Tugas Matakuliah. Ekonomi Politik Media. Dr. Udi Rusadi.
Analisis Dynamic Co orientasi Sistenable Devolepmen Desa Wisata.
(Studi kasus penetapan dan pembangunan desa wisata di kabupaten Sumbawa) Oleh: Sofyan Haryadi Nim : 201731019 Abstrak
Kebijakan politik Gebernur nusa tenggara barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah
melalui surat keputusan No. 99 tahun 2019 tentang penetapan sembilan puluh sembilan desa wisata di provinsi NTB. Sembilan diantaranya di kabupaten Sumbawa meliputi: Desa Batu Dulang, Desa Marenteh, Desa Lantung, Pulau Bungin, Desa Labu Jamu, Desa Labu Pade, Desa Labu Aji. Desa Lenanggguar dan Desa Teluk Santong. Kebijakan pembangunan desa wisata selaras dengan nawacita presiden terpilih Ir. Jokowi Dodo meletakkan desa pilar pembangunan nasional. Interpensi pembangunan desa wisata diharapkan dapat meningkatan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat, memilihara, melindungi, mengembangkan ketrampilan dibidang kepariwisataan. Bahwa cara demografis kabupaten sumbawa berada diantara pulau Lombok dan Flores selalu ramai dikunjungi wisatawan domestic dan mancanegara dalam upaya mewujudkan Visit Lombok Sumbawa yers. Pro kontra penetapan desa wisata, pembangunan mulai terasa. Sejumlah pihak mulai angkat bicara, mempertanyakan kreteria penetapan desa wisata, keberlangsungan pembangunan. Klaim desa A lebih potensial dari desa B mewarnai kepentingan para pihak. Kepala dinas pariwisata NTB H. Lalu Pauzal menegaskan tahun ini dinas pariwisata NTB menetapkan anggaran pembangunan desa wisata sebesar Rp. 400.000.000.00., untuk masing masing desa yang bersumber dari APBD provinsi, (sumber https///radarlombok.co.id). Total keseluruhan anggaran pembangunan sembilan desa wisata di kabupaten Sumbawa Besar sebesar tahun 2019-2020 sebesar Rp. 3.600.000,000,00. Anggaran bisa jadi bertambah atau sebaliknya di tahun berikutnya. Sukses tidaknya kebijakan pembangunan desa wisata sangat ditentukan oleh dukungan para pihak. Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah desa lembaga keuangan (bank), pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat dalam pengertian yang luas. Menyatukan persepsi antar pihak terkait tentang kreteria desa wisata, perencanaan pembangunan desa wisata yang berkelanjutan. Permasalah penelitian. Kebijakan pemerintah provinsi menetapkan kreteria desa wisata haru ditinjau kembali, dibedah dalam diskusi tematik dengan melibatkan semua unsur. Langkah ini sangat menentukan perencanaan pembangunan desa wisata dan dukungan para pihak. Melalui co orientasi Taylor Fakus dua orang pada objek umum (topik isu keprihatinan situasi,gagasan, tujuan, orang lain, kelompok bersama sama memberikan makana yang sesuai terhadap objek Stephen W Littlejhon (2009: 367:268). Pertanyaan penelitian.1. Bagaimana skema dynamic co orintasi komunikasi nedd assesmen sisteneble development desa wisata.?.2. Bagaimana skema dynamic kriteria penetapan, perencanaan pembangunan desa wisata yang berkelanjutan? Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif dengan konsep berpikir soft system methodology (SSM. Checkland:1084) Kywod: Komunikasi desa wisata.