Anda di halaman 1dari 13

UNSUR- UNSUR PERIODE KETIGA

A. Unsur – Unsur Periode Ketiga


 Natrium atau sodium (Na) adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti
lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam. Dia
sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat
dengan air. Natrium memiliki nomor atom 11 dan berat atom 22,99.
 Magnesium (Mg) adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat
kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut.
Magnesium memiliki nomor atom 12 dan berat atom 24,31.
 Aluminium (Al) adalah elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi
dan paling berlimpah ketiga.Alumunium memiliki nomor atom 13 dan berat atom
26,98.
 Silikon (Si) adalah elemen terbanyak kedelapan di alam semesta dari segi massanya.
Lebih dari 90% kerak bumi terdiri dari mineral silikat, menjadikan silikon sebagai
unsur kedua paling melimpah di kerak bumi (sekitar 28% massa) setelah oksigen.
Silikon memiliki nomor atom 14 dan berat massa 28,09.
 Fosfor(P) berupa jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti
zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat
(Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Fosfor memiliki nomor atom 15 dan
berat massa 30,97.
 Sulfur atau belerang (S) adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan
dalam dua asam amino. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa. Belerang,
dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Belerang dapat
ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat.
Belerang memiliki nomor atom 16 dan berat massa 32,06
 Klor (Cl) adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam
jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua
bentuk kehidupan, termasuk manusia. Unsur ini termasuk kelompok halogen
berbentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Klor
memiliki nomor atom 17 dan berat massa 35,45.
 Argon (Ar) adalah elemen yang hampir tidak mengalami reaksi kimia. Argon
merupakan kelompok golongan Gas mulia. Argon membentuk 1% dari atmosfer
bumi. Argon memiliki nomor atom 18 dan berat massa 39,95.

B. Kelimpahan Unsur – Unsur Periode Ketiga


 Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak,
keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat
dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning,
beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan
dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan
dalam bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari
sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi,
terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak
dalam grup logam alkali. Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil
melalui elektrolisis fusi basah natrium klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang
mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa
tahun lalu.
 Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan
nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak
kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut
ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai
zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang
sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
 Alluminium (Al)
(Aluminum,alumunium,almunium,alminium) ialah unsur kimia. Lambang
aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling
berlimpah.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan
konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik
menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang. Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan
darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan
dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai
panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan
untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.
 Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si
dan nomor atom 14.Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang
dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob
Berzelius.
Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida
(silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam
operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk
silikone.
 Fosfor (P)
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran
yang terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan) Fosfor berupa
berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink
sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang
dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan
tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan
pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the
dark). Fosfor pada tabung sinar katoda mulai dibakukan pada sekitar Perang Dunia
II dan diberi lambang huruf "P" yang diikuti dengan sebuah angka.
 Sulfur (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak
berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya
terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida
dan fungisida.
 Klor (Cl) adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam
jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua
bentuk kehidupan, termasuk manusia. Unsur ini termasuk kelompok halogen
berbentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Klor
memiliki nomor atom 17 dan berat massa 35,45.
 Argon (Ar) adalah elemen yang hampir tidak mengalami reaksi kimia. Argon
merupakan kelompok golongan Gas mulia. Argon membentuk 1% dari atmosfer
bumi. Argon memiliki nomor atom 18 dan berat massa 39,95.

C. Sifat- sifat Usur Periode Ketiga


a. Sifat Logam dan NonLogam Unsur-Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga terdiri dari Natrium ( Na ), Magnesium ( Mg ),
Aluminium ( Al ), Silikon ( Si ), Fosforus ( P ), Belerang ( S ), Klorin ( Ci ), dan
Argon( Ar ).
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri
kekanan .
 Sifat reduktor berkurang dan sifat oksidator bertambah.
 Sifat logam semakin lemah dan sifat non logam semakin kuat,
 Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat.
Sifat kimia, logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan
unsur melepas elektron untuk membentuk ion positif. Kita ingat, bahwa untuk
melepas elektron diperlukan energi, yang disebut energi ionisasi menggambarkan
keelektropositifan, makin besar energi ionisasi suatu unsur makin sukar melepas
elektron, makin berkurang keelektropositifan dan makin berkurang pula sifat
logam unsur itu.
Seperti dapat dilihat pada Tabel, energi ionisasi unsur-unsur periode ketiga
bertambah besar dari kiri ke kanan. Akan tetapi energi ionisasi tingkat pertama dari
aluminium lebih rendah daripada magnesium, dan energi ionisasi belerang lebih
rendah daripada fosforus. Penyimpangan ini terjadi karena kestabilan konfigurasi
elektron dalam magnesium dan fosforus. Magnesium mempunyai konfigurasi
penuh, sedangkan fosforus setengah penuh. Kedua bentuk konfigurasi itu
merupakan konfigurasi yang stabil. oleh karena itu, magnesium dan fosforus sukar
melepas elektron.

