Anda di halaman 1dari 5

Jurnal LINK, 13 (1), 2017, 8 - 12

http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/link
_________________________________________________________________

PELATIHAN PERSIAPAN DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF

Anita Widiastuti*) ; Diki Retno Yuliani ; Fitria Zuhriyatun ; Djamaluddin Ramlan

Jurusan Kebidanan ; Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl. Tirto Agung ; Pedalangan ; Banyumanik ; Semarang

Abstrak

ASI memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi, namun pencapaian cakupan ASI eksklusif masih
jauh dari target. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya persiapan ibu sejak masa kehamilan
dan kurangnya dukungan keluarga. Pelatihan persiapan ASI eksklusif dua kali, sasaran seluruh
ibu hamil di desa Karanggintung beserta pendamping. Kegiatan meliputi pre-test, pemaparan
materi, demonstrasi, pendampingan praktek, tanya jawab, serta evaluasi kesediaan ibu dan
keluarga melaksanakan ASI eksklusif. Kegiatan pendampingan yaitu berkunjung ke rumah ibu
peserta pelatihan yang telah bersalin dan mengevaluasi penerapan ASI eksklusif. Hasil pre-test
menunjukkan 63% ibu memiliki pengetahuan cukup. Ibu menyatakan bersedia menerapkan ASI
eksklusif ketika bayinya lahir dan keluarga bersedia mendukung pada akhir pelatihan. Pada saat
pendampingan setelah ibu bersalin, ibu sudah mampu menerapkan ASI eksklusif dan keluarga
bersedia untuk mensukseskan ASI eksklusif sampai 6 bulan. Adapun kendala yang dihadapi
adalah pelaksanaan tidak sesuai jadwal, sasaran tidak sesuai rencana awal, beberapa ibu hamil
hadir tidak bersama pendamping, kendala cuaca, pada akhir sesi belum melaksanakan post-tes dan
saat pendampingan mendapati susu formula yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

Kata kunci: Pelatihan pendampingan ; ASI Eksklusif

Abstract

[Exclusively Breastfeeding Preparation and Assistance Training] Breastfeeding has many


benefits for mothers and babies but in fact, exclusive breastfeeding coverage is still under from the
target. One reason is the lack of preparation of mothers since pregnancy and lack of family support.
Exclusive breastfeeding training was conducted twice, targeting all pregnant women in
Karanggintung village along with a companion. Activities include a pre-test, material presentation,
demonstration, practical assistance, questioning, and evaluation of mother and family's willingness
to implement exclusive breast feeding. The mentoring activities were conducted by visiting the
mother's house of the training participants and evaluating the application of exclusive breast
feeding. Pre-test results showed that 63% of mothers had enough knowledge, 32% knowledge was
low and only 5% had high knowledge. But at the end of the training, the mother declared willing to
apply exclusive breastfeeding when her baby was born and the family was willing to support. At
the time of maternity assistance, the mother has been able to apply exclusive breastfeeding and the
family is willing to succeed breastfeeding exclusively for 6 months. The obstacles encountered
during the community service activity are the implementation is not on the schedule, the target is
not according to the initial plan, some pregnant women present not with the companion, weather
constraints, at the end of the session has not done post-test and when assistance found formula milk
provided by health workers.

