Anda di halaman 1dari 2

Nama : Winar Wahyu Prastanika

Kelas : XII MIPA 1


Absen : 33
Sinopsis Novel Sang Pemimpi
Novel ini adalah novel kedua dari Laskar pelangi karya Andrea Hirata. Sang Pemimpi adalah
sebuah kisah kehidupan yang memesona yang akan membuat pembacanya percaya akan tenaga
cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, selain itu juga memperkuat kepercayaan
kepada Tuhan. Kisah ini berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana pembaca akan
menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan
kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru. Selayaknya
kenakalan remaja biasa, tetapi kemudian tanpa disadari kisah dan karakter-karakter dalam buku
ini lambat laun menguasai, potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan pembaca
pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis. Tiga orang pemimpi. Setelah tamat
SMP, mereka melanjutkan ke SMA tidak seperti kebanyakan anak yang lain yang SMA untuk
bermain tetapi di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pejuang ini dimulai.
Kisah ini menceritakan ada tiga tokoh yang sering muncul dalam kisah ini. Tokoh-tokoh ini
menjadi anggota Laskar Pelangi. Ikal salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang
merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di rumah Ikal.
Arai sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal. Selain itu tokoh Jimbron yaitu
salah satu teman perjuangan Ikal dan Atau untuk mewujudkan mimpi besar mereka masing-
masing. Jimbron adalah angkat seorang pendeta karena ia yatim piatu juga sejak kecil sama
nasibnya dengan Arai. Namun, pendeta yang sangat baik dan toleransi. Pendeta itu tidak
memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.
Arai dan Ikal begitu pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-
biasa saja. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti mereka tidak
akan bergunatanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu
melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Balia, kepala
sekolahnya, yang selalu meyebut- nyebut indahnya kota itu. Kerja keras mereka untuk
mengumpulkan uang menjadi kuli sebelum berangkat sekolah demi menabung untuk biaya
melanjutkan pendidikan mereka di Sorbonne . Setelah pulangnya dari bekerja mereka
melanjutkan pergi bersekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung
demi mewujudkan impiannya itu. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup
untuk sampai sana, sekiranya bisa tercapai mungkin bertahun tahun lamanya. Tapi jiwa
optimisme Arai tak tergoyahkan.
Setelah beberapa tahun menjalankan pendidik di jenjang SMA akhirnya mereka lulus. Arai dan
Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi
pekerja ternak kuda di Belitong dan tidak ikut bersama sahabat-sahabatnya. Jimbron
menghadiahkan dua buah celengan berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia
yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis dan menggapai impian mereka. Jimbron
memberikan celengannya agar seakan akan jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka
dalam berjuang. Berbulan-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan yang amat
susah untuk bertahan hidup. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak cocok dengan mereka,
Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk pindah dari
Bogor dan merantau ke Kalimantan dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang cocok
dengannya di sana.

Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada
lowongan untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa. Ikal bersaing dengan beribu-ribu orang
untuk mendapatkan beasiswa ke Eropa. Meskipun banyak Ikal tak gentar akan hal itu dan
semakin bersemangat dan yakin bahwa ia bisa terpilih mendapatkan beasiswa ke Eropa.
Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhirnya sampailah pada pertandingan untuk
memperebutkan 15 besar. Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu
terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana
Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang pos , tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah
wawancara selesai, siapa yang menyangka, kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam
wawancara itu.
Di sisi lain, Arai setelah bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya Ikal dan Arai
dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu
penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanakannya bertahun-tahun. Ternyata dia kuliah
di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal
risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru. Ikal dan Arai sama-
sama melamar untuk mendapatkan beasiswa di Eropa. Setelah itu mereka menunggu
pengumuman beberapa waktu.
Akhirnya mereka pulang kampung ke Belitong sambil menunggu hasil pengumuman tentang
beasiswa. Ketika ada surat pengumuman datang, mereka berdebar- debar membuka isi
pengumuman penerimaan beasiswa ke Eropa. Di dalam benak Arai begitu sedih karena dia
sangat merindukan kedua orang tuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama orang
yang sangat dia rindukan tapi disisi lain ia harus mengejar impiannya. Kegelisahan mulai
mengecamuk dalam benaknya. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tidak kuasa mengetahui isi
dari surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah Ikal dan Arai mendapatkan beasiswa di Eropa.
Ikal diterima di Perguruan tinggi Sorbone, Prancis. Setelah perlahan mencocokkan dengan
surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di
Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di sana mereka belajar dengan
sungguh-sungguh agar dapat memperbaiki kondisi kehidupan mereka sebelumnya. Di sinilah
perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak pemimpi berikutnya yang
memiliki tekad untuk mencapai impian tinggi yang awalnya seakan akan tidak bisa diraih
asalkan ada usaha yang maksimal yang dilakukan dan percaya kepada kuasa Sang Pencipta
maka impian itu akan terwujud.

Anda mungkin juga menyukai