Mg (Z = 12) : (Ne) 3s2

P (Z = 15) : (Ne) 3s2 3p3

Walaupun energi ionisasi tingkat pertama dan aluminium lebih rendah


daripada magnesium, tetapi energi total untuk melepas semua elektron valensi
lebih besar untuk aluminium. Demikian juga halnya dengan belerang jika
dibandingkan terhadap fosforus. Jadi, dapatlah disampulkan bahwa dari Na ke Cl
sifat logam berkurang. Atrium, magnesium, dan aluminium tergolong logam,
silikon bersifat metaloid, sedangkan fosforus, belerang, dan klorin tergolong non
logam. Adapun argon adalah gas mulia, yang mempunyai sifat-sifat istimewa. Pada
pembahasan unsur periode ketiga, argon sering kali tidak diikutsertakan.

b. Sifat Keperiodikan Unsur- Unsur Periode Ketiga

Sifat Keperiodikan unsur- unsur ketiga meliputi :


Sifat
Na Mg Al Si P S Cl Ar
keperiodikan
Jari – jari atom -
157 136 125 117 110 104 99
(pm)
Keelektronegatifan
1,00 1,25 1,45 1,75 2,05 2,45 2,85 -
( skala Pauling )
Energi Ionisasi
495 738 577 787 1060 1000 1260 1520
( Kj mol-1 )

98
Titik Leleh ( 0C ) 651 660 1410 44 119 -101 -189

883
Titik Didih ( 0C ) 1107 2467 2535 280 445 -35 -186

1) Jari- Jari Atom

o Na, Mg dan Al adalah unsur logam yang mempunyai jari jari atom
berdasarkan ikatan logam
o Si, P, S dan C adalah unsur non logam yang mempunyai jari jari atom
betkan ikatan kovalen.
o Untuk unsur Ar, jari jari nya didasarkan pada gaya vanderwals antar atom
karena unsurnya tidak mempunyai ikatan yang kuat.
Jari jari yang dihitung dari ikatan logam maupun ikatan kovalen adalah jarak antara
inti dengan elektron yang dipakai berikatan yang terjadi antara dua atom yang
berikatan kovalen atau logam tersebut.

Dari natrium ke klorin, elektron yang dipakai berikatan berada pada orbital dengan
tingkat energi ke-3, sedangkan tinggkat energi kedua dan pertamanya diisi penuh
oleh elektron. Meningkatnya jumlah proton dalam unsur dari Na ke Ar akan
mendorong elektron yang dipakai berikatan lebih dekat kearah inti atom sehingga
jari jarinya akan semakin pendek.

2) Energi Ionisasi
Energi ionisasi berbanding terbalik dengan jari-jari atom. Pada umumnya
makin kecil jari-jari atom suatu unsur, energi ionisasi-nya makin besar.
Namun, energi ionisasi juga dipengaruhi oleh struktur elektron dalam orbital-
orbital terluarnya. Oleh karena itu, ada sedikit penyimpangan energi ionisasi
unsur-unsur pada periode ketiga ini. Energi ionisasi Mg lebih besar daripada
Al, dan energi ionisasi P lebih besar daripada S. Penyimpangan ini
dikarenakan atom Mg memiliki orbital 3s penuh dan atom P memiliki orbital-
orbital 3p setengah penuh. Konfigurasi elektron seperti ini relatif stabil
sehingga lebih sukar melepaskan elektron.

3) Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah nilai yang menyatakan kecendrungan sebuah atom
menarik elektron yang dipakai bersama dalam ikatan kearahnya.
Keelektonegatifan unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan makin besar.
Oleh sebab itu, kemampuan atom untuk menarik elektron dari atom lain
untuk memenuhi kaidah oktet makin bertambah. Unsur pada periode ketiga
yang keelektronegatifannya terbesar yaitu klor, sedangkan argon tidak
mempunyai keelektronegatifan karena merupakan gas mulia dan struktur
elektronnya sudah stabil.
4) Titik Didih dan Titik Leleh
Titik leleh dan titik didih unsur periode ketiga dari natrium ke kanan
meningkat dan mencapai puncaknya pada silikon, kemudian turun. Silikon
memiliki titik leleh dan titik didih tertinggi karena silikon memiliki struktur
kovalen raksasa dimana setiap atom silikon terikat secara kovalen pada empat
atom silikon lainnya.
c. Sifat Reduktor dan Oksidator Unsur- Unsur Periode Ketiga
Sesuai dengan fakta bahwa dari kiri ke kanan unsur-unsur periode ketiga semakin
sukar melepas elektron serta makin mudah menangkap elektron, sehingga dari
natrium sampai klor sifat reduktor berkurang dan sifat oksidator bertambah.
Natrium merupakan reduktor kuat dan klor merup akan oks idator kuat. Kekuatan
sifat reduktor dan oksidator dapat dill hat dariI harga potensial e lektroda.
Semakin besar (positif) harga potensial elektroda semakin mudah mengalami
reduksi yang berarti sifat oksidator makin kuat, dan sebal knya makin kecil
(negatif harga potensial elektroda makin mudah dioksid asi yang be rarti sifat
redu ktor makin kuat.
Kekuatan sifat reduktor dan oksidator
 Na+ + e-  Na E° = -2,71 volt
 Mg2+ + 2e-  Mg E° = -2,38 volt
 A13+ +3e-  Al E° = -1,66 volt
 S + 2e- S2- E° = -0,51 volt
 C2 + 2e-  2C- E° = +1,36 volt
d. Sifat Konduktor Listrik
Unsur Na, Mg, dan Al dapat menghantarkan arus listrik, baik dalam bentuk padat
maupun lelehannya. Sementar itu, unsur P, S, Cl, dan Ar tidak dapat
menghantarkun arus listrik karena bersif
nonlogam.
e. Sifat Asam- Basa Unsur- Unsur Periode Ketiga
 Hidroksida unsur periode ketiga terdiri dari NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3,
Si(OH)4, P(OH)5, S(0H)6 dan Cl(0H)7. Berdasar energi ionisasinya, bila
energi ionisasi unsur periode ketiga rendah ikatan antara unsur periode ketiga
dengan -OH adalah ion sehingga dalam air melepaskan ion OH- (bersifat
basa).
 NaOH tergolong basa kuat dan mudah larut dalam air, sedangkan Mg(0H)2
meskipun tergolong basa kuat tetapi tidak sekuat NaOH, AI(OH)3 bersifat
amfoter, artnya dapat bersifat sebagai asam sekaligus basa tergantung
lingkungannya. Dalam lingungan asam, Al OH)3 bersifat sebagai basa dan
sebaliknya dalam lingkungan basa, AlOH)3 bersifat sebagai asam.
 Bila energi ionisasi unsur periode ketiga tinggi katan antara unsur periode
ketiga dengan--OH merupakan lkatan kovalen, sehingga tidak dapat
melepaskan OH- tetapi melepaskan ion H+ karena ikatan O-H bersifat polar.
Dengan demikian Si(OH)4, P(OH)5, S(0H)6 dan Cl(0H)7 bersifat asam.
 Sifat asam dari Si(OH)4 atau H2SiO3 sampai Cl(0H)7 atau HCIO4 makin kuat
karena bertambahnya muatan positif atom pusat, sehingga gaya tolak
terhadap H+ makin kuat akibatnya makin mudah melepaskan H+ berarti sifat
asam makin kuat. Jadi, sifat asam H2SiO3 <> 3PO4 <> 2SO4 <> 4.

