Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH ANGIN DALAM EVAPORASI

MAKALAH
Dosen Pengampu :
Bejo Apriyanto,

Disusun oleh :

Putri Malinda Nurul H. (180210303056)

Maudy Putri Agustin (180210303068)

Annisa Septiana (180210303085)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat, hidayah
dan inayahNya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengelolaan Kelas dan Motivasi Belajar”. Penulis juga berterimakasih kepada
semua pihak, terutama dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, ,
yang telah memberikan kontribusinya dalam penyelesaian makalah ini, sehingga
makalah ini berhasil kami kerjakan tepat pada waktunya.
Makalah ini kami buat untuk menjelaskan dan menganalisis
mengenaipengelolaan kelas dan motivasi belajar. Terkait dengan makalah tersebut
apabila masih terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan maupun
pembuatan makalah. Penyusun mohon maaf sebesar-besarnya. Akhir kata
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi bahan
pelajaran untuk kita semua.

Jember, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1

1.2 RumusanMasalah ...............................................................................................2

1.3Tujuan .................................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN .......................................................................................3

2.1 Pengertian Pengelolaan kelas ............................................................................ 3

2.2 Prinsip-Prinsip Mengelola Kelas........................................................................4


2.3 Tujuan Pengelolaan Kelas ................................................................................. 5

2.4 Pengertian Motivasi...........................................................................................6

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi...............................................................6

2.6 Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah.................................................................7

