Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi manajemen biaya sangat penting dalam merencanakan biaya dan mengambil
keputusan. Akan tetapi, kebutuhan dasar dari perencanaan biaya yang efektif adalah
untuk menggunakan estimasi biaya yang akurat dalam proses perencanaan.
Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek
konstruksi. Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama dalam proyek konstruksi
untuk mengetahui besarnya dana yang harusdisediakan untuk sebuah bangunan.
Pada umumnya, sebuah proyek konstruksi membutuhkan biaya yang cukup besar.
Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat kurang baik
pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi pemilik proyek (owner), estimasi
biaya diperlukan sebagai pegangan dalam menentukan kebijakan yang dipakai untuk
menentukan besarnya estimasi yang harus dilaksanakan.
Estimasi biaya bagi kontraktor konstruksi adalah aspek terpenting bagi keberhasilan
perusahaan sehingga sejumlah konsultan dan pengembang peranti lunak membuat
perangkat dan teknik untuk membantu kontraktor dalam estimasi biaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa peran strategis dari manajemen biaya ?
2. Apa saja tahapan estimasi biaya ?
3. Bagaimana menggunakan metode estimasi biaya ?
4. Apa saja kebutuhan data dan masalah implementasi dari metode estimasi biaya ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Strategis Estimasi Biaya

Estimasi biaya (cost estimation) merupakan pengembangan hubungan yang baik


antara biaya objek dengan penggerak biayanya untuk tujuan memprediksi biaya.
Estimasi biaya memfasilitasi manajemen dengan dua cara yang penting. Pertama,
estimasi biaya membantu memprediksi biaya di masa yang akan datang dengan
menggunakan penggerak biaya berdasarkan aktivitas, volume, struktur atau
pelaksanaan yang didentifikasi sebelumnya. Kedua, estimasi biaya membantu
mengidentifikasi penggerak biaya utama untuk suatu objek biaya dan penggerak biaya
tersebut yang paling berguna dalam memprediksi biaya.

1. Menggunakan Estimasi Biaya untuk Memprediksi Biaya di Masa yang Akan


Datang

Manajemen strategis membutuhkan estimasi biaya yang akurat untuk banyak


aplikasi termasuk :

 Memfasilitasi pengembangan dan implementasi strategi. Estimasi biaya


penting bagi perusahaan yang berkompetisi berdasarkan kepemimpinan biaya.
Estimasi biaya mengarahkan pihak manajemen dalam menentukan teknik-
teknik manajemen seperti intelijen bisnis, perhitungan biaya berdasarkan
target, atau manajemen kualitas total, yang seharusnya digunakan oleh
perusahaan agar berhasil dalam strategi yang dipilihnya.

 Memfasilitasi analisis rantai nilai. Estimasi blaya membantu perusahaan


mengidentifikasi potensi peluang pengurangan biaya dengan cara membentuk
ulang rantai nilai. Contohaya, estimasi biaya berguna daiam menentukan
apakah seluruh biaya dan nilai produk dapat diperbaiki dengan cara
memproduksi salah satu komponen perusahaan atau membeli komponen
tersebut dari pemasok.

 Memfasilitasi perhitungan biaya berdasarkan target dan penentuan harga.


Estimasi biaya merupakan bagian integral dari perhitungan biaya berdasarkan
target dan penentuan harga. Pihak manajemen menggunakan estimasi biaya
dari berbagai desain produk sebagai bagian dari proses pemilihan desain
tertentu yang memberikan nilai terbaik bagi pelanggan sementara mengurangi
biaya produksi dan biaya lainnya.

 Memfasilitasi pengukuran, evaluasi, dan kompensasi kinerja yang efektif.


Estimasi biaya memainkan peran penting dalam menentukan biaya pada unit-
unit bisnis, yang memengaruhi kinerja keuangan, peluang promosi, dan
kompensasi manajer divisi serta kemampuan untuk menarik investasi modal
bagi divisi mereka.

