Anda di halaman 1dari 102

BUKU AJAR PEMBELAJARAN MATA KULIAH

MATERIAL KOMPOSIT
Kode mata kuliah : TL 141381
Semester: 8
Kredit: 3 SKS
Kelas: A

Oleh Dosen :
Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, S.T., M.Sc.
NIP. 19801207 2005 01 1 004
PERKULIAHAN
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2010
BUKU AJAR:
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNIK PROSES
MATERIAL KOMPOSIT

MEKANIKAMIKRO DAN SIFAT MEKANIK
MATERIAL KOMPOSIT
• Material komposit berpenguat serat memiliki sifat mekanik tertentu
• Orientasi serat, komposisi/konsentrasi serat dan distribusi serat
mempengaruhi sifat mekanik komposit berpeguat serat
• Orientasi (arah) serat terdiri
• Arah Paralel terhadap sumbu longitudinal
• Arah longitudinal (0)
• Arah transversal (90)
• Arah acak
• Ukuran serat terdiri dari
• Kontinu (panjang)
• Diskontinu (pendek)
• Komposit berpenguat serat memiliki serat
satuarah/unidireksional/satudireksi dengan arah tertentu
• Sifat mekanik material komposit berpenguat serat berupa anistropik
(takisotropik)
• Sifat Anisotropik memiliki sifat yang tidak sama terhadap arah
• Sifat Anisotropik dipengaruhi arah
• Sifat mekanik material komposit berpenguat serat dipengaruhi arah serta
• Sifat mekanik material komposit ditentukan menggunakan persamaan/tool aturan
pencampuran (rule of mixture)
• Aturan pencampuran berupa sifat teknik komposit yang dipengaruhi oleh komponen
komposit
• Rule of mixture berupa sifat teknik komposit yang dipengaruhi oleh komposisi volume
(fraksi volume) komponen
• Rule of mixture (ROM) bekerja pada situasi komposit sederhana
• Persamaan yang lebih presisi menggunakan teori elastisitas
Sifat mekanikamikro komposit berpenguat serat longitudinal
• Komposit berpenguat serat arah longitudinal memiliki sifat mekanik
tertentu
• Asumsi dimensi komposit berupa bidang (plane) dan berdeformasi
dengan bentuk bidang (plane)
• Pemodelan/perhitungan sifat mekanik komposit longitudinal
berdasarkan komponen serat
• Gaya/beban diaplikasikan/bekerja pada arah longitudinal (0) serat
• Model komposit berpenguat serat longitudinal berupa model Voigt
• Sifat mekanikamikro komposit berpenguat serat longitudinal memiliki
asumsi komponen komposit adesif (menempel) yang sempurna, nilai rasio
Poisson yang sama dan deformasi elongasi longitudinal yang sama
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki gaya/beban berupa
penjumlahan/resultan seri komponen
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki regangan yang sama
(isostrain/regangansama)
• Simbol tulisan cl adalah komposit longitudinal
• Simbol tulisan m adalah matriks
• Simbol tulisan f adalah serat
• Komponen Komposit memiliki dimensi panjang yang sama
• Dimensi bidang komposit serat longitudinal

tebal

lebar
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki gaya (P/F), regangan
() dan tegangan () tertentu Fcl  F f  Fm
F  A
Fcl   cl Acl
Ff   f Af
Fm   m Am
l
 f   m   cl 
l
 cl  Ecl  cl
 f  E f  f  E f  cl
 m  Em m  Em cl
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki persamaan
pencampuran (rule of mixture) sifat kekuatan tarik
• Asumsi dimensi komposit memiliki panjang yang sama
Fcl  F f  Fm
 cl Acl   f A f   m Am
F  A  EA
Af Am
 cl   f m Ff E f E f
Acl Acl 
lc  l f  l m Fm tct
Af
 Vf
Acl
Am
 Vm
Acl
 cl   f V f   mVm
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki persamaan
pencampuran (rule of mixture) sifat modulus elastisitas
 cl   f V f   mVm
Ecl  cl  E f  f V f  Em mVm
Ecl  cl  E f  clV f  Em clVm
Ecl  E f V f  EmVm
Ecl  E f V f  Em (1  V f )
Ecl  E11 untuk komposit la min at
Vm  V f  1
• Sifat mekanikmikro berhubungan dengan sifat mekanikmakro
(mekanika laminat)
Sifat mekanikamikro komposit berpenguat serat transversal
• Komposit berpenguat serat arah transversal memiliki sifat mekanik
tertentu
• Asumsi dimensi komposit berupa bidang (plane) dan berdeformasi
dengan bentuk bidang (plane)
• Pemodelan/perhitungan sifat mekanik komposit transversal
berdasarkan komponen serat
• Gaya/beban diaplikasikan/bekerja pada arah transversal (90o) serat
• Model komposit berpenguat serat transversal berupa model Reuss
• Sifat mekanikamikro komposit berpenguat serat transversal memiliki
asumsi komponen komposit adesif (menempel) yang sempurna, nilai rasio
Poisson yang sama dan deformasi elongasi longitudinal yang sama
• komposit berpenguat serat transversal memiliki gaya/beban berupa
penjumlahan/resultan paralel komponen
• komposit berpenguat serat transversal memiliki tegangan yang sama
(isostress/tegangansama)
• Simbol tulisan ct adalah komposit transversal
• Simbol tulisan m adalah matriks
• Simbol tulisan f adalah serat
• Komponen komposit memiliki dimensi panjang yang sama
• komposit berpenguat serat transversal memiliki gaya (P/F), regangan
(), tegangan () dan tebal tertentu 1  V f  Vm
Fct Ff Fm
F  A
Fct   ct Act
Ff   f Af
Fm   m Am
 f   m   ct
 ct  Ect  ct
 f  E f  f  E f  ct
 m  Em m  Em ct
tct  t m  t f
• komposit berpenguat serat transversal memiliki persamaan
pencampuran (rule of mixture) sifat modulus tarik
• Asumsi dimensi komposit memiliki panjang yang sama
tct t m t f
 
tct tct tct tct t m t m t f t f
 ct    tm
tct t m tct tct tct Vm 
tct  ct m f
tm tf  Vm  Vf
 ct   m   f tf Ect Em Ef
tct tct Vf 
tct 1 Vm V f 1
  
