Anda di halaman 1dari 15

3.

2 Pembahasan
Dalam praktikum yang telah dilakukan membahas tentang mineral pembentuk
batuan.Dalam praktikum ini, praktikan mendeskripsikan mineral dari sampel
batuan yang telah diberikan asisten sebelumnya. Deskripsi yang dilakukan berupa
sifat fisik dari mineral-mineral yang terkandung dalam sebuah batuan, seperti
warna, kilap dan lainnya sehingga praktikan tau mineralnya apa saja.
Sebelum pengamatan dimulai terlebih dahulu praktikan tahu bahwa apa saja
mineral pada batuan yang disusun dalam deret bowen. Bowen’s reaction series
merupaksan urutan pendinginan batuan beku. Sedangkan batuan beku (igneous
rock) adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma di bawah
permukaan bumi atau hasil pembekuan lava di permukaan bumi. Reaksi Bowen
adalah suatu bagan yang menunjukkan susunan mineral-mineral pembentuk
batuan beku yang terdiri dari dua bagian mineral yang di sebut mafik mineral
(berwarna gelap) pada bagian kiri dan mineral mafik (berwarna terang) pada
bagian kanan. Disscontinous series berada pada bagian sebelah kiri dimana deret
ini terbentuk dari mineral ferro magnesium silikat. Mineral yang terbentuk pada
suhu tertinggi adalah olivine, tapi pada magma yang jenuh oleh SiO2 maka
mineral pyroxene yang akan terbentuk terlebih dahulu olivine dan pyroxene ini
disebut pasangan ingcongruent melting dimana olivine akan bereaksi dengan
larutan sisa dan membentuk pyroxene. Temperatur menurun terus dan
pembentukan mineral berjalan sesuai dengan temperaturnya.Mineral yang terakhir
terbentuk adalah biotit yang berarti semua besi dan magnesium dalam larutan
magma telah habis dipergunakan untuk membentuk mineral.
Pada batuan beku, dapat dibedakan antara batuan beku ultrabasa, basa, intermediet
dan asam bergantung pada warna dari batuan terebut dengan parameter batuan
ultrabasa dan basa yang berwarna gelap, batuan intermediet berwarna sedang, dan
batuan jenis asam berwarna cerah atau terang.Pembentukan batuan yang bersifat
ultrabasa, basa, intermediet dan asam dapat juga terjadi apabila magma asal
(magma basa) mengalami asimilasi dengan batuan sampingnya. Sebagai contoh
suatu magma basa yang menerobos batuan samping yang berkomposisi asam
maka akan terjadi asimilasi magma, dimana batuan samping akan melebur dengan
larutan magma dan hal ini akan membuat konsentrasi magma menjadi bersifat

Rock Forming Mineral 1


intermediete hingga asam. Dengan demikian maka batuan-batuan yang
berkomposisi mineral akan intermediete maupun asam dapat terbentuk dari
magma basa yang mengalami asimilasi dengan batuan sampingnya.
Pembentuk batuan yang berkomposisi ultrabasa, basa, intermediete dan asam
dapat terjadi melalui proses diferensiasi magma. Pada tahap awal penurunan
temperatur magma maka mineral-mineral yang akan terbentuk untuk pertama
kalinya adalah Olivine, Pyroxene, dan Ca-Plagioklas dan sebagaimana diketahui
bahwa mineral-mineral tersebut adalah merupakan mineral penyusun batuan
ultrabasa
Pada contoh sampel –sampel batuan dari delapan batuan memiliki mineral-
mineral penyusun berbeda.

