2 Pembahasan
Dalam praktikum yang telah dilakukan membahas tentang mineral pembentuk
batuan.Dalam praktikum ini, praktikan mendeskripsikan mineral dari sampel
batuan yang telah diberikan asisten sebelumnya. Deskripsi yang dilakukan berupa
sifat fisik dari mineral-mineral yang terkandung dalam sebuah batuan, seperti
warna, kilap dan lainnya sehingga praktikan tau mineralnya apa saja.
Sebelum pengamatan dimulai terlebih dahulu praktikan tahu bahwa apa saja
mineral pada batuan yang disusun dalam deret bowen. Bowen’s reaction series
merupaksan urutan pendinginan batuan beku. Sedangkan batuan beku (igneous
rock) adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma di bawah
permukaan bumi atau hasil pembekuan lava di permukaan bumi. Reaksi Bowen
adalah suatu bagan yang menunjukkan susunan mineral-mineral pembentuk
batuan beku yang terdiri dari dua bagian mineral yang di sebut mafik mineral
(berwarna gelap) pada bagian kiri dan mineral mafik (berwarna terang) pada
bagian kanan. Disscontinous series berada pada bagian sebelah kiri dimana deret
ini terbentuk dari mineral ferro magnesium silikat. Mineral yang terbentuk pada
suhu tertinggi adalah olivine, tapi pada magma yang jenuh oleh SiO2 maka
mineral pyroxene yang akan terbentuk terlebih dahulu olivine dan pyroxene ini
disebut pasangan ingcongruent melting dimana olivine akan bereaksi dengan
larutan sisa dan membentuk pyroxene. Temperatur menurun terus dan
pembentukan mineral berjalan sesuai dengan temperaturnya.Mineral yang terakhir
terbentuk adalah biotit yang berarti semua besi dan magnesium dalam larutan
magma telah habis dipergunakan untuk membentuk mineral.
Pada batuan beku, dapat dibedakan antara batuan beku ultrabasa, basa, intermediet
dan asam bergantung pada warna dari batuan terebut dengan parameter batuan
ultrabasa dan basa yang berwarna gelap, batuan intermediet berwarna sedang, dan
batuan jenis asam berwarna cerah atau terang.Pembentukan batuan yang bersifat
ultrabasa, basa, intermediet dan asam dapat juga terjadi apabila magma asal
(magma basa) mengalami asimilasi dengan batuan sampingnya. Sebagai contoh
suatu magma basa yang menerobos batuan samping yang berkomposisi asam
maka akan terjadi asimilasi magma, dimana batuan samping akan melebur dengan
larutan magma dan hal ini akan membuat konsentrasi magma menjadi bersifat
Gambar: Batuan 1
Pada batuan pertama yang dipratikan kali ini terdapat tiga kandung mineral
pada batuan tersebut yaitu biotit, plagioklas dan kuarsa. Ini dimaksud juga dengan
mineral penhyusun yang dapat didefinisikan oleh pratikan, antara lain:
Gambar: Biotit
Biotit memiliki warna hitam dengan sistem kristal Monoklin. Memiliki kilap
kaca, kekerasannya 2,5-3 Skala Mohs dan memiliki gores putih. Belahannya
sempurna dan pecahannya concoidal. Berat jenis biotit 2,7-3,3 kgm3,
kemagnetannya adalah diamagnetik dan derajat ketransparannya yaitu translucent,
Gambar: Plagioklas
Plagioklas (NaAl2 SiO2O8) memiliki warna putih susu dengan sistem
kristalnya Triklin. Mempunyai kilap sutra, kekerasannya 6,5 Skal Mohs dan
mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan 2 arah, berat jenisnya
2,62 kg m3 , kemagnetannya diamagnetik dan derajat ketransparannya yaitu
transparant. Plagioklas biasanya terdapat dibatuan beku dan pada batuan sedimen.
Gambar: Kuarsa
Kuarsa (SiO2) tidak memiliki warna atau bening dan memiliki sistem
kristalnya yaitu Hexagonal. Mempunyai kilap kaca, kekerasannya 7 skala mohs
dan mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan concoidal,
tenacitynya eritle, berat jenisnya 2,9-3,4 kg m3 , kemagnetannya diamagnetik dan
derajat ketransparan yaitu translucent. Kuarsa banayak ditemukan di batu granit
dan batuan beku asam lainnya.
