Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Selama pertumbuhan dan perkembangan sel membentuk sel sel perekat (cell – cell adhesion) yang dapat
berkembang menjadi sel penghubung permanen. Cell Adhesion Molecular atau CAMs (Molekul Sel
Perekat) adalah membran yang mencakup protein yang bertanggung jawab baik untuk Hubungan antar
sel (Cell Junction) maupun transient cell adhesion (sel perekat sementara). Sel – sel atau Cell matrix
adhesion diperantarai oleh CAMs yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya
perkembangan sel saraf disekitar matriks ekstraseluler dengan pertolongan Nerve Cell Adhesion
Molecular (NCAMs). Sel adhesi membantu sel darah putih melepaskan dari sirkulasi dan bergerak ke
jaringan yang terinfeksi dan itu membuat gumpalan trombosit melekatkan pembuluh darah yang rusak.
Karena sel adhesi tidak permanen, diantara ikatan CAMs dan matrik menjadi lemah.
Stronger Cell Junction (Sel Penghubung yang lebih kuat) berdasarkan funsinya dikategorikan menjadi 3,
yaitu :
1. Communicating junction
2. Occluding junction (occlude to close)
3. Anchoring junction
1. Gap junction : merupakan komunikasi sel – sel yang bergerak cepat melalui jembatan sitoplasma
antar sel yang bersebelahan. Gap junction memiliki protein silinder (connection) sebagai lorong
dengan bentuknya paku berongga dengan protein channel berada di tengah – tengahnya. Protein
channel ini memiliki fungsi antara lain untuk membuka dan menutup, regulasi perpindahan ion –
ion dan molekul kecil. Gap junction mengizinkan zat kimia dan senyawa elektrik untuk lolos dari
satu sel ke sel yang lain, contohnya Gap Junction pada otot jantung mengizinkan sinyal kimia dan
listrik lewat dengan cepat dari satu sel ke sel lainnya. Gap junction penting dalam beberapa
komunikasi sel seperti pada hati, pancreas, ovarium, dan kelenjar tiroid.
2. Tight Junction : merupakan komunikasi sel yang membatasi perpindahan material antar sel yang
saling bertautan. Tight junction bekerjasama dengan protein Caludin dan Occludin untuk
membatasi pergerakan molekul di membrane sel. Di dalam banyak proses fisiologis, pembatas
dari Tight Junction dinamis dan dapat diubah tergantung pada kebutuhan tubuh. Contohnya pada
saluran usus dan ginjal mencegah substansi dari perpindahan dengan bebasnya antara lingkungan
eksternal dan internal. Tight junction memungkinkan sel untuk mengatur apa yang masuk dan
keluar tubuh. Tight Junction juga membuat yang disebut Blood Brain Barier yang mencegah
substansi yang berpotensi membahayakan di darah mencapai cairan ekstraseluler di otak.
3. Anchoring Junction
Menempel antara sel ke Cell Ancoring Junction atau dari sel ke Matrix Anchoring Junction. Pada
vertebrata sel Anchoring Junction dibentuk oleh CAMs yang disebut dengan cadherins yang mana
terhubung antara satu dengan yang lain disekitar ruang interseluler. Cell Matrix Junction yang
menggunakan CAMs disebut dengan integrins. Integrins adalah protein membrane yang bisa
mengikat senyawa molekul dilingkungan sel, transfer informasi yang dibawa oleh sinyal yang
melintasi membrane sel menuju ke sitoplasma.
Anchoring junction menyumbangkan kekuatan mekanik dari jaringan. Anchoring Junction sudah dijadikan
pembanding untuk tombol atau risleting yang mengikat sel bersama dan menahan sel sel tersebut pada
posisi dalam sebuah jaringan.
Hubungan protein dari Anchoring Cell Junction sangat kuat, mengizinkan lembaran jaringan dikulit dan
menggarisi rongga tubuh untuk menahan kerusakan dari peregangan dan membelit (twist). Walaupun
serat protein dari Anchoring Junction bisa dirusak. Contohnya jika kamu memiliki sepatu yang bergesekan
dengan kulit, ketegangannya itu bisa mencukur protein penghubung lapisan kulit yang berbeda. Ketika
cairan mengumpul di tempat penghasil dan lapisannya tersebar, hasil dari melepuh.
Jaringan bekerjasama dengan Anchoring Junction seperti pagar kayu pada tempat diantara batang
penghubunga yang memungkinkan material melewati salah satu sisi pagar ke yang lain. Perpindahan
material diantara sel dikenal sebagai Paracellular Pathway. Sebaliknya, jaringan bekerjasama dengan Tight
Junction lebih seperti dinding bata yang padar : lebih sedikit dapat melalui dari satu sisi dinding ke antara
sisi lain batu bata.
Sel – sel anchoring junction mengambil bentuk baik Adheren Junction atau Desmosomes. Serat aktin
Adheren Junction yang tertaut dalam sel berdekatan bersama – sama. Desmoses (Desmos = pita, Soma =
badan) menempelkan filament tengah dari sitoskeleton. Desmosomes adalah hubungan sel – sel yang
terkuat. Pada mikroskop elektron, mereka dapat dikenali oleh badan glikoprotein padat atau plaques, itu
hanya ada di dalam membrane sel di wilayang di mana 2 sel terhubung. Desmosemes mungkin titik kecil
dari hubungan antara dua sel (spot desmosomes) atau pita yang mengelilingi seluruh sel (belt
desmosomes)
wahyuningangger@gmail.com