Estimasi Biaya untuk Berbagai Jenis Penggerak Biaya

Metode estimasi biaya yang dijelaskan pada bab ini dapat digunakan salah satu
dari keempat jenis penggerak biaya: penggerak biaya berdasarkan aktivitas,
volume, struktur, atau pelaksanaan. Hubungan antara biaya dengan penggerak
biaya berdasarkan aktivitas atau volume sering kali paling sesuai dengan metode
estimasi biaya linier yang dibahas pada bab ini karena hubungan ini mendekati
linier pada rentang yang relevan dari operasi perusahaan. Penggerak biaya
berdasarkan struktur meliputi rencana dan keputusan yang memiliki dampak jangka
panjang serta strategis bagi perusahaan. Keputusan tersebut mencakup
pengalaman produksi, skala produk, teknologi produk atau produksi, dan
kompleksitas produk atau produksi. Isu teknologi dan pembaharuan sering kali
mengarahkan pihak manajemen untuk menggunakan perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas dan metode estimasi linier. Sebaliknya, pengalaman dan
skala sering kali membutuhkan metode nonlinier. Sebagai penggerak biaya,
pengalaman menyebabkan penurunan biaya per unit yang disebabkan karena
pembelajaran.

2. Penggunaan Estimasi Biaya untuk Mengidentifikasi Penggerak Biaya

Cara yang sering kali paling praktis untuk mengidentifikasi penggerak biaya adalah
mengandalkan pertimbangan dari perancang produk, teknisi, dan karyawan
produksi. Mereka adalah orang-orang yang paling memahami produk dan proses
produksi serta memiliki informasi yang paling berguna untuk menentukan
penggerak biaya. Estimasi biaya kadang kala memainkan peran untuk
mengungkapkan dan memainkan peran kolaboratif untuk memvalidasi serta
mengonfirmasikan pertimbangan dari perancang produk dan teknisi. Contohnya,
Hewlett-Packard menggunakan estimasi biaya untuk mengonfirmasikan kegunaan
penggerak biaya yang dipilih oleh tim teknisi dan karyawan produksi.
B. Enam Tahap Estimasi Biaya

Estimasi Biaya memiliki enam tahap sebagai berikut;

Tahap 1: Mendefinisikan Objek Biaya yang akan Diestimasikan

Meskipun tampaknya merupakan hal yang mendasar, mendefenisikan biaya tertentu


yang akan diestimasikan seharusnya dilakukan secara hati-hati. Contohnya, jika
tujuannya adalah untuk mengestimasikan biaya produksi dalam rangka memperbaiki
penentuan harga produk, objek biaya yang relevan adalah produk yang diproduksi pada
pabrik. Sebaliknya jika tujuannya adalah untuk memberikan penghargaan kepada
manajer untuk mengurangi biaya, objek biaya yang paling tepat adalah setiap
departemen produksi pada pabrik karena sebagian besar biaya dapat dikendalikan
secara langsung oleh manajer departemen.

Tahap 2: Menentukan Penggerak Biaya

Penggerak biaya merupakan faktor penyebab yang digunakan dalam estimasi biaya.
Beberapa contoh biaya yang diestimasikan dan pengerak biayanya yang terkait
adalahsebagai berikut:

Biaya yang akan diestimasikan Penggerak Biaya


Biaya Bahan Bakar untuk truk pengantar Jumlah mil yang ditempuh
barang
Biaya pemanas ruangan untuk Suhu udara yang akan dipertahankan
bangunan dalam bangunan
Biaya pemeliharaan untuk bangunan Jumlah jam mesin dan jumlah tenaga
pabrik kerja langsung
Biaya desain produk Jumlah elemen desain dan perubahan
desain
Mengidentifikasi penggerak biaya adalah tahap terpenting dalam mengembangkan
estimasi biaya. Mungkin terdapat sejumlah penggerak biaya yang relevan, tetapi
beberapa penggerak biaya tidak tampak jelas.

Tahap 3: Mengumpulkan Data yang Konsisten dan Akurat

Data harus konsisten dan akurat. Konsisten berarti setiap periode data yang
dikalkulasikan menggunakan dasar akuntansi yang sama dan seluruh transaksi dicatat
dengan tepat berdasarkan periode terjadinya. Keakuratan data juga bergantung pada
sumber data. Kadangkala data yang dikembangkan dalam perusahaan sangat
handal,sebagai akibat dari kebijakan dan prosedur manajemen untuk memastikan
keakuratan tersebut.

Tahap 4:Membuat Grafik Data

Tujuan pembuatan grafik data adalah untuk mengidentifikasi pola yang tidak umum.
Adanya pergeseran atau ketidaklinieran data harus diberikan perhatian khusus dalam
mengembangkan estimasi. Contohnya, penghentian produksi selama satu minggu
untuk memasang peralatan baru menyebabkan data produksi yang tidak umum pada
minggu yang bersangkutan;data seperti itu seharusnya tidak dimasukkan ketika
mengembangkan estimasi biaya. Kejadian yang tidak umum dapat dideteksi secara
mudah dengan cara mempelajari grafik.

