Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pentingnya Asi Ekslusif”

DISUSUN OLEH:

Ega Meilasari NIM. P07131118009


Devita Nanda K NIM. P07131118025
Andrea Lintang NIM. P07131118028
Ashgha Faradhisa NIM. P07131118044
Vivy Apriliany NIM. P07131118046
Karyza Akbar S. NIM. P07131118051

PRODI DIPLOMA III


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
2019/2020
ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF

I. DESKRIPSI

Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang
harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain.
Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi.
Penyebabnya bermacam-macam, misalnya karena ASI belum atau tidak keluar,
kondisi ibu yang belum memungkinkan menyusui satu jam pasca melahirkan maka
bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan
ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak terpenuhi haknya.
Hal ini banyak terjadi pada bayi dimanapun.

II. TOPIK

Pentingnya ASI Eksklusif

III. SASARAN

WUS, Ibu hamil, dan ibu menyusui di Perumahan Jati Mas, Balecatur, Sleman,
Yogyakarta

IV. TUJUAN

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI Eksklusif


diharapkan Ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI Eksklusif bagi
Ibu dan bayi.

B. Tujuan Khusus

1) Ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif


2) Ibu mampu menjelaskan Kandungan ASI

3) Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu

4) Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi

5) Ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang benar

V. WAKTU PENYULUHAN

Hari, tanggal: Jum’at, 8 November 2019


Waktu : 09.00
Tempat : Perumahan Jati Mas, Balecatur, Gamping, Sleman

VI. SUSUNAN PANITIA

1. Ketua : akbar
2. Sekertaris : ega
3. Bendahara : fara
4. Acara : lintang
5. Dekdok : vivy
6. Humas : ega
7. Konsumsi : lintang
8. MC : fara
9. Pemateri : Akbar, Ega, vivy
10. Moderator : nanda
11. Operator : Fara

VII. Rencana Anggaran Belanja

No. Keperluan Total

1. Konsumsi Rp. 200.000

2. Media (Poster,Leaflet, Alat Peraga) Rp.100.000

3. Perlengkapan (LCD, Proyektor) Rp. 100.000


4. ATK Rp. 50.000

5. Penggandaan Rp. 100.000

6. Doorprize Rp. 100.000

Total Rp. 650.000

Matriks Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan Media dan


No Fase/Tahap Penyuluhan Waktu
Penyuluh Sasaran Metode

1. Pembukaan 5 menit a. Menyampaika a. Mendengark a. Ceramah


n salam an
a. Penyampaian salam b. Laptop,
b. Perkenalan b. Merespon proyektor
b. Perkenalan anggota
penyuluh c. Penyampaian
tujuan dan
c. Penyampaian tujuan
kontak waktu
d. Kontak waktu

2. Penyampaian materi 30 menit Menyampaikan Mendengarkan a. Ceramah


materi dan memahami
a. Penyampaian materi b. Laptop,
proyektor
b. Pengertian ASI Eksklusif
c. Leaflet, poster
c. Kandungan dari ASI
eksklusif

d. Keuntungan ASI bagi Ibu

e. Keuntungan ASI bagi bayi

f. Cara menyusui yang benar

3. Evaluasi 10 menit Memberikan a. Menjawab a. Ceramah,


kesempatan pertanyaan dan praktek, dan
a. Tanya jawab
kepada sasaran merespon tanya jawab
b. Praktek cara menyusui untuk bertanya
b. Mempraktek b. Boneka bayi,
dan menjawab
pertanyaan dari kan cara LCD, laptop, alat
sasaran menyusui yang peraga
benar

4. Penutup 5 menit a. Menyampaika a. Merespon Ceramah


n kesimpulan
a. Menyampaikan Kesimpulan b. Menjawab
b. Mengucapkan
b. Mengucapkan terimakasih
terimakasih dan
dan salam penutup
salam penutup

Lampiran

Materi Penyuluhan “Pentingnya ASI Eksklusif”

A. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh, air putih, dan tanpatanbahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,
biscuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI eksklusif ini dianjurkan untuk waktu
sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan
makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai berusia 2 tahun atau bahkan
lebih (Roesli, 2005). Pemberian ASI eksklusif juga berhubungan dengan tindakan
memberikan ASI kepada bayi hingga berusia 6 bulan tanpa makanan dan minuman
lain, kecuali sirup obat. Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi mulai diberikan
makanan pendamping ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih
(Prasetyono, 2005).

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi
baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur
kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup
hampir 200 unsur zat makanan (Hubertin, 2004). ASI adalah sebuah cairan ciptaan
Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada
pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi
yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan
yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf (Yahya,
2007).

ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi karena memiliki keunggulan :

a. Memenuhi syarat yaitu mengandung semua zat gizi untuk membangun dan
menyediakan energi dalam susunan yang dibutuhkan.

b. Tidak memberatkan fungsi saluran cerna dan ginjal.

c. Memiliki zat anti infeksi dan antibody.

d. Tidak akan pernah basi.

e. Mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan dimana saja.

f. Selalu aman dan bersih.

