Jawab:
Psikologi janin dalam kandungan tergantung pada kondisi ibu. Jika ibu dalam suasana
senang kondisi janin bisa dipastikan baik. Janin memahami suara – suara emosional saat
si ibu sedang membaca cerita atau sedang mendengarkan musik. Janin dalam kandungan
bisa mengalami stress jika kondisi ibu sedang tidak baik.
2. Dampak psikologi saat janin dan setelah kelahiran tidak baik ?
Jawab :
Misalkan ibu dalam keadaan depresi pada hamil, anak yang dilahirkan kelak
berkemungkinan mengalami problem sosial dan emosional seperti agresif atau masalah
perilaku lain. Selain itu, ada yang melihat bahwa itu akan berimbas terhadap kemampuan
berbahasa dan skor IQ anak.
Sumber : https://tirto.id/waspadai-masalah-kejiwaan-pada-ibu-hamil-cv9N
3. Dekat persalinan akan cemas, kenapa ?
Jawab :
Rasa takut dan cemas memang wajar. Rasa ini bisa datang dari berbagai sumber,
misalnya pernah mendengar cerita persalinan dari saudara. Jika persalinan pertama,
mungkin akan membayangkan hal buruk terjadi tapi tidak menutup kemungkinan
persalinan kedua dan seterusnya. Hal tersebut bisa teratasi bila ibu mempersiapkan
kehamilan dan persalinannya dengan mantap. Seperti memilih dokter atau bidan yang
mereka percaya, mempunyai rancana yang fleksibel, melakukan relaksasi, dan
memahami rasa sakit saat melahirkan.
4. Sejak bulan ke berapa stimulasi janin ? dan apakah benar rangsangan yang dilakukan
orang lain bisa mempengaruhi psikologis janin ?
Jawab :
Jenis stimulasi janin bisa dilakukan agar janin tumbuh cerdas, mulai dari stimulasi gizi,
stimulasi suaram stimulasi sentuhan dan stimulasi cahaya. Stimulasi diulai dari usia :
a. Usia kehamilan 1-6 minggu
Pada bulan pertama kehamilan ini yang perlu dilakukan adalah stimulasi gizi, yakni
memberikan asupan gizi yang baik pada janin. Caranya, tentu saja ibu hamil mesti
memerhatikan pola makan yang sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan
menghindari makanan atau minuman yang bisa membahayakan janin dan kehamilan.
b. Usia kehamilan 11-14 minggu
Pada usia kehamilan ini, janin dapat melakukan gerak refleks. Jika ia merasakan sentuhan
dari Anda, ia akan memberikan respons berupa tendangan atau gerakan lain. Walaupun
Moms belum bisa merasakan gerakan janin pada minggu-minggu ini, sentuhan bisa
meningkatkan ikatan Anda dengan Si Kecil.
c. Usia kehamilan 15-18 minggu
Pada minggu ini, indera pendengaran Si Kecil mulai terbentuk. Karenanya, stimulasi yang
terbaik pada masa ini adalah stimulasi suara. Berbicaralah pada janin sesering mungkin, jadi
ia akan mengenali suara Moms atau suara suami Anda saat lahir nanti. Sebuah penelitian
juga menyatakan bahwa stimulasi suara dapat memperkaya kosakata Si Kecil dan
meningkatkan kecerdasannya.
d. Usia kehamilan 19-22 minggu
Salah satu stimulasi yang penting di masa ini adalah stimulasi musik. Banyak
penelitian yang mengatakan bahwa janin yang kerap diperdengarkan musik memiliki
proses belajar lebih baik. Alunan musik yang memiliki berbagai macam harmoni ini
membuat janin tenang, nyaman, tenteram, sehingga ia dapat lebih berkonsentrasi.