D. Pembuatan, Kegunaan, dan Dampak Penggunaan Unsur- Unsur Periode Ketiga


a. Natrium (Na)
1) Pembuatan Logam Natrium
Garam natrium klorida merupakan sumbet utarna untuk memperoleh logam
natrium. Logam natrium yang berasal dari garamnya ini dapat diperoleh
dengan cara elektrolisis. Elektrolisis garam NaCI dilakukan dalam bentuk
lelehannya dengan elektrode karbon. Sementara itu, NaCI sendiri dapat dibuat
dengan cara mereaksikan logam natrium dengan gas klorin sesuai persamaan
reaksi
2Na(s) + Cl2(g)  2NaCl(s)
Selain dari garam NaCl, logam natrium juga dapat diperoleh dari oksidanya
seperti Na2O atau dari mineralnya yaitu kriolit (Na3AIF6)
2) Kegunaan Natrium
Berdasarkan sifat reduktornya, logam natrium digunakan untuk mereduksi
lelehan KCI. Proses reduksi ini bertujuan untuk memperoleh logam kalium.
Logarn natrium dircaksikan dengan gas asctilen untuk membentuk natrium
karbida (Na.C)
3) Dampak Penggunaan Logam Natrium
Meskipun natrium merupakan mineral yang penting bagi tubuh, kebanyakan
mengonsumsi natrium dapat merusak ginjal dan meningkatkan kemungkinan
tekanan darah tinggi. Natrium hidroksidn dapat mengiriusi kulit, matn, hicung,
dan tenggorokan. Akibat yang paling parah dari natrium hidroksida yaiuu sulit
bemapas, batuk, bronkitis, kerusakan kulit, dan kehilangan penghihatan.
b. Magnesium (Mg)
1) Pembuatan Logam Magnesium
Logam Magnesium dapat diperoleh dengan cara mengelektrolisis lelehan MgCl2
dengan elektrode karbon. Reaksi Elektrolisisnya:
MgCl2(l)  Mg2+(l) + 2Cl-(l)

Katode : Mg2+(l) + 2e-  Mg(s)

Anode : 2Cl-(l)  Cl2(g) + 2e-

MgCl2(l)  Mg(s) + Cl2(g)

2) Kegunaan Logam Magnesium

Logam magnesium digunakan untuk membuat paduan logarm atau aloi (lakur)
Beberapa logamyang banyak digunakan untuk membuat lakur dengan
magnesium adalah Al, Zn, dan Mn. Logampaduan magnesium bersifat ringan,
tetapi keras dan kuat serta tahan terhadap korosi.

3) Dampak Penggunaan Magnesium

Mengonsumsi suplenen magnesium secarn berlebihan dapat memicu


kelemahan otot, lesu, dan kebingungan. Paparan uap magnesium oksida hasil
pembakaran, pengelasan, atau pencairan logam dapat mengakibatkan berbagai
keluhan, seperti demam, menggigil, mual, muntah, dan nyeri otot. Serbuk
magnesium yang tercampur udara juga dapat mengakibatkan ledakan.

