Hosta A - Buku Ajar Mata Kuliah Material Komposit - Mekanikamikro Material Komposit PDF
Hosta A - Buku Ajar Mata Kuliah Material Komposit - Mekanikamikro Material Komposit PDF
MATERIAL KOMPOSIT
Kode mata kuliah : TL 141381
Semester: 8
Kredit: 3 SKS
Kelas: A
Oleh Dosen :
Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, S.T., M.Sc.
NIP. 19801207 2005 01 1 004
PERKULIAHAN
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2010
BUKU AJAR:
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNIK PROSES
MATERIAL KOMPOSIT
•
MEKANIKAMIKRO DAN SIFAT MEKANIK
MATERIAL KOMPOSIT
• Material komposit berpenguat serat memiliki sifat mekanik tertentu
• Orientasi serat, komposisi/konsentrasi serat dan distribusi serat
mempengaruhi sifat mekanik komposit berpeguat serat
• Orientasi (arah) serat terdiri
• Arah Paralel terhadap sumbu longitudinal
• Arah longitudinal (0)
• Arah transversal (90)
• Arah acak
• Ukuran serat terdiri dari
• Kontinu (panjang)
• Diskontinu (pendek)
• Komposit berpenguat serat memiliki serat
satuarah/unidireksional/satudireksi dengan arah tertentu
• Sifat mekanik material komposit berpenguat serat berupa anistropik
(takisotropik)
• Sifat Anisotropik memiliki sifat yang tidak sama terhadap arah
• Sifat Anisotropik dipengaruhi arah
• Sifat mekanik material komposit berpenguat serat dipengaruhi arah serta
• Sifat mekanik material komposit ditentukan menggunakan persamaan/tool aturan
pencampuran (rule of mixture)
• Aturan pencampuran berupa sifat teknik komposit yang dipengaruhi oleh komponen
komposit
• Rule of mixture berupa sifat teknik komposit yang dipengaruhi oleh komposisi volume
(fraksi volume) komponen
• Rule of mixture (ROM) bekerja pada situasi komposit sederhana
• Persamaan yang lebih presisi menggunakan teori elastisitas
Sifat mekanikamikro komposit berpenguat serat longitudinal
• Komposit berpenguat serat arah longitudinal memiliki sifat mekanik
tertentu
• Asumsi dimensi komposit berupa bidang (plane) dan berdeformasi
dengan bentuk bidang (plane)
• Pemodelan/perhitungan sifat mekanik komposit longitudinal
berdasarkan komponen serat
• Gaya/beban diaplikasikan/bekerja pada arah longitudinal (0) serat
• Model komposit berpenguat serat longitudinal berupa model Voigt
• Sifat mekanikamikro komposit berpenguat serat longitudinal memiliki
asumsi komponen komposit adesif (menempel) yang sempurna, nilai rasio
Poisson yang sama dan deformasi elongasi longitudinal yang sama
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki gaya/beban berupa
penjumlahan/resultan seri komponen
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki regangan yang sama
(isostrain/regangansama)
• Simbol tulisan cl adalah komposit longitudinal
• Simbol tulisan m adalah matriks
• Simbol tulisan f adalah serat
• Komponen Komposit memiliki dimensi panjang yang sama
• Dimensi bidang komposit serat longitudinal
tebal
lebar
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki gaya (P/F), regangan
() dan tegangan () tertentu Fcl F f Fm
F A
Fcl cl Acl
Ff f Af
Fm m Am
l
f m cl
l
cl Ecl cl
f E f f E f cl
m Em m Em cl
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki persamaan
pencampuran (rule of mixture) sifat kekuatan tarik
• Asumsi dimensi komposit memiliki panjang yang sama
Fcl F f Fm
cl Acl f A f m Am
F A EA
Af Am
cl f m Ff E f E f
Acl Acl
lc l f l m Fm tct
Af
Vf
Acl
Am
Vm
Acl
cl f V f mVm
• komposit berpenguat serat longitudinal memiliki persamaan
pencampuran (rule of mixture) sifat modulus elastisitas
cl f V f mVm
Ecl cl E f f V f Em mVm
Ecl cl E f clV f Em clVm
Ecl E f V f EmVm
Ecl E f V f Em (1 V f )
Ecl E11 untuk komposit la min at
Vm V f 1
• Sifat mekanikmikro berhubungan dengan sifat mekanikmakro
(mekanika laminat)
Sifat mekanikamikro komposit berpenguat serat transversal
• Komposit berpenguat serat arah transversal memiliki sifat mekanik
tertentu
• Asumsi dimensi komposit berupa bidang (plane) dan berdeformasi