Ect Em E f E22
• Sifat teknik arah longitudinal dan arah transversal komposit serat
• Sifat mekanik komposit berpenguat serat longitudinal dan transversal
• Persamaan pencampuran (Rule of mixture) merupakan
rumus/persamaan/model untuk menentukan Sifat mekanik komposit
berpenguat serat
• Persamaan pencampuran menunjukkan bahwa sifat mekanik
komposit dipengaruhi oleh sifat mekanik komponen dan komposisi
komponen
• Persamaan mekanikmikro yang lebih komprehensif menggunakan
teori elastisitas
• Modulus elastisitas komposit merupakan pencampuran modulus elastisitas serat
dan modulus elastisitas matriks
• Modulus elastisitas serat lebih tinggi daripada modulus elastisitas matriks
• Sifat mekanik modulus elastisitas komposit berpenguat serat longitudinal (E11)
berbeda dengan Sifat mekanik modulus elastisitas komposit berpenguat serat
transversal (E22)
• Modulus elastisitas komposit berpenguat serat longitudinal (E11) lebih tinggi
daripada modulus elastisitas komposit berpenguat serat transversal (E22)
• Plot perbandingan modulus elastisitas komposit berpenguat serat longitudinal
(E11) terhadap modulus elastisitas komposit berpenguat serat transversal (E22)
dipengaruhi oleh komposisi serat
• Peningkatan komposisi serat (fraksi volume serat) meningkatkan modulus
elastisitas komposit
• modulus elastisitas komposit berpenguat serat longitudinal (E11) dan
modulus elastisitas komposit berpenguat serat transversal (E22)
• Komposit serat memiliki sifat takisotropik
• Komposit berpenguat serat selurus memiliki sifat teknik dan efek penguatan
(peningkatan kekuatan) serat maksimum dengan kondisi serat pada arah selurus
longitudinal (paralel)
• Efek penguatan serat maksimum memiliki efisiensi penguatan serat bernilai satu
(uniti)
• Komposit berpenguat serat selurus memiliki sifat teknik dan efek penguatan
(peningkatan kekuatan) serat rendah (minimum) dengan kondisi serat pada arah
selurus transversal
• Komposit berpenguat serat selurus memiliki sifat teknik dan efek penguatan
(peningkatan kekuatan) serat antara maksimum dan minimum dengan kondisi
serat pada antara arah selurus longitudinal (paralel) dan arah seluruh transversal
• Efek penguatan serat minimum memiliki efisiensi penguatan serat bernilai nol
• Serat dapat dikumpulkan dalam bentuk lembaran
• Sejumlah kumpulan serat dalam bentuk lembaran (lapisan) yang
disusun secara atas-bawah adalah komposit laminar
• Sifat ekonomis, modulus dan densitas komposit serat
• Nilai ekonomis dan volume komponen komposit serat karbon
• UNTUK PEMAHAMAN : suatu material polimer terdiri dari matriks dan serat.
Matriks memiliki modulus sebesar Em. Serat memiliki modulus sebesar Ef (sesuai
gambar). Tentukanlah sifat mekanik modulus komposit dengan (a) serat
longitudinal dengan fraksi volume 40% dan (b) serat transversal dengan volume
sebesar 40%
• JAWABAN :
• Modulus matriks bernilai 1
• Modulus serat bernilai 10
• Modulus serat lebih tinggi daripada modulus matriks
• (a) modulus komposit berpenguat serat longitudinal dengan fraksi volume 40%
adalah 5
• (b) modulus komposit berpenguat serat transversal dengan volume sebesar 40%
adalah 1,5
• UNTUK PEMAHAMAN : suatu material komposit berpenguat kaca kontinu dan selurus
mengandung serat kaca sebesar 40% volume. Serat kaca memiliki modulus elastisitas
sebesar 10 x 106 psi (69 x 103 MPa) dan matriks resin poliester ketika mengeras memiliki
modulus sebesar 5.0 x 105 psi (3.4 x 103 MPa)
• A) hitunglah modulus elastisitas dengan arah serat longitudinal
• B) jika luas bidang potong komposit sebesar sebesar 0.4 in.2 (258 mm2) dan tegangan
sebesar 7000 psi (48.3 MPa) bekerja pada arah longitudinal, berapakah nilai beban/gaya
yang diterima/ditahan oleh fasa serat dan matriks?
• C) tentukan regangan pada bagian B
• D) asumsi kekuatan tarik sebesar 500,000 and 10,000 psi (3.5 x 103 dan 69 MPa) untuk
serat kaca dan resin poliester, hitunglah kekuatan tarik longitudinal komposit serat
• E) tentukanlah modulus elastisitas pada arah transversal
• JAWABAN
• A) modulus elastisitas longitudinal komposit dihitung menggunakan
persamaan pencampuran
Ecl  EmVm  E f V f

