I. Tujuan Percobaan
- Menentukan daya hantar listrik suatu larutan
II. Dasar Teori
a. Berat dan muatan ion : semakin ringan ion tiap satuan muatan maka semakin cepat ion
bergerak
b. Adanya hidrasi : semakin banyak molekul air yang mengerumuni ion maka semakin
lambat gerakan ion
c. Orientasi atmosfer pelarut di sekitar ion
d. Gaya listrik antara ion : semakin besar gaya tarik maka semakin lambat gerakan ion
e. Temperatur : semakin tinggi temperatur maka semakin lambat gerakan ion
3. Konsentrasi ion
Besarnya konduktivitas larutan elektrolit juga dipengaruhi oleh konsentrasi ion.
Pengenceran larutan elektrolit akan menyebabkan konduktansi spesifiknya menurun
karena dengan pengenceran akan menurunkan konsentrasi ion .
Prinsip kerja dari konduktometri ini ialah sel hantaran dicelupkan ke dalam larutan ion
positif dan negatif yang ada dalam larutan menuju sel hantaran menghasilkan sinyal listrik
berupan hambatan listrik dikonversikan oleh alat menjadi hantaran listrik larutan.
Konduktometri adalah suatu metode analisa yang berdasarkan kepada pengukuran daya hantar
listrik.
HCO3 44,5
VI. Perhitungan
6.1 Pembuatan Larutan
KCl 0,1 M 100 ml
Gr = M x V x BE
= 0,1 mol/L x 0,1 L x 74,56 gr/mol
= 0,7456 gr
NaOH 1 M 100 ml
Gr = M x V x BE
= 1 mol/L x 0,1 L x 40 gr/mol
= 4 gr
HCl 1 M 100 ml
% 𝑥 𝜌 𝑥 1000
M1 =
𝐵𝑀
0,36 𝑥 1,18 𝑔𝑟/𝐿 𝑥 1000
=
36,5 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
= 11,6 mol/L
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 11,6 mol/L = 0,1 L x 1 mol/L
V1 = 0,1 mol/ 11,6 mol/L
= 0,86 L
= 8,6 ml
6.2 Konstanta cell (K) KCl
13,62
=
16,08
= 0,847
0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
LK+ = Λo = 73,5 𝑠. 𝑐𝑚2. 𝑚𝑜𝑙 − 1 𝑥
1000 𝑐𝑚3/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑐𝑜𝑛𝑐.𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
LCl-= Λo = 𝑠. 𝑐𝑚2. 𝑚𝑜𝑙 − 1 𝑥
1000 𝑐𝑚3/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
0,1 𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
LCl-= 76,3 𝑠. 𝑐𝑚2. 𝑚𝑜𝑙 − 1 𝑥
1000 𝑐𝑚3/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 14,98 ms/cm
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘
% Kesalahan = 𝑥 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
14,98𝑚𝑠/𝑐𝑚−13,8 𝑚𝑠/𝑐𝑚
= 𝑥 100%
14,98 𝑚𝑠/𝑐𝑚
= 7,8 %
NaOH
𝑐𝑜𝑛𝑐.𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
LNa+ = Λo = 𝑠. 𝑐𝑚2. 𝑚𝑜𝑙 − 1 𝑥
1000 𝑐𝑚3/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
1 𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
LNa+ = Λo = 50,1 𝑠. 𝑐𝑚2. 𝑚𝑜𝑙 − 1 𝑥
1000 𝑐𝑚3/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 248,4ms/cm
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘
% Kesalahan = 𝑥 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
248,4𝑚𝑠/𝑐𝑚−13,74 𝑚𝑠/𝑐𝑚
= 𝑥 100%
248,4 𝑚𝑠/𝑐𝑚
= 94 %
HCl
𝑐𝑜𝑛𝑐.𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
LH+ = Λo = 𝑠. 𝑐𝑚2. 𝑚𝑜𝑙 − 1 𝑥
1000 𝑐𝑚3/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
1 𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
LH+ = Λo = 349,8 𝑠. 𝑐𝑚2. 𝑚𝑜𝑙 − 1 𝑥
1000 𝑐𝑚3/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 426,1 ms/cm
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘
% Kesalahan = 𝑥 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
426,1𝑚𝑠/𝑐𝑚−199,9 𝑚𝑠/𝑐𝑚
= 𝑥 100%
426,1 𝑚𝑠/𝑐𝑚
= 53,08 %
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘
Cara 1 : % Kesalahan = 𝑥 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
13,80 − 13,62
= 𝑥 100%
13,80
= 1,3 %
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘
Cara 2 : % Kesalahan = 𝑥 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
𝟎,𝟖𝟒𝟏−𝟎,𝟕𝟕
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟎,𝟖𝟒𝟏
= 8,4 %
VII. Analisa Data
Bahan yang kami gunakan dan yang akan kami ukur ialah KCl 0,1 M, NaOH 1 M,
dan HCl 1 M. Mula-mula yang kami lakukan ialah membuat larutan KC;l, NaOH dan HCl.