B. Kandungan ASI
Air susu ibu mengandung banyak zat serta vitamin yang beraneka ragam yang
tidak bisa terkalahkan oleh susu formula apapun, karena ASI memiliki kandungan zat
yang penting yang dibutuhkan bayi, seperti: DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin,
laktobasilus, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin, latosim yang semua
dalam takaran dan komposisi yang pas bagi bayi. Oleh karena itu dapat dikatakan
dengan pasti, bahwa ASI lebih unggul dan tak terkalahkan oleh susu formula apa pun
(Nirwana, 2014).

Adapun kandungan yang ada dalam ASI adalah:

1) LPUFAs

ASI eksklusif mengandung banyak gizi diantaranya adalah LPUFAs (Long Chain
Poyunsaturated Fatty). LPUFAs sangat diperlukan oleh bayi karena mengandung
fungsi mental, pengelihatan dan perkembangan pisikomotorik bayi. Di dalam
LPUFAs terdapat dua komponen, yaitu asam arakkhidonat, asam dokosaheksanoat,
merupakan komponen dasar kortek dan ARA (Arachidonic Acid) yang berperan
penting dalam proses tumbuh kembang otak. Menurut studi selama 17 tahun pada
tahun 2005 anak yang mengkonsumsi ASI terdapat peningkatan kemampuan reflek
kognitif merupakan efek dari LPFUAs pada masa perkembangan saraf bayi.

2) Fe (zat besi)

Meskipun dalam ASI eksklusif terdapat sedikit zat besi (0,5 – 1,0 mg/liter),
namun bayi yang menyusu ASI tidak akan kekurangan zat besi (anemia). Hal ini
dikarenakan zat besi yang terkandung dalam ASI mudah dicerna oleh bayi. Fe
dibutuhkan oleh bayi untuk memproduksi hemoglobin, bagian dari sel-sel darah
merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, Fe pun esensial untuk tumbuh
kembang otak bayi.

3) Sodium

Sodium yang terdapat pada susu sapi lebih rendah daripada ASI setelah mendapatkan
proses modifikasi (proses perubahan susu segar ke dalam susu kaleng atau bubuk)bay
4) Kalsium, Fosfor dan Magnesium

Kalsium, fosfor dan magnesium pada susu botol atau formula memang lebih
banyak dibanding yang terdapat pada ASI eksklusif. Namun, setelah kalium, fosfor
dan magnesium menjadi susu formula maka akan menyusut atau berkurang. Oleh
karenanya, walaupun zat tersebut hanya sedikit yang terkandung dalam ASI namun
harus tetap diberikan kepada bayi secara ekslusif yaitu selama enam bulan.

5) Taurin

Fungsi utama taurin adalah membantu perkembangan mata bayi. Pada mata,
taurin banyak terdapat di retina, terutama terkonsentrasi di epitel pigmen retina dan
lapisan fotoreseptor. Asupan taurin yang adekuat dapat menjaga pengelihatan bayi
dari gangguan retina. Selain itu, taurin juga berfungsi dalam perkembangan otak dan
sistem saraf.

6) Lactobacillus

Lactobacillus dalam ASI berfungsi sebagai pengahambat pertumbuhan


mikroorganisme seperti bakteri E.Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi.
Bayi yang lebih banyak mengonsumsi susu formula akan lebih sering terkena diare
karena dalam susu formula hanya sedikit lactobacillusnya.

7) Mengandung Air

Sebagian besar ASI mengandung air. Untuk itu, jika ibu ingin ASI-nya selalu
produktif maka ibu harus sering minum air putih.

8) ASI mengandung antibodi

Pengertian ASI mengandung antibodi adalah daya tahan tubuh yang berasal dari
tubuh seorang ibu yang menyusui. Antibodi tersebut akan membantu bayi menjadi
tahan terhadap penyakit, selain itu juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
Karena ASI memiliki keunggulan kandungan zat yang optimal. ASI juga mempunyai
sistem pembentukan imunitas atau kekebalan tubuh yang sangat baik untuk bayi, itu
membuat bayi akan jarang sakit.

9) ASI mengandung Kolostrum

Kolostrum adalah cairan yang keluar dari payudara seorang ibu yang baru saja
melahirkan. Kolostrum banyak mengandung imunoglobulin lgA yang baik untuk
pertahanan tubuh bayi melawan penyakit. Kolostrum yang pertama keluar dari ibu
mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI (Nirwana, 2014).

Kolostrum mengandung sel darah putih dan protein imunoglobulin pembunuh kuman
dalam jumlah paling tinggi. Kolostrum dihasilkan pada saat sistem pertahanan tubuh
bayi paling rendah, jadi dapat dianggap bahwa kolostrum adalah imunisasi pertama
yang diterima bayi (Roesli, 2013).

10) Sel Makrofag

Sel Makrofag dalam ASI eksklusif merupakan sel fagosit aktif sehingga dapat
menghambat multiplikasi bakteri pada infeksi usus.

Selain sel fagostiknya, sel makrofag juga memproduksi lasozim, C3 dan C4,
laktoferin, monokinserta enzim lainnya. Makrofag dapat mencegah enterokolitis
nekrotikans pada bayi dengan menggunakan enzim yang diproduksinya.