Gambar: Batuan 1
Pada batuan pertama yang dipratikan kali ini terdapat tiga kandung mineral
pada batuan tersebut yaitu biotit, plagioklas dan kuarsa. Ini dimaksud juga dengan
mineral penhyusun yang dapat didefinisikan oleh pratikan, antara lain:

Gambar: Biotit
Biotit memiliki warna hitam dengan sistem kristal Monoklin. Memiliki kilap
kaca, kekerasannya 2,5-3 Skala Mohs dan memiliki gores putih. Belahannya
sempurna dan pecahannya concoidal. Berat jenis biotit 2,7-3,3 kgm3,
kemagnetannya adalah diamagnetik dan derajat ketransparannya yaitu translucent,

Rock Forming Mineral 2


mempunyai sifat khas yaitu bau belerang yang berguna sebagai bahan industri
aspal dan terdapat pada batuan gabro dan granit.

Gambar: Plagioklas
Plagioklas (NaAl2 SiO2O8) memiliki warna putih susu dengan sistem
kristalnya Triklin. Mempunyai kilap sutra, kekerasannya 6,5 Skal Mohs dan
mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan 2 arah, berat jenisnya
2,62 kg m3 , kemagnetannya diamagnetik dan derajat ketransparannya yaitu
transparant. Plagioklas biasanya terdapat dibatuan beku dan pada batuan sedimen.

Gambar: Kuarsa
Kuarsa (SiO2) tidak memiliki warna atau bening dan memiliki sistem
kristalnya yaitu Hexagonal. Mempunyai kilap kaca, kekerasannya 7 skala mohs
dan mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan concoidal,
tenacitynya eritle, berat jenisnya 2,9-3,4 kg m3 , kemagnetannya diamagnetik dan
derajat ketransparan yaitu translucent. Kuarsa banayak ditemukan di batu granit
dan batuan beku asam lainnya.

Rock Forming Mineral 3


Gambar: Kuarsa
Kuarsa atau disebut urat kuarsa tak berwarna atau bening dan memiliki
sistem kristal Hexagonal. Mempunyai kilap kaca, kekerasannya 7 Skala Mohs dan
mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan concoidal, tenacitynya
brittle, berat jenisnya 2,6 kg m3 ,kemagnetannya diamagnetik dan derajat
ketransparan yaitu translucent. Kuarsa atau yang disebut urat kuarsa ini banyak
ditemukan di granit dan batuan beku asam lainnya.
Pada contoh sampel –sampel batuan dari delapan batuan memiliki mineral-
mineral penyusun berbeda.

Gambar : Batuan Granodiorit


Batuan ketiga yang kami amati adalah batuan granodiorit, yaitu batuan beku
intrusif kasar yang mengandung biotite, hornblende dan plagioklas dan yang
memiliki komposisi diantara granit dan diorite.

Gambar 2. Mineral Hornblende

Rock Forming Mineral 4


Mineral hornblende dengan rumus kimia Ca2(Mg,Fe,Al)5
(Al,Si)8O22(OH)2dengan bentuk melebar warna hitam arang, Kekerasan 5-6 skala
mohs, Tergores. berwarna putih, Mineral ini adalah suatu mineral yang sifat
kristalnya monoklin dengan bentuk perawakan granular , berat jenis 2,9 gr/cm3,
dengan kilau seperti kaca dan belahannya pecahan imperfeck/uneven. Tenacity
brittle dengan sifat diamagnetic dan ketransfaranan adalah opaque mineral,
digunakan sebagai bahan dalam pembuatan jalan raya.. Terbentuk melalui proses
pebekuan magma pada suhu 700O C-600O C.

Gambar 3. Mineral Biotite

Biotit mineral ke 2, dengan rumus kimiaK(Mg/Fe)3(AlSi3O10) memiliki


warna hitam memamar sistem Kristal monoklin, kilap laca, kekerasan 2,5-3,0
skala mohs, gores putih, mempunyai belahan sempurna, tenacity/ brittle, berat
jenis 2,9-3,4 gr/𝑐𝑚3 , kemagnetan paramagnetic, derajat ketransparaan tranculent
mineral, , kegunaan sebagai sebagai pengisi dan extender cat. Ganesa terbentuk
oleh proses kristalisasi magma pada daerah magmatis.
.

