Anda di halaman 1dari 27

SAFETY INDUCTION

HRD, November 2013


PENGENALAN SAFETY

1. Mengapa Perlu Mengelola EHS (Environment


Health & Safety)
2. Dasar Hukum
3. Safety Signage
4. APD (Alat Pelindung Diri)
5. Safety Rules
1. Mengapa Perlu Mengelola EHS
(Environment Health & Safety)
Mengapa Perlu Kelola EHS?
BAGAIMANA KARYAWAN DAPAT CELAKA & SAKIT ??
HAZARD

• Financial benefit
Social benefit
KERJA

• Injuries & ilnesses
• Property damage
KARYAWAN • Operation
Interference
• FATALITY
HAZARD = “suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang dapat menimbulkan kerugian
terhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan.”
Cost of Accident
(Hasil Penelitian )
Piramida Kecelakaan

Kematian/ Kecelakaan Serius

Tidak Kecelakaan Ringan


dilaporkan
& tercatat Kerusakan Property

Nyaris Celaka

Perbuatan & kondisi Tidak Aman


Bahaya
Target Pengelolaan EHS
Goal: “Zero Accident”
• Tidak ada kecelakaan yang menyebabkan cedera
maupun kematian
• Tidak ada kecelakaan yang menyebabkan
kerugian/ cedera kepada orang, lingkungan,
peralatan, bangunan dan masyarakat
Safety Policy

• Occupational health, safety and environmental


care is a special priority of personal.
• Safety is the responsibility of every employee on
the project
2. Dasar hukum Pengelolaan EHS
Dasar Hukum EHS
1. Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, disana mengatur
 Ruang Lingkup Pelaksanaan,
 Syarat Keselamatan Kerja
 Pengawasan
 Pembinaan
 Panitia Pembina K-3
 Tentang Kecelakaan
 Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
 Kewajiban Memasuki Tempat Kerja
 Kewajiban Pengurus dan Ketentuan Penutup (Ancaman Pidana).

2. UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour
Inspection in Industry and Commerce (yang mana disahkan 19 Juli 1947). Saat ini,
telah 137 negara (lebih dari 70%) Anggota ILO meratifikasi (menyetujui dan
memberikan sanksi formal) ke dalam Undang-Undang, termasuk Indonesia (sumber:
www.ILO.org).
Dasar Hukum EHS
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Khususnya Paragraf 5 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal
86 dan 87. Pasal 86 ayat 1 berbunyi: “Setiap Pekerja/ Buruh mempunyai
Hak untuk memperoleh perlindungan atas (a) Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.”

4. Keempat, Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang


Sistem Manajemen K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan
12 pasal ini, berfungsi sebagai Pedoman Penerapan Sistem Manajemen K-3
(SMK3).
3. Safety Signage
Safety Signage
BLUE for MANDATORY
Safety Signage
GREEN for safety INFORMATION safety sign
Safety Signage
RED for FORBIDDEN
Safety Signage
YELLOW for CAUTION
Safety Signage
ISOLATION & LOCK OUT

ONLY TAG AND REMOVE BY


COMPETENCE PERSON
4. APD (Alat Pelindung Diri)
APD (Alat Pelindung Diri)
Safety Helmet
• Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.

Safety Belt
• Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja/berada di
atas ketinggian

Safety Shoes
• Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki
karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya

Sepatu Karet
• sepatu yang didesain khusus untuk pekerja yang berada di area basah (becek
atau berlumpur). Kebanyakan sepatu karet di lapisi dengan metal untuk
melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
APD (Alat Pelindung Diri)
Sarung Tangan
• Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Masker (Respirator)
• Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

Hujan (Rain Coat)


• Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat).

Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)


• Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).
APD (Alat Pelindung Diri)
Penutup Telinga (Ear Plug)
• Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

Pelindung Wajah (Face Shield)


• Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda).

Pelampung
• Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau
dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur
keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam
(negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.
5. SITE SAFETY RULES
Site Safety Rules
1. Identifikasi semua bahaya dan gunakan apd dengan
benar sebelum anda memulai pekerjaan.
2. Anda harus memastikan bahwa setiap pekerja yang
berada di bawah pengawasan anda harus bekerja
dengan aman.
3. Anda harus mengemudi dengan aman memastikan
seluruh penumpang telah menggunakan seat belt,
mematuhi peraturan lalu lintas dan memiliki sim.
4. Anda harus menggunakan sarana pelindung
terjatuh jika pekerjaan anda memiliki kemungkinan
terjatuh dari ketinggian 2 meter.
Site Safety Rules
5. Pastikan bahwa mesin dan peralatan telah terkunci
dan di beri tanda sesuai sebelum anda bekerja
padanya dan jangan sekali-kali memindahkan
pelindung mesin atau menyentuh mesin yang
bergerak ketika di operasikan.
6. Patuhi peraturan izin kerja dan seluruh persyaratan
keselamatan yang ada pada izin kerja tersebut.
7. Jangan sekali-kali berada dalam pengaruh alkohol
dan obat-obatan terlarang yang menyebabkan
anda tidak dapat bekerja di setiap area akpi.
Site Safety Rules
8. Laporkan setiap bahaya atau insiden, nyaris
celaka yang anda lihat.
9. Pastikan seluruh peralatan listrik telah aman di
gunakan.
10.Anda dapat mengangkat dan menurunkan
beban jika anda telah yakin bahwa hal tersebut
dapat di lakukan.
Site Layout

Anda mungkin juga menyukai