Kimia Analisa Terapan
Kimia Analisa Terapan
Oleh :
Poppy Febriani
1608103010020
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
OKTOBER, 2019
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Tujuan ............................................................................................ 2
1.3. Manfaat .......................................................................................... 2
1.2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui cara uji kadar fosfat dengan
spektrofotometer secara asam askorbat berdasarkan SNI 06-6989.31-2005.
1.3. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara uji kadar
fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat berdasarkan SNI 06-6989.31-
2005.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.4. Perhitungan
Kadar fosfat (mg P/L) = C x fp….(1)
Dengan pengertian:
C adalah kadar yang didapat dari hasil pengukuran
Fp adalah faktor pengenceran
3.5. Pembahasan
Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri
maupun tempat umum lainnya. Pada umumnya, air limbah mengandung bahan-bahan
yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan
hidup (Notoatmojo, 2003). Salah satu bahan kimia yang dapat membahayakan adalah
fosfat (PO4). Fosfat berasal dari detergen limbah cair dan pestisida serta insektisida dari
lahan pertanian. Fosfat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat,
polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk
terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme dalam air (Peavy et al., 1986).
Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat mempengaruhi keseimbangan ekosistem
perairan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis fosfat dalam air limbah menggunakan
metode asam askorbat dengan spektrofotometer sesuai dengan SNI 06-6989.31-2005.
Prinsip yang digunakan dalam metode analisis ini adalah dalam suasana asam,
ammonium molibdat dan kalium antimonil tartrat bereaksi dengan ortofosfat
membentuk senyawa asam fosfomolibdat kemudian direduksi oleh asam askorbat
menjadi kompleks biru molibden (Badan Standarisasi Nasional, 2005).
Berdasarkan SNI 06-6989.31-2005 terdapat beberapa hal yang harus dilakukan
untuk melakukan uji kadar fosfat di dalam air limbah. Langkah pertama yang dilakukan
adalah pembuatan larutan induk fosfat 500 mg P/L. Larutan induk fosfat berfungsi
untuk membuat larutan baku yang memiliki konsenttrasi yang lebih rendah. Selanjutnya
adalah pembuatan larutan baku fosfat 10 mg P/L, dimana larutan ini akan digunakan
untuk pembuatan larutan kerja atau larutan standar. Larutan standar adalah larutan yang
telah diketahui konsentrasinya. Dalam uji kadar fosfat konsentrasi larutan standar yang
digunakan adalah 0,0 mg P/L; 0,2 mg P/L; 0,4 mg P/L, 0,6 mg P/L; 0,8 mg P/L dan 1,0
mg P/L. Larutan standar fosfat dibuat bertujuan untuk pembuatan kurva kalibrasi,
dimana kurva kalibrasi merupakan grafik yang membentuk garis lurus yang menyatakan
hubungan antara konsentrasi dari sampel dengan respon dari instrumen. Pembuatan
kurva kalibrasi dilakukan dengan cara larutan kerja dari masing-masing konsentrasi
dipipet sebanyak 50 mL dan dimasukkan kedalam erlenmeyer, setelah itu ditambahkan
indikator fenolftalein agar terjadi perubahan warna merah muda. Kemudian
ditambahkan H2SO4 5N sampai warna hilang. Selanjutnya ditambahkan larutan
campuran dan dilanjutkan dengan pengukuran absorbansi dengan menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 880 nm. Hasil data absorbansi yang
diperoleh dari pengukuran larutan kerja atau larutan standar diplotkan dalam bentuk
kurva kalibrasi guna menentukan konsentrasi pada sampel air limbah.
Analisis sampel air limbah dengan menggunakan metode asam askorbat
dilakukan dengan pemipetan sampel air limbah sebanyak 50 mL kedalam erlenmeyer
dan dilakukan secara duplo yang bertujuan untuk kontrol keteliana analisis. Selanjutnya,
ditambahkan indikator fenolftalein untuk menghasilkan warna merah mudah dan
ditambahkan H2SO4 5N sampai warna merah muda hilang. Kemudian sampel air limbah
dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang
gelombang 880 nm. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang tersebut karena
880 nm merupakan panjang gelombang maksimum dari asam askorbat. Pada metode
asam askorbat, digunakan oksidator asam askorbat sehingga terbentuk senyawa
heteropoly acid-phosphomolybdic acid dalam suasana asam. Hasil pengukuran
absorbansi sampel air limbah ditentukan konsentrasinya dengan menggunakan
persamaan (1). Kisaran kadar fosfat yang diperbolehkan sesuai dengan SNI 06-6989.31-
2005 adalah 0,01 mg P/L – 1,0 mg P/L. Apabila kadar fosfat yang terdapat pada sampel
air limbah kurang dari kisaran atau lebih dari kisaran maka akan merusak ekosistem
perairan. Menurut Effendi (2003), keberadaan fosfat yang disertai dengan keberadaan
nitrogen secara berlebihan dapat menstimulir ledakan pertumbuhan alga di perairan.
Alga yang berlimpah dapat membentuk lapisan pada permukaan air dan dapat
menghambat penetrasi oksigen dan cahaya matahari sehingga menyebabkan kerusakan
pada ekosistem perairan. Apabila kadar fosfat dalam air rendah (< 0,01 mg P/L) maka
pertumbuhan ganggang akan terhalang, keadaan ini dinamakan dengan oligotrop.
BAB IV
KESIMPULAN
Alaerts, G., dan Sri, S., S. (1987). Metode Penelitian Air. Usaha Nasional, Surabaya.
Boyd, C. E. dan Tucker, E. S. (1982). Water Quality and Soil Analyses for Aquaculture.
Alabama Agriculture Experiment Station, Auburn University.
Cottam, T. (1969). Research for Establishment of Water Quality Criteria for Aquatic
Life. Reprint Transac of the 2nd Seminar on Biology, April 20-24, Ohio.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan
Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Siregar, A., dan Sakti. (2005). Instalasi Pengolahan Air Limbah. Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
Purnama, P., dan Dyah, I. K. (2014). Penentuan Batas Deteksi (Lod) Dan Batas
Kuantitasi (Loq) pada Pengukuran Fosfat (Po4-P) dalam Air Tawar dengan
Metode Asam Askorbat. Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber
Daya Ikan-Jatiluhur