Anda di halaman 1dari 6

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA DALAM BIDANG OLAHRAGA

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA

Nomer: —————————————————-

Pada hari ini —————— tanggal ( — tanggal, bulan, dan tahun — ), kami yang bertanda
tangan di bawah ini:

1. ( — nama perusahaan — ), produsen ( — nama produksi — ) dengan merek ( ———


———————- ), berkedudukan di ( — alamat lengkap perusahaan — ) dalam hal
ini diwakili oleh ( ————————————————— ) selaku ( ——– jabatan
——— ) yang bertindak untuk dan atas nama perseroan terbatas tersebut yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. ( ———– nama atlit / olahragawan ——————– ), ( ——– atlit / olahragawan —


—— ), bertempat tinggal di ( — alamat lengkap atlit / olahragawan — ), yang
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dalam rangka membina olah raga ( ——– cabang olahraga ——— ), khususnya di Indonesia
dan untuk menjalin serta meningkatkan kerja sama sebaik-baiknya antara PIHAK PERTAMA
dengan PIHAK KEDUA, maka kedua belah pihak dengan ini mengadakan perjanjian-
perjanjian dengan syarat-syarat yang diatur dalam 15 (lima belas) pasal sebagai berikut:

Pasal 1

PENGERTIAN OLAH RAGA ( ——– cabang olahraga ——— )

Baca Artikel Terkait...

5 Cara Menambah Penghasilan di Masa Pensiun

14 Okt 2017

Cara Membuat Anggaran Keuangan Sederhana Bersama Pasangan

9 Okt 2017

Anggaran untuk Dana Darurat. Pentingkah?

5 Okt 2017

7 Tempat Terbaik untuk Menempatkan Dana Tabungan Anda

2 Okt 2017

Olah raga ( ——– cabang olahraga ——— ) yang dimaksudkan adalah olah raga ( ——–
cabang olahraga ——— ) yang terorganisir dan diijinkan oleh instansi atau organisasi yang
berwenang, baik organisasi di Indonesia maupun di dunia internasional, dalam hal ini ( ——–
Induk organisasi olahraga tersebut di Indonesia ——— ) serta ( ——– Induk organisasi
olahraga tersebut di Dunia ——— ).

Pasal 2

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN

PIHAK KEDUA berjanji untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban yang dibebankan


kepadanya, sebagai berikut:

1. Mengikuti pertandingan ( ——– cabang olahraga ——— ), baik di dalam maupun di


luar negeri, seperti yang diminta atau ditentukan oleh PIHAK PERTAMA secara
tertulis terlebih dulu.
2. Tetap berlatih dengan serius untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan diri.
3. Turut mendidik dan membina calon-calon ( ——– atlit / olahragawan ——— ),
terutama kepada calon-calon ( ——– atlit / olahragawan ——— ) yang terdaftar serta
tergabung dalam ( ———– nama klub olahraga ——— ) yang dimiliki PIHAK
PERTAMA.
4. Mengikuti kegiatan-kegiatan sales promotion dan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai
petunjuk dan pengarahan PIHAK PERTAMA.

Pasal 3

LARANGAN-LARANGAN

PIHAK KEDUA berjanji untuk tidak melakukan hal-hal yang terlarang baginya, seperti:

1. Mengikuti pertandingan ( ——– cabang olahraga ——— ) tanpa sepengetahuan atau


persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
2. Menyampaikan hal-hal yang bersifat rahasia, baik yang menyangkut PIHAK
PERTAMA maupun hal-hal yang terjadi di antara kedua belah pihak yang seharusnya
patut atau wajib untuk dirahasiakan.
3. Melakukan atau mengadakan perjanjian lain, baik tertulis maupun lisan, dengan
PIHAK KETIGA berupa perjanjian yang sama atau menyerupai perjanjian ini selama
PIHAK KEDUA masih terikat dalam perjanjian ini dengan PIHAK PERTAMA.
4. Pelanggaran atas larangan tersebut akan menyebabkan PIHAK KEDUA dikenakan
sangsi atas pelanggaran seperti yang tertulis dalam pasal 12 perjanjian ini.

