Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUJUAN
Mengetahui Teknik Pengambilan Darah Vena dengan tujuan Untuk mendapatkan sampel darah
vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
II. PRINSIP
Pembendungan pembuluh darah vena dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas dan dengan
mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan sempel darah.
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses
mengeluarkan darah. Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam fossa
cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel
darah yang baik dan representative dengan menggunakan spuit.
Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan
vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture
adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan
dengan venipuncture.
BAHAN :
1. Alkohol 75%
V. CARA KERJA
1) Diasiapkan alat dan bahan.
2) Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
3) Minta pasien meluruskan lenganya, pilih tangan yng banyak melakukan aktivitas.
4) Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
5) Dipasangkan turniket kira-kira 10 cm diatas lipatan siku.
6) Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Dilakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi vena. Apabila vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki
dinding tebal.
7) Jika vena tidak teraba, dilakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres
hangat selama 5 menit pada daerah lengan.
8) Dibersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan
kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jang dipegang lagi.
9) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke
dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit (flash). Usahakan sekali tusuk vena, lalu
turniket dilepas.
10) Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume
darah yang diambil ± 2 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
11) Diletakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum. Tekan kapas beberapa
saat lalu plester selama ± 15 menit.
VII. PEMBAHASAN
Pengambilan darah vena sangat bermanfaat bagi setiap pemeriksaan hematologi.
Yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pemasangan turniket (tali pembendung)
pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi
(peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total,
AST, besi, kolesterol, lipid total)
melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma
2. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan masukknya
udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
3. Penusukan
penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat
mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi
menyebabkan hematoma.
tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan
akibat hematoma
4. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat
kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika
dilakukan penusukan
VIII. KESIMPULAN
Sampling darah vena secara baik dan benar sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan dan tidak
menimbulkan keluhan pada pasien.
1. Pembendungan yang terlalu lama akan mempengaruhi hasil pemeriksaan karena akan terjadi
hemokonsentrasi.
2. Vena yang dapat ditusuk yaitu: pada orang dewasa adalah vena fossa cubiti, pada bayi vene
juguralis superfialis atau sinus sagitalis superior.
3. Penusukkan harus tepat pada vena agar tidak menimbul hematum.
4. Pengisapan darah yang terlalu dalam akan menyebabkan darah membeku dalam spuit, segera
pisahkan darah ke dalam tabung sesuai dengan jenis pemeriksaan.
Definisi
Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti proses
pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan
darah kapiler adalah :
1. Ujung jari tangan (fingerstick) atau anak daun telinga
2. Untukanakkecildanbayidiambil di tumit (heelstick) pada 1/3 bagiantepitelapak kaki atau
pada ibu jari kaki.
3. Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan peredaran, seperti vasokonstriksi
(pucat), vasodilatasi (oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau sianosis setempat.
Perangkat fingerstick digunakan untuk menusuk kulit pada ujung jari yang bertujuan
mendapatkan spesimen darah dalam jumlah yang sedikit, kurang dari 0,5ml. Darah yang didapat
biasanya digunakan untuk pengujian glukosa darah,hemoglobin, dan komponen darah lainnya.
Instrument ini dilengkapi dengan lancetkecil bermata pisau atau jarum. Beberapa perangkat
fingerstick dirancang untuk disposable atau sekali pakai, namun kini ada beberapa yang
merancang fingerstick dapat dipakai ulang atau lebih dari sekali.
B. Indikasi Pengambilan Darah Kapiler
Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan sampel dengan
volume kecil (kurang dari 0.5 ml), misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb,
hematokrit ( mikrohematoktrit ) atauanalisa gas darah ( capillary method).
Pada Orang Dewasa
Bila vena sulit ditemukan
Bila vena diperlukan untuk prosedur lain seperti kemoterapi
Bila pasien mempunyai kecenderungan thrombosis
Untuk tes-tes pemantauan di rumah, misalnya : glukosa
Pada Bayi dan Anak-anak
Merupakan metode pilihan karena venipuncture dapat merusak vena dan jaringan sekitarnya.
Pengambilan darah yang berlebihan pada bayi dapat mengakibatkan anemia atau “cardiac
arrest”.
D. Prosedur
Persiapan alat :
1. Kapas alkohol 70 %
2. Kapas steril
3. Lancet steril dan berujung tajam
4. Penampung darah
Persiapan pengambilan darah
1. Jelaskan kepada pasien alasan pengambilan darah yang akan dilakukan dan pemeriksaan yang
akan dilakukan dengan spesimen tersebut.
2. Sebelum melakukan pengambilan darah bersihkan tangan menggunakan alkohol 70 % dan
gunakan sarung tangan.
3. Pilihlah bagian ujung jari yang berdaging
4. Hangatkan bagian kulit yang akan ditusuk dengan membungkusnya menggunakan handuk
hangat (kurang dari 42̊ C), minimal 3 menit untuk melancarkan aliran darah.
Teknik pangambilan darah kapiler.
1. Bagian kulit yang akan ditusuk harus didesinfeksi terlebih dahulu dengan alkohol 70% atau
povidine iodine kemudian dikeringkan dengan kapas yang steril.(Povidone Iodone tidak boleh
digunakan pada tes : bilirubin, K, fosfor, dan asam urat).
2. Kulit setempat ditegangkan dengan memijatnya antara dua jari.
3. Lakukan penusukan dengan gerakan yang cepat dengan memakai lancet steril. Tusukan
dilakukan dengan arah tegak lurus pada garis sidik jari.
4. Tetesan darah yang pertama kali keluar dihapus dengan menggunakan kapas streril dan tetasan
beerikutnya baru boleh digunakan untuk pemeriksaan.
E. Komplikasi
Tusukan pada fingerstick biasanya lebih menimbulkan rasa nyeri daripada venipuncture.
Hal ini disebabkan karena lokasi penusukan dekat tulang dan banyak terdapat serabut saraf.
Komplikasi juga dapat dikarenakan adanya alergi terhadap alkohol 70%.
F. Pencegahan Komplikasi
Untuk menghindari terjadinya komplikasi dapat dilakukan dengan cara melakukan
penusukan pada lokasi yang tidak dekat dengan tulang dan memiki daging yang tebal.
Sedangkan untuk menghindari terjadinya alergi pastikan menanyakan terlebih dahulu kepada
pasien apakah alergi terhadap alkohol, apabila pasien memiliki alergi terhadap alkohol 70%
maka dapat diganti dengan menggunakan povidine iodine.
DAFTAR PUSTAKA