dengan bentuk bidang (plane)
• Pemodelan/perhitungan sifat mekanik komposit transversal
berdasarkan komponen serat
• Gaya/beban diaplikasikan/bekerja pada arah transversal (90o) serat
• Model komposit berpenguat serat transversal berupa model Reuss
• Sifat mekanikamikro komposit berpenguat serat transversal memiliki
asumsi komponen komposit adesif (menempel) yang sempurna, nilai rasio
Poisson yang sama dan deformasi elongasi longitudinal yang sama
• komposit berpenguat serat transversal memiliki gaya/beban berupa
penjumlahan/resultan paralel komponen
• komposit berpenguat serat transversal memiliki tegangan yang sama
(isostress/tegangansama)
• Simbol tulisan ct adalah komposit transversal
• Simbol tulisan m adalah matriks
• Simbol tulisan f adalah serat
• Komponen komposit memiliki dimensi panjang yang sama
• komposit berpenguat serat transversal memiliki gaya (P/F), regangan
(), tegangan () dan tebal tertentu 1 V f Vm
Fct Ff Fm
F A
Fct ct Act
Ff f Af
Fm m Am
f m ct
ct Ect ct
f E f f E f ct
m Em m Em ct
tct t m t f
• komposit berpenguat serat transversal memiliki persamaan
pencampuran (rule of mixture) sifat modulus tarik
• Asumsi dimensi komposit memiliki panjang yang sama
tct t m t f
tct tct tct tct t m t m t f t f
ct tm
tct t m tct tct tct Vm
tct ct m f
tm tf Vm Vf
ct m f tf Ect Em Ef
tct tct Vf
tct 1 Vm V f 1
Ect Em E f E22
• Sifat teknik arah longitudinal dan arah transversal komposit serat
• Sifat mekanik komposit berpenguat serat longitudinal dan transversal
• Persamaan pencampuran (Rule of mixture) merupakan
rumus/persamaan/model untuk menentukan Sifat mekanik komposit
berpenguat serat
• Persamaan pencampuran menunjukkan bahwa sifat mekanik
komposit dipengaruhi oleh sifat mekanik komponen dan komposisi
komponen
• Persamaan mekanikmikro yang lebih komprehensif menggunakan
teori elastisitas
• Modulus elastisitas komposit merupakan pencampuran modulus elastisitas serat
dan modulus elastisitas matriks
• Modulus elastisitas serat lebih tinggi daripada modulus elastisitas matriks
• Sifat mekanik modulus elastisitas komposit berpenguat serat longitudinal (E11)
berbeda dengan Sifat mekanik modulus elastisitas komposit berpenguat serat
transversal (E22)
• Modulus elastisitas komposit berpenguat serat longitudinal (E11) lebih tinggi
daripada modulus elastisitas komposit berpenguat serat transversal (E22)
• Plot perbandingan modulus elastisitas komposit berpenguat serat longitudinal
(E11) terhadap modulus elastisitas komposit berpenguat serat transversal (E22)
dipengaruhi oleh komposisi serat
• Peningkatan komposisi serat (fraksi volume serat) meningkatkan modulus
elastisitas komposit
• modulus elastisitas komposit berpenguat serat longitudinal (E11) dan
modulus elastisitas komposit berpenguat serat transversal (E22)
• Komposit serat memiliki sifat takisotropik
• Komposit berpenguat serat selurus memiliki sifat teknik dan efek penguatan
(peningkatan kekuatan) serat maksimum dengan kondisi serat pada arah selurus
longitudinal (paralel)
• Efek penguatan serat maksimum memiliki efisiensi penguatan serat bernilai satu
(uniti)
• Komposit berpenguat serat selurus memiliki sifat teknik dan efek penguatan
(peningkatan kekuatan) serat rendah (minimum) dengan kondisi serat pada arah
selurus transversal
• Komposit berpenguat serat selurus memiliki sifat teknik dan efek penguatan
(peningkatan kekuatan) serat antara maksimum dan minimum dengan kondisi
serat pada antara arah selurus longitudinal (paralel) dan arah seluruh transversal
• Efek penguatan serat minimum memiliki efisiensi penguatan serat bernilai nol
• Serat dapat dikumpulkan dalam bentuk lembaran
• Sejumlah kumpulan serat dalam bentuk lembaran (lapisan) yang
disusun secara atas-bawah adalah komposit laminar
• Sifat ekonomis, modulus dan densitas komposit serat
• Nilai ekonomis dan volume komponen komposit serat karbon
• UNTUK PEMAHAMAN : suatu material polimer terdiri dari matriks dan serat.
