LAPORAN KIMIA Korosi Pada Paku PDF
LAPORAN KIMIA Korosi Pada Paku PDF
LAPORAN KIMIA Korosi Pada Paku PDF
Disusun oleh:
Wisnu Pramadhitya R/36/XII-MIPA 6
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Mengidentifikasi zat apa yang paling cepat mengkorosikan besi paku.
2. Mencari tahu factor yang menyebabkan karat.
3. Mencari tahu apakah logam alumunium akan terjadi karat seperti logam Fe.
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Korosi
Korosi merupakan perusakan atau degradasi logam akibat reaksi logam
tersebut dengan zat yang ada dalam lingkungannya. Peristiwa ini terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, seperti karat pada paku itu sendiri. Ini terjadi karena
sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan melepas electron ke oksigen di
udara dan membentuk oksida logam.
Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang sangat
reaktif, pada kondisi asam atau basa, sama-sama terjadi pelepasan dua electron dan
ion besi (II). Berdasarkan nilai potensial standar (Eº) besi memiliki nilai Fe Eº = -
0,44 V, yang berarti mudah teroksidasi.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana
besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk
ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana
yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat
pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
2
2.2. Variable
Terdapat tiga variable yang sangat menentukan dalam perkaratan paku, yaitu:
2.3. Hipotesis
Larutan-larutan yang menjadi medium paku berada dapat menyebabkan
korosi, tetapi larutan yang memiliki kecepatan untuk mengkorosikan paku adalah
larutan aquades.
3
BAB III
METODE PRAKTIKUM
ALAT BAHAN
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENGAMATAN
NO Keterangan
PERLAKUAN (Hari) TOTAL
GELAS
I II III
I AIR 2 2 3 7 Tingkatan
II CH3COOH 0 0 0 0 perkaratan
III NaCl 1 2 2 5 0-3; dengan nilai 3
IV AQUADES 2 3 3 8 sangat karat, 0
TANPA LARUTAN +
VI 0 0 0 0
PENUTUP PLASTIK
Ket: * Berdasarkan banyaknya karat yang terlihat dan reaksi yang terjadi.
4.2. Pembahasan
Pengamatan yang saya telah lakukan menghasilkan table yang ada diatas,
pada hari ke-1 gelas I yang berupa larutan air sudah terjadi perkaratan pada paku
besi, begitu juga dengan gelas IV yang juga sudah menunjukan perkaratan. Berbeda
dengan gelas II yang hanya menunjukan gelembung udara di permukaan paku besi.
Lalu dilanjutkan pada gelas III yang juga menunjukan perkaratan tetapi tidak
separah yang dihasilkan pada gelas I dan IV. Pada gelas V dan IV tidak tampak
reaksi perkaratan.
Pada hari ke-2, perkaratan paku besi dalam gelas I semakin menjadi dengan
terlihatnya serpihan berwarna kuning didasar gelas, tetapi ketika melihat gelas IV
perkaratan terlihat lebih parah dengan warna air yang mengkuning yang
sebelumnya berwarna bening dan serpihan kuning didasar gelas. Pertunjukan di
gelas II yang berisi larutan asam asetat terlihat sama, dengan gelembung
mengelilingi permukaan paku besi. Di gelas III dengan larutan natrium klorida
5
terjadi perkaratan dengan intensitas yang mulai bertambah. Paku yang terdapat
dalam gelas V dan VI secara visual masih terlihat sama.
Di hari terakhir, hari ke-3 gelas I yang berisi air menjadi lebih parah dengan
ditunjukannya air yang berwarna kuning dan paku yang sudah berkarat dibagian
permukaan. Gelas II terlihat sama dengan gelembung yang bertambah banyak. Di
dalam gelas III terjadi perkaratan pada besi paku yang berlanjut tetapi tidak separah
pada gelas I dan mulai menunjukan warna air yang mulai berwarna kuning. Berbeda
pada paku di dalam gelas IV yang sudah terlihat tidak layak pakai dan sangat
berkarat, warna air yang kuning, dan serpihan bertambah.
Pada pokok penutup pembahasan, selama tiga hari pengamatan, paku yang
paling cepat mengalami korosi berada pada gelas nomor IV yang berisi larutan
aquades. Reaksi sangat terlihat dari hari ke-1 yang sudah menunjukan korosi pada
paku dengan terlihatnya warna kuning/karat pada permukaan paku dan terus
berlanjut hingga hari ke-3. Disusul oleh gelas I yang berisi air dan gelas III yang
berisi larutan garam. Gelas II, V, dan VI tidak menunjukan pertanda korosi.
6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Larutan yang paling cepat membuat besi berkarat pada pengamatan kali ini
adalah aquades, dengan urutan sebagai berikut:
I. Aquades
II. Air
III. Larutan NaCl
IV. Larutan CH3COOH
V. Udara
2. Oksigen, larutan, keektrolitan larutan, permukaan logam, sel elektrokimia,
waktu, dan perlakuan.
3. Al (alumunium) merupakan logam yang sebenarnya cenderung lebih reaktif
apabila dibandingkan dengan Fe (besi), terlihat dari potensial standar yang
lebih rendah yang memperlihatkan bahwa alumunium lebih mudah
teroksidasi. Tetapi terjadi peristiwa yang unik pada logam alumunium, di
mana hasil korosi malah melindungi alumunium dari korosi lebih lanjut.
Hasil korosi alumunium menghasilkan lapiran oksida Al2O3 yang kuat dan
padat. Berbeda dengan besi lapiran oksida yang rentan dan berpori berupa
Fe2O3 x H2O.
5.2. Saran
1. Paku besi di dalam gelas II yang berisi asam asetat setelah beberapa hari
sebaiknya dikeluarkan dari larutan dan dikenakan udara bebas agar terlihat
peristiwa korosi.
7
LAMPIRAN