Tahap 5: Memilih dan Menggunakan Metode Estimasi

Dua metode estimasi yang disajikan pada bagian berikutnya berbeda kemampuannya
dalam memberikan estimasi biaya yang paling akurat jika dibandingkan dengan biaya
keahlian dan sumber daya yang digunakan. Akuntan manajemen memilih metode yang
memiliki tingkat ketepatan/pertukaran biaya terbaik terhadap tujuanestimasi.

Tahap 6: Menilai Keakuratan Estimasi Biaya

Tahap terakhir yang penting dalam estimasi biaya adalah mempertimbangkan potensi
kesalahan estimasi yang dibuat. Ini meliputi mempertimbangkan kelengkapan dan
ketepatan penggerak biaya yang dipilih pada tahap 2, konsisten dan keakuratan data
yang dipilih pada tahap 3, kajian grafik pada tahap 4, serta ketepatan metode yang
dipilih pada tahap 5. Pendekatan umum untuk menilai keakuratan metode estimasi
adalah membandingkanestimasi dengan hasil aktual disepanjang waktu tertentu.

C. Metode Estimasi Biaya

Terdapat dua metode estimasi yaitu metode titik tinggi rendah dan metode analisis
regresi. Metode titik tinggi rendah adalah metode yang paling tidak akurat tetapi paling
mudah diaplikasikan serta metode analisis regrsi adalah metode yang paling akurat dan
paling mahal, membutuhkan lebih banyak waktu, pengumpulan data dan keahlian.
Dalam memilh metode estimasi terbaik, akuntan manajemen harus mencari
keseimbangan antara tingkat keakuratan yang dinginkan dengan keterbatasan apapun
mengenai biaya, waktu, dan upaya.

1. Metode Titik Tinggi-Rendah


Metode titik tinggi-rendah (high-low method) menggunakan aljabar untuk
menentukan garis estimasi yang unik antara titik-titik yang tinggi dan rendah dalam
data. Seringkali hanya dapat diambil titik terendah dan tertinggi dari data. Akan
tetapi, jika titik tertinggi atau terendah memiliki rentang yang jauh dari titik-titik lain
di sekitarnya, maka estimasi yang dihasilkan bisa jadi berat sebelah. Kedua titik
harus mewakili data di sekitarnya. Estimasi titik tinggi rendah ditampilkan sebagai
berikut:

Y = a + (b x X)

Dimana : Y = nilai estimasi biaya pemeliharaan, X = penggerak biaya yaitu jumlah


jam operasi ditambah dari operasional pabrik.

Keunggulan utama dari metode titik tinggi-rendah adalah bahwa metode tersebut
memberikan persamaan biaya yang unik-setelah titik tertinggi dan terendah dipilih,
hanya ada satu persamaan estimasi biaya yang memungkinkan. Namun, metode
titik tinggi-rendah terbatas; metode tersebut hanya dapat menggambarkan garis
terbaik yang paling mungkin untuk kedua titik yang dipilih, dan pemilihan kedua titik
membutuhkan pertimbangan.

2. Analisis Regresi

Analisis regresi (regression analysis) merupakan metode statistic untuk


memperoleh persamaan estimasi biaya unik yang paling sesuai bagi sekumpulan
titik data. Analisis regresi menyesuaikan data dengan cara memperkecil jumlah
kuadrat dari kesalahan estimasi. Karena regresi secara estimasi memperkecil
kesalahan estimasi dengan cara ini, metode ini disebut juga regresi kuadrat terkecil
(least squares regression).Analisis regresi memiliki dua jenis variabel. (1) Variabel
terikat (dependent variable) merupakan biaya yang akan diestimasikan. (2) Variabel
bebas (independent variable) merupakan penggerak biaya yang digunakan untuk
mengestimasi nilai variabel terikat. Apabila hanya satu penggerak biaya yang
digunakan, maka analisisnya disebut dengan regresi sederhana. Apabila terdapat
dua atau lebih dari dua penggerak biaya yang digunakan, maka analisisnya disebut
juga regresi berganda. Persamaan analisis regresi, yaitu

Y = a + bX + e
Dimana :
Y= jumlah variable terikat, a = jumlah tetap;disebut juga titik potong atau
konstanta, X = nilai variable bebas, b = biaya variable per unit, e = kesalahan
estimasi

Analisis regresi memberikan metode statistic yang tepat dan obyektif untuk
mengestimasikan beban perlengkapan. Keunggulan utama metode analisis regresi
adalah bahwa metode tersebut merupakan estimasi unik yang menghasilkan
kesalahan estimasi terkecil dari data. Disisi lain, karena kesalahan tersebut
dikuadratkan untuk mendapatkan garis terbaik, analisis regresi dapat sangat
dipengaruhi oleh titik-titik data yang tidak umum yang disebut dengan pencilan data
(outliers).