2.7 Tujuan Motivasi.................................................................................................8

BAB III. PENUTUP ...............................................................................................9

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................9

3.2 Saran ...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan Kelas Menurut Sadirman N, dkk, dalam Junaidi pengelolaan
kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas. (1991: 310) Potensi yang
dimaksud disini terdiri dari fasilitas yang ada pada kelas ataupun dari siswa dan
gurunya dalam menyelenggarakan kegiatan di kelas. Seperti pendapat Haidar
Nawawi dalam Zahroh yang menjelaskan bahwa pengelolaan kelas sebagai
kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian
kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana dapat dimanfaatkan
secara efesien untuk melakukan kegiatankegiatan kelas yang berkaitan kurikulum
dan perkembangan murid. Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa pengelolaan
kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga
dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan (1988: 67).
Pengelolaan itu cakupannya sangat luas sekali, tetapi dapat dirinci dengan
bentuk prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Karena masalah pengelolaan bukan
masalah yang ringan dan bukan pula masalah yang tidak diprioritaskan. Guru
dapat mengatasi masalah di dalam kelas dengan mengetahui faktor ekstern terkait
dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokkan
siswa, jumlah siswa di kelas dan sebagainya, dan faktor intern berhubungan
dengan masalah emosi, pikiran dan perilaku. Setiap sekolah ataupun kelas
terdapat siswa yang berbeda karakter.
Untuk memperkecil gangguan dalam pengelolaan kelas maka perlu diterapkan
prinsip-prinsip,yaitu Hangat dan Antusias Untuk menjalin keakraban dengan
peserta didik, sehingga peserta didik semakin antusias dan aktif saat proses
pembelajaran berlangsung, Tantangan Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja,
atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik dan akan
menarik perhatian anak didik dan dapat mengembalikan gairah belajar mereka,
Bervariasi Penggunaan variasi metode, alat, media dan gaya belajar guru akan
menghindari kejenuhan peserta didik dan akan membuat peserta didik termotivasi,
Keluwesan Guru yang memiliki sikap luwes akan bijak dalam menggunakan
strategi pembelajaran, karena guru akan menyesuaikan strategi pembelajaran
dengan situasi kondisi kelas dan siswa, Penekanan pada hal-hal yang positif
Penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif
daripada mengomentari tingkah laku yang negatif, Penanaman disiplin diri Guru
sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri
dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai penegendalian diri dan
pelaksanaan tanggung jawab.
Adapun tujuan dari pengelolaan kelas yaitu sebagai penyediaan fasilitas
bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional
dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa
belajar dan bekerja untuk terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan,
suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi
pada siswa. (Saifuddin, 2014: 74).
Pengelolaan kelas juga ditunjang oleh adanya pemberian motivasi belajar.
Motivasi sendiri diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada
tingkah laku tersebut. (Sugiharto, dkk. 2007: 20).Sedangkan pengertian motivasi
belajar adalah keseluruhan daya gerak di dalam diri siswa yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar mengajar bisa berupa tingkah laku siswa yang
terlibat dalam pembelajaran dan memberikan arahan pada kegiatan belajar
mengajar sehingga mengakibatkan tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Adapun juga faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu ada 2
faktor. Yang pertama adalah faktor motivasi intrinsik, motivasi ini timbul dari
dalam diri individu atau timbulnya tidak memerlukan rangasanagan dari luar
karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan
dengan kebutuhannya. Motivasi intrinsik berisi, penyesuaian tugas dengan minat,
perencaraan yang penuh variasi, umpan balik atau respon siswa, kesempatan
respons peserta didik yang aktif dan kesempatan peserta didik untuk
menyesuaikan tugas pekerjaannya. Yang kedua adalah faktormotivasi ekstinsik ,
motivasi ini timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam
bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan
timbul karena manfaatnya. Motivasi ekstrinsik berisi, penyesuaian tugas dengan
minat, perencanaan yang penuh variasi, respons siswa, kesempatan peserta didik
yang aktif, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar (Uno, Hamzah B. 2013:
9).
Selain pemberian motivasi dan berbagai macam bentuk pemberian motivasi
yang bertujuan untuk membangkitkan semangat di sekolah, terdapat pula tujuan
diberikannya motivasi.Bagi seorang guru, motivasi adalah untuk menggerakkan
atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai
dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah. 36 Motivasi
pada dasarnya membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu,
termasuk perilaku individu yang sedang belajar.
1.2 Rumusan Masalah
a.Apa pengertian dari pengelolaan kelas?
b.Bagaimana prinsip-prinsip mengelola kelas?
c.Apa tujuan pengelolaan kelas?
d.Apa pengertian dari motivasi?
e.Apa saja faktor yang mempengaruhi motivasi serta apa saja bentuk-bentuk
motivasi di Sekolah?
f.Apa tujuan dari motivasi?
1.3 Tujuan
a.Untuk mengerti dan memahami pengertian dari pengelolaan kelas
b.Untuk mengerti dan memahami apa saja prinsip-prinsip mengelola kelas
c.Untuk mengerti dan memahami apa tujuan dari pengelolaan kelas
d.Untuk mengerti dan memahami pengertian dari motivasi
e.Untuk mengerti dan memahami apa saja faktor yang mempengaruhi
motivasi serta apa saja bentuk-bentuk motivasi belajar di sekolah
f.Untuk mengerti dan memahami apa tujuan dari diberikannya motivasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas


Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Sadirman N, dkk, dalam Junaidi
pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas. (1991: 310)
Potensi yang dimaksud disini terdiri dari fasilitas yang ada pada kelas ataupun
dari siswa dan gurunya dalam menyelenggarakan kegiatan di kelas. Seperti
pendapat Haidar Nawawi dalam Zahroh yang menjelaskan bahwa pengelolaan
kelas sebagai kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa
pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana dapat
dimanfaatkan secara efesien untuk melakukan kegiatankegiatan kelas yang
berkaitan kurikulum dan perkembangan murid. Suharsimi Arikunto berpendapat
bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai
kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang
diharapkan (1988: 67).
Menurut Mulyadi (2009: 4) pengelolaan kelas adalah seperangkat kegaitan
untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan
interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif serta mengembangkan dan
mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif. Dari pemaparan
menurut ahli di atas dapat ditarik benang merah bahwa pengelolaan kelas adalah
suatu kegiatan yang terdiri dari mengatur, mengurus dan menyelenggarakan
kegiatan kelas dengan mendayagunakan fasilitas seperti memanfaatkan meja
dengan posisi tertentu, membuka jendela supaya udara segar dapat masuk ke
ruangan, dan lain sebagainya. Selain itu pengelolaan kelas dapat menjadi wadah
untuk mendekatkan murid dan guru dengan itu dapat membantu merubah sikap
siswa yang tidak baik dalam kelas menjadi baik dan menaati peraturan. di dalam
kelas sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.
2.2 Prinsip-Prinsip Mengelola Kelas
Pengelolaan itu cakupannya sangat luas sekali, tetapi dapat dirinci dengan
bentuk prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Karena masalah pengelolaan bukan
masalah yang ringan dan bukan pula masalah yang tidak diprioritaskan. Guru
dapat mengatasi masalah di dalam kelas dengan mengetahui faktor ekstern terkait
dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokkan
siswa, jumlah siswa di kelas dan sebagainya, dan faktor intern berhubungan
dengan masalah emosi, pikiran dan perilaku. Setiap sekolah ataupun kelas
terdapat siswa yang berbeda karakter. Selain itu kondisi kelasnyapun berbeda
pula. Sebenarnya terdapat cara walau kondisi kelasnya berbeda-beda. Tergantung
dari guru yang mengelola kelas. Untuk memperkecil gangguan dalam pengelolaan
kelas maka terapkan prinsip-prinsip berikut ini.
a. Hangat dan Antusias Untuk menjalin keakraban dengan peserta didik,
sehingga peserta didik semakin antusias dan aktif saat proses pembelajaran
berlangsung.
b. Tantangan Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan
yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik dan akan menarik
perhatian anak didik dan dapat mengembalikan gairah belajar mereka.
c. Bervariasi Penggunaan variasi metode, alat, media dan gaya belajar guru
akan menghindari kejenuhan peserta didik dan akan membuat peserta didik
termotivasi.
d. Keluwesan Guru yang memiliki sikap luwes akan bijak dalam
menggunakan strategi pembelajaran, karena guru akan menyesuaikan strategi
pembelajaran dengan situasi kondisi kelas dan siswa.
e. Penekanan pada hal-hal yang positif Penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku anak didik yang positif daripada mengomentari tingkah laku
yang negatif.
f. Penanaman disiplin diri Guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk
melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan
mengenai penegendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.
2.3 Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan dari pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-
macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual
dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan
bekerja untuk terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana
disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada
siswa. (Saifuddin, 2014: 74) Selain itu Mulyadi (2009: 5) juga menggambarkan
tujuan pengelolaan kelas sebagai berikut:
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, sebagai lingkungan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan mereka semaksimal mungkin
b. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi pembelajaran
c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta media pembelajaran yang
mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan
sosial, ekonomi, budaya dan sifat-sifat individualnya. Pengelolaan yang dilakukan
bukan tanpa tujuan.

2.4 Motivasi Belajar


Pengertian Motivasi Belajar Motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan
ketahanan pada tingkah laku tersebut (Sugiharto, dkk. 2007: 20). Sedangkan
belajar menurut Hilgard dan Bower yang dikutip Ngalim Purwanto (2004: 84),
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi
tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi
itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat
seseorang. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa
yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya
dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Motivasi belajar yang
tinggi tercermin pada tingkah laku tersebut. Motivasi tinggi dapat ditemukan
dalam sifat perilaku siswa antara lain, adanya kualitas keterlibatan siswa dalam
belajar yang sangat tinggi, adanya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang
tinggi dalam belajar. adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau
menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi (Sugiharto, dkk. 2007:
20) Setelah memperhatikan uraian tentang pengertian motivasi dan belajar di atas
maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya
gerak di dalam diri siswa yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
mengajar bisa berupa tingkah laku siswa yang terlibat dalam pembelajaran dan
memberikan arahan pada kegiatan belajar mengajar sehingga mengakibatkan
tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

