Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN

LOMBA DEBAT ANTAR MAHASISWA


SE-KOTA PADANG
“MENINGKATKAN PERAN PEMUDA DALAM
MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN
DI INDONESIA”

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2019
SISTEM DAN MEKANISME LOMBA
A. Jenis Lomba
Kompetisi Debat ini adalah lomba debat tingkat Perguruan Tinggi Kota Padang yang
menggunakan bahasa Indonesia.
B. Sistem Lomba
Sistem Lomba yang digunakan dalam lomba debat ini adalah Asian Parliamentary .
C. Tahapan Lomba
16 tim akan bertanding dalam babak penyisihan dengan sistem akumulasi nilai untuk
menentukan 8 tim terbaik yang akan lolos ke babak perempat final dengan sistem gugur.
1. Babak Penyisihan
Terdapat 8 babak penyisihan untuk menentukan 8 tim terbaik yang berhak maju ke
babak Perempat final.
2. Babak Perempat Final.
Babak ini diikuti oleh delapan tim pemenang pada babak penyisihan. Tim pemenang
dari masing–masing 4 ronde atau babak perempat final akan maju ke babak semifinal.
3. Babak Semi Final
Babak ini diikuti oleh empat tim pemenang babak perempat final yang berdebat di dua.
Dua tim yang kalah di babak ini akan memperebutkan juara atau peringkat tiga. Dan dua
tim lainnya akan maju ke babak Final debat.
4. Babak Final
Babak ini merupakan babak puncak yang mempertemukan dua tim pemenang babak
semifinal untuk menentukan juara 1 dan 2
ATURAN UMUM DEBAT
1. Tiap sesi debat terdiri dari 2 (dua) tim. Satu bertindak sebagai tim pemerintah/goverment
(proposisi/PRO), tim lain bertindak sebagai tim oposisi (KONTRA)
2. Tiap sesi debat terdiri dari 1 (satu) topik/mosi yang akan diperdebatkan dan akan ditentukan
melalui undian. Tim pemerintah atau PRO bertindak sebagai pendukung mosi tersebut,
sedangkan tim oposisi atau KONTRA menentang mosi tersebut.
3. Setiap tim terdiri dari 3 orang yang bertindak sebagai pembicara pertama, pembicara kedua,
pembicara ketiga serta pembaca kesimpulan/ Replay Speech. Pembaca Kesimpulan / Replay
Speech dilakukan oleh pembicara pertama atau kedua.
4. Penyampaian argument awal yang disampaikan pembicara pertama diberi waktu 5 menit
Pembicara kedua dan ketiga diberi kesempatan untuk berbicara selama 5 menit. Untuk
Sanggahan (Point of Information) diberikan waktu selama 30 detik. Dan pembaca
kesimpulan diberi waktu selama 3 menit.

KETERANGAN PRO KONTRA

Penyampaian 3 menit 3 menit


argument
awal(Pembicara 1)

Penyampaian 5 menit 5 menit


argument untuk
Pembicara 2

Penyampaian 3 menit 3 menit


argument untuk
Pembicara 3

Sanggahan (POI) 30 detik 30 detik

Kesimpulan 3 menit 3 menit


5. Urutan pembicara adalah sebagai berikut :Pembicara 1 pemerintah => Pembicara 1 oposisi
=> Pembicara 2 pemerintah =>Pembicara 2 oposisi => Pembicara 3 pemerintah =>Pembicara
3 oposisi =>Pembaca kesimpulan oposisi =>Pembaca kesimpulan pemerintah
Pemerintah Oposisi

Pembicara 1 Pembicara 1

Pembicara 2 Pembicara 2

Pembicara 3 Pembicara 3

Kesimpulan Kesimpulan

6. Setiapsesi debat akan dipandu oleh seseorang moderator dan didampingi oleh 1 orang
pencatat waktu (time keeper).
7. Waktu peringatan ditandai dengan ketukan. 1 kali ketukan diawal pertandingan menandakan
debat dimulai. 1 kali ketukan dipertengahan pertandingan menandakan waktu yang tersisa
satu menit. 2 kali ketukan menandakan waktu penyampaian “POI” telah berakhir. 3 kali
ketukan menandakan waktu habis.
8. Tugas pembicara
a. Tim Pemerintah (PRO)

Pembicara 1
1) Menyampaikan sususan argument yang akan dibawakan oleh pembicara 1 dan
pembicara 2 (tim split)
2) Menyampaikan garis besar kasus yang dibawakan
3) Membawakan argument yang mendukung mosi
Pembicara 2
1) Menyampaikan bantuan atas kasus atau argumentyang dibawakan oleh pembicara 1
dari tim oposisi
2) Menyampaikan argument yang menjadi tugasnya Pembicara 3
3) Menyusun kembali kasus tim pemerintah dan tidak diperkenankan menyampaikan
argument baru
4) Menyampaikan bantahan atas kasus atau argument yang dibawakan oleh pembicara 1
dan 2 dari tim oposisiPembaca Kesimpulan
5) Membawakan resume atau ulasan debat dari sudut pandang tim
6) Menyampaikan keunggulan tim (mengapa timnya pantas menang)
7) Tidak diperkenankan membawa bantahan atau argument baru.
b. Tim Oposisi/ KONTRA
Pembicara 1
1) Menyatakan sikap (menerima atau menolak) definisi yang diberikan oleh tim
pemerintah
2) Menyampaikan susunan argument yang akan dibawakan oleh pembicara 1 dan
pembicara 2 (tim split)
3) Menyampaikan bantahan terhadap argument yang dibawakan oleh pembicara 1 dari
tim pemerintah
4) Membawakan argument yangmerupakan tugasnya (menolak mosi)
Pembicara 2
1) Menyampaikan bantuan terhadap argument pembicara 1 dan 2 dari tim pemerintah
2) Menyampaikan argument yang merupakan tugasnya
Pembicara 3
1) Menyampaikan bantahan terhadap argument pembicara 1,2, dan 3 dari tim
pemerintah
2) Menyusun kembali argument tim oposisi
3) Tidak diperkenankan membawa argument baru
Pembaca Kesimpulan
1) Menyampaikan resume atau ulasan debat dari sudut pandang tim
2) Menyampaikan keunggulan tim (mengapa timnya pantas menang)
3) Tidak diperkenankan membawa bantahan atau argument barui.
9. Point of information (POI)
Point Of Information (POI)adalah sanggahan yang disampaikan oleh tim lawan kepada
pembicara yangsedang menyampaikan argumennya.
Syarat Pengajuan POI :
a. Ketika menyampaikan POI wajib mengucapkan “POI”, boleh berdiri atau mengacungkan
tangan
b. POI hanya boleh diberikan pada saat pidato substantif (disampaikan oleh pembicara 1,2,
dan 3 dari masing-masing tim), pada rentang waktu antara menit 1-3
c. Toleransi waktu yang diberikan untuk masing-masing POI adalah maksimal 30 detik
d. Pembicara yang sedang membawakan kasusnya memiliki otoritas penuh untuk menerima
atau menolak POI
e. Jika POI disampaikan lebih dari dua kali,maka pembicara diwajibkan menerima POI
tersebut
f. POI hanya berlaku satu kali untuk setiap tim dalam satu babak atau sesi
g. POI dapat disampaikan jika POI telah diterima oleh pembicara
h. Pembicara dapat menolak POI dengan mengucapkan “Maaf”
10. Keterangan lainnya
a. Definisi
1) Definisi adalah pemberian makna terhadap mosi yang diperdebatkan, dengan
memberi suatu parameter/tolak ukur
2) Tim oposisi berhak menolak definisi yang diberikan oleh tim pemerintah, namun
tidak perlu memperdebatkan alasan
b. Pembagian Tugas / Tim Split
Pembagian argument yang akan dibawakan oleh pembicara 1 dan 2 dari sebuah tim
c. Argument
Argument terdiri dari :
1) Asersi (Assertion) : Pernyataan
2) Alasan (Reason): alasan-alasan yang mendasari asersi
3) Bukti (Evidance):fakta/data yang mendukungpernyataan dan alasan
4) Sinkronisasi (Link Back):Kemampuan untukmenghubungkan komponen
asersi,alasan,dan bukti.
d. Bantahan.
Bantahan/sanggahan terhadap argument yang diberikan kepada lawan harus disertai
alasan yang jelas dan bila perlu dengan bukti yang dapat menjatuhkan argument
lawanb.Tidak diperkenankan menyinggung hal-hal yang bersifat pribadi dari lawan atau
mengandung unsur SARA.
JURI DAN PENILAIAN
A. Dewan Juri
Juri di Lomba Debat ini terdiri atas Ketua Dewan Juri (CA), Wakil Ketua Dewan, dan
Juri Undangan (kondisional).
1. Ketua Dewan Juri dipilih oleh Panitia Debat Mahasiswa Se Kota Padang.
2. Wakil ketua juri dipilih oleh Panitia Debat Mahasiswa Se Kota Padang.
3. Juri Undangan dipilih oleh Panitia Debat Mahasiswa Se Kota Padang.
B. Kriteria Penilaian
Penilaian dalam Lomba Debat ini mencakup:
1. Isi
Isi adalah logika argumentasi yang disampaikan oleh para pembicara, terlepas dari
gaya bicaranya. Isi dinilai dari kekuatan logika, relevansi argument, dan
penggunaan data-data yang terkait dengan topik debat. Sanggahan terhadap
argumentasi lawan juga bobot yang sama dengan argument, yang harus dibuktikan
logika serta relevansinya.
2. Gaya
Gaya adalah cara pembicara menyampaikan argumentasinya, menyangkut bagaimana
pembicara mengontrol sikap tubuh, volume suara, kontak mata, dan variasi ekspresi
untuk membuat pidatonya menarik dan enak didengarkan.
3. Strategi
Strategi menyangkut bagaimana pembicara memanfaatkan waktu yang diberikan
dengan baik dan menggunakan strategi pembelaan dan perlawanan dengan
baik.Struktur penyampaian juga termasuk dalam strategi.
Secara individu, penilaian debat berdasarkan pada ketentuan berikut :