Ecl  3,4 x0,6  69 x0,4  30GPa 4,3 x106 psi 
• B) gaya pada serat dan gaya pada matriks dihitung menggunakan gaya
komposit  c  Ec  c
Fc  Fm  F f Fc  Ac Ec c
Ff  Af E f  f
Fc  Ac c Fm  Am Em m
Fc  250 x50  12.500 N  2900lb f Fc  Fm  F f
Ff E fVf
 12.500  Fm  13,5 Fm
Fm EmVm
Fm  860 N  200lb f
Ff 69 x0,4
  13,5 F f  Fc  Fm  12.500  860
Fm 3,4 x0,6
F f  13,5 Fm F f  11.640 N  2700lb f
• C) regangan pada serat dan gaya pada matriks dihitung menggunakan Hukum Hooke
m
m  Am  Vm Ac 
Em
f Am  0,6 x 250  150mm 2  0,24in 2
f 
Ef
Fm 860
m    5,73MPa  833 psi
Ff Am 150
f 
Af
A f  V f Ac  m 5,73
m    1,69 x10 3

A f  0,4 x 250  100mm 2  0,16in 2 Em 3,4 x103

Ff 11.640 f 116,4
f    116,4 MPa  16.875 psi f    1,69 x10 3

Af 100 Ef 3,4 x103


• D) kekuatan tarik longitudinal komposit serat ditentukan
menggunakan persamaan pencampuran

(TS ) c  (TS ) m Vm  (TS ) f V f


(TS ) c  69 x0,6  3,5 x106 x0,4  1.420MPa  206 x103 psi
• E) modulus elastisitas transversal komposit serat ditentukan
menggunakan rule of mixture
Em E f 3,4 x69
Ect    5,5GPa  0,81x106 psi
Vm E f  V f Em 0,6 x69  0,4 x3,4
Pengaruh Panjang Serat terhadap Sifat Mekanik Komposit
• Komposit yang banyak digunakan berupa komposit berpenguat serat
• Komposit berpenguat serat memerlukan disain (perancangan)
• Disain digunakan untuk merancang sifat teknik komposit
• Disain sifat teknik komposit menggunakan persamaan pencampuran
• Disain sifat teknik komposit berupa perancangan sifat kekuatan spesifik
(rasio kekuatan tarik terhadap gravitasi spesifik) dan modulus spesifik (rasio
modulus terhadap gravitasi spesifik)
• Komposit berpenguat serat memiliki kekuatan spesifik yang tinggi dan
modulus spesifik yang tinggi karena menggunakan serat dengan kekuatan
yang tinggi dan densitas yang rendah serta matriks dengan kekuatan yang
cukup cukup dan densitas yang rendah
• Sifat mekanik komposit serat dipengaruhi oleh sifat teknik serat dan derajat
transmisi (perpindahan) beban dari matriks ke serat
• Matriks mengikat serat, menerima beban/gaya luar dan memindahkannya
(transmisi) ke ikatan antarmuka hingga ke serat
• Beban mengakibatkan deformasi pada material komposit
• Perilaku Deformasi komposit tertentu memiliki asumsi komposit dengan
komponen serat bersifat modulus yang tinggi dan komponen matriks
bersifat modulus yang rendah
• Perilaku deformasi Komposit memiliki Asumsi komponen serat-matriks
berikat secara sempurna dan rasio poisson komponen serat-matriks
bernilai sama
• Transmisi (perpindahan) beban pada komposit menghasilkan deformasi komposit
pada matriks, deformasi pada serat, deformasi pada ujung serat dan deformasi
pada ikatan antarmuka serat-matriks
• Perilaku Deformasi ditunjukkan sebagai gambar garis deformasi
• Perilaku deformasi serat dan matriks berbeda karena perbedaan sifat modulus
material serat dan matriks
• Garis deformasi berupa garis lurus dan garis lurus yang berpindah (distorsi)
• Garis yang berpindah menunjukkan terjadinya regangan geser dan tegangan
geser
• Deformasi pada ujung serat bernilai rendah dan sama dengan deformasi pada
matriks. Transmisi beban dari matriks ke serat bernilai rendah pada ujung serat
• Deformasi pada ikatan antarmuka serat-matriks di sepanjang serat bernilai tinggi.
Transmisi beban dari matriks ke serat bernilai tinggi pada sepanjang serat
• Pola deformasi material komposit
• Panjang serat mempengaruhi deformasi dan kekuatan komposit
• Panjang serat diperlukan untuk kekuatan dan kekakuan (nilai
modulus) material komposit
• Terdapat kriteria kondisi beban, panjang serat, kekuatan dan
kekakuan material komposit
• Panjang kritis adalah panjang minimun untuk menghasilkan kekuatan
dan kekakuan maksimum
• Perilaku Kekuatan komposit tertentu memiliki asumsi komposit
dengan komponen serat bersifat elastik dan komponen matriks
bersifat plastik
• Gaya yang terjadi komposit pada batas lulus berupa kesetimbangan
gaya
F  0
F f  Fm  0
d 2 l
f   yd
4 2
l f

