Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS POTENSI WILAYAH

( DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT, LQ, SHIFT-SHARE, COR-ICOR dan


SCORING)

DI KABUPATEN DELI SERDANG

OLEH :

ARI SYAHBANA SIREGAR


28.086
D7

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


KAMPUS JATINANGOR
2019
Teknik Location Quotion
Location Quotion (LQ) merupakan suatu indeks untuk membandingkan komoditas
pada tingkat kecamatan di Deli serdang dalam aktivitas perikanan budidaya dengan
komoditas di Deli serdang.Secara lebih operasionai, LQ didefinisikan sebagai rasio
persentase dari total aktivitas perikanan budidaya pada sub wilayah ke-i terhadap
persentase aktivitas total terhadap wilayah yang diamati.
Adapun formula dari LQ adalah :

LQ =(Xij/Xi)/(Xij/Xj)

Keterangan:
Xij = produksi jenis komoditas ke-j pada Kecamatan
Xi = produksi total perikanan budidaya Kecamatan
Xj = produksi total jenis komoditas ke-j Kabupaten
X = produksi total perikanan budidaya Kabupaten

Interpretasi nilai LQ
Untuk dapat menginterpretasikan hasil analisis LQ, maka:
(1) Jika nilai LQ > 1, menunjukkan terjadinya konsentrasi produksi perikanan budidaya di
tingkat Kecamatan secara relatif dibandingkan dengan total Kabupaten atau terjadi
pemusatan aktivitas di Kecamatan. Atau terjadi surplus produksi di Kecamatan dan
komoditas tersebut merupakan sector basis di Kecamatan.
(2) Jika nilai LQ = 1, maka pada Kecamatan mempunyai aktivitas perikanan budidaya
setara dengan Kabupaten.
(3) Jika nilai LQ < 1, maka Kecamatan percut mempunyai pangsa relatif lebih kecil
dibandingkan dengan aktivitas perikanan budidaya Kabupaten, atau telah terjadi defisit
produksi di Kecamatan percut

Data

Tabel 1. Produksi Perikanan Budidaya di Kecamatan percut


No Komoditas Produksi Perikanan Budidaya (ton) Jumlah
2006 2007 2008 2009 2010
1 Rumput laut 681,8 881,4 2101,6 2184 1900,8 7749,6
2 Ikan Kerapu - - 1,0 1,0 7,0 9,0
3 Ikan Kuwe - - - - 28,8 28,8
Total 681,8 881,4 2102,6 2185 1936,6 7787,4
Sumber: Data primer 2011
Tabel 2. Produksi Perikanan Budidaya Kab. Deli serdang
No Komoditas Produksi Perikanan Budidaya (ton) Jumlah
2006 2007 2008 2009 2010
1 Rumput laut 681,8 905,4 2152 2200 2020,8 7960
2 Ikan Kerapu 1,5 1,2 9,7 12,4
3 Ikan Kuwe - - - - 28,8 28,8
Total 682,5 905,4 2153,5 2201,2 2059,3 8001,2
Sumber: Data primer 2011

Menghitung Nilai Location Quotion (LQ) Ikan Kuwe

Jika di ketahui :
Produksi Ikan Kuwe pada Kecamatan Percut (Xij) adalah 28,8 ton
Produksi total perikanan budidaya Kecamatan Percut (Xi) adalah 7787,4 ton
Produksi total Ikan Kuwe di Kabupaten Percut( Xj) adalah 28,8 ton
Produksi total perikanan budidaya Kabupaten Deli serdang (X) adalah 8001,2 ton

Maka ;
Location Quotion (LQ) = (28,8/7787,4)/(28,8/8001,2)= 1,02745
Jadi :
Nilai Location Quotion (LQ) Ikan Kuwe adalah 1,02745
Nilai Location Quotion (LQ) Ikan Kerapu adalah 0.74573
Nilai Location Quotion (LQ) Rumput Laut adalah 1.00029

Interpretasi nilai LQ
Bardasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa Nilai LQ budidaya laut
di Kecamatan Percut selama 5 tahun yang mempunyai nilai lebih besar dari 1 (
LQ>1) dan ada 2 jenis Komuditas yaitu Rumput laut sebesar 1.00029 dan Ikan
Kuwe sebesar 1,02745.
Dengan demikian, jenis Komuditas yaitu Rumput laut dan Ikan Kuwe yang
mengalami surplus produksi atau terpusat di Kecamatan Percut dan mempunyai potensi
untuk diekspor.
Teknik Shift share
TAHUN UBI PADI UBI KACANG
JALAR SAWAH KAYU TANAH

2018 337.096 85.699 35.100 2.851

2009 343.325 98.514 36.500 2.463

2010 349.135 102.610 35.530 2.540

2011 348.38 115.38 34.899 2.105

2012 345.071 138.032 36.679 2.094

LUAS TAHAN(ha) 33.071 37.149 3.020 1.990

Perhitungan shift share ubi jalar


TOTAL S.share ubi jalar =1.333 - 345.094 3.694
337.096
=-2448,68

Perhitungan shift share ubi kayu


TOTAL S.share ubi kayu =3.516- 35.100 13.933
36.679
=-9814.2
Perhitungan shift share kacang tanah
TOTAL S.share kacang tanah =50 - 2094 484
2851
=-305.488
Perhitungan shift share Padi sawah
TOTAL S.share kacang tanah =166 - 138.032 333
85.699
=-370.538

Total shift share adalah komoditas yang paling memicu pertumbuhan


cepat,namun tidak diperoleh nilai (+) dari komuditas ubi jalar,padi sawah,ubi jalar,dan
kacang tanah,sehingga belum mampu memicu pertumbuhan sector pertanian pada
kabupaten deli serdang

Analisis Swot

STRENGTHS WEAKNESSES
Tanah yang subur Akses sulit
Lahan yang cukup Air sulit
Tenaga kerja yang Dana yang kurang
memadai

OPPORTUNITIES THREATS
Dapat menjual ke Hama pada tanaman
masyakat Gagal panen
Dapat di ekspor Adanya barang impor
Teknik Scoring

Teknik scoring kali ini saya mengmbil sampel dari sektor pertanian
danperekebunan yang merupakan salah satu sektor paling potesial di Kab.Deli Serdang.
Adapun yang menjadi sasaran saya ialah strategi.
pengembangan agribisnis karet rakyat di kabupaten Deli Serdang

FAKTOR BOBOT RATING SKOR

Lahan Subur 5 4.00 5


Lahan yang 4 3.90 4
cukup
Tenaga Kerja 4 3.90 4
yang memadai
Akses menuju 3 2.00 3
tempat
Pasar 2 3.00 2

Konsep ICOR
Konsep ICOR mengacu kepada teori atau Model Harrod-Domar (Harrod, 1939;
Domar; 1946), yang intinya menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan stok
kapasitas produksi dan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output. Semakin
tinggi peningkatan stok kapasitas produksi (ΔK) semakin tinggi pula tambahan output
(ΔY) yang dapat dihasilkan. Koefisien ICOR tidak hanya ditentukan oleh investasi yang
ditanamkan saja, akan tetapi juga dipengaruhi oleh tingkat penerapan dan
perkembangan teknologi dalam proses produksi. Secara sederhana ICOR dinyatakan
sebagai rasio antara pertambahan modal (investasi) terhadap tambahan output, atau
dinotasikan sebagai berikut:
ICOR = ΔK/ΔY
di mana: ΔK = investasi atau penambahan kapasitas produksi
ΔY = pertumbuhan output
Mengingat tambahan output tidak hanya disebabkan oleh investasi yang
ditanamkan, akan tetapi juga oleh faktor-faktor lain di luar investasi, seperti tambahan
tenaga kerja dan kemajuan teknologi, sementara dalam penerapannya untuk menghitung
ICOR dipakai asumsi bahwa tidak ada faktor lain yang mempengaruhi output selain
investasi, maka faktor-faktor lain di luar investasi dianggap konstan.

Anda mungkin juga menyukai