PEN 1
DAHUL BA
UAN B
Pendahuluan Bab 1 - 1
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Pendahuluan Bab 1 - 2
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Analisis Dampak Lalu Lintas yang biasa disingkat Andalalin dalam Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 75 Tahun 2015 adalah serangkaian kegiatan kajian mengenai
dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang
hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analisis dampak lalu lintas. Dalam
Evaluating Traffic Impact Studies (1994) disebutkan bahwa analisis dampak lalu lintas
merupakan kajian yang menilai efek-efek atau dampak yang ditimbulkan oleh lalu lintas
yang dibangkitkan atau ditarik oleh suatu pengembangan kawasan terhadap jaringan
transportasi disekitarnya. Analisis dampak lalu lintas dilakukan untuk menilai pengaruh
pengembangan dari suatu tata guna lahan terhadap pergerakan lalu lintas disekitarnya.
Pendahuluan Bab 1 - 3
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Kewajiban melakukan analisis dampak lalu lintas pada pengembangan suatu tata
guna lahan digariskan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 pasal 99 ayat (1),
dipertegas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 Pasal 47 dan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 75 Tahun 2015. Disebutkan bahwa analisis dampak lalu
lintas dilakukan pada rencana pembangunan/pengembangan pusat kegiatan, permukiman
dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban
dan Kelancaran (Kamseltibcar) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Besar kecilnya
gangguan/ dampak terhadap arus lalu lintas akan dipengaruhi oleh:
1) bangkitan perjalanan,
2) menarik tidaknya suatu pusat kegiatan,
3) tingkat kelancaran lalu lintas pada jaringan jalan yang ada,
4) prasarana jalan di sekitar pusat kegiatan,
5) jenis tarikan perjalanan oleh pusat kegiatan, dan
6) kompetisi beberapa pusat kegiatan yang berdekatan.
Daerah yang dikembangkan dalam analisis dampak lalu lintas didefinisikan sebagai
daerah yang memberikan bangkitan dan tarikan lalu lintas baru yang akan membebani lalu
lintas yang ada disekitarnya. Analisis dampak lalu lintas memprediksi infrastruktur dalam
daerah pengaruh pembangunan apakah dapat melayani lalu lintas eksisting serta ditambah
lalu lintas yang dibangkitkan atau ditarik oleh lokasi pembangunan. Masa kajian analisis
dampak lalu lintas disesuaikan dengan penatahapan pembangunan kawasan tersebut.
Selain itu, masa kajian dalam analisis dampak lalu lintas dapat diarahkan pada program
peningkatan minimum 5 (lima) tahun ke depan sejak kawasan tersebut dibuka dan
berfungsi sepenuhnya yang bergantung dengan karakteristik wilayah lokasi
pembangungan. Rekomendasi dalam analisis dampak lalu lintas merupakan upaya yang
harus dilakukan terhadap sistem lalu lintas dan prasarana yang ada untuk mengakomodasi
penambahan beban lalu lintas dari kawasan yang akan dibangun. Prinsip "poluter pays"
Pendahuluan Bab 1 - 4
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
yaitu pengembang harus memberikan kontribusi dalam penanganan dampak sebagai akibat
dibangunnya kawasan yang dikembangkan. Sehingga pengambil kebijakan dan
pengembang dapat seiring sejalan mengembangkan sebuah kawasan sebagai tuntutan
dalam pembangunan nasional.
Pertumbuhan Kabupaten Jember yang cukup tinggi dan perkembangan yang dinamis
dimungkinkan karena Kabupaten Jember memiliki sumber daya alam yang banyak dan
berpotensial. Salah satu sumber daya alam yang menunjang pembangunan adalah sumber
daya mineral. Sumber daya mineral yang berpotensi di Kabupaten Jember adalah batu dan
material bangunan lainnya. Selain itu Kabupaten Jember juga sedang menggalakkan
melakukan pembangunan infrastruktur.
Melihat potensi dan kondisi di atas, PT. Bahtera Tiara Gemilang merencanakan
pembangunan Tanrise City Jember yang direncanakan akan dibangun di Hayam Wuruk
151, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Lokasi rencana pembangunan berada di ruas jalan menurut statusnya sebagai jalan
Nasional dengan Nomor Ruas 070.12.K yang kewenangannya berada di Kementrian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Orientasi lokasi rencana
pembangunan Tanrise City Jember seperti ditunjukkan Gambar 1.1.