d 2 y
• Serat menerima beban pada kedua ujung sehingga dimensi serat
berupa l/2 (dimensi di posisi tengah serat)
• Tegangan kerja bekerja di sepanjang dimensi serat l/2
• Tegangan kerja maksimum terjadi pada posisi dimensi serat l/2
sebagai dimensi kritis
• Panjang kritis (lc) serat dipengaruhi oleh diameter (d) serat, kekuatan
(f*) serat dan kekuatan interfasial matriks-serat komposit (c) atau
kekuatan mulur matriks (salah satu dengan nilai lebih kecil yang
dipakai)
fd
lc 
2 c
• Komposit berpenguat serat kaca dan Komposit berpenguat serat karbon
memiliki panjang kritis sebesar 1 mm
• Panjang kritis memiliki faktor pengali 20 sampai 150 kali diameter serat
• Komposit berpenguat serat memiliki beberapa kondisi
• Ketika kondisi panjang serat lebih kecil panjang kritis (lf<lc) kondisi
tegangan luar sebesar f* maka profil tegangan terhadap panjang serat
menghasilkan tegangan kerja maksimum di bawah (di luar) panjang serat
• deformasi matriks dan serat memiliki nilai yang sama dan tegangan kerja
merupakan tegangan serat tidak maksimum
• Tegangan kerja komposit : l
 f  2   fu
d
• Ketika kondisi panjang serat sebesar panjang kritis (lf=lc) dan
tegangan luar sebesar f* maka profil tegangan terhadap panjang
serat menghasilkan tegangan kerja maksimum hanya pada sumbu
pusat panjang serat
• Ketika kondisi panjang serat lebih besar panjang kritis (lf>lc) dan
tegangan luar sebesar f* maka profil tegangan terhadap panjang
serat menghasilkan tegangan kerja maksimum pada panjang serat
• Peningkatan panjang serat meningkatkan efektivitas tegangan kerja
maksimum dan menghasilkan tegangan kerja maksimum bekerja di
panjang serat
• Ketika panjang serat lebih besar panjang kritis, deformasi matriks dan
serat memiliki nilai yang sama dan tegangan kerja merupakan
tegangan serat maksimum
• Tegangan kerja komposit :
lc
 f  2   fu
d
• Profil
distribusi
tegangan
komposit
terhadap
panjang
serat
• Serat kontinu berupa serat dengan panjang lebih besar daripada panjang
kritis (lf >> lc). Umumnya, serat kontinu memiliki panjang serat dengan
faktor pengali sebesar 15 (lf>15 lc)
• Serat diskontinu (serat pendek) berupa serat dengan panjang lebih kecil
daripada panjang kritis (lf<lc)
• Serat diskontinu memiliki pola deformasi komposit berupa deformasi
matriks dan sedikit deformasi serat
• Komposit serat diskontinu memiliki transmisi beban dari matriks ke serat
bernilai kecil. Serat memiliki efek penguatan yang rendah
• Efek penguatan yang tinggi membutuhkan serat kontinu
• Perilaku Komposit serat pendek mirip dengan komposit partikulat
Komposit Berpenguat Serat Diskontinu dan Selurus
• Komposit berpenguat serat diskontinu memiliki efisiensi penguatan
(reinforcement) yang rendah
• Namun, Komposit berpenguat serat diskontinu (pendek) memiliki
kelebihan proses manufaktur yang mudah dan relatif sifat teknik seragam
• komposit berpenguat serat diskontinu (pendek) memiliki sifat kekuatan
tarik dan modulus elastisitas dengan nilai 50% hingga 90% terhadap sifat
teknik komposit berpenguat serat kontinu
• komposit berpenguat serat diskontinu (pendek) digunakan untuk beberapa
aplikasi
• komposit berpenguat serat diskontinu (pendek) yang banyak digunakan
berupa komposit berpenguat serat kaca chop
• komposit berpenguat serat diskontinu (pendek) yang banyak
digunakan berupa komposit berpenguat serat kaca chop
• Serat chop merupakan serat pendek hasil pemotongan
• komposit berpenguat serat diskontinu (pendek) memiliki beberapa
kondisi
• Ketika kondisi panjang serat pendek lebih besar panjang kritis (lf>lc)
dan distribusi seragam maka sifat kekuatan tarik longitudinal memiliki
persamaan pencampuran
 lc 
(TS ) c  (TS ) f V f 1    (TS )'m (1  V f )
 2l 
 l 
(TS ) cl  (TS ) f V f 1  c   (TS )'m Vm
 2l 
• (TS)f adalah kekuatan tarik serat pendek
• (TS)’m adalah kekuatan tarik matriks
• Ketika kondisi panjang serat pendek lebih kecil panjang kritis (lf<lc)
dan distribusi seragam maka sifat kekuatan tarik longitudinal memiliki
persamaan pencampuran
l c
(TS ) c  V f  (TS )'m (1  V f )
d
l
(TS ) cl  c V f  (TS )'m Vm
d

• Sifat kekuatan tarik longitudinal komposit dipengaruhi oleh diameter


serat
• Komposit berpenguat serat pendek acak memiliki aplikasi untuk
kondisi beban multiarah (banyakarah)
• Komposit berpenguat serat pendek memiliki sifat mekanik isotropik
• Umumnya, Efisiensi penguatan serat pendek memiliki efisiensi
penguatan serat bernilai satu perlima
Komposit Berpenguat Serat Diskontinu dan Acak
• Komposit berpenguat serat diskontinu dan acak digunakan untuk
komposit dengan arah serat acak
• Komposit berpenguat serat diskontinu dan acak memiliki relatif sifat
teknik yang seragam dan proses manufaktur yang mudah
• Komposit berpenguat serat diskontinu dan acak memiliki sifat teknik
lebih rendah daripada komposit berpenguat serat diskontinu dan
selurus
• sifat modulus elastik memiliki persamaan pencampuran
• K adalah parameter efisiensi serat
• K dipengaruhi oleh fraksi volume (Vf) dan rasio modulus
serat/modulus matriks (Ef/Em)