2.5Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi


Terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu:
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik timbul dari dalam diri individu atau timbulnya tidak
memerlukan rangasanagan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu
sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Motivasi intrinsik berisi,
penyesuaian tugas dengan minat, perencaraan yang penuh variasi, umpan balik
atau respon siswa, kesempatan respons peserta didik yang aktif dan kesempatan
peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya.
b. Motivasi Ekstinsik
Motivasi ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu,
misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan
pendidikan timbul karena manfaatnya. Motivasi ekstrinsik berisi, penyesuaian
tugas dengan minat, perencanaan yang penuh variasi, respons siswa, kesempatan
peserta didik yang aktif, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. (Uno,
Hamzah B. 2013: 9).

2.6Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah


Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah:
a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajar
peserta didik. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai
angka/nilai yang baik. Sehingga siswa bisaanya yang dikejar adalah nilai ulangan
atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
b.Hadiah juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Kerena
hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang
tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.
c. Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa.
d. Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui
akanada ulangan.
e. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi
kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui
bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk
terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkakat.
f. Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat
akan memupuk suasana yang nmenyenangkan dan mempertinggi gairah belajar
serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
g.Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara
tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

2.7Tujuan Motivasi
Menurut Ngalim Purwanto dalam Rumiyatun tujuan motivasi secara
umum adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul
keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, motivasi adalah untuk
menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum
sekolah. Motivasi pada dasarnya membantu dalam memahami dan menjelaskan
perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pengelolaan Kelas Menurut Sadirman N, dkk, dalam Junaidi pengelolaan
kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas. (1991: 310) Potensi yang
dimaksud disini terdiri dari fasilitas yang ada pada kelas ataupun dari siswa dan
gurunya dalam menyelenggarakan kegiatan di kelas.Guru dapat mengatasi
masalah di dalam kelas dengan mengetahui faktor ekstern terkait dengan masalah
suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokkan siswa, jumlah
siswa di kelas dan sebagainya, dan faktor intern berhubungan dengan masalah
emosi, pikiran dan perilaku.Tujuan dari pengelolaan kelas adalah penyediaan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional dan intelektual dalam kelas.
Pengertian Motivasi Belajar Motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan
ketahanan pada tingkah laku tersebut (Sugiharto, dkk. 2007: 20).Terdapat dua
faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu: Motivasi Intrinsik, dan motivasi
ekstrinsik. Bentuk-bentuk motivasi di sekolah diantaranya: memberi hadiah,
berkompetisi, dan memberikan ulangan pada siswa.Menurut Ngalim Purwanto
dalam Rumiyatun tujuan motivasi secara umum adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

3.2 SARAN
Di masa yang akan datang, diharapkan sistem pengelolaan kelas dan motivasi
belajar siswa agar lebihditingkatkan lagi. Perkembangan pembelajaran di dunia
global semakin pesat, Olehkarena itu guru kelas diwajibkan untuk memiliki
kompetensi khusus dalammengelola kelas agar suasana belajar yang
menyenangkan, efektif dan efisien dapatterlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. Classroom Management (Mewujudkan Suasana Kelas yang


Menyenangkan bagi Siswa). UIN Malang Press. 2009. Malang

Matsum, J. H. (2016). Class Management As A Determinative Factor Toward


Learning Result (A Study to Economic Subject Student High and Low Group
in Public Senior High Schools in Singkawang). Jurnal PIPSI, I (1), 6.

Rumiyatun. (2012). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF


TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI. JURNAL PENDIDIKAN
EKONOMI DINAMIKA PENDIDIKAN, VII (1), 44.

Sugiharto, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Syaifuddin. 2018. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktin. Yogyakarta:


Depublish

Zahroh, L. (2015). PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS. Tasyri,


22 (2), 177-179.

Anda mungkin juga menyukai