Judul
“MANAJEMEN SDM PENDIDIKAN”
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Manajemen SDM
Dosen Akademik : Lili Erti,SE,MM
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyeselsaikan makalah ini yang
berjudul “MANAJEMEN SDM PENDIDIKAN” dengan baik. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai ilmu tentang
Manajmen SDM.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibuk Lili Erti, SE, MM. selaku
Dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami, dengan ini saya
bisa mengetahui dan mengerti tentang manajemen SDM Pendidikan.
Karena keterbatasan pengetahuan, sumber maupun pengalaman
saya,makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pihak pembaca sangat diperlukan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................................ 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari manajemen. Hal ini terlihat dari
bagaimana pendidikan didefenisikan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlikan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UU No. 20
Tahun 2003). Dalam defenisi tersebut, pendidikan mengandung makna sebuah
usaha sadar dan terencana. Dengan kata lain, dari defenisi pendidikan itu sendiri
sudah terkandung fungsi atau kaidah manajemen.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
3
b. Defenisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah
tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
4
harus dilakukan mulia dari tenaga pendidik dan kependidikan itu
masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti
melalui proses perencanaan SDM meliputi perekrutan, seleksi,
penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan
latihan atau pengembangan dan pemberhentian.
5
pendidikan pada satuan pendidikan. (2) pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen)
didasarkan pada Undang-Undang no. 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembangan
ilmu pengetahuan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional ,
pengembang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta pegambi kepada
masyarakat. Dalam Pasal 6 disebutkan bahwa: kedudukan guru dan dosen
sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional , yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta, menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
6
Tenaga pendidik dan kependidikan memiliki hak dan kewajiban dalam
melaksanakan tugas yaitu:
Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan
memadai;
Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
Pembinaan karier sesuai dengan tuntunan pengembangan kualitas;
Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual; dan
Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban
Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis;
Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang di berikan tenaga
pendidik dan kependidikan.
2. Seleksi.
“Selection” atau seleksi didefenisikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dimana individu dipilih untuk mengisi suatu
jabatan yang didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar
karakteristik individu yang bersangkutan, sesuai dengan yang disyaratkan
oleh jabatan tersebut.
Tujuan utama dari seleksi adalah untuk:
Mengisi kekosongan jabatan dengan personil yang memenuhi
persyaratan yang memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Membantu meminimalkan pemborosan waktu, usaha, dan biaya yang
harus diinvestasikan bagi pengembangan pendidikan para pegawai.
3. Orientasi
Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong pegawai
baru (yang lulus seleksi) mengenal pekerjaan dan perusahaan tempatnya
bekerja. Ada juga yang berpendapat orientasi adalah suatu proses pemberian
pemahaman kepada peserta, tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
latihan yang sedang diadakan. Program orientasi sering juga disebut dengan
induksi, yakni memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau
kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan pegawai lain.
9
perancang program orientasi harus sensitif melihat hal tersebut dengan
demikian orientasi dapat mempercepat masa adaptasi dan menjadikannya
produktif dan tidak sebaliknya.
4. Manajemen Kinerja.
Manajemen kerja adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus
berkaitan dengan fungsi-fungsi manajerial kerja. Proses ini meliputi kegiatan
membangun harapan yang jelas serta pemhaman mengenai pekerjaan yang
akan dilakukan.
Berdasarkan definisi di atas menajemen kinerja sumber daya
manajemen pendidikan itu meliputi:
Fungsi kerja esensial yang diharapkan oleh tenaga pendidik dan
kependidikan.
Seberapa besar kontribusi pekerjaan pendidik dan kependidikan bagi
pencapaian tujuan pendidikan.
Apa arti konkrit mengerjakan pekerjaan yang baik.
Bagaimana tenaga kependidikan dan dinas bekerja sama untuk
mempertahankan, memperbaiki maupun mengembangkan kineja yang
ada sekarang.
Bagaimana prestasi kerja akan diukur.