Ec  KE f V f  EmVm
• Sifat teknik komposit serat kaca
• Efisiensi penguatan komposit serat
ANTARMUKA
• Antarmuka adalah daerah perantara antara daerah besar dan daerah kecil
• Antarmuka berupa komponen perantara antara komponen besar dan komponen
kecil
• Antarmuka berupa daerah perantara antara komponen matriks dan komponen
pengisi
• Secara strukturmikro, Antarmuka merupakan lapisan tipis permukaan antara
komponen matriks dan komponen pengisi
• Pertemuan antara Komponen matriks dan komponen pengisi membentuk daerah
diskontinu (takkontinu/taksama)
• Antarmuka merupakan daerah diskontinu antara komponen matriks dan
komponen pengisi
• Bentuk antarmuka berupa daerah diskontinu tajam atau daerah diskontinu
gradual (bertahap)
• Antarmuka (Interfes) komposit berpenguat serat berupa komponen perantara antara
komponen matriks dan komponen pengisi serat
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa interaksi antara komponen
matriks dan komponen pengisi
• interaksi antara komponen matriks dan komponen pengisi berupa ikatan permukaan
antara komponen matriks dan komponen pengisi
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa ikatan permukaan antara
komponen matriks dan komponen pengisi
• Struktur antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa struktur interaksi
ikatan permukaan tipis antara komponen matriks dan komponen pengisi
• Antarmuka merupakan kontak intim (dekat) antara komponen matriks dan komponen
pengisi
• Struktur Antarmuka berupa interaksi molekuler antara komponen matriks dan komponen
pengisi
• Struktur Antarmuka berupa gaya antarmolekul antara molekul komponen matriks dan
molekul komponen pengisi
• Komponen matriks dimulai berupa fasa cair
• Komponen pengisi dimulai berupa fasa padat
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa interaksi ikatan
permukaan tipis antara fasa cair komponen matriks dan fasa padat komponen
pengisi
• Agen kopling (perantara penghubung) dapat ditambahkan terhadap komponen
matriks dan komponen pengisi
• Agen kopling adalah komponen perantara penghubung antara komponen matriks
(besar) dan komponen pengisi (kecil)
• Agen kopling merupakan material perantara tambahan untuk meningkatkan
antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi
• Agen kopling memiliki sifat kimia dua sisi (dua wajah)
• Agen kopling memiliki sifat kimia sisi komponen matriks
• Agen kopling memiliki sifat kimia sisi komponen pengisi
• Sifat mekanik dan sifat fisik material komposit dipengaruhi oleh
antarmuka matriks dan pengisi
• Antarmuka memiliki peran/fungsi (role) terhadap sifat teknik material
komposit
• Antarmuka dengan sifat teknik yang tinggi (kuat) menghasilkan
komposit dengan sifat teknik yang tinggi (kuat)
• Antarmuka dengan sifat teknik yang rendah (lemah) menghasilkan
komposit dengan sifat teknik yang rendah (lemah)
• Antarmuka memiliki beberapa klasifikasi
• Terdapat beberapa tipe/jenis (klasifikasi) interaksi molekuler antara
komponen matriks dan komponen pengisi
TEORI ADESI
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa interaksi ikatan permukaan tipis antara
komponen matriks dan komponen pengisi
• Interaksi pada antarmuka terdiri dari adesi dan kohesi
• Adesi dan kohesi berupa ikatan (gaya)
• adesif adalah ikatan antarmuka antara dua komponen yang berbeda
• Adesi (Ikatan adesif) antarmuka merupakan ikatan antarmuka antara komponen matriks dan pengisi
• kohesif adalah ikatan antarmuka pada komponen yang sama
• Kohesif (Ikatan kohesif) merupakan ikatan antarmuka antara komponen matriks dan matriks saja atau ikatan
antarmuka antara komponen pengisi dan pengisi saja
• Kohesi matriks adalah ikatan antarmuka antara komponen matriks dan komponen matriks
• Kohesi pengisi adalah ikatan antarmuka antara komponen pengisi dan komponen pengisi
• Ikatan kohesi komponen matriks berupa ikatan antarmuka komponen matriks dan komponen matriks
• Ikatan kohesi komponen pengisi berupa ikatan antarmuka komponen pengisi dan komponen pengisi
TEORI ADESI
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa interaksi ikatan permukaan
tipis antara komponen matriks dan komponen pengisi
• Interaksi pada antarmuka terdiri dari adesi dan kohesi
• Adesi dan kohesi berupa ikatan (gaya)
• adesif adalah ikatan antarmuka antara dua komponen yang berbeda
• Adesi (Ikatan adesif) antarmuka merupakan ikatan antarmuka antara komponen matriks
dan pengisi
• kohesif adalah ikatan antarmuka pada komponen yang sama
• Kohesif (Ikatan kohesif) merupakan ikatan antarmuka antara komponen matriks dan
matriks saja atau ikatan antarmuka antara komponen pengisi dan pengisi saja
• Ikatan kohesi komponen matriks berupa ikatan antarmuka komponen matriks dan
komponen matriks
• Ikatan kohesi komponen pengisi berupa ikatan antarmuka komponen pengisi dan
komponen pengisi
Struktur antarmuka

