Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN

1. Identifikasi Masalah
Puskesmas Indrapura merupakan salah satu Puskesmas Pemerintah Kabupaten Batu
Bara yang terletak di kota indrasakti Kecamatan Air Putih. Puskesmas Indrapura adalah
Puskesmas Rawat Inap yang dioperasionalkan pada tanggal 11 Februari 2000.
Puskesmas Indrapura mempunyai batas wilayah kerja :
 Sebelah Utara Berbatasan Dengan Desa Kedai Sianam Kecamatan Lima Puluh
 Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Desa Perkebunan Dolok Kecamatan Lima
Puluh.
 Sebelah Barat Berbatasan Dengan Desa Guntung Kecamatan Lima Puluh.
 Sebelah Timur Berbatasan Dengan Desa kampung Panjang dan Labuhan Ruku
Kecamatan Kecamatan Talawi.
Wilayah kerja Puskesmas Indrapura terdiri dari 10 desa yaitu ;
1. Pare-pare
2. Titi Payung
3. Pasar Lapan
4. Perkotaan
5. Indrapura
6. Indrasakti
7. Tanjung Kubah
8. Tanjung Mulia
9. Tanjung Harapan
Terdapat beberapa masalah kesehatan yang ada di Puskesmas Indrapura yaitu
masih tingginya angka kesakitan Tuberkulosis (TB) Paru, Demam Berdarah Dengue,
Hipertensi, Diabetes Mellitus (DM) dan Malaria. Hal ini mungkin disebabkan oleh masih
rendahnya pengetahuan masyarakat wilayah kerja Puskesmas tentang pencegahan
penyakit baik yang menular maupun yang tidak menular. Selain itu, masalah geografis
juga mempengaruhi munculnya masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Indrapura. Masi adanya penderita malaria dikarenakan terdapat 3 (tiga) desa wilayah
kerja Puskesmas yang endemis malaria sedang. Walaupun angka kesakitan malaria setiap
tahun menagalami penurunan tetapi setiap tahunnya masih dijumpai kasus malaria.
Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat jumlah kasusnya dalam 3 tahun terakhir,
bahkan terdapat 1 (satu) orang kasus kematian akibat DBD pada tahun 2017. Hipertensi
dan Diabetes Mellitus juga setiap tahun mengalami peningkatan jumlah kunjungan
pasien di Puskesmas Indrapura. TB Paru masih menjadi masalah kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Indrapura oleh karena belum tercapainya target penemuan kasus BTA
Positif. Berbagai usaha telah dilakukan terhadap pencegahan berbagai penyakit yang
masih menjadi masalah di Puskesmas ini, tetapi masih banyak juga dijumpai kasus yang
terjadi. Hal ini perlu penguatan prormosi kesehatan dalam usaha promotif dan preventif
di Puskesmas Indrapura.

2. Prioritas Masalah

Berdasarakan identifikasi masalah kesehatan di atas terdapat beberpa masalah


kesehatan yang harus diprioritaskan dalam pelaksanaan manajemen promkes. Tekhnik
penentuan prioritas masalah diatas dengan menggunakan metode PAHO yaitu dengan
menentukan :

a. Magnitude masalah (M)


b. Severity (S)
c. Vulnerability (V)
d. Community Concern (C)

Dengan cara meminta pendapat petugas kesehatan Puskesmas Indrapura sebanyak 8


orang untuk memberikan skor bagi masing-masing masalah yang akan ditentukan
peringkat prioritasnya. Besar skor 1-10.

Tabel Prioritas Masalah Metode PAHO

No. Masalah M S V C Total


1. Tuberkulosis Paru 4 5 4 6 480
2. Demam Berdarah 3 10 3 8 720
Dengue
3. Hipertensi 3 6 4 4 288
4. Diabetes Mellitus 3 7 3 6 378
5. Malaria 2 7 6 6 504
Dari hasil melalui metode PAHO diatas didapat urutan prioritas masalah yang harus
diselesaikan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD

3. Analisa Situasi Perilaku

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue
ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
Gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, mual,
nyeri belakang bola mata, dan manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah
serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh penderita.

