Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Aliran seragam merupakan aliran yang tidak berubah menurut tempat. Konsep aliran seragam
seragam dan aliran kritis sangat diperlukan dalam peninjauan aliran berubah dengan cepat atau berubah
berubah lambat laun. Perhitungan kedalaman kritis dan kedalaman normal sangat penting untuk
menentukan perubahan permukaan aliran akibat gangguan pada aliran. Gangguan tersebut dapat
merupakan bangunan air yang memotong aliran sungai.

Sedangkan kehilangan energi merupakan faktor yang mempengaruhi kapasitas pipa sebagai
sarana penghantar aliran baik air maupun minyak. Kehilangan energi menyebabkan terjadinya
pengurangan debit aliran. Kehilangan energi disebabkan beberapa faktor diantaranya kekasaran dinding
pipa. Kekasaran dinding pipa berkaitan dengan material pipa yang biasanya terdiri dari PVC, baja/besi,
kaca, kayu dan lain sebagainya. Pemilihan material ini dipengaruhi oleh kondisi lapangan dalam arti, jika
pemakaian pipa pada daerah/permukaan tanah akan menggunakan pipa dari baja/besi, sedangkan jika
pipa didalam tanah digunakan PVC hal ini berkaitan dengan faktor keamanannya. Oleh karena itu perlu
diketahui seberapa besar kehilangan energi yang terjadi pada berbagai meterial pipa dimaksud. Untuk
mengetahui kehilangan energi yang terjadi, dilakukan pengujian dilaboratorium, pada penelitian ini
pengujian dilakukan dilaboratorium Universitas HKBP nommensen dengan komposisi diameter yang
berbeda dan material pipa yaitu baja dan PVC. Dari hasil pengujian dilaboratorium diperoleh bahwa
kehilangan energi akan berbeda apabila diameter yang digunakan berbeda, dengan perkataan lain
kehilangan energi dipengaruhi oleh diameter dan material pipa

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi aliran seragam ?
2. Apa kegunaan aliran seragam ?
3. Apa saja klasifikasi aliran seragam ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi aliran seragam
2. Dapat mengetahui kegunaan aliran seragam
3. Dapat mengetahui klasifikasi aliran seragam
B. Persamaan Chezy Dan Manning

1. Rumus Chezy

Pada awal tahun 1769 seorang insinyur perancis bernama Antonius chezy mengembangkan
mungkin untuk pertama kali perumusan kecepatan aliran yang kemudian dikenal dengan rumus Chezy.

Seperti yang telah diketahui, bahwa perhitungan untuk aliran melalui saluran terbuka hanya
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus empiris karena adanyan banyak variable yang
berubah. Untuk itu berikut ini disampaikan rumus-rumus empiris yang banyak digunakan untuk
merencanakan suatu saluran terbuka. Chezy berusaha mencari hubungan bahwa zat cair melalui saluran
terbuka akan menimbulkan tegangan geser ( tahanan ) pada dinding saluran, dan akan diimbangi oleh
komponen gaya berat yang bekerja pada zat cair dalam arah aliran. Di dalam aliran seragam, komponen
gaya berat dalam aliran adalah seimbang dengan tahanan geser,dimana tahanan geser ini tergantung
pada kecepatan aliran. Setelah melalui beberapa penurunan rumus, akan didapatkan persamaan umum

V = C√𝑅𝑖𝑓

Dimana :

V = kecepatan rata-rata (m/det)

R = Jari – jari hidrolik (m)

𝑖𝑓 = kemiringan garis energy (m/m)

C = suatu factor tahanan aliran yang disebut koefisien Chezy (m2/det)

Harga C tergantung pada kekasaran dasar saluran dan kedalaman aliran atau jari – jari hidrolik.
Berbagai rumus dikrmbangkan untuk memperoleh harga C antara lain :

Ganguitlef aunt kutter (1869)

……………………………………………………….

Dimana :

n = koefisien kekasaran dasar dan dinding saluran

R = Jari – jari hidrolik

S = kemiringan dasar saluran


Bazin pada tahun 1897 melalui penelitiannya menetapkan harga C sebagai berikut :

………………………………………………………………..

Dimana :

m = koefisien bazin

R = jari – jari hidrolik

Masih banyak rumus-rumus yang lain untuk menetapkan harga koefisien C melalui penelitian-
penelitian di lapangan dimana semua menyatakan bahwa besarnya habatan ditentukan oleh bentuk
kekasaran dinding dan dasar saluran, factor geometri dan kecepatan aliran.

