PEMADAMAN KEBAKARAN
Disusun Oleh :
NIM : 031900021
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
II. Tujuan
a) Dapat mengetahui prinsip-prinsip dalam pemadaman kebakaran dengan
baik dan benar.
b) Dapat memadamkan api dengan cara konvensional atau tradisional
(menggunakan karung goni basah )
c) Dapat memadamkan api dengan cara modern (Alat Pemadam Api Ringan
(APAR) dan Hydrant)
BAB II
LANDASAN TEORI
Kebakaran adalah suatu peristiwa yang terjadi akibat tidak terkendalinya
sumber energi. Siklus ini berisi rangkaian demi rangkaian panjang peristiwa (event
dinamic) yang dimulai dari pra kejadian, kejadian dan siklusnya serta konsekuensi
yang mengiringinya. Kejadian tersebut akan tercipta apabila kondisi dan beberapa
syarat pencetusnya terpenuhi, utamanya pada saat pra kejadian.
Ada poin-poin yang menjadi persyaratan dasar yang apabila gagal dilakukan
pengendalian akan memicu peristiwanya, kemudian akan memasuki tahapan tidak
terkendali dan sukar dipadamkan. Syarat kondisi tersebut di antaranya adalah
terdapat bahan yang dapat terbakar, misalnya minyak, gas bumi, kertas, kayu
bahkan rumput kering dan sebagainya. Bilamana bahan yang dapat terbakar
tersebut berada dalam kondisi tertentu dan bertemu pencetusnya maka seketika
akan segera menimbulkan api. Sedangkan pencetus itu sendiri penyebabnya cukup
banyak di antaranya energi petir, api terbuka, listrik bahkan hanya sekedar percikan
bunga api.
a. Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu,
plastik, karet, busa dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas
ini berupa: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran
(APAR) atau racun api tepung kimia kering.
b. Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan,
misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media
pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam
Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air
untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di
atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar
kemana-mana.
c. Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk
kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia
kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan
kebakaran.
Seiring dengan menyalanya api, molekul bahan bakar juga berkurang berubah
menjadi molekul yang lebih sederhana. Dengan berlanjutnya proses
pembakaran, naiknya temperatur menyebabkan oksigen tambahan terserap
ke area nyala api. Lebih banyak molekul bahan bakar akan terpecah,
bergabung ke rantai reaksi, mencapai titik nyalanya, mulai menyala,
menyebabkan naiknya temperatur, menyeap oksigen tambahan, dan
melanjutkan rantai reaksi.
Proses rantai reaksi ini akan berlanjut sampai seluruh substansi/bahan yang
terkait mencapai area yang lebih dingin dinyala api. Selama tersedia bahan
bakar dan oksigen dalam jumlah yang cukup, dan selama temperatur
mendukung,reaksi rantai akan meningkatkan reaksi pembakaran. Sehingga
dengan demikian segitiga api tadi dengan adanya faktor rantai reaksi kimia,
yang juga termasuk komponen pembakaran, berubah menjadi satu bangun tiga
dimensi segitiga piramida (tetrahedron).
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan bagi setiap orang dan
kecelakaan yang berakibat fatal. Kebakaran ini dapat mengakibatkan suatu
kerugian yang sangat besar baik kerugian materil maupun kerugian immateriil.
Sebagai contoh kerugian nyawa, harta, dan terhentinya proses atau jalannya
suatu produksi/aktivitas, jika tidak ditangani dengan segera, maka akan
berdampak bagi penghuninya. Jika terjadi kebakaran orang-orang akan sibuk
sendiri, mereka lebih mengutamakan menyelamatkan barang-barang pribadi
daripada menghentikan sumber bahaya terjadinya kebakaran, hal ini sangat
disayangkan karena dengan keadaan yang seperti ini maka terjadinya
kebakaran akan bertambah besar. Dengan adanya perkembangan dan
kemajuan pembangunan yang semakin pesat, resiko terjadinya kebakaran
semakin meningkat. Penduduk semakin padat, pembangunan gedung-gedung
perkantoran, kawasan perumahan, industry yang semakin berkembang
sehingga menimbulkan kerawanan dan apabila terjadi kebakaran membutuhkan
penanganan secara khusus.
Asap
Asap adalah kumpulan partikel zat carbon ukuran kurang dari 0,5 micron
sebagai hasil dari pembakaran tak sempurna dan bahan yang mengandung
karbon. Efeknya iritasi/ rangsangan pada mata, selaput lendir pada hidung dan
kerongkongan.
Panas
Panas adalah suatu bentuk energi yang pada 300 oF dapat dikatakan sebagai
temperatur tertinggi di mana manusia dapat bertahan/ bernafas hanya dalam
waktu yang singkat. Efeknya tubuh kehilangan cairan dan tenaga, luka bakar/
terbakar pada kulit dan pernafasan, mematikan jantung.
Nyala/ Flame
Nyala/ Flame biasa timbul pada proses pembakaran sempurna dan membentuk
cahaya berkilauan.
Gas Beracun
Gas beracun antara lain:
1. Karbon Monoksida ridak berasa, tidak berbau, tidak berasa NAB 50 ppm
2. Sulfur Dioksida (SO2) sangat beracun, menyebabakna gejala lambat diri,
kerusakan sistem pernafasan seperti bronchitis
3. Hidrogen Sulfida (H2S) >NAB 10 ppm
4. Ammonia (MH3) >NAB 25 ppm
5. Hydrogen Sianida (HCN) >NAB 10 ppm
6. Acrolein (C3H4O) >NAB 0,1 ppm
7. Gas hasil pembakaran zat sellulosa (kertas, kayu, kain) seperti karbon
monoksida, formaldehida, asam formiat, asam karboksitat, metilalkohol,
asam asetat, dan lain-lain
8. Gas hasil pembakaran plastik seperti karbon monoksida, asam klorida dan
sianida, nitrogen eksida, dan lain-lain
9. Gas hasil pembakaran karet seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan
asap tebal
10. Gas hasil pembakaran scilena seperti hidrogen sianida, gas amonia
11. Gas hasil pembakaran wool seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida,
sulfur dioksida, dan hidrogen sianida
12. Gas hasil pembakaran hasil minyak bumi seperti karbon monoksida, karbon
dioksida, axcolin, dan asap tebal.
a. Air, bahan alam yang melimpah, murah dan tidak ada akibat ikutan
(side effect), sehingga air paling banyak dipakai untuk memadamkan
kebakaran. Persedian air dilakukan dengan cadangan bak-bak iar dekat
daerah bahaya, alat yang diperlukan berupa ember atau slang/pipa
karet/plastik.
b. Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar sehingga udara tidak
masuk sehingga api padam. Caranya dengan menimbunkan pada benda
yang terbakar menggunakan sekop atau ember
c. Karung goni, kain katun, atau selimut basah sangat efektif untuk
menutup kebakaran dini pada api kompor atau kebakaran di rumah tangga,
luasnya minimal 2 kali luas potensi api.
b. Karakteristik APAR :
APAR jenis tertentu bukan merupakan pemadam untuk segala jenis
kebakaran, oleh karena itu sebelum menggunakan APAR perlu
diidentifikasi jenis bahan terbakar.
APAR hanya ideal dioperasikan pada situasi tanpa angin kuat, APAR
kimiawi ideal dioperasikan pada suhu kamar
5. Upayakan latihan secara periodik untuk dapat bertindak secara tepat dan
tenang.
4. Pemadaman kebakaran menggunakan Hydrant.
1. Buat rencana penyelamatan diri, dengan menentukan sedikitnya dua jalur keluar
dari setiap ruangan. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan
apakah pembatas ruangan akan mengganggu rencana ini. Buatlah denah
penyelamatan diri.
2. Persiapkan petunjuk arah di pintu darurat.
3. Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi panik dan tidak
dapat bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau merunduk di bawah, tutup
mulut dan hidung dengan kain yang dibasahi.
4. Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat yang aman.
Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian
pula jika harus melalui jendela.
5. Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh anda dengan selimut tebal yang
dibasahi. Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan lain
kecuali menerobos kobaran api.
I. Kesimpulan
Kebakaran adalah suatu peristiwa yang terjadi akibat tidak terkendalinya
sumber energi. Siklus ini berisi rangkaian demi rangkaian panjang peristiwa (event
dinamic) yang dimulai dari pra kejadian, kejadian dan siklusnya serta konsekuensi
yang mengiringinya. Kejadian tersebut akan tercipta apabila kondisi dan beberapa
syarat pencetusnya terpenuhi, utamanya pada saat pra kejadian.
Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api yang
tidak terkendali
Pemadaman kebakaran adalah usaha menyadari atau mewaspadai akan faktor-
faktor yang menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil
langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tersebut menjadi kenyataan.
Beberapa faktor penyebab kebakaran karena sifat kelalaian manusia, peristiwa
alam, penyalaan sendiri, dan kesengajaan untuk tujuan tertentu
Berikut merupakan dampak dari kebakaran, antara lain menghambat kelancaran
pemerintahan/ pembangunan, menghambat kelancaran perekonomian,
timbulnya pengangguran, terganggunya stabilitas kamtibnas psikologi
Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana adalah air, pasir, karung
goni, tangga. APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu
orang untuk memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran
5 teori pemadaman api adalah cara pendinginan (Cooling), cara reduksi oksigen
(Smothering), pemindahan bahan bakar (Starvation), pemutusan rantai reaksi
(Break Chain Reaction), dan melemahkan (Dillution).
II. Saran
Diharapkan semakin banyak dilakukan penelitian agar didapat solusi untuk
menanggulangi terjadinya kebakaran
Diharapkan semakin banyak ditemukan metode pemadaman kebakaran dari
penelitian-penelitian yang dilakukan
Diharapkan banyak penyuluhan mengenai kebakaran.
DAFTAR PUSTAKA
Higene Perusahaan dan Kesehatan kerja : Dr. Suma’mur PK, M.Sc, Gunung Agung,
http://arryangler.blogspot.co.id/2012/05/makalah-k3.html
http://lewokedaerik.blogspot.co.id/2012/10/kebakaran.html
http://lintangfc15.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pencegah-dan-pemadam-
kebakaran.html
http://more-makalah.blogspot.co.id/2011/05/pedoman-penanggulangan-bahaya-
kebakaran.html
http://putriahelena.blogspot.co.id/2015/01/makalah-penanggulangan-kebakaran-
k3.html
http://putriahelena.blogspot.co.id/2015/01/makalah-penanggulangan-kebakaran-
k3.html
https://jokowarino.id/penyebab-dan-dampak-akibat-kebakaran-hutan/
https://jokowarino.id/penyebab-dan-dampak-akibat-kebakaran-hutan/
https://pemadamapi.wordpress.com/definisi-pengertian-kebakaran/bahaya-dampak-
kebakaran