Faktor Perilaku Faktor Non Perilaku


1. Kurangnya pelaksanaan 1. Tingkat Pengetahuan masyarakat
Pemberantasan Sarang Nyamuk tentang Penyakit DBD masih
(PSN) kurang
2. Masih adanya perilaku buang 2. Musim Penghujan yang membuat
sampah sembarangan bertambahnya sarang nyamuk
3. Urbanisasi yang tidak terencana 3. Kepadatan penduduk
4. Kurang lancarnya saluran air hujan 4. Mobilitas penduduk yang tinggi
5. Kurang berpartisipasinya kader Juru 5. Letak geografis
Pemantau Jentik (Jumantik)
6. Kebiasaan menggantung pakaian di
dalam rumah

4. Tujuan Penyelesaian Masalah


 Mengendalikan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit DBD
 Penerapan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
 Penerapan perilaku 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur)
 Peningkatan Pengetahuan akan Penyakit DBD
 Meningkatkan Peran Serta Masyarakat (PSM) dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN).

5. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan


 Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan diatas adalah
a. Penyuluhan Penyakit Demam Berdarah dengan meningkatkan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus
b. Pembinaan Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Wilayah Kerja Puskesmas
Indrapura.
 Sasaran Kegiatan ini adalah Camat, Kepala Desa wilayah kerja Puskesmas Indrapura,
Kader Jumantik, Tokoh Masyarakat dan Agama, Ibu Tim Penggerak PKK Desa dan
Karang Taruna.
 Narasumber kegiatan ini Dinas Kesehatan Kabupaten dan Petugas Puskesmas.

6. Metode dan media promkes yang digunakan


 Metode yang digunakan :
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Role Play
 Media yang digunakan :
a. Slide
b. Leaflet

7. Rencana Anggaran dan Jadwal Kegiatan


A. Kegiatan : Penyuluhan Penyakit Demam Berdarah dengan Peningkatan PSN 3M Plus
Waktu dan Tempat : Bulan Januari 2019 di Aula Kantor Camat
Rencana Anggaran dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Indrapura
Estimasi Dana Kegiatan
No. Jenis Kebutuhan Harga Satuan Jumlah
1. Spanduk Kegiatan Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
2. Leaflet 50 lembar Rp. 10.000,- Rp. 500.000,-
3. Snack 60 Kotak Rp. 10.000,- Rp. 600.000,-
4. Honor Narasumber Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
TOTAL Rp. 1.500.000,-

B. Kegiatan : Pembinaan Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Wilayah Kerja


Puskesmas Indrapura
Waktu dan Tempat : Bulan Februari 2019 di Aula Puskesmas Indrapura
Rencana Anggaran dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Indrapura
Estimasi Dana Kegiatan
No. Jenis Kebutuhan Harga Satuan Jumlah
1. Spanduk Kegiatan Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
2. Leaflet 30 lembar Rp. 10.000,- Rp. 300.000,-
3. Snack 35 Kotak Rp. 10.000,- Rp. 350.000,-
4. Honor Narasumber Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
5. Senter 30 buah Rp. 20.000,- Rp. 600.000,-
6. Rompi kader 30 buah Rp. 70.000,- Rp. 2.100.000,-
7. ATK 30 buah Rp. 10.000,- Rp. 300.000,-
TOTAL Rp. 4.050.000,-

8. Rencana evaluasi dan monitoring


a. Evaluasi dan monitoring dilakukan setiap bulan oleh petugas surveilans
puskesmas dari pelaporan dan pencatatan kader jumantik perihal kunjungan
rumah yang dilakukan dalam pemantauan jentik.
b. Memonitoring hasil pelaporan kader jumantik dengan turun langsung ke rumah-
rumah yang sudah dikunjungi setiap 2 bulan.
c. Memantau kegiatan gotong royong dalam rangka peningkatan PSN di desa setiap
bulan

9. Kesimpulan dan Saran

Manajemen Promosi Kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit Demam


Berdarah Dengue di Puskesmas Indrapura dilaksanakan secara lintas sektoral dan
pemberdayaan masyarakat. Perencanaan manajemen promkes ini guna mencegah
terjadinya wabah penyakit DBD yang masih merupakan masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Indrapura

Adanya pembentukan kader jumantik di wilayah kerja puskesmas, diharapkan mampu


menyampaikan informasi tentang bahaya penyakit DBD dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang PSN sehingga mampu merubah perilaku yang tidak sehat menjadi
perilaku hidup bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai