Fisika Jadi
Fisika Jadi
Kelompok 2 / Tingkat 1A
Disusun :
Aprilia Salsabilla Dinda (P17320119009)
Astri Purnamasari (P17320119010)
Ega Iriany Sagita (P17320119013)
Febby Setiawan Putri (P17320119014)
Fryska Lesa Adelia (P17320119016)
Irsi Reinalda Dwi Putri (P17320119017)
Raiza Maulina (P17320119027)
Rivani Dwi Anggraeni (P17320119030)
Sahla Aulia Salsabilla (P17320119033)
Syahdilla Ikhsan (P17320119039)
Tania Putri Adiguna (P17320119040)
Tazkiah Aulia Utami (P17320119042)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah BIOMEDIK dengan judul “Prinip
Pemeliharaan Alat Kesehatan Berbahan Kaca”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepada dosen Biomedik kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
......................................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
......................................................................................................................................................
iii
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan alat-alat kesehatan?
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam alat yang dibuat dari bahan kaca dalam
kesehatan?
3. Untuk mengetahui bagaimana cara perawatan pada bahan kaca?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Gelas Ukur
Fungsi ukur adalah sebagai alat untuk mencampur volume larutan, mulai dari
volume 10mL hingga 2L. Gelas ukur berbentuk pipa dan umumnya teruat dari
bahan plastic (poliproplien) yang dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar
sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur panjang.
Cara menggunakannya bersihkan gelas ukur dengan aquadest sebanyak tiga kali
lalu masukan larutan kimia kedalamnya dengan pipet sebanyak 10ml.
Cara membersihkan nya untuk membersihkan noda noda lengket pada gelas,
pengaduk dibalut kapas sekaligus dibasahi larutan asam lalu gosokkan ke gelas
setelah bersih lalu bilas
3. Tabung reaksi
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastic.
Bentuknya kira kira sebesar jari tanga manusia. Tabung reaksi bersedia dalam
berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran beriamter 10-20
dengan panjang 50-200 mm.
Cara menggunakannya yaitu bersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua
DM setelah itu lap dengan kain atau kertas isap. kemudian sampel yang akan
direaksi dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Cara membersihkan nya yaitu dengan membalut pengaduk dengan kapas
dibasahi larutan asam lalu di masukan ke dalam tabung. Setelah bersih baru dibilas
air.
4. GELAS ARLOJI ATAU KACA ARLOJI
Fungsi gelas arloji atau kaca arloji adalah untuk menimbang bahan-bahan
kimia yang bersifat higroskopis, sebagai penutup saat melakukan pemanasan bahan
kimia, dan sebagai wadah untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
Gelas piala (bahasa Inggris: beaker glass) atau kadangkala disebut sebagai
gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk,
mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam
laboratorium. Gelas piala secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang
rata[1] dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.
Gelas beker memiliki fungsi untuk memanaskan larutan sebagai wadah untuk
tiltrasi dan sebagai perkembangbiakan bakteri
6. LABU UKUR
Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL
sampai 5 L dan. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu
yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel
dengan menggunakan pipet. Labu ukur fungsinya Untuk mengencerkan suatu zat
larutan hingga batas leher labu ukur.
Bahan kaca banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan
maupun kelemahan daribahan baku kaca tersebut.
Keuntungannya : bahan kaca tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan gelas
pyrex, tahanterhadap perubahan temperature yang mendadak, koefisienmual yang kecil
dan tembus cahayayang besar.
Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas, maka dalam
segi keperawatan maupun memperlakukan alat-alat gelas harus perhatikan :
1. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27°c - 37°c dan diberi
tambahan lampu 25 watt .
3. Gunakan alcohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk
membersihkan debudari permukaan kaca/gelas. Usahakan pada waktu membersihkan
lensa jangan sampaimerusak lapisan lensa .
a. Metode Radiasi
Dalam mikro biologi radiasi gelombang elektromagnetik yang banyak digunakan
adalah radiasi sinar ultraviolet, radiasi sinar gamma, dan sinar matahari. Sinar
matahari mengandung banyak sinar ultraviolet, sehingga secara langsung dapat
dipakai untuk proses sterilisasi. Sinar ultraviolet bisa diperoleh dengan menggunakan
katoda panas yaitu ke dalam tabung katoda bertekanan rendah diisi dengan uap air
raksa. Lampu merkuri yang banyak terpasang di jalan-jalan sesungguhnya banyak
mengandung sinar ultraviolet. Namun sinar ultraviolet yang dihasilkan itu banyak
diserap oleh tabung gelas yang dilaluinya, sehingga dalam proses sterilisasi
hendaknya memperhatikan dosis sinar ultraviolet. Sterilisasi juga bisa menggunakan
sinar gama. Sinar gamma mempunyai tenaga yang lebih besar daripada sinar
ultraviolet. Sterilisasi dengan sinar gamma berdaya tinggi dipergunakan ontuk objek-
objek tertutup plastik. Untuk makanan dan obat-obatan tidak boleh menggunakan
sinar gamma untuk sterilisasi karena akan terjadi perubahan struktur kimia pada
makanan maupun obat-obatan tersebut.
1. Berkefeld V.
2. Coarse N, M dan W.
3. Fine.
4. Chamberland.
5. Seitz.
6. Sintered glass.
Metode filtrasi ini hanya dipakai untuk sterilisasi larutan gula, cairan lain seperti serum
atau sterilisasi hasil produksi mikroorganisme seperti enzim dan eksotoksin dan untuk
memisahkan fitrable virus dari bakteria dan organisme lain.
Sterilisasi Secara Kimia tidak dibahas secara terperinci disini, namun lazim digunakan
adalah alkohol 96%, Aceton tab formalin, Sulfur dioksida, dan Chlorin. Materi yang akan
disucihamakan dibersihkan terlebih dahulu kemudian direndam dalam alkohol atau aceton
atau Tab Formalin sealam kurang lebih 24 jam.
Sterilisasi dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang diinginkan yaitu mikroorganisme
dapat dibunuh dan peralatan teteap baik, untuk itu perlu mengetahui :
Alat yang terbuat dari logam sebelum disterilkan dicuci terelbih dahulu. Terbiasakan
segera mencuci alat - alat begitu selesai memakainya, agar kotoran yang melengket mudah
dibersihkan. Alat - alat logam maupun tabung reaksi, pipet, petridisk, mula - mula
dibersihkan terlebih dahulu kemudiam dibungkus dengan kain gaas. Setelah itu
menggunakan metode pemanasan secara kering, suhu mencapai 160 oC, jarak waktu
mencapai 1 - 2 jam, kemudian didiamkan agar suhu perlahan - lahan.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Alat kesehatan berdasarkan Menteri Kesehatan RI.no.220/Men.Kes/Per/IX/1976
tertanggal 6 september 1976 adalah barang instrument aparat atau alat termasuk tiap
komponen, bagian atau perlengkapan yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan untuk
digunakan dalam penelitian dan perawatan kesehatan, diagnosis penyembuhan, peringanan
atau pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan atau gejalanya pada manusia.
4.2 Saran
Seharusnya kita sebagai calon abdi kesehatan merawat alat-alat kesehatan untuk
menjaga kesehatan pasien. Merawat alat-alat kesehatan dikatakan penting karena menyangkut
keselamatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA