risiko: Penyakit Menular 10. Pemberian obat
Seksual (PMS) 11. Monitor pernafasan
1. Terpajan pada wabah 23. Deteksi risiko
24. Manajemen diri: Penyakit kronik
25. Prilaku berhenti merokok
26. Pemulihan pembedahan:
penyembuhan
27. Pemulihan pembedahan: segera
setelah operasi
28. Integritas jaringan: Kulit & Membran
Mukosa
29. Berat badan: Massa Tubuh
30. Penyembuhan luka: primer
31. Penyembuhan luka: sekunder