MATRIKS

Kohesi matriks

Adesi antarmuka

Kohesi pengisi

pengisi
• Serat dapat direkayasa dengan menerapkan lapisan antarmuka pada
serat sehingga menghasilkan ikatan tambahan antara serat dan
matriks
• Adesi terdiri dari lima mekanisme
• Adsorpsi
• Interdifusi
• Tarikan elektrostatik
• Ikatan kimia
• Ikatan mekanik
• Ikatan antarmuka
• Ikatan antarmuka
ADSORPSI (ADSORPTION) DAN PEMBASAHAN (WETTING)
• Adsorpsi (adsorption) adalah interaksi ikatan permukaan tipis fisik atom atau molekul
perantara antara permukaan komponen matriks dan permukaan komponen pengisi
dengan sifat elektrik yang netral
• Adsorpsi merupakan ikatan fisik atom atau molekul antara dua komponen yang berbeda
• Adsoprsi berupa ikatan permukaan tipis antara dua atom atau molekul komponen yang
berbeda
• Adsorpsi dapat berupa ikatan fisik permukaan antara dua komponen yang berbeda
• Adosrpi ini terjadi pada permukaan kontak antara dua komponen yang berbeda
• Adsorpsi ini berupa ikatan fisik permukaan (dimensi lurus) pada skala mikro dan atom
• Adsorpsi ini berupa ikatan fisik mikro dan atom pada permukaan kontak
• Adsorpsi dapat juga berupa interaksi ikatan permukaan tipis fisik perantara
antara fasa padat dan fasa padat
• Adsorpsi ini berupa interaksi ikatan permukaan tipis fisik perantara antara
fasa padat dan fasa cair
• Adsorpsi ini berupa pembasahan (wettting) permukaan antara permukaan
komponen matriks dan permukaan pengisi
• Adsorpsi ini berupa fenomena interaksi permukaan fasa padat oleh fasa
cair
• Pembasahaan adalah interaksi ikatan permukaan tipis fisik perantara
antara permukaan komponen fasa padat dan permukaan komponen fasa
cair
• Pembasahan yang efektif diperoleh jika seluruh permukaan fasa padat
dibasahi oleh fasa cair dan tidak ada rongga udara
• Struktur pembasahan terdiri tegangan permukaan (surface tension) antarkomponen dan
sudut kontak (contact angle)
• tegangan permukaan (surface tension) antarkomponen terdiri dari tegangan permukaan
padat-cair ( solid-liquid), tegangan permukaan padat-gas ( solid-gas) dan tegangan
permukaan cair-gas ( liquid-gas)
• Tegangan permukaan adalah tegangan pada permukaan tipis suatu komponen
• Tegangan permukaan berupa gaya ikatan atom atau molekul pada permukaan tipis
terhadap suatu luas permukaan
• Tegangan permukaan berbeda dengan tegangan dalam (internal)
• Tegangan dalam berupa gaya ikatan atom atau molekul pada bagian dalam terhadap
suatu luas permukaan
• Ikatan tegangan permukaan berupa ikatan kontak atom atau molekul antarkomponen
• Ikatan tegangan permukaan padat-cair berupa ikatan lemah van der Waals atau ikatan
kuat kovalen
• Tegangan permukaan
 Tegangan permukaan

atom permukaan

atom internal
• Sudut kontak adalah sudut antara tegangan permukaan padat-cair dan
tegangan permukaan cair-gas
• Pembasahan berupa ikatan kontak atom atau molekul antara fasa padat
dan fasa cair
• Pembasahan menghasilkan kemampuan pembasahan (wettability)
• Kondisi sudut kontak terdiri dari
• Sudut kontak rendah
• Sudut kontak tinggi
• Sudut kontak rendah menunjukkan kemampuan pembasahan yang tinggi
• Sudut kontak tinggi menunjukkan kemampuan pembasahan yang rendah
• Pembasahan dituliskan dalam bentuk termodinamika berupa Persamaan
(rumus) Young dan persamaan Dupre
• Pembasahan
 cair-gas

Fasa cair
 padat-gas  Sudut kontak
 padat-cair
Fasa padat
• Kondisi sudut kontak
 cair-gas

Fasa Fasa cair


cair
 Sudut kontak
 padat-cair
Fasa padat Fasa padat

sudut kontak tinggi sudut kontak rendah


INTERDIFUSI (INTERDIFFUSION)
• Interdifusi (interdiffusion) adalah interaksi ikatan permukaan tipis difusi atom atau
molekul perantara antara permukaan komponen matriks dan permukaan komponen
pengisi
• Interdifusi (difusiantara) merupakan ikatan fisik antara dua atom atau molekul komponen
yang berbeda
• Atom atau molekul pada permukaan dapat keluar dari bagian dalam
• Interdifusi berupa atom atau molekul komponen matriks yang saling masuk (difusiantara)
ke atom atau molekul komponen pengisi
• Interdifusi berupa ikatan belitan atom atau molekul antara komponen matriks dan
komponen pengisi
• Difusiantara berupa ikatan permukaan tipis antara dua atom atau molekul komponen
yang berbeda
• Difusiantara berupa ikatan difusi molekul permukaan
• Kekuatan ikatan interdifusi bergantung pada jumlah belitan molekul dan
jumlah molekul yang terlibat
• Difusiantara (saling masuk) dapat ditingkatkan dengan penggunaan
material pelarut dan material agen plastisising
• Jumlah difusi bergantung konformasi (kecocokan) molekul, kandungan
molekul dan kemudahan pergerakan molekul
• Interdifusi terjadi pada serat yang mengalami pelapisan
awal/mula/prekoting (pre-coated) menggunakan material polimer
• Interdifusi disebut juga otohesi (autohesion) yaitu ikatan/perekatan sendiri.
Hal ini berkaitan dengan perekatan/adesif terhadap komponen matriks
TARIKAN ELEKTROSTATIK (ELECTROSTATIC ATTRACTION)
• Tarikan elektrostatik (tarikan elektriktakbergerak) adalah interaksi
ikatan permukaan tipis elektrik/listrik perantara atom atau molekul
antara permukaan komponen matriks dan permukaan komponen
pengisi
• Tarikan elektrostatik (elektrikdiam) merupakan ikatan fisik antara dua
atom atau molekul komponen yang berbeda muatan elektrik/listrik
• Tarikan elektrostatik berupa ikatan elektrik antara permukaan
komponen matriks dan permukaan komponen pengisi
• Permukaan yang memiliki muatan elektrik bersih positif akan memiliki
gaya tarik elektrik terhadap permukaan yang memiliki muatan elektrik
bersih negatif. Hal ini mirip dengan interaksi ikatan asam-basa dan
ikatan ionic
• Kekuatan antarmuka bergantung dari densitas muatan elektrik
• Tarikan elektrostatik dapat terjadi pada atom atau molekul berupa anionik
dan kationik
• Tarikan elektrostatik dapat dipengaruhi oleh agen kopling
• Tarikan elektrikdiam/elektriktakbergerak berpengaruh pada sistem agen
kopling pada permukaan serat kaca. Permukaan serat dapat menunjukkan
sifat anionik atau kationik bergantung oksida pada permukaan dan pH
larutan agen kopling silan
• Jika silan fungsional ionik digunakan, maka grup fungsional kationik akan
ditarik ke permukaan anionik serat kaca
• Dengan pengendalian pH, molekul silan dapat diarahkan pada permukaan
serat kaca untuk memperoleh efek kopling yang optimum
• Tarikan elektrostatik dapat juga dipengaruhi oleh ikatan kimia
MATRIKS