67 : Pendebat tidak bicara sama sekali.

68-69 : Pendebat berbicara tetapi pidatonya tidak berbobot.


70-73 : Substansi argument berbobot tetapi struktur tidak jelas.
74 : Substansi dan struktur pidato hampir lengkap
75 : RATA-RATA ( struktur lengkap, tugas terpenuhi,
responcukup, menerima/memberi interupsi, argumen jelas
meskipun terdapat kekurangan).

76 : Penampilan sedikit di atas rata-rata.


77-79 : Struktur lengkap, ide revolusioner.
80-81 : Nilai yang layak untuk tim di babak final
82-83 : Sempurna

Untuk pembicara balasan adalah sebagai berikut

33,5 : Pendebat tidak bicara sama sekali..

34-34,5 : Pendebat berbicara tetapi pidatonya tidak berbobot.


35-36,5 : Substansi argument berbobot tetapi struktur tidakjelas.

37 : Substansi dan struktur pidato hampir lengkap

37,5 : RATA-RATA ( struktur lengkap, tugas terpenuhi, respon


cukup, menerima/memberi interupsi, argumen jelas
meskipunterdapat kekurangan). 38 : Penampilan sedikit di atas
rata-rata.

38,5-39,5 : Struktur lengkap, ide revolusioner.

40-40,5 : Nilai yang layak untuk tim di babak final


41-41,5 : Sempurna Berikut lembar penilaian dalam KDMI: Tim
Pemerintah: No Nama Pembicara Isi
Tim Pemerintah (PRO):

NO Nama Isi Gaya Stategi Waktu Total


Pembicara
1
2
3

Pidato
balasan
Total
nilai

Tim Oposisi (KONTRA) :

NO Nama Isi Gaya Stategi Waktu Total


Pembicara
1
2
3

Pidato
balasan
Total
nilai

D. Penilaian tim berdasarkan pada perolehan :


1. Poin kemenangan (Victory points). Poin kemenangan adalah jumlah kemenangan tim
di babak penyisihan.
2. Skor tim. Skor tim merupakan akumulasi skor individu dalam satu babak.
3. Marjin skor kemenangan. Marjin skor ini merupakan selisih nilai antara dua tim yang
bertanding.
MOSI DEBAT
MOSI BABAK PENYISIHAN
1. Pelaksanaan UN berbasis komputer rentan menyebabkan terjadinya kecurangan
2. Sistem Zonasi dinilai meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia
3. Kewirausahaan di usia muda akan menurunkan semangat mengenyam pendidikan
4. Kebijakan penghapusan UN dinilai akan meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih
baik.
5. APBN untuk pendidikan harus lebih besar.
6. Pendidikan home scholling dianggap lebih efektif dibandingkan pendidikan formal
7. Penggunaan media social atau internet sebagai sumber utama bahan ajar siswa.
8. Pelajar berstatus SMA telah menikah boleh mengikuti UN.

MOSI BABAK PEREMPAT FINAL


9. Pemasukan materi sex education ke dalam kurikulum sekolah.
10. Pendidikan agama tidak perlu diterapkan di pendidikan formal.
11. Tes saat masuk sekolah dianggap diskriminasi terhadap pesertadidik.
12. Latarbelakang keluarga berpengaruh terhadap prestasi peserta didik.

MOSI BABAK PEREBUTAN POSISI 3

13. Lulusan sekolah menengah kejuruan jauh lebih produktif di banding sekolah
menengahatas.

MOSI BABAK FINAL


14. Pendidikan di Indonesia menghasilkan “manusia robot”
15. Setiap mahasiswa wajib memiliki riwayat aktivitas nonakademis sebaga isyarat
kelulusan.

Anda mungkin juga menyukai