Gambar 4. Mineral plagioklas


Mineral ke 3 adalah plagioklas Warna putih susu, Kekerasan 5,5-6 skla
mohs, Tergores dengan kaca. Mineral ini juga memiliki kilap kaca. Perawakan
kristal yang massif atau dengan sistem kristal trikilin. Transparansi mineral
ortoklas ini biasanya transulen hingga opaque.Dengan goresan putih ,

Rock Forming Mineral 5


belahan/pecahan sempurna /membata, yang berat jenisnya 2,62-2,76 gr/cm3.
Memiliki sifat kemagnetan diagmagnetik, mempunyai kegunaan sebagai material
kontruksi bangunan.Mineral ini terbentuk oleh intusi magma kaya silika yang
mendingin.

Batuan granit
Batuan selanjutnya ialah batuan yang kami tafsirkan batuan granit, pada
batuan ini kami menemukan empat mineral pada batuan yang kami amati yaitu
plagioklas ,K-feldsfar, hornblende dan kuarsa.

Mineral ke 3 adalah plagioklas Warna putih susu, Kekerasan 5,5-6 skla


mohs, Tergores dengan kaca. Mineral ini juga memiliki kilap kaca. Perawakan
kristal yang massif atau dengan sistem kristal trikilin. Transparansi mineral
ortoklas ini biasanya transulen hingga opaque.Dengan goresan putih ,
belahan/pecahan sempurna /membata, yang berat jenisnya 2,62-2,76 gr/cm3.
Memiliki sifat kemagnetan diagmagnetik, mempunyai kegunaan sebagai
material kontruksi bangunan.Mineral ini terbentuk oleh intusi magma kaya
silika yang mendingin.

Rock Forming Mineral 6


Gambar: Mineral plagioklas

Kuarsa atau disebut urat kuarsa tak berwarna atau bening dan memiliki
sistem kristal Hexagonal. Mempunyai kilap kaca, kekerasannya 7 Skala Mohs dan
mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan concoidal, tenacitynya
brittle, berat jenisnya 2,6 kg m3 ,kemagnetannya diamagnetik dan derajat
ketransparan yaitu translucent. Kuarsa atau yang disebut urat kuarsa ini banyak
ditemukan di granit dan batuan beku asam lainnya.

Pada mineral ortoklas mempunyai warna abu-abu dan merah muda memiliki
sistem Kristal monoklin ,kilap kaca , kekerasan 6 skala mohs ,jika tergores
goresannya berwarna putih memiliki belahan sempurna ,tenancity brittle ,berat
jenis 2,5 gram / cm3 , kemagnetan diamagnetic derajat ketransparanan opaque
mempunyai nama mineral ortoklas , kegunaan pada bahan baku industri keramik
dan terbentuk dari kristalisasi magma yang mempunyai batuan granodiorit.

Rock Forming Mineral 7


Gambar 5: Granodiorit
Batuan kelima yang dipratikan dapatkan adalah granodiorit. Granodiorit
terdiri dari beberapa mineral penyusun. Berdasarkan hasil pratikum, mineral
penyusun dari granodiorit yang dapat diidentifikasi oleh pratikan, antara lain:

Gambar: Kuarsa
Kuarsa (SiO2) tidak memiliki putih bening dan memiliki sistem kristalnya
yaitu Hexagonal. Mempunyai kilap kaca, kekerasannya 7 skala mohs dan
mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan concoidal, tenacitynya
erittle, berat jenisnya 2,6 kg m3 , kemagnetannya diamagnetik dan derajat
ketransparan yaitu translucent. Kegunaan dari kuarsa sebagai bahan industri.
Kuarsa banyak ditemukan pada endapan granit.