Pasal 4

IMBALAN JASA

Untuk imbalan jasa, PIHAK PERTAMA akan memberikan imbalan jasa kepada PIHAK
KEDUA uang sejumlah [(Rp. ————,00) (—— jumlah uang dalam huruf —— )] selama
masa perjanjian ini berlaku, dengan cara pembayaran sebagai berikut:

1. Pembayaran Pertama sebesar [(—— ) % ( — jumlah dalam huruf —)] persen atau
sebesar [(Rp. ————,00) (—— jumlah uang dalam huruf —— )] dibayarkan setelah
penandatanganan perjanjian ini.
2. Pembayaran Kedua sebesar [(—— ) % ( — jumlah dalam huruf —)] persen atau
sebesar [(Rp. ————,00) (—— jumlah uang dalam huruf —— )] dibayarkan [(——
– ) (—— jumlah waktu dalam huruf —— )] bulan setelah ditandatanganinya perjanjian
ini atau selambat-lambatnya tanggal ( —— tanggal, bulan, dan tahun —— ).
3. Pembayaran Ketiga sebesar [(—— ) % ( — jumlah dalam huruf —)] persen atau
sebesar [(Rp. ————,00) (—— jumlah uang dalam huruf —— )] dibayarkan [(——
– ) (—— jumlah waktu dalam huruf —— )] bulan setelah pembayaran kedua atau
selambat-lambatnya tanggal ( —— tanggal, bulan, dan tahun —— ).
4. Pembayaran Keempat sebesar [(—— ) % ( — jumlah dalam huruf —)] persen atau
sebesar [(Rp. ————,00) (—— jumlah uang dalam huruf —— )] dibayarkan [(——
– ) (—— jumlah waktu dalam huruf —— )] bulan setelah ditandatanganinya
pembayaran ketiga atau selambat-lambatnya tanggal ( —— tanggal, bulan, dan tahun
—— ).

Pasal 5

PENYEDIAAN SARANA

PIHAK PERTAMA akan memberikan semua peralatan ( ——– cabang olahraga ——— )
yang dibutuhkan PIHAK KEDUA selama berlangsungnya perjanjian ini. Peralatan-peralatan
tersebut adalah:

1. ————————- sebanyak [( —— ) ( —- jumlah —– ) setiap ( —- waktu —- )


dengan merek dan spesifikasi sesuai permintaan PIHAK KEDUA.
2. ————————- sebanyak [( —— ) ( —- jumlah —– ) setiap ( —- waktu —- )
dengan merek dan spesifikasi sesuai permintaan PIHAK KEDUA.
3. ————————- sebanyak [( —— ) ( —- jumlah —– ) setiap ( —- waktu —- )
dengan merek dan spesifikasi sesuai permintaan PIHAK KEDUA.
4. ————————- sebanyak [( —— ) ( —- jumlah —– ) setiap ( —- waktu —- )
dengan merek dan spesifikasi sesuai permintaan PIHAK KEDUA.
5. ————————- sebanyak [( —— ) ( —- jumlah —– ) setiap ( —- waktu —- )
dengan merek dan spesifikasi sesuai permintaan PIHAK KEDUA.
6. ————————- sebanyak [( —— ) ( —- jumlah —– ) setiap ( —- waktu —- )
dengan merek dan spesifikasi sesuai permintaan PIHAK KEDUA.
7. ————————- sebanyak [( —— ) ( —- jumlah —– ) setiap ( —- waktu —- )
dengan merek dan spesifikasi sesuai permintaan PIHAK KEDUA.

Pasal 6

SARANA KHUSUS

1. PIHAK KEDUA dapat mengajukan permintaan sarana khusus untuk menunjang


peningkatan kemampuan dan keterampilannya.
2. Pengajuan permintaan tersebut dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan sarana
yang diminta secara terperinci dengan memberikan alasan.
3. PIHAK PERTAMA berhak menyetujui atau menolak permintaan PIHAK KEDUA
tersebut dengan memberikan alasan maupun saran.

Pasal 7
BANTUAN KEPELATIHAN DAN PSIKOLOG

1. Selama berlangsungnya perjanjian ini dan demi meningkatnya kualitas permainan ( —


—– cabang olahraga ——— ) PIHAK KEDUA, PIHAK KEDUA akan mendapat
bantuan kepelatihan dari PIHAK PERTAMA.
2. Untuk pelatih fisik PIHAK KEDUA ditunjuk ( ——– nama pelatih ——– ).
3. Untuk pelatih strategi permainan ditunjuk ( ——– nama pelatih ——– ).
4. PIHAK KEDUA wajib mengikuti dan menuruti saran para pelatihnya dan apabila
ditemukan ketidakcocokan diantara pelatih dan PIHAK KEDUA, maka akan
diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan dengan melibatkan PIHAK
PERTAMA.
5. Biaya latihan resmi menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA dengan
ketentuan PIHAK KEDUA mengajukan permintaan anggaran secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya [( ——- ) ( —- jumlah dalam huruf — )]
minggu sebelum latihan resmi dimulai. PIHAK PERTAMA akan mengutus
petugasnya sebagai penanggung jawab.
6. Biaya latihan rutin menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sendiri.
7. Apabila dipandang perlu oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK PERTAMA akan
menyediakan tenaga psikolog untuk PIHAK KEDUA.

[sociallocker]

Pasal 8

BIAYA-BIAYA PERTANDINGAN

Apabila PIHAK KEDUA mengikuti pertandingan bulutangkis atas petunjuk PIHAK


PERTAMA, baik yang dilangsungkan di dalam maupun di luar negeri, maka biaya
pendaftaran, ongkos perjalanan, uang saku, dan akomodasi menjadi beban dan tanggung jawab
PIHAK PERTAMA.