AGEN KOPLING

Agen kopling adalah material Agen


tambahan perantara.
Agen kopling memiliki dua sifat
SERAT permukaan.
Kompatibel (serupa/mirip) terhadap
permukaan matriks dan kompatibel
(serupa/mirip) dengan permukaan serat
IKATAN KIMIA (CHEMICAL BONDING)
• Ikatan kimia (chemical bonding) adalah interaksi ikatan permukaan tipis kimia
atom atau molekul perantara antara permukaan komponen matriks dan
permukaan komponen pengisi
• Ikatan kimia berupa ikatan yang bersifat permanen (tetap)
• Ikatan kimia merupakan ikatan kimia antara dua atom atau molekul komponen
yang berbeda
• Ikatan kimia berupa atom atau molekul komponen matriks yang berikatan
permanen ke atom atau molekul komponen pengisi
• Ikatan kimia berupa ikatan permukaan tipis kimia antara dua atom atau molekul
komponen yang berbeda
• Ikatan kimia berupa ikatan kimia atom atau molekul permukaan
• Permukaan dapat berikatan kimia
• Ikatan kimia permukaan dapat dihasilkan dari penambahan dan
peggunaan agen kopling
• Ikatan kimia dibentuk antara grup fungsional kimia pada permukaan
matriks dan grup fungsional kimia kompatibel pada permukaan serat
• Kekuatan ikatan bergantung pada jumlah dan tipe ikatan kimia
• Proses pembentukan ikatan dan pemutusan ikatan dinyatakan
sebagai kesetimbangan dinamik diaktivasi termal
• Mode Kegagalan antarmuka berupa pemutusan ikatan
ADESI MEKANIK (MECHANICAL ADHESION)
• Adesi mekanik adalah interaksi ikatan permukaan tipis mekanik atom atau
molekul perantara antara permukaan komponen matriks dan permukaan
komponen pengisi
• Adesi mekanik merupakan ikatan fisik mekanik antara dua atom atau
molekul komponen yang berbeda
• Adesi mekanik berupa ikatan permukaan tipis mekanik antara dua atom
atau molekul komponen yang berbeda
• Adesi mekanik terjadi pada permukaan kontak antara dua komponen yang
berbeda
• Adesi mekanik terjadi pada kekasaran permukaan (dimensi taklurus) antara
dua komponen yang berbeda
• Permukaan dapat berikatan secara mekanik
• Ikatan mekanik antara dua permukaan berupa
salingkunci/salingjepit/salingtekan/interloking (interlocking)
• Resin fasa cair memiliki kemampuan pembasahan (membasahi) sehingga
menutupi permukaan serat fasa padat dan mengikuti seluruh detil
permukaan serat. Daerah kontak (antarmuka) antara matriks dan serat
dapat membentuk interloking
• Kekuatan adesi mekanik antarmuka pada tarikan memiliki nilai yang tinggi
kecuali jika banyak sudut daerah di permukaan yang sulit dimasuki
• Kekuatan adesi mekanik antarmuka pada geseran bergantung pada derajat
kekasaran permukaan dan jumlah area permukaan
• Aspek geometri juga mempengaruhi interaksi antarmuka
• Proses/Operasi pemprosesan dapat menyebabkan tegangan internal
yang dapat mempengaruhi antarmuka seperti
penyusutan/pengerutan selama kuring polimer termoset dan
perbedaan ekspansi termal dapat menyebabkan tegangan tarikan,
tekanan dan geseran pada antarmuka
KEGAGALAN ADESIF DAN KOHESIF KOMPOSIT
• Terdapat beberapa mode kegagalan pada material komposit
• Kegagalan adesif antarmuka adalah kegagalan putus pada komponen antarmuka
• Kegagalan adesif antarmuka (interfes) berupa pemisahan/patahan/separasi pada
komponen perantara antara komponen matriks dan komponen pengisi
• Permukaan patahan pada bidang potongan melintang menunjukkan kontur/alur
daerah antarmuka
• Kegagalan kohesif matriks adalah kegagalan putus pada komponen matriks
• Kegagalan kohesif matriks berupa pemisahan/patahan/separasi pada komponen
matriks
• Permukaan patahan pada bidang potongan melintang menunjukkan komponen
pengisi dilapisi oleh komponen matriks
• Komponen matriks tertinggal di komponen pengisi
• Kegagalan kohesif pengisi adalah kegagalan putus pada komponen
pengisi
• Kegagalan kohesif pengisi berupa pemisahan/patahan/separasi pada
komponen pengisi
• Permukaan patahan menunjukkan komponen matriks dilapisi oleh
komponen pengisi
• Komponen pengisi tertinggal di komponen matriks
• Kegagalan adesif atau kohesif bergantung pada kekuatan antarmuka,
matriks atau pengisi
• Mode kegagalan adesi komposit

