BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
penularan penyakit (Kusnaedi, 2014). Melalui penyediaan air bersih dan sebagai
swadaya dana masyarakat sendiri yaitu dengan membuat sumur atau air tanah.
adalah hal yang sangat penting. Air tanah dan manusia adalah hal yang tidak
Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air di Indonesia meliputi
kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat
dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri,
domestik dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain
kerusakan dan berbahaya bagi semua makhluk hidup yang tergantung pada sumber
Air sumur adalah air permukaan tanah atau air tanah dangkal, umumnya
dengan kedalaman lebih dari 15 m. Air tanah dangkal disebut juga air tanah
bebas karena lapisan air tersebut tidak berada dalam tekanan. Pengambilan air
2
tanah dalam harus menggunakan bor dan memasukan pipa dengan kedalamanya
(antara 100–300 m) akan didapatkan suatu lapisan air tanah (Sutrisno dan
Suciastuti, 2014).
kualitas air untuk keperluan hidup manusia. Pada dasarnya bakteri yang hidup di
dalam air dibedakan atas bakteri patogen dan non-patogen. Bakteri patogen yang
hidup di dalam air ini dapat menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Untuk akses terhadap sumber air minum dan air bersih di gunakan kriteria
JMP WHO – (unicef tahun 2014). Menurut kriteria tersebut, rumah tangga
memiliki akses ke sumber air minum improved adalah rumah tangga dengan
sumber air minum dari air ledeng/PDAM, sumur bor/pompa, sumur gali
terlindung, mata air terlindung, penampungan air hujan dan air kemasan (hanya
rumah tangga di Indonesia pada umumnya adalah sumur gali terlindung (29,2%),
sumur pompa (24,1%), dan air ledeng/PDAM (19,7%) (Riskesdas 2013 dalam
3
Angka). Di perkotaan, lebih banyak rumah tangga yang menggunakan air dari
keperluan rumah tangga selain air sungai/danau/irigasi, pemakaian air per orang
per hari oleh rumah tangga di Indonesia, pada umumnya berjumlah antara 50
sampai 99,9 liter (28,3%), dan antara 100 sampai 300 liter (40%). Proporsi
rumah tangga tertinggi untuk pemakaian air antara 100 liter sampai 300 liter per
orang per hari paling tinggi adalah Banten (54,5%), sedangkan proporsi terendah
adalah Nusa Tenggara Timur (10,1%). Masih terdapat rumah tangga dengan
pemakaian air kurang dari 20 liter per orang per hari, bahkan kurang dari 7,5 liter
per orang per hari (masing-masing 4,9 persen dan 0,1 persen). Berdasarkan
provinsi, proporsi rumah tangga dengan jumlah pemakaian air per orang per hari
kurang dari 20 liter tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (30,4%) diikuti Papua
kurang dari 20 liter per orang per hari di perdesaan lebih tinggi (5,8%)
pemakaian air per orang per hari 20 liter atau lebih di perkotaan lebih tinggi
lebih dari 100 liter per orang per hari, sedangkan rumah tangga dengan kuintil
air kurang dari 20 liter per orang per hari (Buku Riskesdas 2013 dalam Angka).
kemasan, air isi ulang/depot air minum, air ledeng baik dari PDAM maupun
membeli eceran, sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air (baik terlindung
maupun tidak terlindung), penampungan air hujan dan air sungai/irigasi (Buku
Proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum
proporsi tertinggi untuk rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum
Jawa Tengah (77,8%), dan Maluku Utara (75,3%); sedangkan lima provinsi
Belitung (44,3%), Riau (45,5%), dan Papua (45,7%) (Buku Riskesdas 2013
dalam Angka).
terhadap sumber air minum improved paling tinggi adalah rumah tangga dengan
2013).