Matriks memiliki modulus sebesar Em. Serat memiliki modulus sebesar Ef (sesuai
gambar). Tentukanlah sifat mekanik modulus komposit dengan (a) serat
longitudinal dengan fraksi volume 40% dan (b) serat transversal dengan volume
sebesar 40%
• JAWABAN :
• Modulus matriks bernilai 1
• Modulus serat bernilai 10
• Modulus serat lebih tinggi daripada modulus matriks
• (a) modulus komposit berpenguat serat longitudinal dengan fraksi volume 40%
adalah 5
• (b) modulus komposit berpenguat serat transversal dengan volume sebesar 40%
adalah 1,5
• UNTUK PEMAHAMAN : suatu material komposit berpenguat kaca kontinu dan selurus
mengandung serat kaca sebesar 40% volume. Serat kaca memiliki modulus elastisitas
sebesar 10 x 106 psi (69 x 103 MPa) dan matriks resin poliester ketika mengeras memiliki
modulus sebesar 5.0 x 105 psi (3.4 x 103 MPa)
• A) hitunglah modulus elastisitas dengan arah serat longitudinal
• B) jika luas bidang potong komposit sebesar sebesar 0.4 in.2 (258 mm2) dan tegangan
sebesar 7000 psi (48.3 MPa) bekerja pada arah longitudinal, berapakah nilai beban/gaya
yang diterima/ditahan oleh fasa serat dan matriks?
• C) tentukan regangan pada bagian B
• D) asumsi kekuatan tarik sebesar 500,000 and 10,000 psi (3.5 x 103 dan 69 MPa) untuk
serat kaca dan resin poliester, hitunglah kekuatan tarik longitudinal komposit serat
• E) tentukanlah modulus elastisitas pada arah transversal
• JAWABAN
• A) modulus elastisitas longitudinal komposit dihitung menggunakan
persamaan pencampuran
Ecl EmVm E f V f
Ecl 3,4 x0,6 69 x0,4 30GPa 4,3 x106 psi
• B) gaya pada serat dan gaya pada matriks dihitung menggunakan gaya
komposit c Ec c
Fc Fm F f Fc Ac Ec c
Ff Af E f f
Fc Ac c Fm Am Em m
Fc 250 x50 12.500 N 2900lb f Fc Fm F f
Ff E fVf
12.500 Fm 13,5 Fm
Fm EmVm
Fm 860 N 200lb f
Ff 69 x0,4
13,5 F f Fc Fm 12.500 860
Fm 3,4 x0,6
F f 13,5 Fm F f 11.640 N 2700lb f
• C) regangan pada serat dan gaya pada matriks dihitung menggunakan Hukum Hooke
m
m Am Vm Ac
Em
f Am 0,6 x 250 150mm 2 0,24in 2
f
Ef
Fm 860
m 5,73MPa 833 psi
Ff Am 150
f
Af
A f V f Ac m 5,73
m 1,69 x10 3
Ff 11.640 f 116,4
f 116,4 MPa 16.875 psi f 1,69 x10 3
Ec KE f V f EmVm
• Sifat teknik komposit serat kaca
• Efisiensi penguatan komposit serat
ANTARMUKA
• Antarmuka adalah daerah perantara antara daerah besar dan daerah kecil
• Antarmuka berupa komponen perantara antara komponen besar dan komponen
kecil
• Antarmuka berupa daerah perantara antara komponen matriks dan komponen
pengisi
• Secara strukturmikro, Antarmuka merupakan lapisan tipis permukaan antara
komponen matriks dan komponen pengisi
• Pertemuan antara Komponen matriks dan komponen pengisi membentuk daerah
diskontinu (takkontinu/taksama)
• Antarmuka merupakan daerah diskontinu antara komponen matriks dan
komponen pengisi
• Bentuk antarmuka berupa daerah diskontinu tajam atau daerah diskontinu
gradual (bertahap)
• Antarmuka (Interfes) komposit berpenguat serat berupa komponen perantara antara
komponen matriks dan komponen pengisi serat
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa interaksi antara komponen
matriks dan komponen pengisi
• interaksi antara komponen matriks dan komponen pengisi berupa ikatan permukaan
antara komponen matriks dan komponen pengisi
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa ikatan permukaan antara
komponen matriks dan komponen pengisi
• Struktur antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa struktur interaksi