Gambar: Hornblende
Mineral hornblende dengan rumus kimia Ca2(Mg,Fe,Al)5
(Al,Si)8O22(OH)2dengan bentuk melebar warna hitam arang, Kekerasan 5-6 skala

Rock Forming Mineral 8


mohs, Tergores. berwarna putih, Mineral ini adalah suatu mineral yang sifat
kristalnya monoklin dengan bentuk perawakan granular , berat jenis 2,9 gr/cm3,
dengan kilau seperti kaca dan belahannya pecahan imperfeck/uneven. Tenacity
brittle dengan sifat diamagnetic dan ketransfaranan adalah opaque mineral,
digunakan sebagai bahan dalam pembuatan jalan raya.. Terbentuk melalui proses
pebekuan magma pada suhu 700O C-600O C.

Gambar: Biotit
Biotit memiliki warna hitam dengan sistem kristal Monoklin. Memiliki kilap
kaca, kekerasannya 2,5-3 Skala Mohs dan memiliki gores putih. Belahannya
sempurna dan pecahannya concoidal. Berat jenis biotit 2,7-3,3 kgm3,
kemagnetannya adalah diamagnetik dan derajat ketransparannya yaitu translucent,
mempunyai sifat khas yaitu bau belerang yang berguna sebagai bahan industri
aspal dan terdapat pada batuan gabro dan granit.

Gambar: Granit
Batuan keenam yang kami amati adalah batuan granit, mengandung empat
batuan yaitu:

Rock Forming Mineral 9


K-feldsfar memiliki warna fresh merah jambu, warna lapuk hitam
kecokelatan sistem Kristal triklin memiliki kilap kaca kekerasan 6,5 skala mohs,
gores putih, belahan/pecahan jelas/choncoidal, memiliki tencity malleable, berat
jenis 2,5 gr/𝑐𝑚3 , kemagnetan diamagnetic, memiliki derajat ketransparan opaque
mineral, memiliki sifat khas kasar dan terdapat mineral kasar, kegunaan sebagai
pembuatan dalam industry kaca, dan memiliki ganesa terbentuk dari proses
kristalisasi magma yang berasosiasi dengan mineral orthoklas pada batuan
sedimen.

Biotit mineral ke 2, dengan rumus kimiaK(Mg/Fe)3(AlSi3O10) memiliki


warna hitam memamar sistem Kristal monoklin, kilap laca, kekerasan 2,5-3,0
skala mohs, gores putih, mempunyai belahan sempurna, tenacity/ brittle, berat
jenis 2,9-3,4 gr/𝑐𝑚3 , kemagnetan paramagnetic, derajat ketransparaan tranculent
mineral, , kegunaan sebagai sebagai pengisi dan extender cat. Ganesa terbentuk
oleh proses kristalisasi magma pada daerah magmatis.

Rock Forming Mineral 10


Mineral hornblende dengan rumus kimia Ca2(Mg,Fe,Al)5
(Al,Si)8O22(OH)2dengan bentuk melebar warna hitam arang, Kekerasan 5-6 skala
mohs, Tergores. berwarna putih, Mineral ini adalah suatu mineral yang sifat
kristalnya monoklin dengan bentuk perawakan granular , berat jenis 2,9 gr/cm3,
dengan kilau seperti kaca dan belahannya pecahan imperfeck/uneven. Tenacity
brittle dengan sifat diamagnetic dan ketransfaranan adalah opaque mineral,
digunakan sebagai bahan dalam pembuatan jalan raya.. Terbentuk melalui proses
pebekuan magma pada suhu 700O C-600O C.

Kuarsa (SiO2) tidak memiliki putih bening dan memiliki sistem kristalnya
yaitu Hexagonal. Mempunyai kilap kaca, kekerasannya 7 skala mohs dan
mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan concoidal, tenacitynya
erittle, berat jenisnya 2,6 kg m3 , kemagnetannya diamagnetik dan derajat
ketransparan yaitu translucent. Kegunaan dari kuarsa sebagai bahan industri.
Kuarsa banyak ditemukan pada endapan granit.
Pada indentifikasi batuan ketujuh kami mendapatkan hasil mineral penyusunnya
yaitu : biotit,honblende,kuarsa

Rock Forming Mineral 11


.