11) Sel Neutrofil

Sel neutrofil dapat ditemukan dalam ASI eksklusif, fungsinya adalah sebagai alat
transportasi lgA ke bayi. Peran neutrofil ASI pada pertahanan bayi tidak banyak,
respon kematatiknya rendah. Antioksidan dalam ASI menghambat aktivitas enzimatik
dan metabolik oksidatif neutrofil. Perannya adalah pada pertahanan jaringan payudara
ibu agar tidak terjadi infeksi pada permulaan laktasi. Pada ASI tidak ditemukan sel
basofil, sel mast, eosinofil dan trombosit, karena itu kadar mediator inflamasi ASI
rendah. Hal ini menghindarkan bayi dari kerusakan jaringan bedasarkan reaksi
imunologik.
12) Lisozim

Lisozim diproduksi makrofag, neutrofil dan epitel payudara melisiskan dinding


sel bakteri. Kadar lisozim dalam ASI adalah 0,1 mg/ml yang bertahan sampai tahun
kedua laktasi. Dibanding dengan susu formula ASI mengandung 300 kali lebih
banyak lisozim per satuan volume.

13) Laktoferin

Laktoferin yang diproduksi makrofag, neutrofil dan epitel kelenjar payudara


bersifat bakteriostatik, dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Karena merupakan
glikoperin yang dapat mengikat besi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sebagian
besar aerobik seperti stafilokokus dan E.Coli. Laktoferin dapat mengikat dua Fe yang
bersaing dengan enterokelin kuman yang mengikat besi. Kuman yang kekurangan Fe
pembelahannya akan terhambat sehingga berhenti memperbanyak diri. Efek inhibisi
ini lebih efektif terhadap kuman patogen, sedangkan terhadap kuman komensial
kurang efektif. Laktoferin bersama slgA secara sinergik akan mengahambat E.Coli
patogen. Laktoferin tahan terhadap tripsin dan kimotripsin yang ada pada saluran
cerna. Kadar laktoferin dalam ASI adalah 1-6 mg/ml dan tertinggi pada kolostrum.

14) Protein

Protein dalam ASI dapat mengikat vitamin B12 sehingga dapat mengontrol flora
usus secara kompetitif. Pengikatan protein oleh vitamin B12 tersebut mengakibatkan
kurangnya sel vitaman B12 yang dibutuhkan oleh bakteri patogen untuk
pertumbuhannya. Laktosa ASI yang tinggi, kadar fosfat serta kapasitar buffer yang
rendah, dan faktor bifidus dapat mempengaruhi flora usus, yang menyokong ke arah
tumbuhanya lactobacillus bifidus. Hal ini akan menurunkan pH sehingga menghambat
pertumbuhan E.Coli dan bakteri patogen lainnya. Oleh karena itu kuman komensial
terbanyak dalam usus bayi mendapat ASI eksklusif adalah lactobacillus bifidus.
Guna protein adalah untuk pertumbuhan dan perkembangan sistem kekebalan
tubuh dan untuk pertumbuhan otak serta untuk menyempurnakan fungsi pencernaan.
Protein juga memberikan lapisan pada dinding usus bayi yang baru lahir yang masih
permeabel terhadap protein, serta berperan sebagai proteksi terhadap bebagai resiko
infeksi bakteri atau virus yang masuk melalui pencernaan. Jadi, protein dalam ASI
dapat membantu menghancurkan bakteri dan melindungi bayi dari infeksi.

C. Manfaat ASI (Air Susu Eksklusif)

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama
pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi
bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih
merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi.
Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI).

Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan
bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang
terbaik untuk sapi. Berikut merupakan manfaat ASI :

1. Bagi bayi

a. Membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik

b. Kolostrum/susu jolong/susu pertama mengandung antibodi yang kuat


untuk mencegah infeksi

c. ASI mengandung campuran yang tepat berbagai bahan makanan untuk


bayi.

d. ASI mudah dicerna oleh bayi


2. Bagi Ibu

a. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim


berkontraksi dan cepat memperlambat perdarahan.

b. Mempercepat penurunan berat badan

c. Ibu menyusui yang haidnya belum muncul kecil kemungkinan untuk


hamil kembali

d. Penting bagi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada bayi

D. Teknik Cara Menyususi Dengan Benar

Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet,
ASI tidak keluar optimal sehingga mempngaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi
enggan menyusu.

Berikut teknik menyusui dengan benar:

1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun

2. Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada puting &
sekitar areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban puting susu.

3. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan diatas
pangkuan ibu dengan cara :

a. Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada lengkung siku
ibu dan bokong baui diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh
tertengadah atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.

b. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan.

c. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara

d. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

e. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang


4. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan
bagian atas areola.

5. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting refleks) dengan cara
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi.

6. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara
ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi. Usahakan sebagian
besar areola dapat masuk mulut bayi, sehingga puting susu berada dibawah langit
langit dan lidah bayi akan menekan asi keluar daritempat penampungan asi yang
terletak dibawah areola.

Anda mungkin juga menyukai