ikatan permukaan tipis antara komponen matriks dan komponen pengisi
• Antarmuka merupakan kontak intim (dekat) antara komponen matriks dan komponen
pengisi
• Struktur Antarmuka berupa interaksi molekuler antara komponen matriks dan komponen
pengisi
• Struktur Antarmuka berupa gaya antarmolekul antara molekul komponen matriks dan
molekul komponen pengisi
• Komponen matriks dimulai berupa fasa cair
• Komponen pengisi dimulai berupa fasa padat
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa interaksi ikatan
permukaan tipis antara fasa cair komponen matriks dan fasa padat komponen
pengisi
• Agen kopling (perantara penghubung) dapat ditambahkan terhadap komponen
matriks dan komponen pengisi
• Agen kopling adalah komponen perantara penghubung antara komponen matriks
(besar) dan komponen pengisi (kecil)
• Agen kopling merupakan material perantara tambahan untuk meningkatkan
antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi
• Agen kopling memiliki sifat kimia dua sisi (dua wajah)
• Agen kopling memiliki sifat kimia sisi komponen matriks
• Agen kopling memiliki sifat kimia sisi komponen pengisi
• Sifat mekanik dan sifat fisik material komposit dipengaruhi oleh
antarmuka matriks dan pengisi
• Antarmuka memiliki peran/fungsi (role) terhadap sifat teknik material
komposit
• Antarmuka dengan sifat teknik yang tinggi (kuat) menghasilkan
komposit dengan sifat teknik yang tinggi (kuat)
• Antarmuka dengan sifat teknik yang rendah (lemah) menghasilkan
komposit dengan sifat teknik yang rendah (lemah)
• Antarmuka memiliki beberapa klasifikasi
• Terdapat beberapa tipe/jenis (klasifikasi) interaksi molekuler antara
komponen matriks dan komponen pengisi
TEORI ADESI
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa interaksi ikatan permukaan tipis antara
komponen matriks dan komponen pengisi
• Interaksi pada antarmuka terdiri dari adesi dan kohesi
• Adesi dan kohesi berupa ikatan (gaya)
• adesif adalah ikatan antarmuka antara dua komponen yang berbeda
• Adesi (Ikatan adesif) antarmuka merupakan ikatan antarmuka antara komponen matriks dan pengisi
• kohesif adalah ikatan antarmuka pada komponen yang sama
• Kohesif (Ikatan kohesif) merupakan ikatan antarmuka antara komponen matriks dan matriks saja atau ikatan
antarmuka antara komponen pengisi dan pengisi saja
• Kohesi matriks adalah ikatan antarmuka antara komponen matriks dan komponen matriks
• Kohesi pengisi adalah ikatan antarmuka antara komponen pengisi dan komponen pengisi
• Ikatan kohesi komponen matriks berupa ikatan antarmuka komponen matriks dan komponen matriks
• Ikatan kohesi komponen pengisi berupa ikatan antarmuka komponen pengisi dan komponen pengisi
TEORI ADESI
• Antarmuka komponen matriks dan komponen pengisi berupa interaksi ikatan permukaan
tipis antara komponen matriks dan komponen pengisi
• Interaksi pada antarmuka terdiri dari adesi dan kohesi
• Adesi dan kohesi berupa ikatan (gaya)
• adesif adalah ikatan antarmuka antara dua komponen yang berbeda
• Adesi (Ikatan adesif) antarmuka merupakan ikatan antarmuka antara komponen matriks
dan pengisi
• kohesif adalah ikatan antarmuka pada komponen yang sama
• Kohesif (Ikatan kohesif) merupakan ikatan antarmuka antara komponen matriks dan
matriks saja atau ikatan antarmuka antara komponen pengisi dan pengisi saja
• Ikatan kohesi komponen matriks berupa ikatan antarmuka komponen matriks dan
komponen matriks
• Ikatan kohesi komponen pengisi berupa ikatan antarmuka komponen pengisi dan