Pertama membuat larutan KCl 0,1 M sebanyak 100 ml, setelah itu NaOH 1 M sebanyak 100
ml dan HCl 1 M sebanyak 100 ml . setelah itu mengoperasi alat konduktometer dan
mengkalibrasi konduktometer. Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan nilai kebenaran
penunjukan alat ukur konvensional dan mengukur bahan dengan membandingkannya dengan
standar pengukuran yang dapat dilacak ke nasional dan atau internasional. Kalibrasi ini
bertujuan untuk menjaga kondisi alat ukur untuk tetap sesuai dengan spesifikasi dan untuk
mengurangi kesalahan dalam ketelitian. Mengkalibrasi konduktometer menggunakan larutan
KCl karena larutan KCl 0,1 M memiliki nilai konduktivitas yang diketahui pada berbagai suhu,
sehingga sel dapat ditentukan. Setelah itu mengukur temperatur dan konduktivitas larutan. Pada
larutan KCl didapatkan temperatur sebesar 28,2 C, konduktivitasnya sebesar 13,8 ms/cm.
Selanjutnya ialah larutan NaOH dan didapatkan temperatur sebesar 28,1 C dan
konduktivitasnya sebesar 13,74 ms/cm dan terakhir ialah larutan HCl dan didapatkan
temperatur sebesar 29,1 C dan konduktivitasnya sebesar 199,9 ms/cm.
Pada praktikum kali ini kami hanya mengkalibrasi konduktometer dan mengatur
temperatur dan konduktivitas sampel larutan. Pada praktikum selanjutnya baru melakukan
titrasi konduktometri. Pada praktikum menggunakan konduktometer ini banyak aspek yang
harus kita perhatikan. Kita harus memahami dahulu dan menguasai prinsip kerja dari
konduktometer ini, lalu perlu juga diperhatikan ketelitian dalam penggunaan alat demi
tercapainya hasil yang baik dan keamanan alat tetap terjaga.
VIII. Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Larutan KCl digunakan untuk kalinrasi alat konduktometer
2. Larutan sampel (HCl 1 M dan NaOH 1M) dapat disebut konduktor karena
memiliki nilai konduktivitas yang tinggi
3. KCL
- Temperatur = 28,2 C
- Konduktivitas pengukuran = 13,8 ms/cm
- Konduktivits teoritis = 14,98 ms/cm
- % Kesalahan = 7,8 %
4. HCl
- Temperatur = 29,1 C
- Konduktivitas pengukuran = 199,9 ms/cm
- Konduktivitas teoritis = 426,1 ms/cm
- % Kesalahan = 53,08 %
5. NaOH
- Temperatur = 28,1 C
- Konduktivitas pengukuran = 13,74 ms/cm
- Konduktivitas teoritis = 248,4 ms/cm
- % Kesalahan = 94 %
IX. Daftar Pustaka
Tim Labiratorium Instrimentasi dan Teknik Pengukuran . 2014. Penuntun Praktikum
Instrumentasi dan Teknik Pengukuran. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya
2014. Laboratorium Kalibrasi.http://www.mutucerti.fication.com/id/laboratorium-
kalibrasi. Di akses pada tanggal 2 Maret 2014.
X. Gambar Alat
Konduktometer 660 + Elektroda emmension cell