e. Usia kehamilan 23-26 minggu
Pada masa ini, janin sudah bisa membuka matanya. Oleh karena itu, berikan
stimulasi cahaya. Arahkan senter yang menyala ke perut Anda sambil
menggerakkannya ke kiri dan ke kanan atau atas bawah. Janin akan bereaksi dengan
cahaya senter tersebut.
f. Usia kehamilan 27-30 minggu
Anda bisa memberikan berbagai jenis stimulasi pada usia ini. Sebaiknya, stimulasi
ini dilakukan secara teratur dan tidak berlebihan. Cukup 2 kali sehari, pagi dan
malam, masing-masing tidak lebih dari 30 menit. Stimulasi bisa Anda lakukan di
mana saja, yang penting suasananya menyenangkan.
g. Usia kehamilan 35-38 minggu
Di bulan ke-9 ini, janin dapat merespons suara-suara dari luar. Ungkapkanlah kata-
kata sayang dan perdengarkan lagu yang menenangkan ya, Moms.
Sumber : https://www.motherandbaby.co.id/article/2019/3/5/12003/Tips-Stimulasi-yang-
Tepat-di-Setiap-Usia-Kehamilan
5. Psikologi ibu tidak baik apa dampak pada janin ?
Jawab :
Misal jika ibu stres banyak efek yang akan terjadi pada janin, seperti :
a. Berpengaruh pada otak janin. Stres kronis selama hamil aka sangat berkontribusi ke
proses pembentukan otak janin dan peningkatan resiko gangguan mental pada janin di
kemudian hari
b. Berdampak pada tumbuh kembang bayi. Beberapa data menunjukkan jika ibu hamil
tidak mampu mengatasi stress dengan baik beresiko melahirkan bayi dengan berat
badan rendah atau prematur. Resiko ini akan meningkat ke persalinan, bati bisa
mengalami ADHD dan autisme.
c. Mempengaruhi pertumbuhan bayi. Stress dapat mempengaruhi plasenta ibu
hamil.Ketika ibu hamil mengalami stres, terutama pada trimester pertama, tubuh akan
menghasilkan hormon stres kortisol. Kadar hormon stres ini jika berlebihan dapat
memengaruhi kesehatan bayi karena dapat memasuki ketuban melalui plasenta,
akibatnya pertumbuhan bayi akan menjadi terlalu cepat. Walau efeknya tidak selalu
buruk, namun penting untuk mengurangi stres saat hamil agar bayi di dalam
kandungan dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.
d. Berkuranganya pasokan oksigen untu janin. Ketika ibu hamil merasakan kecemasan,
tubuhnya akan memproduksi hormon stres yang bisa berdampak kepada janin, yaitu
epinephrine dan norepinephrine. Produksi kedua hormon tersebut secara berlebihan
dapat menyebabkan penyepitan pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen ke
rahim.
Sumber : https://www.alodokter.com/ibu-hamil-jangan-stres-efeknya-bisa-buruk-
untuk-janin
LAMPIRAN
1. Penanya : Novianty ( 3 / 3B )
Pertanyaan : Bagaimana Strategi orangtua yang mrmiliki anak dengan
kesulitan belajar?
Jawab :
Kesulitan belajar (learning disability) bukan pertanda lemahnya inteligensi anak, tetapi
pertanda orang tua harus mencarikan cara belajar yang berbeda untuknya
Menurut Carbo dkk, dalam Winnebrenner, 1996, ada tiga tipe gaya belajar pada anak, yaitu :
a. Tipe Auditori
Anak dengan gaya belajar auditori ini lebih suka belajar dengan cara mendengarkan.
b. Tipe Visual
Anak dengan gaya belajar visual belajar dengan cara melihat. Mereka harus mempunyai
gambaran di dalam otaknya untuk memahami pelajaran.
c. Tipe Taktil-Kinestesis
Anak dengan tipe ini belajar dengan cara menyentuh dan bergerak. Mereka menyukai
contoh-contoh konkrit dan mempelajari berbagai hal yang bisa mereka sentuh dan berada
dalam jangkauannya. Praktikum adalah metoda belajar yang paling mereka sukai.