matriks matriks matriks


pengisi pengisi pengisi
Kegagalan adesif antarmuka Kegagalan kohesif matriks Kegagalan kohesif pengisi
KEGAGALAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT
• Terdapat beberapa kegagalan pada material komposit berpenguat serat
terhadap beban/gaya tarik
• Kegagalan penarikan keluar serat adalah kegagalan putus keluar komponen
pengisi serat dari komponen matriks
• Kegagalan penarikan keluar serat (fibre pull-out failure) berupa
pemisahan/patahan/separasi keluar komponen serat dari komponen
matriks
• Permukaan patahan pada bidang potongan longitudinal menunjukkan
serat yang keluar dari komponen matriks
• Permukaan patahan serat yang keluar berupa permukaan yang tidak
dilapisi oleh matriks dan serat bersih dari matriks
• Kegagalan pelepasan ikatan (debonding) adalah kegagalan putus ikatan
antara komponen pengisi dan komponen matriks
• Kegagalan pelepasan ikatan (debonding) berupa pelepasan ikatan matriks
serat (fibre matrix debonding)
• Kegagalan pelepasan ikatan (debonding) berupa
pemisahan/patahan/separasi komponen serat dari komponen matriks
• Permukaan patahan pada bidang potongan longitudinal (memanjang)
menunjukkan serat yang lepas dari komponen matriks
• Ketika terjadi Kegagalan pelepasan ikatan, serat berfungsi sebagai pengikat
dan penahan kekuatan komposit
• Ketika terjadi Kegagalan pelepasan ikatan, serat berperan sebagai jembatan
serat (fibre bridging)
• Kegagalan pelepasan lapisan (delaminasi) adalah kegagalan putus
ikatan antara lapisan
• Kegagalan delaminasi berupa pemisahan/patahan/separasi antar
lapisan
• Permukaan patahan pada bidang potongan melintang menunjukkan
lapisan yang terpisah dengan lapisan lainnya
• KEGAGALAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT

Kegagalan penarikan Kegagalan Kegagalan


keluar serat pelepasan ikatan pelepasan lapisan
• Kegagalan komposit berpenguat serat dapat dipengaruhi oleh agen
kopling
• Agen kopling dapat meningkatkan kekuatan ikatan antarmuka serat
terhadap matriks
• komposit berpenguat serat tanpa agen kopling menunjukkan
permukaan patahan keluar serat berupa serat tanpa ada lapisan
ikatan matriks
• komposit berpenguat serat dengan agen kopling menunjukkan
permukaan patahan keluar serat berupa serat dengan adanya lapisan
ikatan matriks
• KEGAGALAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT DENGAN AGEN KOPLING

Kegagalan penarikan Kegagalan penarikan


keluar serat tanpa keluar serat dengan
agen kopling agen kopling
PERILAKU MEKANIK KOMPOSIT
• Sifat mekanik Tarik komposit terdiri dari parameter modulus elastisitas,
kekuatan yield (mulur) dan kekuatan Tarik
• Parameter sifat mekanik dihasilkan dari kegiatan karakterisasi pengujian
material
• Perilaku mekanik tarik adalah perilaku material ketika menerima
beban/gaya mekanik tarik
• Perilaku mekanik komposit berupa tegangan regangan komposit
• Sifat mekanik diperoleh dari pengujian material merusak Tarik
• Pengujian Tarik menghasilkan perilaku tegangan Tarik-regangan Tarik
• Perilaku (karakteristik) mekanik komposit dipengaruhi oleh laju deformasi
(laju regangan), temperature dan kondisi kimia lingkungan (kandungan air,
oksigen, pelarut organic)
• Komposit berpenguat serat memiliki perilaku tegangan regangan tarik
tertentu
• Komposit berpenguat serat tersusun dari komponen matriks dan
komponen pengisi serat
• Serat memiliki sifat teknik kuat dan getas
• Matriks memiliki sifat teknik kuat dan ulet
• Tegangan tarik serat (f) lebih besar daripada tegangan tarik matriks
(m)
• Regangan patah serat (f) lebih besar daripada regangan patah
matriks (m)
• Kurva
tegangan
regangan
• Perilaku tegangan-regangan komposit serat terdiri dari beberapa
tahap (stage)
• 1. Tahap 1 (stej 1/stage 1) berupa perilaku mekanik deformasi elastik matriks
dan serat. Kurva berupa linier (garis lurus). Pada batas atas, matriks
mengalami mulur/luluh dan deformasi plastik (ym). Sedangkan, serat
mengalami deformasi elastik.
• 2. tahap 2 (stej 2/stage 2) berupa kurva lurus tahap 1 dengan perubahan
sudut kemiringan. Pada Tahap 2, tegangan komposit merupakan tegangan
serat. Onset (Poin awal) Kegagalan komposit terjadi pada patahan tegangan
serat dan patahan regangan serat. Kegagalan patah komposit berupa tidak
katastrofik (tidak tiba-tiba/tidak langsung). Kegagalan patah komposit terjadi
secara gradual (bertahap). Mekanisme kegagalan komposit serat terdiri dari
beberapa tahapan
• Mekanisme kegagalan komposit serat terdiri dari 2 (dua) tahap
• Pada Tahap 1, Kegagalan patah komposit dimulai oleh serat tertentu yang mengalami patah (tidak semua
serat mengalami patah)
• Serat yang patah berubah menjadi serat pendek
• Beberapa serat tidak mengalami patah dan masih mampu menahan tegangan
• Serat yang belum patah berfungsi sebagai jembatan serat (fiber bridging)
• Serat yang tidak patah dan matriks yang tidak patah menahan tegangan komposit
• Serat yang patah mengalami pelepasan ikatan dengan matriks
• Tahap 2, serat patah mengalami penambahan
• Jumlah Serat yang patah bertambah banyak
• Pelepasan ikatan dengan matriks bertambah banyak
• Matriks mengalami patah
• Serat dan matriks tidak mampu menahan tegangan komposit
• Serat dan matriks mengalami patah sehingga komposit mengalami kegagalami patah
• Mekanisme kegagalan komposit serat terhadap beban tarik

Komposit serat Beberapa Serat matriks Serat patah Serat patah,


mengalami serat patah
debonding, fiber pertambah, matriks patah,
beban tarik bridging matriks patah komposit patah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai