Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amelia Stevani

Nrp : 17.04.296
kelas : 1- F

TUJUAN ALLAH BAGI HIDUP SAYA


Salah satu pertanyaan terbesar dalam diri manusia adalah berkaitan dengan
makna dan tujuan hidupnya di dunia ini. Setiap orang pasti akan sampai pada
pertanyaan “apa arti dan tujuan hidup saya di dunia ini?”

Setiap manusia tentunya memiliki tujuan hidup yang berbeda-


beda,contohnya,ingin memiliki kedudukan yang tinggi, ingin kaya, ingin sukses
dan sebagainya. Orang yang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas di dunia ini
sama seperti seseorang yang berenang dalam kegelapan di tengah lautan, tanpa
arah yang jelas dan kemungkinan besar akan terdampar di tempat yang tidak
diharapkan. Memang tidak salah ketika kita ingin mendapatkan kesuksesan,
namun semua itu hanyalah sia- sia belaka. Dulu tujuan hidup saya adalah saya
harus masuk perguruan tinggi negeri yang favorite yang sesuai dengan minat
dan yang terkenal agar orangtua dan teman-teman saya bangga pada saya. Saya
hanya memikirkan tujuan-tujuan duniawi saja hingga akhirnya saya gagal pada
kenyataan nya untuk mencapai itu semua

Sampai suatu ketika saya diubahkan pemikiran nya oleh Dia yang menciptakan
saya. Ya saya sekarang tau bahwa tujuan hidup ku yang sesungguhnya bukanlah
mengejar hal-hal duniawi bukanlah ingin hidup tenang aman sejahtera di dunia
bukan juga menjadi penguasa di bumi yang sementara ini tapi jauh dari itu
semua saya punya tujuan yang sangat berharga menurut saya. Saya sadar
sekarang bahwa saya telah keliru dalam memaknai dunia ini hanya dengan
pengertian saya sendiri. Saya hanyalah mahluk yang kecil yang ingin berkuasa
di bumi yang besar yang memiliki Tuan juga? Sunggu menyedihkan
pemahaman dan keyakinan saya dulu. Saya anggap karena saya adalah orang
kristen maka dengan saya rajin ibadah atau rajin persekutuan Tuhan akan
membuat saya menjadi orang yang paling bahagia di bumi selama saya hidup.
Saya baik pada Tuhan karna saya ingin tujuan saya yang penuh akan dosa itu di
kabulkan Nya.

Lantas jika saya sudah sadar hal itu dulu ternyata sangat keliru apa yang saya
sadari sekarang yang mengubah hidup saya dan menjadi sadar bahwa bukan itu
tujuan saya sebenarnya di dunia? Jawabaan nya ada di Tuhan. Ya jika saya
ingin tahu bahwa apa tujuan saya di bumi ini maka saya harus menanyakan nya
pada yang menciptakan saya yaitu Allah. Tuhan Allah yang Maha tahu tidak
mungkin menciptakan segala sesuatu tanpa maksud dan tujuan tertentu. Hal
pertama yang saya tahu yaitu Tuhan menciptakan saya untuk diberi mandat
memenuhi bumi dan mengelola seluruh alam ciptaan Nya (Kej 1 27-28). Namun
jauh daripada sekedar pernikahan dan keluarga tentu ada tujuan yang lebih
utama dari itu. Tujuan yang lebih dari itu adalah untuk memuliakan Allah dan
menikmati Dia selamanya. Yang artinya adalah memuliakan Allah yang
menciptakan saya lah yang harus menjadi tujuan utama dari semua aktifitas dan
gerak hidup saya sebagai orang kristen. Karena di injil 1 Korintus 10 : 31 juga
dikatakan “jika engkau makan atau jika engkau minum,atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”.

Hidup memuliakan Allah harus menggerakkan dan mengendalikan serta


menguasai hidup anak-anak Allah, karena itu adalah sebuah panggilan yang
mulia. Allah memangil saya untuk keluar dari dunia yang gelap menuju terang-
Nya yang ajaib supaya dalam hidup ini saya bisa mempraktekkan hidup dalam
terang dan membagi terang itu kepada dunia (1Petrus 2: 9)

Alkitab juga dengan jelas menyatakan bahwa manusia diciptkan oleh Allah
dengan suatu tujuan yang pasti sehingga tujuan hidup manusia tidak bisa
dilepaskan dari rencana-Nya bagi saya.”Karena di dalam Dia-lah telah
diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang
kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgahsana, maupun kerajaan,baik
pemerintah, maupun penguasa, segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan utuk Dia
(kolose 1:16). Jelas sekali bahwa Allah merupakan pusat dan tujuan hidup
semua manusia. Termasuk saya. Allah menginginkan saya benar-benar hidup
bagi kemuliaan-Nya Roma 11 : 36 menegaskan “Sebab segala sesutu adalah
dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dia-lah kemuliaan sampai selama-
lamanya.

Dengan demikian saya tahu bahwa sejatinya saya sebagai anak Allah yang
diciptkan Nya tidak selayaknya menentukan tujuan hidup saya sendiri, saya
harus kembali kepada tujuan sang pencipta, arsitek hidup dan penyelamat saya,
memuliakan Dia dan menikmati Dia selamanya. Dan untuk hidup taat agar
mampu menjalankan amanat agung Tuhan menjadikan semua bangsa murid
Nya hingga bumi pun penuh kemuliaan Nya. (Matius 28 : 19-20)

Anda mungkin juga menyukai