2. Penanya : Hayyu ( 26 / 3B )
Pertanyaan : Apa saja tanda anak dengan kesulitan belajar?
Jawab :
Tanda-tanda seorang anak mengalami kesulitan belajar sudah terlihat sejak ia berusia 3-5
tahun. Pada masa-masa tersebut, biasanya anak-anak akan mengalami perkembangan kognitif
yang pesat, sehingga anak yang mengalami gangguan belajar akan mengalami keterlambatan.
Meski tanda kesulitan belajar setiap anak berbeda-beda, namun berikut adalah tanda yang
paling sering dialami oleh anak:
a. Susah untuk membaca atau menulis
b. Memiliki masalah dalam kemampuan berhitung
c. Susah untuk fokus
d. Mengalami kesulitan dalam mengikuti perintah yang diberikan
e. Sulit mengerti tentang konsep waktu
Walaupun orangtua menemukan lebih dari satu tanda tersebut pada anak , orangtua harus
tetap membawa anaknya untuk diperiksakan oleh tenaga profesional agar diketahui dengan
pasti kesulitan belajar seperti apa yang dialami oleh si anak.
3. Penanya : Puput ( 08 / 3A )
Pertanyaan : Apa saja pendidikan yang diberikan pada anak berkebutuhan khusus sesuai
dengan
jenisnya?
4. Penanya : Willda N. ( 12 / 3A )
Pertanyaan : Bagaimana memfasilitasi anak berkebutuhan khusus?
Jawab :
Karena pertanyaan hampir serupa, maka jawaban atas pertanyaan Puput dan Willda akan
dirangkum menjadi satu.
Cara memfasilitasi dan memberikan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus adalah
dengan menyekolahkan si anak di Sekolah Luar Biasa ( SLB ) sesuai dengan tipe-nya. Berikut
jenis-jenis Sekolah Luar Biasa ( SLB ) serta fasilitas untuk tiap tipenya :
a. SLB A
Sekolah ini diperuntukkan bagi anak tunanetra. Mereka biasanya memiliki hambatan
dalam indra penglihatan, sehingga strategi pembelajaran yang diberikan di sekolah ini
harus mampu mendorong mereka memahami materi yang diberikan oleh para guru. Di
SLB A ini, media pembelajarannya berupa buku braille serta tape recorder.
b. SLB B
Ini merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak yang memiliki kekurangan dalam
indra pendengaran atau tunarungu. Media pembelajaran yang diberikan di sekolah ini
yakni membaca ujaran melalui gerakan bibir yang digabung dengan cued speech yaitu
geraka tangan untuk bisa melengkapi gerakan pada bibir. Selain itu, media lainnya yakni
melalui pendengaran dengan alat pendengaran yaitu conchlear implant.
c. SLB C
SLB C ditujukan untuk tunagrahita atau individu dengan intelegensi yang di bawah rata-
rata serta tidak memiliki kemampuan adaptasi sehingga mereka perlu mendapat
pembelajaran tentang bina diri dan sosialisasi. Mereka cenderung menarik diri dari
lingkungan dan pergaulan.
d. SLB D
Ini merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kekurangan
dalam anggota tubuh mereka atau disebut tunadaksa. Pendidikan di SLB D bertujuan
mengembangkan potensi diri siswa itu sendiri agar mereka bisa mandiri dan mengurusi
diri mereka.
e. SLB E
Sekolah ini diperuntukkan bagi mereka yang bertingkat tidak selaras dengan lingkungan
yang ada atau biasa disebut dengan tunalaras. Mereka biasanya tidak bisa mengukur
emosi serta kesulitan dalam menjalani fungsi sosialisasi.
f. SLB G
SLB G diperuntukkan bagi tunaganda, yakni mereka yang memiliki kombinasi kelainan.