Pada batuan ketujuh mineral penyusunnya adalah biotit,hornblende,dan kuarsa


dimana dapat kita temukan pada terbentuk melalui proses pembekuan magma dan
terbentuk oleh proses pendinginan mineral dll.

Biotit mineral ke 2, dengan rumus kimiaK(Mg/Fe)3(AlSi3O10) memiliki


warna hitam memamar sistem Kristal monoklin, kilap laca, kekerasan 2,8-3,0
skala mohs, gores putih, mempunyai belahan sempurna, tenacity/ brittle, berat
jenis 2,8-3,42gr/𝑐𝑚3 , kemagnetan diamagnetic, derajat ketransparaan tranculent
mineral, , kegunaan sebagai sebagai pengisi dan extender cat. Ganesa terbentuk
oleh proses pendinginan mineral .

Rock Forming Mineral 12


Mineral hornblende dengan rumus kimia Ca2(Mg,Fe,Al)5 (Al,Si)8O22(OH)2
dengan bentuk melebar warna hitam arang, Kekerasan 5-6 skala mohs, Tergores.
berwarna putih, Mineral ini adalah suatu mineral yang sifat kristalnya monoklin
dengan bentuk perawakan granular , berat jenis 2,9 gr/cm3, dengan kilau seperti
kaca dan belahannya pecahan imperfeck/uneven. Tenacity brittle dengan sifat
diamagnetic dan ketransfaranan adalah opaque mineral, digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan jalan raya dan pada bahan industri.. Terbentuk melalui proses
pebekuan magma.

Kuarsamineral adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak


kontinenbumi. Mineral ini memiliki struktur Kristal heksagonal yang terbuat dari
silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan
Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segi enam
yang memiliki ujung piramida segienam.Dengan kilap kaca dan belahan meniang
dan belahan tidak jelas.Mineral ini digunakan untuk prmbuatan kaca.

Pada batuan selanjutnya kami mendapatkan hasil mineral dengan penyusun


yaitu: hornblende,kuarsa dan ortoklas

Rock Forming Mineral 13


Dapat kita simpulkan bahwa pada batu kedelapan yaitu batu granodorit dengan
penyusunnya yaitu hornblende,kuarsa dan ortoklas dimana sistem kristalnya
masing-masing adalah monoklin dan hexagonal .

Mineral hornblende dengan bentuk melebar warna hitam arang, Kekerasan


5-6 skala mohs, Tergores. berwarna putih, Mineral ini adalah suatu mineral yang
sifat kristalnya monoklin dengan bentuk perawakan granular , berat jenis 2,9
gr/cm3, dengan kilau seperti kaca dan belahannya pecahan imperfeck/uneven.
Tenacity brittle dengan sifat diamagnetic dan ketransfaranan adalah opaque
mineral, digunakan sebagai bahan dalam pembuatan jalan raya dan pada bahan
industri.. Terbentuk melalui proses pebekuan magma.

Rock Forming Mineral 14


Kuarsa mineral adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak
kontinenbumi. Mineral ini memiliki struktur Kristal heksagonal yang terbuat dari
silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan
Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segi enam
yang memiliki ujung piramida segienam.Dengan kilap kaca dan belahan meniang
dan belahan tidak jelas.Mineral ini digunakan untuk prmbuatan kaca.

plagioklas Warna putih susu, Kekerasan 5,5-6 skla mohs, Tergores dengan
kaca. Mineral ini juga memiliki kilap kaca. Perawakan kristal yang massif atau
dengan sistem kristal trikilin. Transparansi mineral ortoklas ini biasanya transulen
hingga opaque.Dengan goresan putih , belahan/pecahan sempurna /membata,
yang berat jenisnya 2,62-2,76 gr/cm3. Memiliki sifat kemagnetan diagmagnetik,
mempunyai kegunaan sebagai material kontruksi bangunan.Mineral ini terbentuk
oleh intusi magma kaya silika yang mendingin.

Rock Forming Mineral 15

Anda mungkin juga menyukai