Tidak semua air dapat diminum, syarat-syarat kualitas air minum yang
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan dimaksud, syarat fisik air yaitu :
Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna; dan bebrapa persyaratan
meliputi :
(b) Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l,
air);
(e) Dan parameter tambahan lainnya. Jika air yang kita konsumsi
menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar.
rumah tangga pengguna sumber air bersih tertinggi di provinsi Maluku pada
tahun 2012 sebanyak 97,05%, tahun 2013 sebanyak 66,09% dan capaian ini
6
menurun menjadi 62,75 % ditahun 2014, hal ini disebabkan karena tidak
Riskesdas 2013, kualitas fisik air minum di Maluku termasuk dalam kategori
baik (tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa tidak berbusa dan tidak berbau)
sebesar 92,5%.
berdasarkan jenis sumber air minum di Maluku terbesar bersumber dari sumur
gali terlindung yaitu sebesar 36,20% dan terendah bersumber dari mata air
minum bersih dan layak tertinggi adalah Kota Ambon 95,00%, hal ini di
sebabkan karena adanya program PAM STBM (Penyediaan Air Minum dan
air dari sumur bor atau air tanah dimana, air dari sumur bor tersebut terlihat
keruh dan tempat pembuatan sumur bor berdekatan dengan tangki saptik yang
7
konstruksinya kurang baik. Tetapi masyarakat tidak tahu air sumur tersebut
layak atau tidak di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari misal, untuk masak,
mandi, mencuci dan keperluan lainya. Oleh karena itu, perlu peninjauan ulang
masalah kelayakan air sumur atau air tanah di Desa Gale-Gale Kecamatan
Dari permasalahan yang ada pada latar belakang di atas maka peneliti
tertarik untuk meneliti tentang “Analisis Uji Bakteriologis Pada Sumur Bor di
ini adalah “berapakah jumlah Bakteriologis pada sumur bor yang digunakan
Maluku Tengah”.
Coliform pada sumur bor yang digunakan oleh masyarakat di Desa Gale-
Tengah.
Tengah.
1. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air adalah salah satu di antara pembawa penyakit yang berasal dari
tinja untuk sampai kemanusia. Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik
pengolahan air baik berasal dari sumur, jaringan transmisi atau distribusi
2014)
11
zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, yang
jumlahnya mencapai 70% dari bagian tubuh. Air di dalam tubuh manusia
1) Air bersih
tersebut. Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap mahluk hidup
(Dwijosaputro, 2015).
air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
tiga yaitu :
(a) Air hujan, air angkasa, dalam wujud lainnya dapat berupa salju;
(b) Air permukaan, air yang berada di permukaan bumi dapat berupa
(c) Air tanah, terbentuk dari sebagian dari air hujan yang jatuh ke
air tanah yang disebut air tanah dalam atau artesis, artinya air
tanah yang letaknya pada dua lapisan tanah yang kedap air, ada
yang sifatnya tertekan dan yang tidak tertekan. Air tanah dangkal
hujan.
Kualitas air adalah kondisi kualitas air yang di ukur dan atau
adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau
2. Kualitas Bakteriologis
2013).
terjadi dalam air bersih atau air minum baik jenis patogen (di
(Jawetz,2013).
Air sumur adalah air tanah dangkal sampai kedalaman kurang dari
juga sebagai air tanah bebas karena lapisan air tanah tersebut tidak berada
di dalam tekanan. Ada beberapa jenis sumur yaitu : (Nurraini, Yuli. 2014)
menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat
limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya maupun saluran air
penggunaan sumur gali ini kurang baik bila cara pembuatannya tidak
dinding sumur, bibir sumur, lantai sumur, serta jarak dengan sumber
berikut :
tanah.
kemarau.(Naria, E. 2013)
lain:
a). Di atas tanah dibuat tembok yang kedap air setinggi minimal
b). Dibuat lebih tinggi dari permukaan air banjir, apabila daerah
c). memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat. (Amin , Khairil.
2014).
a). Lantai sumur dibuat dari tembok yang kedap air ± 1,5 m
pembuatannya sama dengan sumur gali tanpa pompa, tapi air sumur
digunakan.
(Sarman. 2015)
21
Sumur Bor adalah salah satu jenis sumur buatan yang di buat
‘garis level air tanah” (water table), auger dinaikkan keluar dari
yang paling baik adalah 2 meter di bawah garis permukaan air tanah
Jumlah escherichiacoli
Air sumur bor
Jumlah coliform
24
Keterangan :