Mereka biasanya kurang untuk berkomunikasi, atau bahkan tidak berkomunikasi sama
sekali. Perkembangan dalam motoriknya terlambat, sehingga butuh media pembelajaran
yang berbeda untuk bisa meningkatkan rasa mandiri anak tersebut.
5. Penanya : Vinda ( 08 / 3B )
Pertanyaan : Ada sebuah kasus dimana anak pernah 3 tahun tidak naik kelas ketika SD dan
anak baru diketahui mengalami masalah autism ketika sudah SMA. Bagaimana
cara bidan memberitahukan kepada orangtua ?
Jawab :
Bidan hanya bisa melakukan deteksi dini untuk mengetahui apakah anak mengalami autisme
atau tidak. Jika ternyata anak mengalami penyimpangan, maka bidan akan melakukan
rujukan ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut oleh dokter yang lebih ahli. Dari situ,
nantinya dokter akan memberikan konseling-konseling khusus pada orangtua-nya untuk
memantau tumbuh kembang si anak.
Pertanyaan
1. Program-program khusus yang dirancang untuk anak sindrom down itu apa saja ?
(Novianty Pratama P)
2. Bagaimana umur ayah dan ibu mempengaruhi sindrom down? (Aldila Dewi)
3. Infeksi dan kelaianan pada ibu hamil yang menyebabkan sindrom down?(Abidah Bahrul)
4. Apakah sindrom down akan terjadi berulang? (Fadlikatus S)
5. Stimulasi apa yang diberikan orang tua untuk anak yang tidak disekolahkan atau karena
jarak sekolah dengan rumah jauh?(Willda Nurrafi)
Jawaban
Pertanyaan
1. Orangtua cenderung kurang mendukung keterampilan anak, bagaimana cara orangtua menyikapi hal
tersebut (Elmi)
Jawab :
1. Memberikan pandangan pada orangtua bahwa keterampilan anak penting untuk perkembangan
pada anak
4. selalu menjadi role mode yang baik untuk anak, karena apa yang diajarkan orangtua pasti
dicontoh oleh anaknya. (Trisiwi)
2. bagaimana cara orangtua melatih anak agar paham pada agama sejak dini, berikan contoh (Shinta N)
Jawab :
1. Memberikan keteladanan sebagai orangtua wajib memberikan keteladanan bagi anak-anaknya
karena orangtua adalah ikon pertama yang ditiru anak. Dan anak adalah peniru yang ulung, bisa
dari cara berkata, tolong jika meminta bantuan, berterimakasih jika sudah dibantu, dan selalu
bersyukur jika mendapat sesuatu, serta pemaaf dan tidak pendendam
2. membacakan kisah dan perjalanan para nabi atau kisah-kisah agama sesuai agama yang dianut
orangtua
5. mengenalkan tata cara beribadah dan tatakrama sesuai agama. (Devi Galuh)
3. Apakah kelainan fisik pada anak bisa mempengaruhi sosialisasi pada anak? (Tenny)
Jawab :
Sangat berpengaruh, contohnya anak yang mepunyai gangguan berbicara dia akan susah
berkomunikasi dengan sekelilingnya sehingga sosialisasi pada anak sangat terganggu (Zunita)
4. contoh cara melatih anak untuk meningkatkan perkembangan fisik pada anak (Risfina)
Jawab :
Dengan melatih motorik kasar dan motorik halus pada anak dengan memberikan anak berbagai
macam alat dan bahan untuk digunakan sesuai imajinasi anak, misalnya:
motorik halus (menempelkan sesuatu dikertas, menutup dan membuka kancing sendiri,
menggambar lingkaran, belajar menulis sendiri)
Motorik kasar (menyusun balok mainan, menyusun potongan puzzle, bermain bola)
Setelah anak dapat melakukan kegiatan selalu puji hasil dari anak, agar lebih bersemangat dan
termotivasi untuk melakukan sesuatu. Apabila anak belum bisa melakukan sesuatu sesuai dengan
umurnya beri stimulasi supaya anak dapat melakukannya. (Novianty)
5. Bagaimana melatih anak dalam membentuk konsep diri yang sedang berkemban? (Wedha)
Jawab :
6. Sifat anak yang Negatifisme dapat diatasi dengan cara seperti apa? (Pravita)
Jawab :
1. hindari terlalu banyak menggunakan kata “tidak” atau “jangan” dalam melarang anak, sebaiknya
pilih kata positif contohnya, “sayang kita main air di kamar mandi yuk sekalian mandi sore”
daripada “mamah kan sudah bilang jangan main air kran, basah semua kan”
2. Beri kesempatan anak untuk melakukan apa yang diinginkan tetapi yang tidak mebahayakan dan
tetap dalam pengawasan
4. Hindari ancaman atau paksaan karena membuat anak semakin menolak. (Yola)
7. Faktor apa yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan fisik pada anak? (Fadlikhatus)
Jawab :
1. Faktor internal :
c. kecerdasan
2. Faktor Eksternal :
a. Keluarga sangat mepengaruhi perkembangan anak karena keluarga mempengaruhi pola asuh
orangtua pada anak
b. sosial ekonomi
sumber jurnal pendidikan khusus volume 5 no 2 nopember 2010 oleh Atien Nur Chamidah
(Tunggal)
Jawab :
a. Gagap Temporer hanya sementara dan akan hilang dalam waktu 3 bulan kemudian
c. Gagap Menetap berlangsung lama dan tidak hilang bila tidak dilakukan penanganan (Maharani)
9. Dalam aspek kehidupan keluarga apa saja yang dapat mempengaruhi sosialisasi anak? (Asyida)
Jawab :
1. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah dengan sikap sosial yang baik memudahkan anak menjadi pribadi dengan
sosial yang baik
3. ukuran keluarga
Anak tunggal sering mendapatkan perhatian yang lebih akibatnya anak tersebut mengharapkan
perlakuan yang sama dari oranglain. (Verdiana)
10. Apakah bisa emosi anak diasah menjadi emosi yang positif? Jelaskan! (Deby)
Jawab :
LAMPIRAN
1. Tolong jelaskan tentang perubahan fisik remaja dari segi internal dan eksternal
Jawaban :
Perubahan eksternal meliputi :
Tinggi badan, perempuan mencapai tinggi maksimal pada usia 17 tahun, sedangkan
laki2 18 tahun.
Berat badan, mengikuti jadwal perubahan tinggi badan
Proporsi tubuh yaitu anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang
baik.
Organ seks yaitu baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang
pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matanf sampai beberapa tahun
kemudian.
Perubahan internal :
Sistem pencernaan, perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk
pipa.
Sistem peredaran darah, yakni jantung tumbuh pesat selama masa remaja.
Sistem pernapasan, kapasitas paru2 anak perempuan hampir matang pada usia 17,
sedangakn laki2 beberapa tahun kemudian.
Sistem endoktrin, kegiatan gonad yang meningkat pasa masa puber menyebabkan
ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem endoktrin pada awal puber
Pada remaja pria, dapat dilihat pada pertummbuhan yang cepat pada penis dan
skrotum dan mengalami mimpi basah untuk pertama kalinya. Perubahan ini sangan
dipengaruhi oleh hormon perangsang yang diproduksi oleh kelenjar bawah otak
(pituitary gland) hormon ini merangsang testis yang terdapat pada skrotum sehingga
testis menghasilkan hormon testosteron dan androgen serta spermatozoa.
Pada remaja wanita ditandai dengan menarche atau munculnya periode menstruasi
untuk pertama kalinya. Munculnya peristiwamenstruasi sangat dipengaruhi oleh
perkembangan indung telur (ovarium), yang berfungsi memproduksi sel – sel telur
(ovum)serta hormon estrogen dan progesteron.
