Anda di halaman 1dari 2

BAB V

BERIMAN KEPADA PARA RASUL

1. DEFINISI NABI DAN RASUL


Menurut bahasa, nabi berasal dari kata ‫ أنبأ و نبأ‬yang berarti ‫أخبر‬
(mengabarkan). Jadi nabi adalah yang memberitakan dari Allah SWT dan ia diberi
kabar dari sisiNya. Atau juga berasal dari kata ‫ نبا‬yang berarti ‫( ارتفع و عال‬tinggi dan
naik). Maka nabi adalah makhluk yang termulia dan tertinggi derajat atau
kedudukannya.
Sedangkan menurut istilah, nabi ialah seorang laki-laki yang diberi kabar
(wahyu) oleh Allah SWT berupa syari’at yang dahulu (sebelumnya), ia mengajarkan
kepada orang-orang di sekitarnya dari umatnya (penganut syari’at ini).
Adapun rasul secara bahasa ialah orang yang mengikuti berita-berita orang
yang mengutusnya; diambil dari ungkapan ‫( رسال اإلبل جاءت‬unta itu datang secara
beriringan). Rasul adalah nama bagi risalah atau bagi yang diutus.
Menurut istilah, rasul ialah seorang laki-laki merdeka yang diberi wahyu oleh
Allah dengan membawa syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya
kepada umatnya, baik orang yang tidak ia kenal maupun yang memusuhinya.

Perbedaan Antara Nabi dan rasul


a) Kenabian (nubuwah) adalah syarat kerasulan (risalah). Maka tidak bias
menjadi menjadi rasul orang yang bukan nabi. Kenabian lebih umumm dari
kerasulan. Setiap rasul pasti nabi, tetapi tidak setiap nabi dan rasul.
b) Rasul membawa risalah kepada orang (kaum) yang tidak mengerti tentang
agama dan syariat dan agama, untuk mengajari mereka atau mengembalikan
mereka ke dalam syariat Allah. Dia adalah hakim bagi mereka. Sedangkan
nabi diutus dengan dakwah kepada syariat nabi/rasul sebelumnya.

2. NUBUWAH ADALAH ANUGERAH ILAHI


Kenabian bukanlah suatu tujuan yang dapat diraih dengan cara-cara tertentu, sehingga
bias dicapai oleh orang yang bersungguh-sungguh, juga bukanlah pangkat yang dapat
ditempuh melalui perjuangan. Akan tetapi ia adalah kedudukan yang tinggi dan pangkat
istimewa yang diberikan Allah, karena karunia-Nya kepada siapa saja dari makhluk-Nya
yang Dia kehendaki. Maka Dia mempersiapkannya agar mampu memikulnya. Dia
menjaganya dari pengaruh setan dan memeliharanya dari kemusyrikan karena rahmat
dan kasih saying-Nya semata, tanpa ada upaya yang ia kerahkan untuk mendapatkan
dan untuk mencapai derajat kenabian itu. Bahkan ia hanyalah karunia Allah dan nikmat
Ilahi semata, sebagaimana firman Allah.
َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ ِّ ُ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ َ َّ ِّ ُ ْ َ‫ُ َ َ َّ َ َ ْ َ َ َّ ُ َ َ ْ ْ َ َّ ِّ ن‬
ۚ ‫اجت َب ْينا‬ ‫وح و ِمن ذري ِة ِإبر ِاهيم وِإْس ِائيل و ِممن هدينا و‬ ‫أول َٰ َِٰئك ال ِذين أنعم اَّلل علي ِهم ِمن الن ِبيي ِمن ذري ِة آدم و ِممن حملنا مع ن‬
ًّ ُ َ ً َّ ُ َ َ ْ َّ ُ َ ْ ْ َ َ َ ْ ُ َ ٍ
۩ ‫ِإذا تتَل علي ِهم آيات الرحم َٰ َِٰن خروا سجدا وب ِكيا‬

“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan
Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil,
dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-
ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan
menangis.”

Anda mungkin juga menyukai