Pendahuluan Bab 1 - 5
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Pendahuluan Bab 1 - 6
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Pendahuluan Bab 1 - 7
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
1.3.1 Maksud
Kegiatan kajian analisis dampak lalu lintas dengan luaran dokumen hasil analisis
dampak lalu lintas terhadap pembangunan Tanrise City Jember dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana dampak dari kegiatan bangunan yang akan dikembangkan
tersebut, terhadap lalu lintas pada jaringan jalan di sekitar lokasi pembangunan. Apabila
dengan terbangunnya kawasan Tanrise City Jember tersebut akan menimbulkan dampak
terhadap jaringan jalan sekitarnya, selanjutnya dampak tersebut dapat diantisipasi melalui
manajemen dan rekayasa lalu lintas yang sesuai untuk mewujudkan keamanan,
keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya kegiatan kajian analisis dampak lalu lintas terhadap
pembangunan Tanrise City Jember adalah sebagai berikut:
a. Melakukan identifikasi dampak lalu lintas terhadap pembangunan Tanrise City Jember
yang akan dikembangkan pada ruas Jalan Hayam Wuruk dan/atau simpang internal
maupun eksternal disekitarnya.
b. Mengidentifikasi permasalahan dan kinerja lalu lintas pada jaringan jalan di sekitar
lokasi pembangunan Tanrise City Jember kondisi eksisting (sebelum adanya
pembangunan) pada saat jam puncak.
c. Melakukan analisis pemodelan kinerja ruas jalan dan/atau simpang kondisi terbangun
saat jam puncak.
d. Melakukan analisis pemodelan kinerja ruas jalan dan/atau simpang pada kondisi 5
(lima) tahun setelah pembangunan Tanrise City Jember terbangun saat jam puncak.
e. Melaksanakan evaluasi kinerja lalu lintas sebelum dan sesudah pembangunan Tanrise
City Jember terbangun.
Pendahuluan Bab 1 - 8
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
f. Melakukan simulasi model dengan dan tanpa penanganan dampak lalu lintas terhadap
rencana pembangunan Tanrise City Jember.
g. Menyusun dan menetapkan rekomendasi penanganan dampak untuk mendukung
beroperasinya pembangunan Tanrise City Jember dalam meningkatkan kinerja lalu
lintas disekitar lokasi rencana pembangunan.
1.3.3 Manfaat
Manfaat pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen hasil analisis dampak lalu
lintas pembangunan Tanrise City Jember ini adalah untuk memberikan petunjuk bagi PT.
Bahtera Tiara Gemilang sebagai pembangun, dalam memenuhi azas pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hasil dokumen hasil analisis dampak lalu
lintas ini merupakan acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk memahami dan
melaksanakan perannya masing-masing dalam pelaksanaan antisipasi dampak lalu lintas
yang timbul oleh pembangunan tersebut.
Pendahuluan Bab 1 - 9
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Pendahuluan Bab 1 - 10
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Pendahuluan Bab 1 - 11
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
1.5.1 Sasaran
Sasaran kegiatan pelaksanaan kajian analisis dampak lalu lintas ini adalah tersusun
dan tersedianya dokumen hasil analisis dampak lalu lintas, yang diperguna-kan untuk
pengajuan rekomendasi kajian analisis dampak lalu lintas pembangunan Tanrise City
Jember sesuai peraturan perundangan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009, PP Nomor 32
Tahun 2011 dan Permenhub Nomor PM 75 Tahun 2015. Selanjutnya rekomendasi hasil
analisis dampak lalu lintas digunakan sebagai persyaratan dalam pengajuan izin
mendirikan bangunan.
Pendahuluan Bab 1 - 12
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
2) Kondisi lalu lintas eksisting paling sedikit memuat data historis volume lalu lintas,
volume gerakan membelok, tundaan membelok, panjang antrian, kecepatan rata-
rata kendaraan, waktu perjalanan, okupansi jalan, data penumpang angkutan
umum, pejalan kaki, dan pesepeda; dan
3) Kondisi angkutan jalan paling sedikit memuat jaringan trayek, faktor muat, jenis
kendaraan dan waktu tunggu;
c. Analisis Bangkitan/Tarikan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan akibat pembangunan
berdasarkan kaidah teknis transportasi dengan menggunakan faktor trip rate yang
ditetapkan secara nasional;
d. Analisis distribusi perjalanan;
e. Analisis pemilihan moda;
f. Analisis pembebanan perjalanan;
g. Simulasi kinerja lalu lintas yang dilakukan terhadap analisis dampak lalu lintas,
meliputi:
1) Simulasi kinerja lalu lintas sebelum pembangunan;
2) Simulasi kinerja lalu lintas pada saat pembangunan;
3) Simulasi kinerja lalu lintas setelah pembangunan; dan
4) Simulasi kinerja lalu lintas dalam jangka waktu paling sedikit 5 (lima) tahun;
h. Rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak, yang meliputi:
1) Peningkatan kapasitas ruas dan/ atau persimpangan jalan;
2) Penyediaan angkutan umum;
3) Manajemen dan rekayasa lalu lintas pada ruas jalan;
4) Manajemen kebutuhan lalu lintas;
5) Penyediaan fasilitas parkir berupa gedung parkir dan/ atau taman parkir;
6) Penyediaan akses keluar dan akses masuk untuk orang, kendaraan pribadi dan
kendaraan barang;
7) Penyediaan fasilitas bongkar muat barang;
8) Penataan sirkulasi lalu lintas di dalam kawasan;
9) Penyediaan fasilitas berkebutuhan khusus dan pejalan kaki;
10) Penyediaan fasilitas perlengkapan jalan di dalam kawasan;
11) Penyediaan sistem informasi lalu lintas;
Pendahuluan Bab 1 - 13
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Namun demikian, sistematika isi dan pembahasan dalam penyusunan dokumen hasil
analisis dampak lalu lintas pembangunan Tanrise City Jember menyesuaikan karakteristik
jenis kegiatan dan penggunaan lahan sekitar lokasi yang dioperasikan. Beberapa jenis
Pendahuluan Bab 1 - 14
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Dokumen hasil analisis dampak lalu lintas pembangunan Tanrise City Jember
dilengkapi pula dengan gambar-gambar teknis, serta dipresentasikan dihadapan Tim
Evaluasi Analisis Dampak Lalu Lintas Direktorat Jendral Perhubungan Darat –
Kementerian Perhubungan.
