Tugas Bahasa Indonesia Sinopsis Novel
Tugas Bahasa Indonesia Sinopsis Novel
Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada
lowongan untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa. Ikal bersaing dengan beribu-ribu orang
untuk mendapatkan beasiswa ke Eropa. Meskipun banyak Ikal tak gentar akan hal itu dan
semakin bersemangat dan yakin bahwa ia bisa terpilih mendapatkan beasiswa ke Eropa.
Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhirnya sampailah pada pertandingan untuk
memperebutkan 15 besar. Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu
terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana
Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang pos , tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah
wawancara selesai, siapa yang menyangka, kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam
wawancara itu.
Di sisi lain, Arai setelah bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya Ikal dan Arai
dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu
penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanakannya bertahun-tahun. Ternyata dia kuliah
di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal
risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru. Ikal dan Arai sama-
sama melamar untuk mendapatkan beasiswa di Eropa. Setelah itu mereka menunggu
pengumuman beberapa waktu.
Akhirnya mereka pulang kampung ke Belitong sambil menunggu hasil pengumuman tentang
beasiswa. Ketika ada surat pengumuman datang, mereka berdebar- debar membuka isi
pengumuman penerimaan beasiswa ke Eropa. Di dalam benak Arai begitu sedih karena dia
sangat merindukan kedua orang tuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama orang
yang sangat dia rindukan tapi disisi lain ia harus mengejar impiannya. Kegelisahan mulai
mengecamuk dalam benaknya. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tidak kuasa mengetahui isi
dari surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah Ikal dan Arai mendapatkan beasiswa di Eropa.
Ikal diterima di Perguruan tinggi Sorbone, Prancis. Setelah perlahan mencocokkan dengan
surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di
Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di sana mereka belajar dengan
sungguh-sungguh agar dapat memperbaiki kondisi kehidupan mereka sebelumnya. Di sinilah
perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak pemimpi berikutnya yang
memiliki tekad untuk mencapai impian tinggi yang awalnya seakan akan tidak bisa diraih
asalkan ada usaha yang maksimal yang dilakukan dan percaya kepada kuasa Sang Pencipta
maka impian itu akan terwujud.