 Memilih Variabel terikat

Variabel terikat mungkin disajikan pada tingkat yang luas, seperti total biaya
pemeliharaanuntuk seluruh perusahaan, atau tingkat terperinci, seperti biaya
pemeliharaan untuk setiap pabrik atau departemen. Pemilihan tingkat agregat
bergantung pada tujuan estimasi biaya, ketersediaan dan keandalan data,
serta pertimbangan biaya dan manfaat. Jika tujuan utamanya adalah
keakuratan, tingkat analisis terperinci sering kali lebih disukai.

 Memilih Variabel Bebas

Untuk mengidentifikasi variabel bebas, akuntan manajemen


mempertimbangkan seluruh data keuangan, operasi, dan ekonomi lainnya
yang mungkin relevan untuk mengestimasi variabel terikat. Tujuannya adalah
untuk memilih variabel yang relevan; yaitu variable yang berubah ketika
variabel terikat berubah, dan bukan merupakan salinan dari variabel bebas
lainnya.

 Mengevaluasi Analisis Regresi

Selain untuk mengestimasi biaya, analisis regresi juga menyediakan ukuran


kuantitatif dari ketepatan dan keandalannya. Ketepatan mengacu pada
keakuratan dan keandalan menunjukkan apakah regresi mencerminkan
hubungan aktual antar variabel yaitu: apakah model regresi mungkin terus
menerus memprediksi secara akurat? Ukuran ukuran ini dapat membantu
akuntan manajemen dalam menilai kegunaan regresi tersebut:1.R-kuadrat
merupakan angka diantara 0 dan 1 serta seringkali dideskripsikansebagai
ukuran kemampuan penjelasan regresi, yaitu tingkat dimana perubahan pada
variabel terikat dapat diprediksi dengan perubahan ada variabel bebas. 2.Nilai-
t (T-value) merupaka ukuran keandalan dari setiap variabel bebas yaitutingkat
dimana variabel bebas memiliki hubungan yang abash, stabil, dan bersifat
jangka panjang dengan variabel terikat. 3.Kesalahan standar estimasi
merupakan ukuran keakuratan estimasi regresi. 4.Nilai-p (p-value) mengukur
resiko dimana variabel bebas tertentu hanya memilikihubungan secara
kebetulan dengan variabel terikat.

D. Masalah Implementasi: Ketidaklinieran

Regresi linier mengasumsikan hubungan linier antarvariable, dan estimasi regresi tidak
dapat diandalkan ketika hubungan data bersifat nonlinier. Ketidaklinieran paling sering
terjadi karena deret pola berkala terhadap data seperti :

1. Tren/atau musiman. Karakteristik umum dari data akuntansi adalah tren signifikan
yang dihasilkan dari perubahan harga dan/atau musiman. Jika terdapat tren atau
musiman, regresi linier tidak sesuai lagi dengan datanya, dan akuntan manajemen
harus menggunakan metode yang dapat menghilangkan variable musiman atau
tren tersebut. Metode yang paling lazim digunakan adalah:

 Penggunaan indeks perubahan harga untuk menyesuaikan nilai setiap


variabledengan beberapa periode waktu yang lazim.

 Penggunaan variable tren. Variable tren memiliki nilai 1,2,3.. untuk setiap
periode secara berurutan.

 Penggantian nilai asli dari setiap variable dengan selisih pertama. Selisih
pertama untuk setiap variable adalah selisih antara setuap nilai dengan nilai
berikutnya pada deret berkala.

2. Pencilan data. Ketika terdapat kesalahan atau kondisi bisnis yang tidak lazim atau
jarangterjadi memengaruhi operasinya pada periode tertentu, asilnya mungkin
berupa titikdata yang terletak jauh dari titk data yang lainnya, yaitu pencilan data.

3. Peralihan data. Jika kondisi bisnis yang tidak lazim berlangsung lama , seperti
pengenalanteknologi produksi baru atau perubahan tetap lainnya, terdapat
perbedaan pergesaran dari arah rata-rata data yang harus dimasukkan ke dalam
estimasi. Salahsatu cara untuk menangani hal tersebut adalah menggunakan
variabel rekayasauntuk menandai periode sebelum dan setelah terjadinya
peralihan.

Anda mungkin juga menyukai