1.6 PENGERTIAN/DEFINISI
Beberapa pengertian atau definisi penting terkait dengan analisis dampak lalu lintas,
diantaranya:
a. Pengelompokan kendaraan
Kendaraan dikelompokkan ke dalam 4 (empat) klasifikasi, yaitu:
1) Kendaraan ringan (LV, light vehicle), merupakan kendaraan bermotor ber as dua
dengan 4 roda dan dengan jarak as 2,0 - 3,0 meter, meliputi: mobil penumpang;
mikrobis; pick-up dan truk kecil.
2) Kendaraan berat (HV, heavy vehicle), merupakan kendaraan bermotor dengan lebih
dari 4 roda, meliputi: bis; truk 2 as; truk 3 as dan truk kombinasi.
3) Sepeda motor (MC, motor cycle), merupakan kendaraan bermotor dengan 2 atau 3
roda, meliputi: sepeda motor dan kendaraan bermotor roda 3.
4) Kendaraan tak bermotor (UM, un-motorized), merupakan kendaraan dengan roda
yang digerakkan oleh orang atau hewan, meliputi: sepeda; becak; kereta kuda; dan
kereta dorong.
b. Satuan Mobil Penumpang (smp), merupakan satuan arus lalu lintas, dimana arus dari
berbagai tipe kendaraan telah diubah menjadi kendaraan ringan (termasuk mobil
penumpang) dengan menggunakan ekivalen mobil penumpang (emp).
Ekivalen mobil penumpang (emp) adalah faktor konversi berbagai jenis kendaraan
dibandingkan dengan mobil penumpang atau kendaraan ringan lainnya sehubungan
Pendahuluan Bab 1 - 15
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
dengan dampaknya pada perilaku lalu lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan
ringan lainnya, emp = 1.0).
c. Ruas Jalan, merupakan bagian dari jalan yang sudah tidak dipengaruhi oleh lalu lintas
persimpangan.
d. Tipe jalan, menunjukkan jumlah lajur, jalur, arah lalu lintas, dan pemisahan dengan
median atau tidak.
e. Arus lalu lintas (Q) pada ruas jalan, didefinisikan sebagai jumlah kendaraan bermotor
yang melewati suatu titik pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam
(Qkend), smp/jam (Qsmp) atau LHRT ( Lalu lintas Harian Rata-rata Tahunan).
f. Kapasitas (C, smp/jam), merupakan arus lalu lintas (stabil) maksimum yang dapat
dipertahankan pada kondisi tertentu (geometri, distribusi arah dan komposisi lalu
lintas, faktor lingkungan).
g. Derajat kejenuhan (DS), adalah rasio atau nisbah arus lalu lintas (smp/jam) terhadap
kapasitas (smp/jam). Derajat kejenuhan biasa disebut Nisbah atau Rasio V/C.
Pendahuluan Bab 1 - 16
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Pendahuluan Bab 1 - 17
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Pendahuluan Bab 1 - 18
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
Indonesia)
▪ Ir. Nunung Nuring Hayati, ST., MT., IPM
(bersertifikat Kompetensi Perencana Wilayah dan
Kota dari LPJK Provinsi Jawa Timur)
Pendahuluan Bab 1 - 19
Dokumen Hasil Analisis
Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Tanrise
City Jember
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Dasar Hukum.............................................................................................1
1.2 Latar Belakang...........................................................................................3
1.3 Maksud, Tujuan dan Manfaat.....................................................................7
1.3.1 Maksud..........................................................................................7
1.3.2 Tujuan............................................................................................7
1.3.3 Manfaat..........................................................................................8
1.4 Ruang Lingkup...........................................................................................8
1.5 Sasaran dan Output Pekerjaan.................................................................10
1.5.1 Sasaran........................................................................................10
1.5.2 Output Pekerjaan.........................................................................10
1.6 Pengertian/Definisi...................................................................................13
1.7 Sistematika Penulisan..............................................................................14
1.8 Pemrakarsa dan Penyusun Dokumen.......................................................16
DAFTAR TABEL
No table of figures entries found.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Orientasi Lokasi Pembangunan...........................................................6
Gambar 1.2 Tinjauan Lokasi Analisis Dampak Lalu Lintas.....................................9
Pendahuluan Bab 1 - 20