2. Rumus manning (1889)

Rumus manning yang banyak digunakan pada pengaliran di saluran terbuka, juga berlaku untuk
pengaliran di pipa. Rumus tersebut sebagai berikut :

………………………………………….

Atau

…………………………………………..

Dimana :

V = kecepatan aliran (m/det)

n = angka kekasaran manning

R = jari – jari hidrolik (m)

𝑖𝑓 = kemiringan garis energy (m/m)

Dengan n adalah koefisien manning dan R adalah jari – jari hydraulik, yaitu perbandingan antara luas
tampang aliran A dan keliling basah P

………………………………..
Apabila dihubungkan persamaan Chezy dan persamaan manning akan diperoleh hubungan antara
koefisien Chezy ( C ) dan koefisien manning ( n ) sebagai berikut:

………………………………………………

C . Estimasi koefisien kekasaran

1. Penentua koefisien kekasaran manning


Untuk sekedar tuntutan bagi penentuan yang wajar mengenai koefisien

Kekasaran akan 4 pendekatan umum :


a. Memahami factor-faktor yang mempengaruhi nilai n dan hal ini memerlukan suatu
pengetahuan dasar mengenai persoalannya dan kadar perkiraannya;
b. Mencocokan table dari nilai n untuk berbagai tipe saluran.
c. Memeriksa dan memahami sifat beberapa saluran yang koefisienkekasarannya telah
diketahui.
d. Menentukan nilai n dengan cara analitis berdasarkan distribusi kecepatan teoritis pada
penampang saluran dan data pengukuran kecepatan maupun pengukuran kekasaran.
2. Factor – factor yang mempengaruhi kekasaran manning
a. Kekasaran permukaan
Secara umum butiran halus pada permukaan memiliki nilai n ( koefisien kekasara ) yang
rendah, sedangkan butiran kasar memiliki nilai n ( koefisien kekasaran yang tinggi ).
b. Tetumbuhan
Tetumbuhan dapat digolongkan kedalam jenis kekasaran permukaan, tetapi juga dapat
memperkecil kapasitas saluran dan menghambat aliran. Efeknya terutama tergantung tinggi,
kerapatan, distribusi dan jenis tetumbuhan, dan hal ini sangat penting dalam perancangan
saluran pembuangan yang kecil.
c. Ketidakteraturan saluran
Ketidakteraturan saluran baik itu saluran alami maupun saluran buatan menandakan
kekasatran sebagai tambahan dari yang ditimbulkan oleh kekasaran permukaan dan factor –
factor lainnya.
d. Trase saluran
Kelengkungan yang landai dengan garis tengah yang besar mengakibatkan nilai kekasaran
permukaan yang relative rendah, sedangkan kelengkunan yang tajam dengan belokan –
balokan yang patah akan memperbesar nilai koefisien kekasaran.
e. Pengendapan dan penggerusan
Pengendapan dapat mengubah saluran yang tidak beraturan, menjadi beraturan dan
memperkecil nilai n (kekasaran permukaan), sedangkan penggerusan dapat berakibat
sebaliknya dan memperbesar n, namun sifat utama dari pengendapan dapat dilihat dari sifat
alamiahnya.
f. Hambatan
Adanya balok sekat pijar jembatan dan sejenisnnya akan cenderung mempebesar n. besarnya
kenaikan ini tergantung pada sifat alamiah hambatan, ukuran,bentuknya dan banyaknya
penybabnya.
g. Ukuran dan bentuk saluran
Belum ada bukti nyata bahwa ukuran dan bentuk saluran menjadi factor penting yang
mempengaruhi nilai n. perbesaran jari– jari hidrolik dapat mempebesar maupun memperkecil
n, tergantung pada keadaan saluran.
h. Taraf Air dan Debit
Nilai n pada saluran umumnya berkurang jika taraf air dan debitnya bertambah. Bila air
rendah, ketidakteraturan dasar saluran akan menonjol dan efeknya kelihatan. Namun nilai n
dapat pula diperbesar pada taraf air tinggi bila dinding saluran kasar berumput.
i. Perubahan musiman
Akibat pertumbuhan musiman dari tanaman-tanaman air, rumput,willow dan semak-semak
di saluran atau tebing, nilai n dapat bertambah pada musim semi dan berkurang pada musim
dingin. Perubahan musiman ini dapat menimbulkan perubahan factor-faktor lainnya.
j. Endapan melayang dan endapan kasar
Bahan-bahan yang melayang dari endapan kasar, baik yang bergerakkan menyerap
energy,menyebabkan keholangan tinggi energiatau memperbesar kekasaran saluran.

Anda mungkin juga menyukai