Keywords: Assistance training ; Breastfeeding

*) Anita Widiastuti
E-mail: a.widiastuti@yahoo.co.id

Copyright © 2017, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754


Jurnal LINK, 13 (1), 2017, 9 - 12

1. Pendahuluan Oleh karena pentingnya perisapan ibu


tentang ASI eksklusif sejak periode prenatal,
Pengabdian kepada masyarakat adalah
Untuk itu Prodi DIII Kebidanan Purwokerto
kegiatan civitas akademika yang memanfaatkan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
Semarang mengadakan kegiatan pengabdian
memajukan kesejahteraan masyarakat serta
masyarakat berupa pelatihan persiapan dan
mencerdaskan kehidupan bangsa (UU
pendampingan ASI eksklusif pada ibu hamil
Pendidikan Tinggi No. 12 Tahun 2012). Prodi
trimester III dan suami di desa Karanggintung
DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan
Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas.
Poltekkes Kemenkes Semarang sebagai
perguruan tinggi yang berkecimpung dalam
pendidikan tenaga kesehatan khususnya bidan, 2. Metode
berkewajiban untuk menyelenggarakan Pengabdian masayarakat dilaksanakan oleh
pengabdian masyarakat guna melaksanakan tri dosen Prodi Kebidanan Purwokerto 3 orang,
dharma perguruan tinggi. Salah satu bentuk Jurusan Kesehatan Lingkungan 1 orang dan
pengabdian masyarakat yang diselenggarakan mahasiswa 5 orang. Sasaran dari kegiatan ini
berupa pelatihan dan pendampingan persiapan adalah seluruh ibu hamil di desa Karanggintung
ASI eksklusif. berjumlah 42 orang beserta satu orang
ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini pendamping (suami/keluarga). Kegiatan
mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa pengabdian terdiri dari Pelatihan persiapan ASI
jadwal dan tidak diberi makanan lain walaupun Eksklusif dan pendampingan ASI Eksklusif.
hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan Kegiatan pelatihan persiapan ASI eksklusif
(hubertin, 2004). ASI ekslusif memiliki banyak dilaksanakan dua kali, sesi pertama mengikuti
manfaat baik bagi ibu maupun bayi. Manfaat jadwal kelas ibu hamil di rumah kader,
bagi ibu diantaranya mempercepat proses sedangkan sesi kedua dilaksanakan di balai desa
pemulihan, menghentikan perdarahan pasca karanggintung seminggu kemudian. Metode
salin, rasa bangga karena dapat menyusui yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi,
bayinya, murah dan tersedia setiap saat. tanya jawab tentang ASI eksklusif serta
Sedangkan manfaat bagi bayi adalah nutrisi pendampingan praktek teknik menyusui pada
yang dapat dicerna dengan baik oleh bayi, semua ibu hamil dengan bantuan alat peraga
memberikan antibodi, mudah dicerna, melatih boneka bayi. Di awal acara ibu hamil diminta
reflek menghisap menelan dan bernafas, serta untuk mengisi kuesioner tingkat pengetahuan
memperkuat hubungan psikologis ibu dan bayi. ibu tentang ASI eksklusif kemudian di akhir
ASI eksklusif telah di atur pemerintah acara menanyakan kesiapan dan kemauan dari
dalam Peraturan pemerintah no 33 tahun 2012 ibu hamil untuk menerapkan ASI eksklusif serta
tentang pemberian ASI eksklusif. Pada tahun pendamping/keluarga untuk mendukung
2014 pemerintah telah menetapkan target terlaksananya ASI eksklusif.
program pemberian ASI eksklusif sebesar 80%, Kegiatan pendampingan dilaksanakan pada
namun pada kenyataannya secara nasional ibu yang telah bersalin. Tim berkunjung ke
cakupan pemberian ASI eksklusif belum rumah ibu nifas dengan tujuannya untuk
mencapai target yaitu sebesar 52,3% (Kemenkes, mengevaluasi efektifitas pelatihan, apakah ASI
2015). eksklusif benar-benar telah dilaksanakan, dan
Cakupan ASI eksklusif yang masih cukup apakah keluarga mendukung terlaksananya ASI
rendah dapat disebabkan oleh banyak hal, eksklusif.
diantaranya adalah persiapan ibu tentang Sarana dan alat yang digunakan dalam
pemberian ASI eksklusif sejak ia hamil. pengabdian masyarakat adalah media
Keberhasilan menyusui dapat tercapai dengan pembelajaran berupa power point dan buku
adanya manajemen laktasi yang baik. saku ASI eksklusif yang dibagikan kepada
Manajemen laktasi meliputi suatu persiapan dan responden, laptop, LCD, pengeras suara, layar
pendidikan penyuluhan pada ibu tentang ASI LCD, kuesioner pengetahuan ibu tentang ASI
eksklusif saat periode pre-natal, pelaksanaan eksklusif, alat laboratorium untuk demonstrasi
menyusui dan rawat gabung serta usaha meliputi boneka bayi, baju bayi, popok, topi bayi,
lanjutan perlindungan ibu yang menyusui. baby oli, kapas/kassa, kom wadah kapas,
Dukungan keluarga sejak periode pre-natal juga pantom payudara satuan & sepasang.
menjadi faktor penting dalam keberhasilan ASI Adapun pihak-pihak di luar tim yang
eksklusif (Wiknjosastro, 2002)

Copyright © 2017, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754


Jurnal LINK, 13 (1), 2017, 10 - 12

terlibat dalam pelatihan persiapan dan saat kunjungan ke salah satu keluarga, tim
pendampingan ASI eksklusif di desa menemukan adanya persediaan susu formula di
Karanggintung, Kecamatan Sumbang Kabupaten kamar bayi.
Banyumas adalah Direktur Poltekkes kemenkes
semarang, UPPM Poltekkes kemenkes semarang, Pembahasan
Ketua Prodi D III Kebidanan Purwokerto, sub
UPPM Prodi D III Kebidanan purwokerto, 3 staff ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini
dan 5 mahasiswa prodi D III kebidanan mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa
Purwokerto, kepala puskesmas sumbang I, jadwal dan tidak diberi makanan lain walaupun
kepala desa Karanggintung, bidan desa hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan
Karanggintung, kader, dukun, ibu hamil dan (hubertin, 2004). ASI ekslusif memiliki banyak
pendamping di desa Karanggintung. manfaat baik bagi ibu maupun bayi. Manfaat
bagi ibu diantaranya murah, tidak perlu
3. Hasil dan Pembahasan menyiapkan, BB cepat kembali seperti sebelum
hamil, mengurangi perdarahan setelah
Hasil persalinan, mengurangi resiko terjadi infeksi
Pelaksanaan kegiatan pengabdian setelah persalinan, mencegah kanker. Sedangkan
masyarakat dengan judul pelatihan persiapan manfaat bagi bayi adalah nutrisi yang dapat
dan pendampingan ASI eksklusif di desa dicerna dengan baik oleh bayi, memberikan
Karanggintung kecamatan Sumbang kabupaten antibodi, menunjang pertumbuhan bayi dan
Banyumas pada tahun 2016 secara keseluruhan perkembangan otak bayi.
berjalan lancar, namun ada beberapa kendala Menyusui tidak hanya menguntungkan ibu
yaitu pelaksanaan yang tidak sesuai jadwal, dan bayi, tapi juga memberi keuntungan untuk
responden/sasaran berubah, beberapa keluarga, sistem pelayanan kesehatan, pemberi
pendamping tidak hadir, kendala cuaca, tidak kerja dan Negara secara keseluruhan. Keluarga
ada post-test di akhir sesi dan menemukan dapat menghemat biaya untuk membeli susu
adanya susu formula pada saat pendampingan. formula, menghemat waktu untuk menyiapkan
Kegiatan awal dalam pelatihan sesi pertama susu botol. Bayi yang mendapat ASI eksklusif
adalah pre-test untuk mengetahui tingkat akan lebih jarang sakit, sehingga lebih jarang
pengetahuan awal ibu hamil sebelum diberikan berobat ke dokter apa lagi rawat inap. Hal ini
materi pelatihan. Hasil pre-test menggambarkan akan menekan anggaran biaya kesehatan
bahwa sebagian besar ibu hamil (63%) memiliki sehingga dapat digunakan untuk program lain.
pengetahuan cukup, 32% ibu dengan Selain itu produktivitas kerja ibu lebih
pengetahuan rendah dan hanya 5% ibu yang meningkat sehingga memberikan keuntungan
memiliki pengetahuan tinggi. sendiri bagi pemberi kerja. (Suradi & team,
Pada saat pemaparan materi dan 2010).
demonstrasi, audiens mendengarkan penjelasan Namun sayangnya saat tim menanyakan
dan memperhatikan demonstrasi dengan riwayat menyusui bagi ibu hamil dengan paritas
antusias. Pada saat diminta untuk mencoba lebih dari satu, sebagian besar belum
praktek teknik menyusu, ibu-ibu bersedia untuk menerapkan ASI eksklusif seperti definisi di atas,
mempraktekkannya dan sebagian besar dengan bahkan ada beberapa ibu yang sama sekali tidak
teknik yang sudah benar. Hasil evaluasi di akhir memberikan ASI. Alasannya beragam, ada yang
pelatihan sesi kedua, ibu hamil kami nilai telah merasa kesulitan menyusui, payudara
memahami materi pelatihan yang telah mengalami masalah misalnya saja nyeri,
diberikan, terbukti dengan kemampuan ibu produksi ASI sedikit, bayi menolak menyusu &
menjawab pertanyaan di akhir setiap sesi. alasan lain. Sehingga pada saat pelatihan kami
Ibu-ibu hamil telah menyatakan bersedia untuk menekankan beberapa hal yang mungkin
memberikan ASI eksklusif pada bayinya ketika menjadi kendala ibu-ibu dalam menyusui anak
telah lahir. Keluarga pun juga menyatakan sebelumnya.
mendukung penerapan ASI eksklusif tersebut. Banyaknya ibu hamil yang tidak
Pada saat pendampingan ke rumah ibu melaksanakan ASI eksklusif pada anak
yang telah bersalin, tim mendapati ASI eksklusif sebelumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa
telah diterapkan dengan cukup baik, ibu hal, salah satunya adalah tingkat pengetahuan
primigravida pun sudah bisa menyusui bayinya ibu tentang ASI eksklusif. Hasil pre-test
dengan teknik yang benar. Namun sayangnya menggambarkan bahwa sebagian besar ibu

Copyright © 2017, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754


Jurnal LINK, 13 (1), 2017, 11 - 12

hamil (63%) memiliki pengetahuan cukup, 32% Pada saat kegiatan pendampingan,
ibu dengan pengetahuan rendah dan hanya 5% permasalahan yang ditemukan adalah adanya
ibu yang memiliki pengetahuan tinggi. Hal ini persediaan susu formula di kamar yang
sejalan dengan pernyataan Gupte dalam Astuti diperoleh dari bidan tempat ibu bersalin,
(2014), bahwa rendahnya pengetahuan ibu padahal pada saat itu bayi telah mampu
tentang manfaat ASI dan manajemen laktasi menyusu dengan baik dan aktif. Hal positifnya
sejak masa kehamilan sampai pasca melahirkan adalah, karena ibu sudah mendapatkan
berdampak terhadap motivasi ibu yang pelatihan tentang ASI eksklusif dan mau
kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku berusaha untuk menerapkannya, sehingga sejak
ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada hari pertama bayi lahir ibu sudah dapat
bayinya. menyusui dengan baik dan susu tersebut hanya
Penyuluhan adalah salah satu upaya tenaga di gunakan sekali di awal dan tidak dilanjutkan
kesehatan untuk dapat meningkatkan lagi. Kemudian untuk mengantisipasi hambatan
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. Hal ini lain dalam penerapan ASI eksklusif di keluarga
sejalan dengan pernyataan Wiknjosastro (2002), tersebut, Tim memotivasi ibu dan keluarga
untuk menunjang keberhasilan ASI eksklusif, untuk tetap memberikan ASI pada bayi, tanpa
manajemen laktasi yang dipersiapkan meliputi tambahan makanan atau minuman lain selama
persiapan dan pendidikan penyuluhan pada ibu enam bulan.
hamil tentang ASI eksklusif saat periode pre Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
natal pelaksanaan menyusui dan rawat gabung, menyusui memang tidak hanya dari internal
usaha lanjutan perlindungan ibu yang menyusui keluarga saja, tapi juga bisa datang dari pihak
serta dukungan keluarga sejak periode pre natal. eksternal seperti bidan itu sendiri dan juga
Mengingat dukungan keluarga adalah salah satu produsen susu formula. Seperti pernyataan
factor penting keberhasilan menyusui, oleh Soetjiningsih (2012), bahwa faktor yang
karenanya tim mengundang pendamping ibu mempengaruhi penggunaan ASI diantaranya
hamil (satu orang untuk masing-masing ibu meningkatnya promosi susu kaleng sebagai
hamil) untuk turut hadir dalam pelatihan dan pengganti ASI dan penerangan yang salah justru
ikut mendengarkan materi yang diberikan, datang dari petugas kesehatan sendiri yang
sehingga dapat memberikan dukungan yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu
positif pada ibu hamil untuk menerapkan ASI kaleng.
eksklusif.
Anggota keluarga yang dapat 4. Simpulan dan Saran
mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif
Simpulan
melalui dukungan yang diberikan meliputi,
suami, kakek nenek serta anggota keluarga besar.
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat
Suami dan ibu adalah individu yang paling
dengan judul pelatihan persiapan dan
berperan dalam keberhasilan menyusui, seperti
pendampingan ASI eksklusif di desa
dinyatakan oleh Suradi (2010), bahwa dari hasil
Karanggintung kecamatan Sumbang kabupaten
suatu penelitian didapatkan suatu kesimpulan
Banyumas adalah pada akhir pelatihan ibu hamil
bahwa ibu yang mampu lebih lama menyusui
menyatakan bersedia menerapkan ASI eksklusif
mempunyai hubungan emosional yang baik
ketika bayinya telah lahir, dan keluarga bersedia
dengan suami dan ibunya, dibandingkan dengan
mendukung. Kemudian pada saat
mereka yang cepat meyapih. Agar sukses dalam
pendampingan setelah ibu bersalin, ibu sudah
proses menyusui ayah harus ikut berpartisipasi
mampu menerapkan ASI eksklusif, dan keluarga
aktif dalam pengambilan keputusan,
bersedia mensukseskan penerapan ASI eksklusif
mempunyai sikap yg positif dan pengetahuan
sampai 6 bulan
yang luas tentang keuntungan menyusui. Hal
tersebut ternyata sangat mendukung ibu. Saran
Namun sayangnya, pada saat pelatihan
beberapa ibu hamil tidak didampingi oleh Saran yang dapat kami sampaikan adalah
keluarga, sehingga untuk mengantisipasi hal agar seluruh pihak meliputi mahasiswa, tenaga
tersebut, pada saat pendampingan ke rumah ibu kesehatan, insntitusi pendidikan dan masyarakat
tim menekankan kembali tentang pentingnya dapat melakukan upaya sesuai dengan
ASI eksklusif dan kesediaan keluarga untuk kemampuan masing-masing untuk mendukung
mendukung ibu memberikan ASI eksklusif. terlaksananya ASI eksklusif pada setiap bayi

Copyright © 2017, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754


Jurnal LINK, 13 (1), 2017, 12 - 12

baru lahir. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri


Fisiologi Patologi Jilid 1. Edisi 2. Jakartaa.
5. Daftar Pustaka EGC.
Astuti, Kingkin puji. 2014. Hubungan Pusdiknakes.WHO.JHPIEGO.2000. Buku IV
pengetahuan ibu menyusui tentang ASI asuhan kebidanan pada ibu post partum.
eksklusif dengan motivasi ibu dalam Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku Panduan
pemberian ASI eksklusif pada bayi usia Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas II dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina
Baturraden tahun 2014. Karya tulis ilmiah Pustaka Sarwono Prawirohardjo. P N 23.
KEMENKES RI , 2015, Profil Kesehatan Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku Acuan
Indonesia Tahun 2014, Jakarta: Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
KEMENKES RI dan Neonatal. JakartJNPKKR-POGI.
Ma’sum, Ma’ruf. 2003. Bayi Panduan lengkap Soetjiningsih. 2012. Seri gizi klinik ASI petunjuk
Sejak dalam Kandungan hingga Merawat untuk tenaga kesehatan. Jakarta : EGC
Bayi.surakarta. Ma’sum Perss. Suradi, Rulina, dkk. 2010. Indonesia menyusui.
Manuaba, Ida bagus. 1998.Ilmu Penyakit IDAI
Kandungan dan Keluarga Berencana Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC. Kebidanan Vol 2 Edisi 4. Jakarta: EGC

Copyright © 2017, Jurnal LINK, ISSN 1829-5754

Anda mungkin juga menyukai