Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.2 WOC
Gangguan Refraksi Mata
Bola mata lebih Kornea lebih cekung Bola mata lebih panjang Kelengkungan kornea
pendek dari biasanya dari normal tidak merata
Resiko Jatuh
2.3 Asuhan Keperawatan
2.3.1 Pengkajian
a. Anamnesa
1) Menurut Burnner dan Suddarth (2000), informasi yang perlu didapatkan adalah
menanyakan kepada pasien tentang sejarah penyebab dan waktu mulai terjadinya
gangguan penglihatan tersebut. Pasien dengan diabetik mokular edema misalnya tipe
tertentu mempunyai ketajaman penglihatan naik turun. Pasien dengan mokular
degenerasi mempunyai pusat masalah ketajaman.
2) Menanyakan kepada pasien sehubungan dengan kerusakan lapang peripera dimana
pada kondisi ini pasien akan lebih kesulitan saat mobilisasi sehingga ketergantungan
aktifitas hidup sehari-hari (Medication Segmen) menjadi sebuah kebiasaan seperti
merokok.
3) Mengkaji tentang penerimaan dari keterbatasan fisik melalui penggunaan visual, harus
diidentifikasi pula mengenai pengharapan realistic darlowvition
b. Dasar Data Pengkajian Pasien
1) Aktifitas istirahat
Gejala: perubahan aktifitas berhubungan dengan penglihatan lelah bila membaca.
2) Neurosensori.
Gejala gangguan penglihatan kabur atau tidak jelas, sinar terang yang menyebabkan
silau. Tanda: bilik mata dalam, pupil lebar.
3) Nyeri atau kenyamanan
Gejala: Nyeri pada mata dan sekitar mata, sakit kepala, pusing
c. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi:
1) Celah kelopak mata sempit.
2) Gambaran bulan sabit pada polos posterior fundus mata.
3) Tidak teraturnya lekukan kornea.
4) Mata beair
5) Juling.