3. Apa saja dampak psikologis yg dialami remaja thd prubahan tubuh yg mereka alami ?
Jawaban :
Menurut Elizabeth B.Hurlock (1991) ada beberapa dampak psikologis remaja terhadap
perubahan bentuk tubuh, meliputi :
Penampilan, perubahan2 yang menibgkat pada penampilan seseorang akan diterima
dengan senang hati dan mengarah sikap yang menyenangkan, sedangkan perubahan
yang menguragi penampilan diri akan ditolan, dengan segala cara akan ditutupi.
Perilaku, kalau perubahan2 perilaku seperti yang terjadi selama pubertas dan usia
lanjut, hal ini akan berpengaruh pada sikap terhadap perubahan2 yang menyenangkan.
Peranan, sikap terhadap orang dari bermacam-macam usia sangat dipengaruhi oleh
peran yang mereka mainkan, kalau orang merubah peran mereka, mereka akan kurang
senang.
5. Apa dampak negatif dari body image pada remaja dan bagaimana cara penanganannya?
Jawaban :
Masalah body imagr sendiri biasanya remaja memiliki “role model” yang menjadi panutan
seperti penyanyi/ aktor/ aktris. Mereka menganggap bahwa role model mereka memiliki
bentuk tubuh yang baik dan sempurna, sehingga mereka secara tidak sadar berusaha untuk
memcapai hal tersebut berbagai cara.
Negatufnya dari body image ini diet yang sangat ketat sehingga menimbulkan kesalahan
dalam pila makan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan anorexia nervosa dan juga bulimia
nervosa yang membahayakan kesehatan baik fisik maupun psikologis.
Untuk mengatasi masalah body image ini perlu dilakukan restrukturisasi kognitif, dimana pila
pikir dari mereka yang mengalami masalah body image ini diubah, sehingga mereka tidak
terobsesi dengan role model mereka dan terhindar dari dampak yang buruk masalah body
image.
6. Pada remaja akan terjadi perubahan fisik yang mungkin saja akan terjadi body shaming, lalu
bagaimana cara mengatasi masalah tersebut ?
Jawaban :
Body shaming adalah suatu perilaku mempermalukan seseorang dengan memberikan
komentar atau kritik negatif tentang tampilan tubuhnya.
Cara mengatasi dengan :
1. Belajar mencintai diri sendiri
2. Ekspresikan apa yang kita rasakan
3. Menonjolkan kelebihan
4. Lakukan hal yang positif
5. Jauhi teman2 yang melakukan body shaming
7. Selain kendala perkembangan fisik apakah ada hambatan lain yang mempengaruhi
perkembangan ?
Jawaban :
Kesalahan cara orang tua mendidik
Orang tua yang acuh dan tidak memperhatikan kepentingan serta kebutuhan anak dalam
belajar tidak bisa mengatur anak, tidak memantau perkembangan anak dan membantu anak
dalam mengatasi berbagai kesulitan akan menjadi penghambat dalam perkembangan anak
Teman bergaul
Pengaruh yang dapat dari teman juga sangat berpengaruh pada perkembangan
Lingkungan
Kebiasaan buruk di lingkungan akan menghambat perkembangan
Ekonomi keluarga
Jika anak dari keluarga yang kurang mencukupi kebutuhan pokok mengakibatkan anak selalu
mengalami kesedihan
8. Bagaimana cara mengubah mainset negatif remaja terhadap body image yang menghambat
perkembangan kemampuan interpersonal?
Jawaban :
Perspektif negatif terhadap diri remaja ini dapat diubah menjadi perspektif positif
Menumbuhkan self eastem (harga diri) pada remaja sehingga akan menumbuhkan rasa
percaya diri, dengan meminimalkan kekurangan yang ada pada dirinya, dan
mengoptimalkan kelebihan sehingga remaja tidak merasa minder dengan keadaan
dirinya.