Pasal 9

PERTANDINGAN KHUSUS

1. Apabila PIHAK KEDUA akan mengikuti pertandingan khusus yang tidak dalam
agenda yang telah diketahui PIHAK PERTAMA sebelumnya, PIHAK KEDUA harus
memberitahukan masalah itu secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-
lambatnya [( ——- ) ( —- jumlah dalam huruf — )] minggu sebelum pertandingan
dimulai.
2. Apabila PIHAK PERTAMA menyetujui permintaan PIHAK KEDUA, maka PIHAK
KEDUA berhak mendapatkan pembiayaan sesuai pasal 7 perjanjian ini.
3. PIHAK PERTAMA berhak melarang keikutsertaan PIHAK KEDUA dalam suatu
pertandingan dengan mengemukakan berbagai alasan dan pertimbangan yang dapat
diterima PIHAK KEDUA.
4. Tanpa ijin dan sepengetahuan PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA tidak
diperbolehkan mengikuti pertandingan.

Pasal 10
HADIAH-HADIAH KEJUARAAN

Hadiah-hadiah kejuaraan yang diperoleh PIHAK KEDUA dalam keikutsertaannya dengan ijin
dan sepengetahuan PIHAK PERTAMA, diatur sebagai berikut:

1. Hadiah-hadiah berupa piala atau piagam harus diserahkan PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA memberi hak penuh kepada PIHAK
PERTAMA untuk menggunakan piala kejuaraan tersebut untuk sarana promosi untuk
kepentingan PIHAK PERTAMA tanpa sesuatu hak kompensasi.
2. PIHAK PERTAMA akan membuatkan duplikat piala untuk PIHAK KEDUA.
3. Hadiah-hadiah berupa uang dan barang-barang lainnya sepenuhnya menjadi hak
PIHAK KEDUA.
4. Demikian pula dengan setiap kemenangan dalam rangka perlombaan ( ——– cabang
olahraga ——— ) yang diperoleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA memberi
hak penuh kepada PIHAK PERTAMA untuk menggunakan kesempatan kemenangan
tersebut untuk alat atau sarana promosi untuk kepentingan PIHAK PERTAMA.

Pasal 11

TUNTUTAN

1. Apabila terjadi cidera, cacat atau kematian yang diakibatkan keikutsertaan PIHAK
KEDUA dalam suatu pertandingan, maka PIHAK PERTAMA membebaskan
PIHAK KEDUA dari segala tuntutan, baik dari PIHAK KEDUA sendiri maupun
pihak-pihak lainnya.
2. PIHAK PERTAMA akan memberikan bantuan pengobatan jika PIHAK KEDUA
mengalami sakit atau cidera akibat pertandingan yang diikutinya, sebanyak-banyaknya
[(—— ) % ( — jumlah dalam huruf —)] persen dari jumlah keseluruhan biaya
pengobatan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA.

Pasal 12

PELANGGARAN ATAS PERJANJIAN

1. Apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi perjanjian ini, baik sebagian atau
keseluruhannya, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk membatalkan perjanjian ini
dan PIHAK KEDUA diharuskan untuk mengembalikan keseluruhan imbalan jasa
yang didapatnya sesuai Pasal 4 perjanjian ini secara sekaligus ditambah denda sebanyak
[( —– ) ( — jumlah dalam huruf — )] kali keseluruhan imbalan jasa.
2. Sehubungan dengan pembatalan perjanjian ini maka PIHAK KEDUA melepaskan
ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.

Pasal 13

MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal ( —— tanggal, bulan, dan tahun —— ) hingga
tanggal ( —— tanggal, bulan, dan tahun —— ).
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
Pasal 14

HAL-HAL LAIN

1. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur
berdasarkan kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
2. Mengenai perjanjian ini berikut segala akibatnya bagi kedua belah pihak akan
diselesaikan secara kekeluargaan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila ayat 2 pasal ini tidak tercapai, kedua belah pihak sepakat untuk
menyelesaikannya melalui jalur hukum dan kedua belah pihak telah memilih tempat
kedudukan hukum yang tetap di ( —— Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri ——
).

Pasal 15

PENUTUP

1. Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), ditandatangani secara bersama dan masing-
masing pihak menyatakan dalam keadaan sadar tanpa adanya tekanan atau pengaruh
atau juga paksaan dari pihak manapun juga.
2. Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, bermaterai cukup dan masing-masing
berkekuatan hukum yang sama, satu pada PIHAK PERTAMA dan yang lainnya ada
pada PIHAK KEDUA.
3. Surat Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani bersama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

[ ————————- ] [ ———————— ]

Anda mungkin juga menyukai