Batuan granit
Batuan selanjutnya ialah batuan yang kami tafsirkan batuan granit, pada
batuan ini kami menemukan empat mineral pada batuan yang kami amati yaitu
plagioklas ,K-feldsfar, hornblende dan kuarsa.
Kuarsa atau disebut urat kuarsa tak berwarna atau bening dan memiliki
sistem kristal Hexagonal. Mempunyai kilap kaca, kekerasannya 7 Skala Mohs dan
mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan concoidal, tenacitynya
brittle, berat jenisnya 2,6 kg m3 ,kemagnetannya diamagnetik dan derajat
ketransparan yaitu translucent. Kuarsa atau yang disebut urat kuarsa ini banyak
ditemukan di granit dan batuan beku asam lainnya.
Pada mineral ortoklas mempunyai warna abu-abu dan merah muda memiliki
sistem Kristal monoklin ,kilap kaca , kekerasan 6 skala mohs ,jika tergores
goresannya berwarna putih memiliki belahan sempurna ,tenancity brittle ,berat
jenis 2,5 gram / cm3 , kemagnetan diamagnetic derajat ketransparanan opaque
mempunyai nama mineral ortoklas , kegunaan pada bahan baku industri keramik
dan terbentuk dari kristalisasi magma yang mempunyai batuan granodiorit.
Gambar: Kuarsa
Kuarsa (SiO2) tidak memiliki putih bening dan memiliki sistem kristalnya
yaitu Hexagonal. Mempunyai kilap kaca, kekerasannya 7 skala mohs dan
mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan concoidal, tenacitynya
erittle, berat jenisnya 2,6 kg m3 , kemagnetannya diamagnetik dan derajat
ketransparan yaitu translucent. Kegunaan dari kuarsa sebagai bahan industri.
Kuarsa banyak ditemukan pada endapan granit.
Gambar: Hornblende
Mineral hornblende dengan rumus kimia Ca2(Mg,Fe,Al)5
(Al,Si)8O22(OH)2dengan bentuk melebar warna hitam arang, Kekerasan 5-6 skala
Gambar: Biotit
Biotit memiliki warna hitam dengan sistem kristal Monoklin. Memiliki kilap
kaca, kekerasannya 2,5-3 Skala Mohs dan memiliki gores putih. Belahannya
sempurna dan pecahannya concoidal. Berat jenis biotit 2,7-3,3 kgm3,
kemagnetannya adalah diamagnetik dan derajat ketransparannya yaitu translucent,
mempunyai sifat khas yaitu bau belerang yang berguna sebagai bahan industri
aspal dan terdapat pada batuan gabro dan granit.
Gambar: Granit
Batuan keenam yang kami amati adalah batuan granit, mengandung empat
batuan yaitu:
Kuarsa (SiO2) tidak memiliki putih bening dan memiliki sistem kristalnya
yaitu Hexagonal. Mempunyai kilap kaca, kekerasannya 7 skala mohs dan
mempunyai gores putih. Memiliki belahan atau pecahan concoidal, tenacitynya
erittle, berat jenisnya 2,6 kg m3 , kemagnetannya diamagnetik dan derajat
ketransparan yaitu translucent. Kegunaan dari kuarsa sebagai bahan industri.
Kuarsa banyak ditemukan pada endapan granit.
Pada indentifikasi batuan ketujuh kami mendapatkan hasil mineral penyusunnya
yaitu : biotit,honblende,kuarsa
plagioklas Warna putih susu, Kekerasan 5,5-6 skla mohs, Tergores dengan
kaca. Mineral ini juga memiliki kilap kaca. Perawakan kristal yang massif atau
dengan sistem kristal trikilin. Transparansi mineral ortoklas ini biasanya transulen
hingga opaque.Dengan goresan putih , belahan/pecahan sempurna /membata,
yang berat jenisnya 2,62-2,76 gr/cm3. Memiliki sifat kemagnetan diagmagnetik,
mempunyai kegunaan sebagai material kontruksi bangunan.Mineral ini terbentuk
oleh intusi magma kaya silika yang mendingin.