c. Aluminium (Al)
1) Pembuatan Aluminium
Pembuatan aluminium terdiri atas dua tahap sebagai berikut.
a) Proses Bayer
Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh
aluminium oksida (alumina).
b) Proses Hall-Heroult
Proses Hall- Heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk
menghasilkan aluminium murni.
2) Kegunaan Logam Aluminium
a. Digunakan di industri pesawat terbang karena aluminium bersifat ringan.
b. Sebagai katalis pada industri plastik.
c. Digunakan untuk mereduksi oksida-oksida logam seperti MnO, dan CrO3,.
d. Sebagai thermit yaitu campuran antara serbuk aluminium dengan oksida
besi, digunakan untuk mengelas baja.
e. Garam sulfatnya (Al2(SO4)3,17H2O) digunakan dalam proses pewarnaan
di industri tekstil dan digunakan di industri kertas.
f. Untuk membuat logam campuran agar menghasilkan paduan yang lebih
keras, lebih kuat, dan lebih tahan karat. Contoh:
(1) Duralumin (96% Al, 4%Cu) - sangat tahan karat.
(2) Alnico (50%Fe, 20% Ni, 20% Al, 10% Co) - magnet yang sangat
kuat.
(3) Magnalium (90% Al, 10% Mg) - membuat badan pesawat terbang.
3) Dampak Penggunaan Logam Aluminium
Paparan jangka panjang dan konsentrasi tinggialuminiun dapatmengganggu
kesehatan, seperti kerusakan sistem saraf pusat, kelesuan, dan demensia. Bagi
pekerjs pabrik yang berhubungan dengan aluminium dapal mengatami
masalabh paru-parnu ketka menghirup debu aluminium. Aluminium juga
mengakibatkan masalah bag pendoria gagal ginjal kenka aluminium memasuki
rubuh selama proses cuci darah.
Aluminium mempunyai stifat asann-basa yang berbeda dibanding unsur
sebelum ataupun sesudahnya dalam periode ketiga. Aluminium bersifat
amfoter yaitu. bisa bersifat asam maupun basa dalam keadaan yang berbeda.
d. Silikon ( Si )
1) Pembuatan Silikon
Silikon dibuat dari silika dengan kokas sebagai reduktor. Campuran silika dan
kokas dipanaskan dalam suatu tanur listrik pada suhu sekitar 3.000 °C.
SiO2 (l) + C (s)  Si (l)+2CO (g)
Silika (sio, merupakan senyawa yang banyak terdapat dimana-mana. Kristal
murni silika biasa disebut kuarsa. Pasir, agata(akik). oniks, opal, ametis dan
flint merupakan silika dengan bahan pengotor dalam jumlah sedikit.
2) Kegunaan Silikon
Silikon digunakan untuk nembuat lem, pelumas, katup jantung, dan persendian
buatan. Silikon cair dalam dunia kedokteran digunakan untuk operasi retina
yaitu scbagai perekat saat pemasangan retina yang terlepas dari posisinya.
Senyawa-senyawa silikon seperti silikon oksida digunakan dalam pembuatan
gelas, kaca, dan semen.
3) Dampak Penggunaan Silikon
Silikon daput mengakibarkan efek pernapasankronis, erutama dalam bentuk
kristal sinka silicon dioksida Kistal silka yang tethirup pernapasan dapat
menyebablan iniasi pada paru paru dan selsput lendir. Silikon dioksidasi
umurmnya ditermukun di daerah pertumbangan granit, industri tembikar, dan
industry yang mehibatkan tanah diatom. Kristal silika juga mampu mengiritasi
kulit dan mata.
e. Fosfor (P)
1) Pembuatan fosfor
a. Pembuatan Fosfor Putih
Wohler memperkenalkan cara modern untuk menperolch fosfor putth.
Cararya dengan mereduksi kalsium fosfat, pasir, dan batiang karbon pada
suhu 1300°C dalam tungku listrk. Fosfor yang diperoleh didistilasi, lalu
dikondensasikan di dalam air sebagai molekul P4 Reaksi utama yang
terjadi:
2Ca3(PO4)2) (s) +6SiO2 (s)+10C (s) 6CaSiO3 (l) +10CO (g)+ P4 (g)
Uap P4 dan CO selanjutnya dikondensasi ke dalam air hingga diperoleh
kristal fosfor putih murni. Fosfor putith sangat reaktif terhadap oksigen
sehingga terbakar dan menghasilkan gelembung. gelembung. Olch karena
itu, fosfor disimpan di dalam air.
b. Pembuatan Fosfor Merah
Fosfor merah dibuat dengan cara memanaskan fosfor putith. Fosfor merah
dalam keadaan murnidapat diperolch dengan cara kristalisas larutanya
menggunakan bantuan Pb. Namun, fosfor merah sulit diperoleh dalam
keadaan murni.
2) Kegunaan Fosfor
a. Untuk membuat dinding dan kepala korek di inddustri korek api.
b. Untuk membuat asam fosfor.
c. Sebagai bahan dasar pada pembuatan pupuk fosfat dan superfostat,
amohpos, atau NPK di industri pupuk, pestisida, dan bom asap.
d. Senyawa fosfat fosfor digunakan untuk produksi gelas pada lampu natrium,
e. Sebagai bahan pembuat baja, perunggu fosfor, dan merupakan unsur
penting bagi tulang dan gigi.
3) Dampak Penggunaan Fosfor
Fosfor yang bersifat racun berupa fostor putih. Fosfor putih bersifat mematikan
dengan dosis fatal 50 mg. Uap fosfor putith dapat mengakibatkan kerusakan
hati, jantung, atau gingal.
f. Belerang
1) Pembuatan Belerang
Belerang dari alam dapat diolah secara industri melalui tiga cars yaitu cara
Sisiha, carn Frasch, dan cara Claus. Cara Sisilia digunakan untuk mengambil
belerang yang ada di permukaan tonnh Carn Frasch digunakan untuk mengolah
belerang yang ada di dalarn tanah. Cara Claus mengolah belerang dari H2S.
2) Kegunaan Belerang
Belerang mcrupakan salah satu unsur periode ketiga yang mempunyai banyak
kegunan. seperti
a. Sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat.
b. Sebagai bahan baku pembuatan korek api.
c. Sebagai bahan pada proses vulkanisasi karet.
d. Seng sulfida digunakan sebagai bahan pelapis pada layar televisi.
e. Digunakan di industrikimia sepeni cat, plastik, kerias, aki, buahan peledlak,
dan ban,
f. Digunakan di industri pertenunan, film dan fotografi, serta industri logam,
besi, dan baja.