Memberikan pengertian pada remaja untuk membentuk konsep diri, ssehingga remaja
menerima dan mengakui apa yang ada pada dirinya sebagai bentuk perubahan fisik masa
pubertas.
Contohnya :
Seorang remaja dengan tubuh gemuk ingin mendapatkan ingin mendapkan tubuh ideal,
merasa minder dan tubuhnya tetapi dia cantik dan berbakat menyanyi.
9. Faktor apa yang menyebabkan laki-laki lebih tinggi drpd perempuan pada masa pertumbuhan
remaja?
Jawaban :
Jenis kelamin
Saat masih bayi, pertumbuhan wanita lebih cepat dibanding pria, sedangkan saat pubertas,
keadaannya terbalik, pria cenderung lebih cepat dibanding wania. Tidak jarang pria yg
seumuran dengan wanita lebih tinggi postur tubuhnya.
10. Ada beberapa dampak psikologis yang dialami remaja terhadap perubahan bentuk tubuh, lalu
bagaimana cara remaja beradaptasi dan mampu mengatasi dampak tersebut ?
Jawaban :
Penerimaan diri sendiri, remaja harus memahami perubahan yang terjadi pada dirinya
jangan berpikiran jika perubaha bentuk tubuh yang terjadi adalah sebuah kesialan karena
tidak sesuao dengan keinginan remaja.
Meningkatkan aspek spiritual
Menghindari pengaruh lingkungan yang tidak baik, ini merupakan hal yang paling sulit
karna ada perasaan takut dikucilkan.
PERTANYAAN
3. (Dayu/3B/14)Berdasarkan ppt tdi dijelaskan bhwa remaja sudah punya pola pikir sendiri,
pola pikir seperti apakah itu bisa tolong berikan contohnya?
Dijawab oleh Farihatul
Diantaranya bisa digambarkan yaitu: mulai bisa berpikir logis tentang suatu gagasan yang
abstrak, mulai bisa membuat rencana, strategi, membuat keputusan, memecahkan
masalah, serta mulai memikirkan masa depan, muncul kemampuan nalar secara ilmiah
dan belajar menguji hipotesis atau permasalahan, belajar instropeksi diri, wawasan
berpikirnya semakin luas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, jati diri atau identitas.
Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tapi juga akan mengadaptasi
informasi tersebut dengan pemikirannya sendiri (Santrock, 2003).
4. (Lingga/3A/)Pengambilan keputusan termasuk juga dalam Perkembangan kognitif
remaja. di ppt dijelaskan bahwa biasanya keputusan yg di ambil remaja jauh dr kata
sempurna. Nah bagaimana menurut anda cara org tua menanggapi hal2 yg di putuskan
oleh anaknya?
Dijawab oleh Fadhlikatus
orgtua haruslah tetap menghargai segala keputusan yg diambil oleh anaknya. Apabila
keputusan yg di ambil anak adalah hal yg salah, maka orgtua harus mendiskusikan dg
anaknya bersama. Tidak boleh melibatkan emosi maupun terkesan menyalahkan anaknya.
Sehingga, anak tetap merasa percaya diri
9. (Ria/3B/18)Bagaimana cara orang tua dalam membedakan bakat dan minat pada remaja supaya
tidak salah dalam mengambil keputusan/arah untuk masa depannya?