Mengenali berbagai hambatan kerja dan menyingkirkannya.
10
Relevance, Hal-hal atau faktor-faktor yang diukur adalah yang
relevan dan terikat dengan pekerjaannya, apakah itu outputnya,
prosesnya, dan inputnya.
Sensitivity, Sistem yang digunakan harus cukup peka untuk
membedakan antara karyawan yang berprestasi dan tidak berprestasi.
Reliability, Sistem yang digunakan harus dapat diandalkan,
dipercaya bahwa menggunakan tolakukur yang objektif, sahih,
akurat, konsisten dan stabil.
Acceptability, Sistem yang digunakan harus dapat dimengerti dan
diterima oleh karyawan yang menjadi penilai maupun yang dinilai
dan memfasilitasi komunikasi aktif dan konstruktif antara keduanya.
Practicability, Semua instrumen misalnya formulir yang digunakan
harus mudah digunakan oleh kedua belah pihak, tidak rumit dan
tidak berbelit-belit.
b. Langkah-langkah Manajemen Kinerja.
Persiapan pelaksanaan proses
Penyusunan perencanaan kerja
Pengkomunikasian kinerja yang berkesinambungan
Pengumpulan data, pengamatan dan dokumentasi
Mengevaluasi kinerja
Pengukuran dan penilaian kinerja
5. Pemberian Kompensasi.
11
Peterson dan Plowman (dalam Malayu:2003:120) orang mau bekerja
sama karena hal-hal berikut ini:
Selain gaji pokok yang diterima oleh tenaga pendidik dan kependidikan
yang berstatus PNS ada beberapa tunjangan yang diberikan antara lain:
12
Tunjangan jabatan structural adalah tunjangan jabatan yang diberikan
kepada PNS yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam
jabatan stuktural sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku.
Tunjangan jabatan fungsional adalah tunjangan jabatan yang
diberikan kepada PNS yang diangkat dan ditugaskan secara penuh
dalam jabatan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan.
Bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang berstatus sebagai non PNS
kebijakan pemberian kompensasi berdasarkan pada kebijakan
lembaga/yayasan.
6. Pengembangan karier.
Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan
adanya peningkatan-peningkatan dalam suatu organisasi dalam jalur
karier yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
13
Menurut Oteng Sutisna (1989) pengembangan karier hendaknya
mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut:
Pertumbuhan pribadi
Pengembangan professional
Tindakan erbaikan unit atau sistem
Mobilitas ke atas, dan
Evektifitas jabatan.
7. Pemberhentian.
Undang-undang
Keinginan Perusahaan atau organisasi
Keinginan Karyawan
Pensiun
Kontrak Kerja Berakhir
Kesehatan Karyawan
Meninggal Dunia
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang
peranan strategi terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari
dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen, pamong belajar, instruktur,
tutor, widyaiswara) dalam masyarakat indonesia tetap dominan sekalipun teknologi
yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Untuk
memahami konsep manajemen tenaga pendidik dan kependidikan, kita terlebih
dahulu harus mengerti arti manajemen dan tenaga pendidik dan kependidikan.
Berbagai definisi tentang manajemen telah banyak dikemukakan.
15
B. Kritik dan Saran.
Menurut penulis mutu pendidikan Negara Indonesia mulai menurun,
dibandingkan dengan Negara tetangga Malaysia. Karena itu mutu Pendidikan di
Indonesia harus di tingkatkan kembali dengan meimplementasikan kurikulum
pendidikan dengan memberikan pelatihan dan pengajaran kepada SDM
pendidikan/tenaga pendidik dan kependidikan. Lalu meningkatkan kesejahteraan
SDM pendidikan dan meningkatkan kompetensinya. Dan juga dengan menerapkan
berbagai metode dalam pembelajaran sehingga menunjang keberhasilan
pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.eurekapendidikan.com/2018/03/manajemen-sumber-daya-manusia-
dalam-dunia-pendidikan.html?m=1
17