komponen pengisi
Struktur antarmuka
MATRIKS
Kohesi matriks
Adesi antarmuka
Kohesi pengisi
pengisi
• Serat dapat direkayasa dengan menerapkan lapisan antarmuka pada
serat sehingga menghasilkan ikatan tambahan antara serat dan
matriks
• Adesi terdiri dari lima mekanisme
• Adsorpsi
• Interdifusi
• Tarikan elektrostatik
• Ikatan kimia
• Ikatan mekanik
• Ikatan antarmuka
• Ikatan antarmuka
ADSORPSI (ADSORPTION) DAN PEMBASAHAN (WETTING)
• Adsorpsi (adsorption) adalah interaksi ikatan permukaan tipis fisik atom atau molekul
perantara antara permukaan komponen matriks dan permukaan komponen pengisi
dengan sifat elektrik yang netral
• Adsorpsi merupakan ikatan fisik atom atau molekul antara dua komponen yang berbeda
• Adsoprsi berupa ikatan permukaan tipis antara dua atom atau molekul komponen yang
berbeda
• Adsorpsi dapat berupa ikatan fisik permukaan antara dua komponen yang berbeda
• Adosrpi ini terjadi pada permukaan kontak antara dua komponen yang berbeda
• Adsorpsi ini berupa ikatan fisik permukaan (dimensi lurus) pada skala mikro dan atom
• Adsorpsi ini berupa ikatan fisik mikro dan atom pada permukaan kontak
• Adsorpsi dapat juga berupa interaksi ikatan permukaan tipis fisik perantara
antara fasa padat dan fasa padat
• Adsorpsi ini berupa interaksi ikatan permukaan tipis fisik perantara antara
fasa padat dan fasa cair
• Adsorpsi ini berupa pembasahan (wettting) permukaan antara permukaan
komponen matriks dan permukaan pengisi
• Adsorpsi ini berupa fenomena interaksi permukaan fasa padat oleh fasa
cair
• Pembasahaan adalah interaksi ikatan permukaan tipis fisik perantara
antara permukaan komponen fasa padat dan permukaan komponen fasa
cair
• Pembasahan yang efektif diperoleh jika seluruh permukaan fasa padat
dibasahi oleh fasa cair dan tidak ada rongga udara
• Struktur pembasahan terdiri tegangan permukaan (surface tension) antarkomponen dan
sudut kontak (contact angle)
• tegangan permukaan (surface tension) antarkomponen terdiri dari tegangan permukaan
padat-cair ( solid-liquid), tegangan permukaan padat-gas ( solid-gas) dan tegangan
permukaan cair-gas ( liquid-gas)
• Tegangan permukaan adalah tegangan pada permukaan tipis suatu komponen
• Tegangan permukaan berupa gaya ikatan atom atau molekul pada permukaan tipis
terhadap suatu luas permukaan
• Tegangan permukaan berbeda dengan tegangan dalam (internal)
• Tegangan dalam berupa gaya ikatan atom atau molekul pada bagian dalam terhadap
suatu luas permukaan
• Ikatan tegangan permukaan berupa ikatan kontak atom atau molekul antarkomponen
• Ikatan tegangan permukaan padat-cair berupa ikatan lemah van der Waals atau ikatan
kuat kovalen
• Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
atom permukaan
atom internal
• Sudut kontak adalah sudut antara tegangan permukaan padat-cair dan
tegangan permukaan cair-gas
• Pembasahan berupa ikatan kontak atom atau molekul antara fasa padat
dan fasa cair
• Pembasahan menghasilkan kemampuan pembasahan (wettability)
• Kondisi sudut kontak terdiri dari
• Sudut kontak rendah
• Sudut kontak tinggi
• Sudut kontak rendah menunjukkan kemampuan pembasahan yang tinggi
• Sudut kontak tinggi menunjukkan kemampuan pembasahan yang rendah
• Pembasahan dituliskan dalam bentuk termodinamika berupa Persamaan
(rumus) Young dan persamaan Dupre
• Pembasahan
cair-gas
Fasa cair
padat-gas Sudut kontak
padat-cair
Fasa padat
• Kondisi sudut kontak
cair-gas
AGEN KOPLING