Beberapa belerang yang penting :

a. Belerang dioksida (SO3)


Belerang dioksida terbentuk dari reaksi pembakaran senyawa-senyawa
belerang. Selain itu, belerang dioksida dapat diperoleh dengan cara
memanaskan sulfida-sulfida logam di udara.Di laboratorium, belerang
dioksida diperoleh dengan cara mereaksikan garam-garam sulfit dengan
asam kuat.

b) Belerang trioksida (SO2)

Belerang trioksida dihasilkan dengan cara mengoksidasi belerang dioksida


dengan oksigen. Pada suhu kamar belerang trioksida berbentuk padat.
Padatan SO3, mudah menguap. Apabila SO3, dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan asam sulfat (H2SO4). SO3, dan SO2, dapat terlarut dalam air
hujan menghasilkan senyawa asam penyebab hujan asam.

c) Asam sulfat (H2SO4)

Asma sulfat merupakan salah satu senyawa belerang yang banyak


digunakan, di antaranya sebagai bahan baku pembuatan pupuk ZA
(zwavelezuur ammonia) dan superfosfat. Oleh karenanya, asarm sulfat
diproduksi secara besar-besaran dalam skala industri. Asam sulfat diproses
dengan dua cara yaitu proses kontak dan proses blik timbal. Proses kontak
menggunakan bahan baku beleraing dioksida, sedangkan proses bilik timbal
menggunakan belerang atau pirit (FeS2).

3) Damapak penggunaan Belerang


Adanya uap belerang di udara dapat mengakibatkan pencenaran. Jika larut
dalam air, beleraing akan meningkatkan kadar senyawa asam dalam air
sehingga banyak organisme akan mati dan keseimbangan ckosisterm
terganggu. Selain itu, belerang okesida yang bercampur air hujan akan
mengakibatkan hujan asam. Sescorang yang menghirup belerang dalam
jumlah banyak dapat mengalami kesulitan bernapas.
g. Klorin (Cl)
1) Pembutan Klorin
Dapat dibuat dengan dua cara
 Elektrolisis Larutan Garam Dapur
Dalam dunia industri, klorin diproduksi secara besar-besaran dengan
proses elektrolisis larutan garam dapur. Proses ini menggunakan anode
grafit dan katode raksa.

 Mereaksikan klorida dengan MnO2 dalam H2SO4 pekat


Pada proses reaksi ini, MnO2 berfungsi sebagai oksidator.
Reaksi yang terjadi:
MnO2 (s) + 2Cl- (aq) + 4H+  Cl2 (g) + Mn2+ (aq) + 2H2O (l)
2) Kegunaan Klorin
a) Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai pemutith
b) Sebagai bahan baku pembuatan kapur klorin , dan kaporit Kedua
bahan ini merupakan baham pengelantang pakaian atiau kain,
sedangkan kepori sendiri
dapat digunakan sebagai desinfektan.
c) Kalium klorat (KClO3) digunakan sebagai zat pengoksidasi, bahan-
bahan pembuat petasan atau kembang api, dan bahan untuk membuat
kepala korek api.
d) Cl2 dipakai pada desinfektan.
e) KCI digunakan sebagai pupuk.
f) ZnCl2 digunakan sebagai solder.
g) NH4CI digunakan sebagai pengisi baterai.
Senyawa-senyawa klorin dapat juga digunakan scbagai pelarut, antiseptik, dan
plastik.
3) Dampak Penggunaan Klor
Klorin berbahaya jika memasuki tubuh. Klorin dapat masuk ke dalam tubuh
bersama udara yang tehirupatau tertelan bersama makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Uap korin yang terhirup dapat mengganggu pernapasan
sehingga menimbulkam batuk, nyeri dada ,serta gangguan paru- paru.
h. Argon (Ar)
Argon tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan sediki larut dalam air. Argon
digunakan sebagai bahan pengisi bola lampu pijar dan neon,serta campuran gas lain.
Adanya bahan ini menbuat logam pijar pada lampu tidak cepat rusak. Argon juga
digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses
pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktiflainnya, serta sebagai pelindung
dalam pembuatan kristal silikon dan germanium. Kelebihan unsur argon pada
tanaman dapat mengakibatkan keracunan akar. Keracunan akar oleh argon banyak
dijumpai di tanah persawahan.

Anda mungkin juga menyukai