Dijawab oleh Nungki
Seorang remaja hobi bernyanyi tapi setelah berhgabung dengan komunitas music dan belajar
beberapa minggu ternyata hasil belajarnya kurang baik. Setelah kursusnya berjalan sebulan,
remaja tersebut mulai malas dan antusias belajarnya mulai menurun. Ini berarti minatnya tidak
didukung oleh bakatnya yang berarti minatnya tidak sama dengan bakatnya. Dalam
menentukan bakat anak perlu diperhatikan : detil kebiasaan anak sekalipun itu sepele. Dengan
mengamati kebiasaan anak, pekerjaan yang mereka lakukan suka rela tana diperintah, diminta,
atau ditekan, apakah melakukannya berulang—ulang, seberapa sering kebiasaan itu dilakukan,
apakah mereka selalu antusias / mudah lelahdan bosan. , apakah anak mampu menghasilkan
karya lebih baik dibandingkan temannya, apakah mereka ebih kreatif, lebih cepat menemukan
kesalahan dan lebih cepat memperbaiki diri.
1. Penanya Shofiatul
Pertanyaan :
Salah satu penyebab kenakalan remaja adalah krisis identitas. Tolong di jelaskan!
2. Penanya Wedha
Pertanyaan :
Ada beberapa faktor yg mempengaruhi perkembangan emosi remaja, salah satunya
perubahan jasmani. Apa maksud perubahan itu menpengaruhi emosi remaja?
Jawaban:
Pada taraf permulaan pertumbuhan ini hanya terbatas pada bagian-bagian tertentu saja
yang mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan tubuh ini
sering mempunyai akibat yang tidak terduga pada perkembangan emosi remaja. Tidak
setiap remaja dapat menerima perubahan kondisi tubuh seperti itu, lebih-lebih jika
perubahan tersebut menyangkut perubahan kulit yang manjadi kasar dan penuh jerawat.
Hormon-hormon tertentu mulai berfungsi sejalan dengan perkembangan alat kelaminnya
sehingga dapat menyebabkan rangsangan didalam tubuh remaja dan seringkali
menimbulkan masalah dalam perkembangan emosinya.
3. Penanya Pravita
Pertanyaan:
Dari faktor eksternal yg menyebabkan terjadinya kenakalan remaja salah satunya adalah
pengaruh dari lingkungan sekitar. Menurut kelompok anda seberapa besar pengaruh hal
tersebut terhadap remaja?
4. Penanya Maharani
Pertanyaan:
Bagaimana cara mencegah dan mengurangi kenalan remaja agar remaja menjadi remaja
yang berkualitas?
5. Penanya Diyan
Pertanyaan:
Pada ppt tersebut pandangan luar murapakan salah satu faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi perkembangan emosi remaja. Jelaskan pandangan luar seperti apa yang
dimaksud?
Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ketrampilan emosional pada
remaja?
Dijawab oleh Selma
Jawaban:
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan emosional individu
adalah :
a. Mengidentifikasi dan memberi nama-nama atau label-label perasaan.
b. Mengungkapkan perasaan.
c. Menilai intensitas perasaan
d. Mengelola perasaan.
e. Menunda pemuasan
f. Mengendalikan dorongan hati
g. Mengurangi stress
h. Memahami perbedaan antara perasaan dan tindakan.
Bagaimana peran orang tua dalam perkembangan sosio emosional pada remaja?
8. Penanya Shinta N.
Pertanyaan:
Krisis kasih sayang dari orang tua dapat menimbulkan kenakalan remaja. Apa yang
menyebabkan hal trrsebut bisa terjadi?
Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti
keluarga yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian
ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang,
semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja.
9. Penanya Nadya
Pertanyaan:
Jelaskan peran bidan dalam memberikan pengertian kepada orang tua mengenai
perubahan emosional pada masa remaja!
a. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui
cara berikut:
Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-
kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk
kenakalan.
Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik.
b. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi
tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut
“jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus
ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan
kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh,remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam
keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua
terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus
dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang
sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai
dengan perkembangan dan umur.
Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman
terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak.
Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah
merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas
menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran
maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan
peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan
pengawasan khusus oleh kepala sekolahdan tim guru atau pembimbing dan melarang
bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis
pelanggaran tata tertib sekolah.
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap
perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.
Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu
lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
LAMPIRAN
LAMPIRAN